Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

I.

Identifikasi

Nama

: Ny. S

Umur

: 50 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Alamat

: Prajen

Status

: Menikah

Pekerjaan

: Petani

Tanggal anamnesis: 10 April 2012

II.

Anamnesis (Autoanamnesis)

Keluhan Utama:
Kulit di leher bagian belakang terasa menebal sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan tambahan:
Kulit di leher bagian belakang yang menebal terasa gatal
Riwayat Perjalananan Penyakit
Sejak 1 bulan yang lalu timbul bercak merah di leher bagian belakang. Bercak yang muncul
berukuran uang logam. Pasien menyangkal digigit serangga sebelum bercak tersebut muncul.
Pasien juga menyangkal mengonsumsi obat-obatan sebelum bercak timbul. Pasien menyangkal
ada demam dan sakit tenggorokan sebelum bercak timbul. Bercak tersebut juga muncul dengan
disertai rasa gatal. Karena terasa gatal pasien sering menggaruk-garuk kulit leher yang gatal
tersebut. Pasien mengaku sulit untuk menahan agar tidak menggaruk. Rasa gatal hilang timbul

dan biasanya muncul pada malam hari dan saat sedang istirahat. Rasa gatal pada malam hari
menyebabkan pasien tidak bisa tidur. Bercak merah di leher tersebut lama-kelamaan
ukurannya menjadi besar sehingga memenuhi leher bagian belakang dan tetap disertai rasa
gatal. Kemudian kulit dirasakan menjadi menebal 1 minggu yang lalu. Penebalan kulit hanya
muncul di leher bagian belakang tidak muncul di tempat lain. Pasien mengeluh sedang banyak
pikiran selama 2 bulan ini.
Sejak 4 tahun yang lalu pasien mengeluh muncul bercak merah di kepala. Bercak merah
tersebut terasa gatal dan bersisik. Pasien kemudian berobat ke dokter dan diberi obat. Obat
dipakai secara teratur sehingga bercak dan gatal sembuh.
Riwayat Pengobatan:
Selama satu bulan sejak gejala timbul, pasien belum berobat sama sekali karena sibuk bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan untuk membiayai anak sekolah.
Riwayat Penyakit dahulu:
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, asma, ginjal dan hepar.
Riwayat penyakit keluarga:
Keluarga tidak ada yang mengidap asma.
Riwayat tambahan:
Pasien tidak ada alergi obat
Pasien tidak ada alergi makanan.
Pasien tidak merokok dan konsumsi alkohol
Pasien sering memakai pakaian yang tebal.
Pasien juga mengeluh mudah berkeringat terutama saat bekerja.
Pasien mandi dua kali sehari bahkan bisa lebih karena merasa panas.

Udara dirumah pasien terasa panas karena ventilasi rumah sedikit.

III.

Pemeriksaan Fisik

Status Generalitikus:
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran

: Kompos mentis

Berat Badan

: 47 kg

Tinggi badan

: 156 cm

Tekanan darah : 140/80


Nadi
RR

: 89x/menit
: 22x/menit

Temp.

: 36,7oC

Mata

: konjungtiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)/(-)

Telinga

: nyeri tekan tragus (-)/(-)

Hidung

: deformitas septum (-)

Mulut

: tonsil T1-T1

Leher

: lihat status dermatologikus

Thoraks

: inspeksi: simetris

Palpasi: stem fremitus normal


Perkusi: sonor

Auskultasi: wheezing (-)


Abdomen

: Inspeksi: simetris

Palpasi: nyeri tekan (-)


Perkusi : timpani
Auskultasi : Bising usus normal
Ekstremitas
KGB

: edema (-)
: tidak ada pembesaran

Status Dermatologikus:
Regio servicalis posterior

: Likenifikasi dengan dasar eritem, solitar, plakat, berbatas tegas,

regional.

IV.

Pemeriksaan penunjang

1.

Auspitz sign tidak ditemukan bintik-bintik darah.

2.

Pemeriksaan mengunakan kertas minyak, kertas minyak tidak menunjukkan adanya

minyak pada lesi.

V.

Resume

Seorang wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan utama kulit di leher bagian belakang
terasa menebal sejak 1 minggu yang lalu dengan disertai rasa gatal. Sejak 1 bulan yang lalu
timbul bercak merah di leher bagian belakang. Bercak yang muncul awalnya berukuran uang
logam. Bercak tersebut juga muncul dengan disertai rasa gatal. Karena terasa gatal pasien

sering menggaruk-garuk kulit leher yang gatal tersebut. Pasien mengaku sulit untuk menahan
agar tidak menggaruk. Rasa gatal hilang timbul dan biasanya muncul pada malam hari dan saat
sedang istirahat. . Rasa gatal pada malam hari menyebabkan pasien tidak bisa tidur. Bercak
merah di leher tersebut lama-kelamaan ukurannya menjadi besar sehingga memenuhi leher
bagian belakang dan tetap disertai rasa gatal. Kemudian kulit dirasakan menjadi menebal 1
minggu yang lalu. Penebalan kulit hanya muncul di leher bagian belakang tidak muncul di
tempat lain. Pasien mengeluh sedang banyak pikiran selama 2 bulan ini.
Sejak 4 tahun yang lalu pasien mengeluh muncul bercak merah di kepala. Bercak merah
tersebut terasa gatal dan bersisik. Pasien kemudian berobat ke dokter dan diberi obat. Obat
dipakai secara teratur sehingga bercak dan gatal sembuh.
Riwayat Pengobatan:
Selama satu bulan sejak gejala timbul, pasien belum berobat sama sekali karena sibuk bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan untuk membiayai anak sekolah.
Riwayat tambahan:
Pasien sering memakai pakaian yang tebal.
Pasien juga mengeluh mudah berkeringat terutama saat bekerja.
Udara dirumah pasien terasa panas karena ventilasi rumah sedikit.
Status Dermatologikus:
Regio servicalis posterior
regional.

VI.

Diagnosis Banding

Neurodermatitis

: Likenifikasi dengan dasar eritem, solitar, plakat, berbatas tegas,

Psoriasis
Dermatitis seboroik
Dermatitis Atopik

VII.

Diagnosis Kerja

Neurodermatitis

VIII. Pemeriksaan Anjuran


Pada histopatologi ditemukan hiperkeratosis, akantosis dan sedikit papilomatosis pada
epidermis. Pada dermis ditemukan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dan sel radang.

IX.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan umum:

Menjelaskan kepada pasien bahwa neurodermatitis merupakan penyakit kulit kronis, gatal

dan disertai penebalan kulit yang menunjukkan relief kulit yang jelas.

Rujuk ke psikiater

Hindari memakai pakaian yang berbahan tebal

Ventilasi rumah diperbanyak

Tidak menggaruk-garuk lesi

Menggunakan perban oklusif.

Penatalaksanan Khusus:

Sistemik:
Chlorpheniramine maleat 2x4 mg per hari
Topikal:
Asam salisilat 2% 2x per hari
Liquor Carbonis Detergen 2% 2x per hari
Triamcinolone 0,025 % 2x per hari

X.

Prognosis

Quo ad vitam

: bonam

Quo ad fungsionam: bonam


Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Pembahasan
Epidemiologi

Neurodermatitis lebih banyak menyerang usia dewasa. Pada kasus pasien berusia 50 tahun.

Neurodermatitis lebih banyak menyerang perempuan dibandingkan pria. Pada kasus pasien

berjenis kelamin perempuan.


Predileksi

Neurodermatitis terdapat di punggung, leher, ekstremitas dan leher. Lokasi di leher lebih
cenderung pada perempuan. Pada kasus, pasien memiliki lesi di leher.

Faktor Pencetus
Pasien bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan untuk membiayai anak
sekolah. Pasien sering mengeluh selama 2 bulan ini sedang banyak pikiran. Menunjukkan pasien
bermasalah dengan dengan psikisnya. Masalah psikis ini juga berkaitan dengan penyebab dari
neurodermatitis.

Riwayat perjalanan penyakit


Keluhan Ny. S berupa penebalan kulit dengan rasa gatal merupakan gejala klinis dari
neurodermatitis. Pada neurodermatitis riwayat perjalanan penyakit didahului dengan eritem
sedangkan pada kasus didahului bercak merah. Pada kasus lesi eritem digaruk-garuk sehingga
terjadi likenifikasi. Hal ini sesuai dengan teori penyakit neurodermatitis. Pasien menyangkal
digigit serangga sebelum bercak tersebut muncul. Digigit serangga juga mengarahkan diagnosis
ke neurodermatitis karena setelah digigit serangga biasanya muncul gatal yang menyebabkan
pasien menggaruk-garuk bekas gigitan serangga tersebut. Pasien juga menyangkal
mengonsumsi obat-obatan sebelum bercak timbul. Konsumsi obat-obatan lebih berhubungan
dengan psoriasis. Namun pada kasus tidak.
Rasa gatal hilang timbul dan muncul pada malam hari dan saat sedang istirahat. Rasa gatal yang
spasmodik dan paroksismal menunjang diagnosis ke arah neurodermatitis. Bercak merah di
leher tersebut lama-kelamaan ukuran menjadi besar sehingga memenuhi leher bagian belakang
dan tetap disertai rasa gatal. Hal ini juga sesuai dengan teori bahwa neurodermatitis ukurannya
menjadi lebih besar daripada sebelumnya.

Riwayat penyakit dahulu


Riwayat Penyakit dahulu pasien yaitu tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, asma,
ginjal dan hepar. Penyakit diabetes mellitus lebih berhubungan dengan psoriasis. Namun pada
kasus tidak sehingga belum menunjang diagnosis ke arah psoriasis. Penyakit asma berhubungan
dengan dermatitis atopik sedangkan pasien pada kasus tidak menderita asma. Penyakit ginjal
dan hepar berperan dalam menentukan obat yang akan diberikan pada pasien.

Riwayat tambahan
Pasien tidak ada alergi obat. Hal ini menunjukkan bahwa pasien dapat diberikan obat tanpa
khawatir menimbulkan efek samping karena alergi obat. Pasien tidak memiliki alergi makanan..
Hal ini menunjukkan tidak ada riwayat atopik pada pasien. Pasien tidak merokok dan konsumsi
alkohol berhubungan dengan psoriasis namun pada kasus tidak. Pasien sering memakai pakaian
yang tebal dan mengeluh mudah berkeringat terutama saat bekerja. Bahkan pasien mandi dua
kali sehari bahkan bisa lebih karena merasa panas menunjukkan rasa gatas diperparah dengan
berkeringat sehingga harus lebi diperhatikan. Begitu juga dengan udara dirumah pasien terasa
panas karena ventilasi rumah sedikit.

Status dermatolgikus
Pada regio servicalis posterior ditemukan likenifikasi dengan dasar eritem, solitar, plakat,
berbatas tegas, regional. Keadaan ini sesuai dengan eflouresensi pada nurodermatitis dengan
ciri khas likenifikasi.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan auzpits sign (-) dan pemeriksaan kertas minyak (-) menyingkirkan diagnosis
banding psoriasis dan dermatitis seboroik. Berdasarkan anamnesis, pasien didiagnosis
neurodermatitis.

Penatalaksanaan
Pasien mengeluh sulit tidur pada malam hari karena gatal. Pengobatan dipilih berupa
chlorpheniramine maleat karena efeknya berupa sedatif dan antipruritus. Liquor carbonis
detergen dipilih karena anti inflamasi, antipruritus dan anti keratotik. Asam salisilat sebagai
keratoplasti. Triamcinolone diberikan untuk anti inflamasi.

Anda mungkin juga menyukai