Pendahuluan
Konstruksi skala kecil yang dimaksud dalam tulisan ini adalah konstruksi
di lahan milik perorangan yang berada di sekitar daerah padat penduduk seperti
konstruksi gedung perkantoran, apartemen, pusat perbelanjaan, rumah sakit dan
rumah tinggal. Selama proses konstruksi, terdapat banyak sekali pekerjaan tanah
yang mengakibatkan kestabilan tanah di lahan tersebut terganggu, seperti
pekerjaan galian dan timbunan tanah dalam proses pembuatan pondasi gedung
yang mengakibatkan tanah tersebut mudah tererosi. Walaupun jumlah tanah yang
tererosi di suatu lahan konstruksi relatif kecil, akumulasi jumlah erosi tanah dari
beberapa lahan konstruksi yang berada di daerah padat penduduk akan
memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap jumlah sedimen yang
dihasilkan. Jika jumlah sedimen yang dihasilkan sangat besar, maka hal ini dapat
berdampak pada tersumbatnya saluran drainase perkotaan yang umumnya tidak
dirancang untuk mengalirkan sedimen dalam jumlah besar. Untuk mencegah hal
tersebut, diperlukan suatu tindakan pencegahan untuk mengurangi jumlah erosi
dan sedimentasi di lahan konstruksi.
Tindakan pengendalian erosi dan sedimentasi di lahan konstruksi skala
kecil dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa membutuhkan biaya yang besar,
namun manfaat dari tindakan ini sangat besar terhadap lingkungan di sekitar
lokasi lahan konstruksi. Selain itu, tindakan ini juga sangat bermanfaat bagi
keberlangsungan konstruksi itu sendiri. Dengan adanya pengendalian erosi dan
sedimentasi di lahan konstruksi, tanah di lahan tersebut tidak akan menjadi
terlalalu lembek ketika hujan turun sehingga proses kontruksi akan tetap berjalan
dengan lancar. Selain itu, lahan konstruksi tersebut juga tidak akan lagi memiliki
masalah dengan lumpur dan debu yang mengotori bangunan, sehingga akan
mengurangi
biaya
pembersihan
bangunan.
Manfaat
lain
dari
tindakan
pengendalian erosi dan sedimentasi ini adalah berkurangnya komplain dari pihakpihak lain yang merasa terganggu akibat sedimen yang dihasilkan selama proses
konstruksi tersebut berlangsung.
Dampak Erosi dan Sedimentasi di Lahan Konstruksi Skala Kecil
Erosi dan sedimentasi yang terjadi di lahan konstruksi skala kecil dapat
berdampak langsung pada struktur bangunan di lahan tersebut. Contoh dampak
langsung erosi dan sedimentasi pada struktur bangunan adalah rusaknya struktur
pondasi dan dinding penahan tanah akibat berkurangan daya dukung tanah
tersebut. Selain itu, dengan adanya erosi permukaan tanah, lahan konstruksi akan
menjadi tidak rata sehingga diperlukan waktu dan biaya tambahan untuk
pengurukan dan pemadatan lahan. Hal ini tentu saja akan menghambat proses
konstruksi secara keseluruhan.
Selain berdampak langsung pada proses konstruksi, erosi dan sedimentasi
di lahan konstruksi skala kecil juga berdampak pada lingkungan dan infrastruktur
di luar lahan konstruksi. Contoh dari dampak ini adalah tercemarnya air akibat
melapisi jalan keluar atau masuk lahan konstruksi dengan perkerasan dari
batu atau beton
Sebaiknya perkerasan jalan ini dibuat mulai dari permulaan jalan masuk
proyek hingga tepat didepan lokasi bangunan utama yang sedang dibangun.
Namun, jika tidak memungkinkan, maka perkerasan ini cukup dibuat sejauh
10 meter kedalam lahan proyek dihitung dari permulaan jalan masuk
proyek. Perkerasan jalan ini bisa dibuat dari kerikil atau dari beton-beton
sisa konstruksi bangunan. Contoh dari jalan keluar atau masuk proyek yang
diperkeras dapat dilihat di gambar 1.
2.
mm. Contoh pemasangan pagar sedimen (sediment fence) ini dapat dilihat di
gambar 5 dan 6.
Simpulan
Tindakan pengendalian erosi dan sedimentasi untuk lahan konstruksi skala
kecil merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Perancang bangunan
juga harus memperhatikan dampak erosi dan sedimentasi ini terhadap
keberlangsungan proyek konstruksi itu sendiri, maupun dampaknya terhadap
lingkungan sekitar lahan konstruksi. Teknik pengendalian erosi dan sedimentasi
yang diuraikan sebelumnya merupakan hal yang sangat sederhana dan sangat
mudah untuk dilakukan. Selain itu teknik tersebut juga tidak membutuhkan biaya
yang besar jika dibandingkan dengan manfaat yang dihasilkannya. Pengendalian
erosi dan sedimentasi yang dapat digunakan di lahan konstruksi skala kecil adalah
melapisi jalan keluar atau masuk lahan konstruksi dengan perkerasan dari batu
atau beton, mengatur aliran air yang masuk ke lahan konstruksi, mengurangi
jumlah erosi di lahan konstruksi, dan mengatur sedimen yang akan keluar dari
lahan konstruksi.
Daftar Pustaka
Canterbury Regional Council. 2007. Erosion and Sediment Control Guideline A
Better Way of Managing Earthworks and the Environment. Environment
Canterbury.
Canterbury Regional Council. 2007. Erosion and Sediment Control Guidelines for
Small Sites. Environment Canterbury
Smollen, M.D., dkk. 1988. North Carolina North Carolina Erosion and Sediment
Control Planning and Design Manual. NC Department of Environment,
Health, and Natural Resources, Division of Land Resources, Land Quality
Section, Raleigh, North Carolina.