Sertifikat atas unjuk, artinya pemilik yang berhak atas efek tersebut adalah sipembawa /
pemegang efek.
Sertifikat atas nama artinya pemilik efek pemilik yang berhak atas efek tersebut adalah yang
namanya tercatat pada daftar yang dipegang oleh penerbit atau biro pencatatan efek.
Klasifikasi efek
Klasifikasi efek dilakukan berdasarkan kategori sebagai berikut :
Penerbit efek
Penerbit efek adalah perusahaan dagang, badan pemerintah, pemerintahan setempat, dan
organisasi international serta supranasional seperti Bank Dunia. Surat hutang yang diterbitkan oleh
pemerintah disebut juga obligasi pemerintah ( dalam bahasa Inggris disebut government bonds atau
sovereign bonds) yang biasanya memiliki tingkat suku bunga lebih rendah daripada obligasi
perusahaan
Peningkatan modal: perusahaan pada umumnya menerbitkan obligasi dalam rangka melakukan
peningkatan modal perseroan. Obligasi ini merupakan suatu pilihan menarik dibandingkan dengan
pinjaman bank baik dari segi bunga maupun dari segi jaminan dimana pihak bank seringkali
menerapkan prosedur penjaminan yang rumit guna melindungi pinjaman yang diberikannya.
Penerbitan obligasi ini juga dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan penambahan modal.
Penggabungan : dalam dekade belakangan ini, penerbitan efek sering dilakukan dengan tujuan
untuk melakukan penggabungan aset dengan cara melakukan penggabungan atas beberapa aset
menjadi satu kelompok sehingga menjadikannya lebih menarik bagi investor.
Pemegang efek
Investor efek dapat berupa investor ritel yang melakukan investasi bukan sebagai suatu bentuk
usahanya. Penjualan efek terbesar adalah penjualan secara borongan dalam jumlah besar kepada
lembaga keuangan yang melakukan pembelian baik untuk dirinya sendiri maupun untuk dan atas
nama kliennya seperti misalnya dana pensiun, perusahaan asuransi, bank investasi dan pengelola
dana lainnya.
Untuk tujuan investasi: fungsi ekonomi secara tradisional dari pembelian efek adalah untuk
tujuan investasi dengan tujuan memperoleh bunga ataupun keuntungan nilai jual. Surat
hutang biasanya memberikan bunga yang lebih tinggi dibandingkan bunga deposito dan
pada saham menjanjikan suatu pertumbuhan nilai saham tersebut.
Investor saham dapat juga mengambil alih pengendalian bisnis dari perusahaan penerbit
saham. Apabila terjadi gagal bayar atas bunga yang dijanjikan maka pemegang surat hutang
dapat melakukan pengambil alihan perusahaan dan melakukan likuidasi guna memperoleh
kembali investasinya.
Sebagai jaminan: Pada dekade terakhir ini nampak suatu pertumbuhan yang sangat besar
terhadap penggunaan efek sebagai jaminan. Pembelian efek dengan menggunakan uang
pinjaman yang dijamin dengan efek yang lainnya disebut "pembelian margin" (buying on
margin).
Jenis efek
Efek dapat dikalsifikasikan atas 2 jenis yaitu efek bersifat hutang dan efek bersifat ekuitas.
Efek bersifat hutang
Efek bersifat hutang ini dapat disebut sebagai surat hutang, obligasi atau surat berharga komersial
tergantung dari tenggang waktu jatuh tempo pembayarannya ataupun ciri-ciri lain. Pemegang efek
bersifat hutang ini secara khusus berhak atas pembayaran pokok hutang beserta bunganya beserta
hak-hak lainnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam persyaratan penerbitan surat hutang seperti
misalnya hak untuk memperoleh informasi tertentu.
Efek bersifat hutang ini biasanya diterbitkan dengan jangka waktu jatuh tempo yang tetap dan hanya
dapat diuangkan pada saat tanggal jatuh tempo efek. Efek ini dapat disertai jaminan ataupun tanpa
disertai jaminan, dan apabila tanpa disertai jaminan maka dapat diperjanjikan dalam penerbitan efek
bahwa pemegang efek adalah memiliki peringkat yang tertinggi dibandingkan peringkat pemberi
hutang tanpa jaminan lainnya dalam hal terjadinya kepailitan.
Obligasi perusahaan adalah surat hutang dari perusahaan perdagangan atau industri yang memiliki
jangka waktu jatuh tempo yang lama biasanya paling sedikit 10 tahun.
Surat berharga komersialatau biasa juga disebut commercial paper merupakan bentuk sederhana
dari efek bersifat hutang yang biasanya berupa cek dengan tanggal jatuh tempo pembayaran tidak
melebihi 270 hari dan termasuk golongan instrumen yang likuid.[1]
Instrumen pasar uang adalah instrumen hutang jangka pendek yang memiliki karakteristik
menyerupai deposito. Instrumen ini sangat likuid sehingga seringkali disebut mendekati tunai.
Efek bersifat hutang dalam euro merupakan efek yang diterbitkan secara internasional diluar pasar
setempat dalam denominasi mata uang asing (valuta asing) termasuk eurobonds dan euronotes.
Obligasi pemerintah biasanya merupakan surat hutang jangka menengah dan jangka panjang yang
diterbitkan oleh pemerintah suatu negara dan bunganya lebih rendah daripada obligasi perusahaan
dan digunakan sebagai sumber pembiayaan bagi pemerintahan. Obligasi pemerintah Amerika
disebut treasuries, yang di Indonesia dikenal dengan nama Surat Utang Negara (SUN)oleh karena
likuiditasnya dan rendahnya tingkat risiko. Instrumen ini juga digunakan sebagai alat untuk
mengendalikan suplai uang dalam operasi pasar oleh Bank Sentral diluar Amerika.
Obligasi pemerintah daerah dikenal di Amerika dengan nama municipal bonds yaitu surat hutang
yang diterbitkan oleh negara bagian, propinsi, wilayah, daerah ataupun unit pemerintahan lainnya
selain daripada obligasi negara.
Obligasi supranasional yang merupakan surat hutang dari suatu organisasi internasional seperti
Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund), bank pembangunan
regional (seperti misalnya Asian Development Bank) dan lembaga lainnya.
konversi tersebut wajib untuk dilaksanakan atas permintaan penerbit. Pemegang obligasi memiliki
waktu kurang lebih 1 bulan untuk melakukan konversi atau perusahaan akan melaksanakan konversi
dengan menggunakan nilai konversi yang ditetapkan oleh perusahaan yang mungkin saja lebih
rendah dari nilai saham hasil konversi.
Waran adalah hak untuk membeli sejumlah saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan harga
yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbit waran/perusahaan emiten pada tenggang waktu
yang ditetapkan. Biasanya waran ini diterbitkan bersama dengan obligasi atau saham biasa dan
kadangkala diterbitkan dan diperdagangkan terpisah. Waktu waran ini dilaksanakan maka pemegang
waran membayar sejumlah uang sesuai yang ditetapkan dalam waran kepada perusahaan dan
perusahaan akan menerbitkan saham kepada pemegang waran. Sebagaimana efek konversi lainnya
maka dengan waran ini jumlah saham yang beredar akan bertambah dan akan mengakibatkan
terjadinya dilusi pada pemegang saham lama.
Di Indonesia Yang dimaksud dengan "waran" dalam adalah efek yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan
tersebut pada harga tertentu setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek dimaksud diterbitkan. [2]
Bentuk efek
Sertifikat efek dapat berupa atas unjuk ataupun atas nama
Sertifikat efek atas unjuk
Sertifikat atas unjuk adalah dapat diperdagangkan setiap saat dan memberikan hak kepada siapa
saja yang membawa / memegang efek tersebut ( misalnya hak untuk menerima pembayaran apabila
efek yang dipegangnya adalah efek bersifat hutang dan hak untuk memberikan suara apabila efek
yang dipegangnya adalah efek bersifat sekuritas). Pemindahan hak dilakukan secara fisik dengan
menyerahkan instrumen tersebut dari tangan ke tangan, dalam beberapa kasus penyerahan
dilakukan dengan menanda tangani bagian belakang sertifikat efek serta menyerahkannya kepada
pemegang baru.
Pembuat peraturan dan pejabat pajak kadangkala menganggap negatif terhadap sipembawa efek
atas unjuk oleh karena mereka dapat menggunakannya untuk menghindar dari aturan pajak dan
pembatasan-pembatasan oleh aturan lainnya.
Di Inggris misalnya, penerbit sertifikat efek atas unjuk pada awalnya dilarang keras oleh undangundang bursa (Exchange Control Act) tahun 1947 hingga 1963.
Di Amerika sertifikat efek atas unjuk ini sangat jarang diterbitkan oleh karena implikasi negatifnya
dari sisi perpajakan yang dapat terjadi pada penerbit maupun pemegang efek.
Sertifikat atas nama
Sertifikat atas nama adalah sertifikat efek yang mencantumkan nama dari pemegang sertifikat efek,
dimana penguasaan sertifikat efek secara fisik tidak memberikan hak bagi sipembawa sertifikat efek
ini. Penerbit efek ataupun biro pencatatan efek yang ditunjuk akan melakukan pendaftaran
pemegang efek dimana pengalihan hak hanya diakui apabila pengalihan hak tersebut telah
dicatatkan dalam daftar pemegang efek.
Efek tanpa warkat : dimana pada beberapa jurisdiksi negara seperti telah dilakukan
penerbitan dan pencatatan efek secara tanpa menggunakan warkat / sertifikat lagi. Di
Indonesia administrasi efek telah dilaksanakan dengan sistem (penyelesaian tanpa warkat
(scripless settlement) yang dikenal dengan nama C-BEST (The Central Depository and Book
Entry Settlement System)
Seluruh efek yang secara fisik diperdagangkan melalui DTC ini adalah dilakukan secara elektronik.
Selain DTC, terdapat 2 penyimpan efek yang besar dan keduanya berada di Eropa yaitu
Euroclear dan Clearstream.
Peraturan perdagangan efek
Di Amerika, penjualan efek kepada publik harus didaftarkan terlebih dahulu pada komisi pengawas
pasar modal Amerika (U.S. Securities and Exchange Commission -SEC). Aturan tambahan dari
perdagangan efek juga dilakukan oleh badan independent yang biasa dikenal dengan istilah Self
Regulatory Organizations (SROs), seperti NASD ( dahulu merupakan pemilik dari NASDAQ [3])atau
Municipal Securities Rulemaking Board (MSRB)[4].
Di Indonesia, yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah emiten [5] yang telah
menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal untuk menawarkan
atau menjual efek kepada masyarakat dan pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif. Selain itu,
tidak satu pihak pun dapat menjual efek dalam penawaran umum, kecuali pembeli atau pemesan
menyatakan dalam formulir pemesanan efek bahwa pembeli atau pemesan telah menerima atau
memperoleh kesempatan untuk membaca prospektus berkenaan dengan efek yang bersangkutan
sebelum atau pada saat pemesanan dilakukan.[
tanggal tersebut, Indeks ditetapkan dengan Nilai Dasar 100 dan saham tercatat pada saat itu
berjumlah 13 saham.
Posisi intraday tertinggi yang pernah dicapai IHSG adalah 4.381,75 poin yang tercatat pada
27 November 2012. Sementara posisi penutupan tertinggi yang pernah dicapai adalah
4.375,16 pada 26 November 2012.
Metode perhitungan
Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah Nilai Pasar dari total saham yang tercatat pada
tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah Nilai Pasar adalah total perkalian setiap saham tercatat
(kecuali untuk perusahaan yang berada dalam program restrukturisasi) dengan harga di BEJ
pada hari tersebut. Formula perhitungannya adalah sebagai berikut:
dimana p adalah Harga Penutupan di Pasar Reguler,x adalah Jumlah Saham, dan d
adalah Nilai Dasar.
424
679
1.000
1.162
1.813
2.745
1.355
2.534
3.703
3.821
4.316
Indeks Sektoral
Indeks LQ45
Jakarta Islamic Index (JII)
Kompas 100
Bisnis-27
Indeks saham
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI
menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator
pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam
indeks saham.
1.
2.
3.
4.
Tanaman Pangan
Perkebunan
Peternakan
Cipendawa Tbk.
Multibreeder Adirama Ind. Tbk
Perikanan
Lainnya
Pertambangan
Pertambangan Batubara
Pertambangan Batu-Batuan
Kimia
Pakan Ternak
Aneka Industri
Otomotif dan Komponennya
Alas Kaki
Kabel
Elektronika
Lainnya
Rokok
Farmasi
Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga
Peralatan Rumah Tangga