I.
Identifikasi
Nama
: Ny. S
Umur
: 50 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Prajen
Status
: Menikah
Pekerjaan
: Petani
II.
Anamnesis (Autoanamnesis)
Keluhan Utama:
Kulit di leher bagian belakang terasa menebal sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan tambahan:
Kulit di leher bagian belakang yang menebal terasa gatal
Riwayat Perjalananan Penyakit
Sejak 1 bulan yang lalu timbul bercak merah di leher bagian belakang. Bercak yang muncul
berukuran uang logam. Pasien menyangkal digigit serangga sebelum bercak tersebut muncul.
Pasien juga menyangkal mengonsumsi obat-obatan sebelum bercak timbul. Pasien menyangkal
ada demam dan sakit tenggorokan sebelum bercak timbul. Bercak tersebut juga muncul dengan
disertai rasa gatal. Karena terasa gatal pasien sering menggaruk-garuk kulit leher yang gatal
tersebut. Pasien mengaku sulit untuk menahan agar tidak menggaruk. Rasa gatal hilang timbul
dan biasanya muncul pada malam hari dan saat sedang istirahat. Rasa gatal pada malam hari
menyebabkan pasien tidak bisa tidur. Bercak merah di leher tersebut lama-kelamaan
ukurannya menjadi besar sehingga memenuhi leher bagian belakang dan tetap disertai rasa
gatal. Kemudian kulit dirasakan menjadi menebal 1 minggu yang lalu. Penebalan kulit hanya
muncul di leher bagian belakang tidak muncul di tempat lain. Pasien mengeluh sedang banyak
pikiran selama 2 bulan ini.
Sejak 4 tahun yang lalu pasien mengeluh muncul bercak merah di kepala. Bercak merah
tersebut terasa gatal dan bersisik. Pasien kemudian berobat ke dokter dan diberi obat. Obat
dipakai secara teratur sehingga bercak dan gatal sembuh.
Riwayat Pengobatan:
Selama satu bulan sejak gejala timbul, pasien belum berobat sama sekali karena sibuk bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan untuk membiayai anak sekolah.
Riwayat Penyakit dahulu:
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus, asma, ginjal dan hepar.
Riwayat penyakit keluarga:
Keluarga tidak ada yang mengidap asma.
Riwayat tambahan:
Pasien tidak ada alergi obat
Pasien tidak ada alergi makanan.
Pasien tidak merokok dan konsumsi alkohol
Pasien sering memakai pakaian yang tebal.
Pasien juga mengeluh mudah berkeringat terutama saat bekerja.
Pasien mandi dua kali sehari bahkan bisa lebih karena merasa panas.
III.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalitikus:
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran
: Kompos mentis
Berat Badan
: 47 kg
Tinggi badan
: 156 cm
: 89x/menit
: 22x/menit
Temp.
: 36,7oC
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
: tonsil T1-T1
Leher
Thoraks
: inspeksi: simetris
: Inspeksi: simetris
: edema (-)
: tidak ada pembesaran
Status Dermatologikus:
Regio servicalis posterior
regional.
IV.
Pemeriksaan penunjang
1.
2.
V.
Resume
Seorang wanita usia 50 tahun datang dengan keluhan utama kulit di leher bagian belakang
terasa menebal sejak 1 minggu yang lalu dengan disertai rasa gatal. Sejak 1 bulan yang lalu
timbul bercak merah di leher bagian belakang. Bercak yang muncul awalnya berukuran uang
logam. Bercak tersebut juga muncul dengan disertai rasa gatal. Karena terasa gatal pasien
sering menggaruk-garuk kulit leher yang gatal tersebut. Pasien mengaku sulit untuk menahan
agar tidak menggaruk. Rasa gatal hilang timbul dan biasanya muncul pada malam hari dan saat
sedang istirahat. . Rasa gatal pada malam hari menyebabkan pasien tidak bisa tidur. Bercak
merah di leher tersebut lama-kelamaan ukurannya menjadi besar sehingga memenuhi leher
bagian belakang dan tetap disertai rasa gatal. Kemudian kulit dirasakan menjadi menebal 1
minggu yang lalu. Penebalan kulit hanya muncul di leher bagian belakang tidak muncul di
tempat lain. Pasien mengeluh sedang banyak pikiran selama 2 bulan ini.
Sejak 4 tahun yang lalu pasien mengeluh muncul bercak merah di kepala. Bercak merah
tersebut terasa gatal dan bersisik. Pasien kemudian berobat ke dokter dan diberi obat. Obat
dipakai secara teratur sehingga bercak dan gatal sembuh.
Riwayat Pengobatan:
Selama satu bulan sejak gejala timbul, pasien belum berobat sama sekali karena sibuk bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan untuk membiayai anak sekolah.
Riwayat tambahan:
Pasien sering memakai pakaian yang tebal.
Pasien juga mengeluh mudah berkeringat terutama saat bekerja.
Udara dirumah pasien terasa panas karena ventilasi rumah sedikit.
Status Dermatologikus:
Regio servicalis posterior
regional.
VI.
Diagnosis Banding
Neurodermatitis
Psoriasis
Dermatitis seboroik
Dermatitis Atopik
VII.
Diagnosis Kerja
Neurodermatitis
IX.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan umum:
Menjelaskan kepada pasien bahwa neurodermatitis merupakan penyakit kulit kronis, gatal
dan disertai penebalan kulit yang menunjukkan relief kulit yang jelas.
Rujuk ke psikiater
Penatalaksanan Khusus:
Sistemik:
Chlorpheniramine maleat 2x4 mg per hari
Topikal:
Asam salisilat 2% 2x per hari
Liquor Carbonis Detergen 2% 2x per hari
Triamcinolone 0,025 % 2x per hari
X.
Prognosis
Quo ad vitam
: bonam
Pembahasan
Epidemiologi
Neurodermatitis lebih banyak menyerang usia dewasa. Pada kasus pasien berusia 50 tahun.
Neurodermatitis lebih banyak menyerang perempuan dibandingkan pria. Pada kasus pasien
Neurodermatitis terdapat di punggung, leher, ekstremitas dan leher. Lokasi di leher lebih
cenderung pada perempuan. Pada kasus, pasien memiliki lesi di leher.
Faktor Pencetus
Pasien bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan untuk membiayai anak
sekolah. Pasien sering mengeluh selama 2 bulan ini sedang banyak pikiran. Menunjukkan pasien
bermasalah dengan dengan psikisnya. Masalah psikis ini juga berkaitan dengan penyebab dari
neurodermatitis.
Riwayat tambahan
Pasien tidak ada alergi obat. Hal ini menunjukkan bahwa pasien dapat diberikan obat tanpa
khawatir menimbulkan efek samping karena alergi obat. Pasien tidak memiliki alergi makanan..
Hal ini menunjukkan tidak ada riwayat atopik pada pasien. Pasien tidak merokok dan konsumsi
alkohol berhubungan dengan psoriasis namun pada kasus tidak. Pasien sering memakai pakaian
yang tebal dan mengeluh mudah berkeringat terutama saat bekerja. Bahkan pasien mandi dua
kali sehari bahkan bisa lebih karena merasa panas menunjukkan rasa gatas diperparah dengan
berkeringat sehingga harus lebi diperhatikan. Begitu juga dengan udara dirumah pasien terasa
panas karena ventilasi rumah sedikit.
Status dermatolgikus
Pada regio servicalis posterior ditemukan likenifikasi dengan dasar eritem, solitar, plakat,
berbatas tegas, regional. Keadaan ini sesuai dengan eflouresensi pada nurodermatitis dengan
ciri khas likenifikasi.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan auzpits sign (-) dan pemeriksaan kertas minyak (-) menyingkirkan diagnosis
banding psoriasis dan dermatitis seboroik. Berdasarkan anamnesis, pasien didiagnosis
neurodermatitis.
Penatalaksanaan
Pasien mengeluh sulit tidur pada malam hari karena gatal. Pengobatan dipilih berupa
chlorpheniramine maleat karena efeknya berupa sedatif dan antipruritus. Liquor carbonis
detergen dipilih karena anti inflamasi, antipruritus dan anti keratotik. Asam salisilat sebagai
keratoplasti. Triamcinolone diberikan untuk anti inflamasi.