Anda di halaman 1dari 5

A.

Repositioning of displaced teeth

Sebelum dilakukan splinting maka gigi yang berubah tempat harus dikembalikan dahulu pada
tempatnya.

Gigi yang intruded tidak perlu displinting karena sudah disokong oleh tulang alveolar, tapi
mereka dapat menghasilkan masalah baru karena dapat menyebabkan pulpa gigi nekrosis
dengan cepat dan resorpsi akar eksternal.

B. Metode pembuatan splint splint dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu:


a. Direct method Dibuat langsung di dalam mulut pasien; memiliki keuntungan yaitu lebih
ekonomis dan waktu kunjungan lebih cepat karena tidak memerlukan proses laboratory.
1. Acrylic atau composite resin splint

Acrylic atau resin komposit merupakan material yang nyaman untuk dipakai dalam
membuat splinting.Acrylic lebih disukai daripada resin komposit karena lebih mudah
dilepaskan ketika perawatan splint sudah selesai dilakukan.

Acyrlic diindikasikan untuk perawatan splinting yang dilakukan dalam jangka waktu
yang sebentar karena hanya dapat menempel pada enamel 1-2 minggu.

Resin komposit diindikasikan untuk perawatan splint yang dilakukan dalam jangka
waktu lebih lama (mis:pada fraktur akar), karena memiliki ikatan yang kuat dengan
enamel.

Kelebihan acrylic/resin komposit splint:


o

Mudah dibuat dan melekat dengan baik

Tidak mengenai gingiva

Menyediakan akses untuk tes vitalitas pulpa

Perawatan endodontik dapat dilakukan

Mudah untuk dihilangkan

Kekurangan acrylic/resin komposit splin tidak bisa melihat perkembangan


periodontal re-attachment tanpa membuang splintnya.

Pada waktu melakukan splinting, gigi yang trauma harus disokong, biasanya dengan
menempatkan jari kita pada bagian tepi insisal gigi. Alternatif lain dapat
menggunakan impression compound yaitu dengan menempatkannya pada tepi insisal
gigi rahang yang berlawanan lalu pasien diminta mengigit dengan pelan sehingga
compund akan tertekan kebagian permukaan palatal dan tepi insisal gigi yang
mengalami trauma.

Pembuatan splin dengan material ini dapat dilakukan dengan 2 teknik, yaitu:

Acrylic/resin komposit splint technique - Pada permukaan labial gigi

Gigi yang displinting harus termasuk paling sedikit gigi di sebelah mesial
dan distal gigi yang goyang.

Bersihkan permukaan labial gigi pumice-water atau pasta oil-free profilaksis.


Gigi yang trauma harus dibersihkan dengan lembut, jika gigi terasa sakit
maka dapat dibersihkan cotton wooll roll yang lembab.

Isolasi dan keringkan gigi.

Etsa bagian 1/3 insisal pada permukaan labial gigi selama 1/2-1 menit
dengan 30-50% asam phosphoric. Bentuk gel lebih disukai jika control dari
gingival bleeding belum sempurna karma gel lebih mudah dipindahkan dari
gigi disbanding bentuk cair.

Cuci dan keringkan permukaan etsa.

Campurkan resin sesuai instruksi pabrik dan tempatkan pada permukaan gigi
yang sudah sietsa tadi.

Ketika resin mulai mengeras, bersihkan kelebihannya dan setelah setting


haluskan tepi yang masih kasar.

Wire dan resin plant resin digunakan untuk mengikatkan kawat dengan gigi.

Gunakan kawat berbentuk bulat atau rectangular; kawat multistrand


dianjurkan karena mudah dibentuk dan permukaannya yang sedikit kasar
membantu adhesinya dengan resin. Jika kawat orthodontic yang sesuai tidak
tersedia, paper clip dapat digunakan.

Bentuk kawat untuk mengepaskan dengan 1/3 insisal dari permukaan labial
gigi yang akan displint. Akan sangat membantu jika kita membuat suatu tag
pendek pada bagian distal gigi yang menjadi akhir dari splint sehingga kawat
akan selalu berada di tempat yang tepat selama kita melakukan pembentukan
kawat.

Bersihkan permukaan labial gigi yang akan displint, isolasi dan keringkan
gigi. Kemudian etsa enamel pada bagian labial, cuci dan bersihkan.

Tempatkan sejumlah kecil resin pada area yang dietsa, posisikan kawat pada
gigi lalu tambahkan resin sampai bagian dari kawat pada permukaan labial
tertutupi.

2. Splint lainnya
Ada beberapa bahan lain yang dapat digunakan, tetapi kurang disukai jika
dibandingkan acrylic/resin komposit splint. Beberapa contohnya yaitu stainless steel
bands dengan labial brackets yang disemen di gigi dan disatukan dengan menggunakan
acrylic resin atau kawat interdental figure-of-eight.
b. Indirect method dibuat di laboratory dan bisanya digunakan jika metode direct susah dan
tidak mungkin dilakukan.

Splint dibuat dalam plaster-stone cast dari gigi. Bahan yang biasa digunakan adalah
alginate. Harus diperhaikan ketika melakukan pencetakkan agar tidak terjadi displaced
atau tercabutnya gigi. Untuk gigi dengan kegoyangan sedang hanya perlu dilapisi dengan
Vaseline, tapi jika kegoyangan gigi sangat hebat harus disokong dengan bent dental
instrument atau dapat ditutupi dengan casting wax atau metal foil.

Karena splint tidak dibuat dengan segera, maka diperlukan temporary splint untuk
menstabilkan gigi selama splint tetap dibuat. Bahan yang bisanya digunakan yaitu soft
metal dan zinc oxide-euganol cement. Cara pembuatannya, yaitu:
1. Potong metal sesuai ukuran dengan panjang cukup untuk menutupi 2-3 gigi di bagian
mesial dan distal gigi yang goyang serta lebar cukup untuk menutupi bagian tepi
insisal dan 3-4mm melewati bagian labial dan palatal gingival.
2. Tempatkan metal pada gigi dan bentuk permukaan labial dan palatalnya lalu
adaptasikan sedekat mungkin dengan bagian labial dan palatal gigi.

3. Semen metal pada gigi dengan ZOE. Karena temporary splint akan dilepas dalam
beberapa hari saja maka tidak dianjurkan menggunakan semen yang sangat adhesive.

Beberapa indirect splint:


1. Removable splint

Kelebihan : Perkembangan periodontal re-attachment dapat dilihat

Kekurangan :
Dapat dilepas-lepas oleh pasien
Biaya lebih mahal
Waktu yang dibutuhkan lebih lamakarena melewati proses laboratory

Beberapa jenis removable splint :


o

Removable acrylic splint

Menutupi bagian tepi insisal gigi anterior dan 2-3mm pada permukaan
labial gigi. Bagian oklusal gigi posterior juga ditutupi unuk menciptakan
kontak oklusal. Pada pasien yang overbite, gigi posterior tidak perlu
ditutupi karena terdapat cukup ruang untuk palatal acrylic.

Pasien harus melepaskan aplint untuk pembersihannya setelah makan


dan sebelum tidur.

Lebih diindikasikan pada gigi goyang ringan tapi juga efektif untuk gigi
goyang berat termasuk replanted teeth.

Removable thermoplastic vinyl splin

Bahan yang biasanya digunakan polyvinyl-acetate-polyethylene.

Merupakan splin removable dan cara penggunaannya sama dengan


removable acyrilic splint.

2. fixed splin tidak dianjurkan untuk digunakan karena dapat mengiritasi gingiva dan
tidak menyediakan akses untuk tes vitalitas pulpa.

cellulose acetate Cara pembuatannya:


-

Tekan cellulose acetate pada model.

Potong sesuai dengan gingival margin pada semua gigi pada model

Lalu semenkan pada gigi

Sumber:
1. Andlaw, R.J. Perawatan Gigi Anak.ed:2. 1992. Jakarta: Widya Medika.

Anda mungkin juga menyukai