Wawasan Nusantara
Wawasan Nasional
Wawasan wawas (bahasa jawa) melihat atau memandang
an cara penglihatan atau cara tinjau atau cara pandang.
1.
2.
3.
Teori-Teori Kekuasaan
1.
2.
3.
4.
Paham Machiavelli
Paham Kaisar Napoleon Bonaparte
Paham Jendral Clausewitcz
Paham Fuerback dan Hegel
NICCOLO MACHIAVELLI
1469-1527
Teori Geopolitik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Fredrich Ratzel
Rudolf Kjellen
Karl Houshofer
Sir Halford Mackinder
Sir Walter Raleigh dan Alfred Thajer Mahan
William Mitchel
Nicholas J. Spykman
Fredrich Ratzel
1. Dalam hal-hal tertentu pertumbuhan negara mirip
pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup
2. Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh
kelompok politik dalam arti kekuatan.
3. Suatu negara dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya tidak terlepas dari hukum alam.
4. Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar
kebutuhan dukungan akan sumber daya alam yang
diperlukannya.
Rudolf Kjellen
Melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organisme. Kjellen
menegaskan bahwa negara adalah suatu organisme yg
dianggap sebagai prinsip dasar. Esensinya adalah:
1. Negara sebagai satuan biologis, suatu organisme hidup yang
juga memilki intelektual.
2. Untuk mencapai tujuan negara hanya dimungkinkan dengan
jalan memperoleh ruang yang cukup luas.
3. Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang
meliputi bidang-bidang: Geopolitik, Ekonomi politik, Demo
politik, Krato politik.
4. Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan
luar, tetapi harus mampu berswasembada
Karl Houshofer
1. Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan
dapat mengejar imperium maritim untuk
mengawasi pengawasan di laut
2. Beberapa negara besar didunia akan timbul dan
akan menguasai Eropa, Afrika, Asia Barat, Jepang
dan Asia timur Raya.
Pokok-pokok teori Karl Houshofer pada dasarnya
menganut teori Rudolf Kjellen dan bersifat ekspansif.
William Mitchel
Wawasan Dirgantara (konsep di Udara)
Kekuatan di udara mempunyai kekuatan tangkis
terhadap ancaman yang dapat diandalkan dan
melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran
dikandang lawan sehingga tidak mampu lagi
menyerang.
Nicholas J. Spykman
Ajaran ini menghasilkan teori yang dinamakan Teori
Daerah Batas (rimland), yaitu teori Wawasan
Kombinasi (konsep kekuatan gabungan).
Menggabungkan kekuatan di darat, laut dan udara
serta disesuaikan dengan kondisi suatu negara.
Indonesia 1939
Deklarasi Juanda
13 Desember 1957 s/d 17 Februari 1969
Isi Deklarasi Juanda:
1. Indonesia adalah Negara Kepulauan (Archipelago State),
merupakan kesatuan laut termasuk pulau-pulau diatasnya
2. Batas luarnya dengan dihubungkannya tiap-tiap titik terluar
dari pulau terluar yang satu dengan yang lain dan terbentuk
garis dasar (point to point theory).
3. Laut wilayahnya lebar 12 mil diukur dari garis dasar ke arah
luar
4. Dari garis dasar arah ke dalam disebut Laut Pedalaman
5. Luas laut wilayah menjadi 5.193.252 km
Permasalahan
Positif dan negatif
Isi Deklarasi:
1. Batas LKI adalah dengan kedalaman air laut 200 meter, dengan
jarak maksimum 250 mil permukaan air laut dari darat
2. Segala sumber kekayaan alam di bawah Landas kontinen
merupakan milik Indonesia
3. Menyelesaikan LKI dengan negara tetangga RI bersedia
melakukan perundingan.
4. Jika tidak ada perjanjian, maka garis batas LKI dengan negara
tetangga ditarik tengah (median line) kedua negara
Asas-asas tersebut dituangkan dalam UU No. 1 tahun 1973 tentang
LKI
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), yaitu wilayah laut suatu negara yang
diukur sejauh 200 mil ( 320 Km) dari garis dasar wilayah laut.
ZEE dikukuhkan menjadi UU No. 5 tahun 1983 tentang ZEEI tanggal
18 April 1983
Alasan yang mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah:
1. Persediaan ikan yg semakin terbatas
2. Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
3. ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.
ALKI
ALKI I : Laut Cina Selatan-Selat Karimata-Selat Sunda.
ALKI I yang difungsikan untuk pelayaran dari Laut Cina
Selatan melintasi Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa
dan Selat Sunda ke Samudera Hindia, dan sebaliknya;
dan untuk pelayaran dari Selat Singapura melalui Laut
Natuna dan sebaliknya (Alur Laut Cabang I A).
ALKI II: Laut Sulawesi-Selat Makassar-Lautan Flores-Selat
Lombok
ALKI II yang difungsikan untuk pelayaran dari Laut
Sulawesi melintasi Selat Makasar,Laut Flores, dan Selat
Lombok ke Samudera Hindia dan sebaliknya.
ALKI
Pulau Marore