Anda di halaman 1dari 7

2.1.

KONSEP PASAR YANG EFISIEN


Untuk bidang keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya pasar
yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan
semua informasi yang tersedia. Informasi yang tersedia bisa meliputi semua informasi yang tersedia baik
informasi di masa lalu (misalkan laba perusahaan tahun lalu), maupun informasi saat ini (misalkan
rencana kenaikan dividen tahun ini), serta informasi yang bersifat pendapat/opini rasional yang beredar
di pasar yang bisa mempengaruhi perubahan harga (misal, jika banyak investor di pasar berpendapat
bahwa harga saham akan naik, maka informasi tersebut nantinya akan tercermin pada perubahan harga
saham yang cenderung naik).
Konsep tersebut menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju harga
keseimbangan yang baru, sebagai respons atas informasi baruyang masuk ke pasar. Meskipun proses
penyesuaian harga tidak harus berjalan dengan sempurna, tetapi yang dipentingkan adalah harga yang
terbentuk tersebut tidak bias. Dengan demikian, pada waktu tertentu pasar bisa overadjusted atau
underadjusted ketika bereaksi terhadap informasi baru, sehingga harga baru yang terbentuk tersebut
bisa jadi bukan merupakan harga yang mencerminkan nilai intrinsik dari sekuritas tersebut. Jadi hal yang
penting dari mekanisme pasar adalah harga yang terbentuk tidak bias dengan estimasi harga
keseimbangan. Harga keseimbangan akan terbentuk setelah investor sudah sepenuhnya menilai
dampak dari informasi tersebut.
Beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien, yaitu:
1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan profit.
2. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara yang murah dan
mudah.
3. Informasi yang terjadi bersifat random.
4. Investor bereaksi secara cepat terhadap inforamasi baru, sehingga harga sekuritas akan berubah
sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut.

2.2. HIPOTESIS PASAR EFISIEN


Untuk memudahkan penelitian tentang efisiensi pasar, Fama (1970), mengklasifikasikan bentuk pasar
yang efisien ke dalam tiga efficient market hypothesis, yaitu:
1. Efisien dalam bentuk lemah (week form).
Pasar efisien dalam bentuk lemah berarti semua informasi di masa lalu (historis) akan tercermin dalam
harga yang terbentuk sekarang.

2. Efisien dalam bentuk setengah kuat (semistrong).


Merupakan bentuk efisiensi pasar yang lebih komprehensif karena dalam bentuk ini harga saham di
samping dipengaruhi oleh data pasar (harga saham dan volume perdagangan masa lalu), juga
dipengaruhi oleh semua informasi yang dipublikasikan (seperti earning, dividen, pengumuman stock
split, penerbitan saham baru, dan kesulitan keuangan yang dialami perusahaan.
3. Efisien dalam bentuk kuat (strong form).
Pasar efisien dalam bentuk kuat, semua informasi baik yang terpublikasi atau tidak dipublikasikan, sudah
tercermin harga sekuritas saat ini.
2. 3. PENGUJIAN TERHADAP HIPOTESIS PASAR EFISIEN
Pengujian terhadap hipotesis pasar efisien pada dasarnya bisa dibagi dalam tiga kelompok pengujian
berdasarkan klasifikasi hipotesis pasar efisien yang akan diuji:
1. Pengujian hipotesis pasar efisien dalam bentuk lemah bisa diuji dengan
melakukan pengujian prediktabilitas return (return predictability).
2. Pengujian hipotesis pasar efisien dalam bentuk setengah kuat bisa dilakukan dengan pengujian event
studies.
3. Pengujian hipotesi pasar efisien dalam bentuk kuat bisa dilakukan dengan pengujian private
information.
2.3.1. Pengujian Prediktabilitas Return
Pengujian prediktabilitas return dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan:
1. Mempelajari pola return seasonal.
a. Pola harian
Salah satu pola return yang intensif diteliti adalah adanya perbedaan return untuk hari-hari tertentu
dalam seminggu. Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan:
Gibbons dan Hess (1981). Return pada hari Senin akan lebih rendah (return negative) dibandingkan
dengan hari lain di Bursa Saham New York dan return positif terjadi padahari perdagangan Rabu dan
Jumat.
Harris (1986). Pada hari Senin terdapat return yang negative tetapi pada empat hari lainnya return-nya
positif dan setiap hari terjadi kenaikan harga pada 30 menit terakhir perdagangan.
Tetapi perlu diperhatikan bahwa penelitian ini hanya mengamati data dalam jangka waktu yang singkat
dan pasar mungkin sudah menyesuaikan pola tersebut, sehingga strategi dengan menggunakan pola
tersebut tidak akan berhasil mendapatkan return abnormal yang diharapkan.

b. Pola bulanan
Banyak penelitian menemukan bahwa pada bulan Januari terdapat return yang lebih tinggi dengan
bulan-bulan lainnya dan ini biasanya terjadi pada saham yang nilainya kecil (small stock), yang sering
disebut dengan January Effect. Dan penelitiannya juga sudah banyak dilakukan di luar bursa Amerika
Berdasarkan penelitian Keim:
January Effect ini juga terjadi pada obligasi. Rata-rata pada bulan Januari, hanya obligasi yang
kualitasnya lebih rendah saja yang dapat memberikan return abnormal.
January Effect dapat dijelaskan dengan mikrostruktur. Pencatatan return umumnya menggunakan
harga penutupan setiap bulan atau dengan rata-rata harga penawaran dan permintaan jika saham tidak
aktif diperdagangkan.
Perdagangan terkahir di bulan Januari umumnya berada pada harga penawaran, sehingga return di
hari-hari awal Januari akan tinggi.
Adanya tendensi bahwa saham yang berada harga penawaran pada akhir perdagangan bulan
Desember, terlihat lebih jelas terjadi pada saham-saham yang kecil.
Pada pasar yang efisien, pola seasonal tersebut seharusnya tidak terjadi. Tetapi ternyata return tinggi di
bulan Desember tidak dapat sepenuhnya dijelaskan dengan baik, sehingga Januari Effect merupakan
suatu penyimpangan bagi pasar yang efisien.

2. Menggunakan data return dimasa lalu. Baik untuk prediktabilitas jangka pendek maupun jangka
panjang.
a. Prediksi Jangka Pendek
Pengujian prediksi jangka pendek biasanya dilakukan untuk mengetahui apakah return pada periode
sebelumnya (biasanya sehari atau beberapa hari sebelumnya) dapat digunakan untuk prediksi return
hari ini.
Ada beberapa cara pengujian yang dapat dilakukan mulai dari cara yang sederhana dengan hanya
menggunakan data return periode sebelumnya, sampai dengan penggunaan trading rules yang lebih
kompleks, misalnya:
Uji Korelasi, adalah pengujian hubungan linier antara return hari ini dengan return di waktu lalu.
Semakin tinggi korelasi antara return masa lalu dengan return saat ini, berarti semakin tinggi
kemampuan return masa lalu tersebut untuk memprediksi return masa depan.
Secara matematis, bentuk persamaannya bisa ditulis sebagai berikut:
rt = a + brt-1 + et, dimana:

a = tingkat return yang diharapkan yang tidak beruhubungan dengan return sebelumnya,
b = besarnya hubungan antara return di waktu yang lalu dengan return hari ini.
Jika t = 0 menunjukkan hubungan antara return hari ini dengan return sehari sebelumnya.
Jika t = 1 menunjukkan hubungan return hari ini dengan return dua hari sebelumnya dan seterusnya.
e = angka random yang merupakan variabilitas return yang tidak berhubungan dengan tingkt returnnya.
Run Test
Teknik analisis run adalah teknik yang bisa mengilangkan dampak dari data yang ekstrim (terlalu besar
ataupun terlalu kecil) dengan memberikan tanda pada perubahan harga.
Perubahan harga ditandai dengan (+) bila kenaikan harga, (-) bila terjadi penurunan dan 0 bila terjadi
perubahan. Bila perubahan harga sekuritas mempunyai hubugan atau korelasi yang positif dari waktu ke
waktu, maka diharapkanakan terjadi sedikit perubahan run, sedangkan jika terdapat korelasi negative,
maka akan banyak perubahan run yang terjadi.
Filter Test
Merupakan cara sederhana untuk menguji keberadaan pola return yang lebih kompleks adalah dengan
menguji apakah ada strategi perdagangan (trading rule) berdasarkan informasi harga masa lalu yang
dapat digunakan oleh investor untuk mendapatkan return abnormal di pasar.
Dilakukan dengan membandingkan return yang didapat jika melakukan strategi perdagangan aktif
tertentu dengan return yang didapat jika investor melakukan strategi beli dan simpan (buy and hold
strategy). Strategi perdagangan tersebut biasanya dilakukan dengan cara melakukan pembelian ketika
harga mengalami kenaikan sebesar x% dari batas atas yang sudah ditentukan, dan selanjutnya menjual
sekuritas tersebut ketika harganya mengalami penurunan sebesar y% dari bawah yang sudah ditentukan
pula, untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Relative Strength
Salah satu cara yang bayk dikenal untuk mengkombinasikan informasi harga sekuritas masa lalu untuk
memilih saham, adalah dengan cara yang disebut sebagai kekuatan relative (Relative Strenght).
b. Prediksi Jangka Pendek
Berdasarkan banyak penelitian ditemukan bahwa terdapat korelasi sebesar -0,25 untuk jangka waktu
tiga tahun dan korelasi sebesar -0,40 untuk jangka waktu empat tahun. Tetapi hasil ini banyak diragukan
karena adanya kelemahan dalam statistic dan setelah tahun 1940 korelasi tersebut karena sangat kecil
dan tidak signifikan.
3. Mempelajari hubungan return dengan karakteristik perusahaan

Hubungan antara karakteristik perusahaan dengan return abnormal ini dinyatakan sebagai sebuah
anomaly dalam pasar yang efisien, karena dalam pasar yang efisien, secara teoritis tidak ada seorang
investor pun bisa memperoleh return abnormal dengan menggunakan informasi karakteristik
perusahaan.

Beberapa karakteristik tersebut antara lain:


a. Size Effect, yaitu adanya kecenderungan saham-saham perusahaan kecil yang mempunyai return yang
lebih tinggi dibanding saham-saham perusahaan besar.
b. Nilai pasar dibagi dengan nilai buku (market to book value). Berdasarkan beberapa penelitian
ditemukan bahwa ada perbedaan return antara saham yang mempunyai market to book value yang
tinggi dibanding saham yang mempunyai market to value rendah. Saham-saham yang mempunyai
market to book yang tinggi akan cenderung mempunyai tingkat eturn yang lebih besar dibandingkan
dengan saham-saham yang mempunyai market to book yang rendah.
c. Earning Price. Reinganum (1981) menemukan bukti empiris bahwa dampak E/P ini sangat
berhubungan dengan size effect, bahkan Fama dan French (1991) menemukan bahwa jika dilakukan
pengendalian terhadap factor ukuran perusahaan dan market to book maka dampak E/P ini akan hilang.
PREDIKSI RETURN JANGKA PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN
PASAR. Return obligasi dan saham jangka panjang cenderung dapat diprediksi dengan menggunakan
data yang berhubungan dengan tingkat return pasar dan struktur tingkat suku bunga. Proporsi return
jangka panjang yang dapat dijelaskan oleh data-data tersebut terlihat relative tinggi. Fama dan French
(1988) menemukan bahwa 25% return selama dua sampai empat tahun dapat dijelaskan dengan
menggunakan data elektronik.
2.3.2. Event Studies
Penelitian yang mengamati dampak dari pengumunan informasi terhadap harga sekuritas sering disebut
dengan event studies.
Standar metodologi yang biasanya digunakan dalam event studies:
1. Mengumpulkan sampel, yaitu perusahaan-perusahan yang mempunyai pengumuman yang
mengejutkan pasar (event)
2. Menetukan hari pengumuman atau event.
3. Menentukan periode pengamatan.

4. Menghitung return masing-masing sampel setiap hari selama periode pengamaan.

5. Menghitung return abnormal, yang dihitung dengan mengurangi return actual yang sebenarnya
terjadi dengan return yang diharapkan.
Return abnormal = ARit = Rit E(Rit), dimana:
ARit = tingkat return abnormal sekuritas i pada waktu t, Rit = return sekuritas i pada wakru t
E(Rit) = return yang diharapkan pada sekuritas i dalam periode t dengan menggunakan model
keseimbangan.
6. Menghitung rata-rata return abnormal semua sampel setiap hari.
7. Terkadang return abnormal harian tersebut digabungkan untuk menghitung return abnormal
kumulatif selama periode tertentu.
8. Mempelajari dan mendiskusikan hasil yang diperoleh.
2.3.3. Pengujian Private Information
Pengujian private information meliputi pengujian apakah pihak insider perusahaan dan kelompok
investor tertentu yang dianggap mempunyai akses informasi lebih baik, dapat memperoleh return
abnormal dibandingkan dengan return pasar umumnya.
Insider trading. Pihak-pihak yang disebut insider adalah direktur, manajer, karyawan atau pemegang
saham yang dianggap bisa mendapatkan informasi yang sesungguhnya mengenai perusahaan yang tidak
dapat dilakukan oleh pihak lainnya. Pihak insider umumnya diharuskan melaporkan kegiatan
perdagangannya kepada suatu komisi yang bertindak sebagai pengawas bursa. Rozelf dan Zaman (1988),
menemukan bahwa investor yang bukan insider ternyata juga dapat memperoleh return dengan
menggunakan informasi yang terpublikasi serta memperhatikan transaksi yang dilakukan oleh insider.
2.4. IMPLIKASI PASAR MODAL YANG EFISIEN
Implikasi hipotesis pasar efisien terhadap investor yang berinvestasi di pasar modal dilihat dari
implikasinya terhadap investor yang menerapkan:
Analisis teknikal. Mereka pada dasarnya percaya bahwa pergerakan harga saham di masa yang akan
datang bisa diprediksi dari data pergerakan harga saham di masa lampau.
Analisis fundamental. Merupakan analisis saham yang dilakukan dengan mengestimasi nilai intrinsik
saham berdasar informasi fundamental yang telah dipublikasikan perusahaan (seperti laporan
keuangan, perubahan dividen dan lainnya) untuk menentukan keputusan menjual atau membeli saham.
DARI http://pascoelaviera.blogspot.com/2011/01/efisiensi-pasar.html

Anda mungkin juga menyukai