Anda di halaman 1dari 12

LAMPIRAN 2

HUBUNGAN SAKIT CAMPAK PADA ANAK USIA 1-10 TAHUN DENGAN


STATUS IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMAS DUKUH KUPANG
SURABAYA TAHUN 2012-2014

ABSTRAK

Indrawan, Berkatnu. 2014.Hubungan sakit campak pada anak usia 1-10 tahun
dengan status imunisasi campak di puskesmas Dukuh Kupang Surabaya
tahun 2012-2014. Tugas Akhir, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas
Kedokteran, Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya. Pembimbing: dr.
Haryson Tondy Winoto,Msi.Med,Sp.A
Di Indonesia insiden kasus campak di tahun 2007 untuk golongan umur < 1
tahun sebesar 48,9 per 100.000 orang tahun, umur 1-4 tahun sebesar 36,6 per
100.000 orang tahun, dan umur 5-14 tahun sebesar 18,2 per 100.000 orang tahun.
Bahkan sampai dengan tahun 2009 masih dijumpai kejadian luar biasa campak di
beberapa provinsi di Indonesia. Pada tahun 2011 menurut menteri
kesehatan,program Imunisasi berhasil menekan morbiditas dan mortalitas tujuh
penyakit di Indonesia yaitu Tuberkulosis, Polio, Difteri, Tetanus, Pertusis,
Campak, dan Hepatitis B.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kejadian campak pada anak
dengan status imunisasi campak.Penelitian ini berupa studi deskriptif analitik
dengan metode cross sectional .Sampel penelitian berjumlah 90 orang . Dari hasil
analisis data di dapatkan signifikansi 0,000 , dengan p< 0,05 artinya bermakna.
Kesimpulan penelitian ini adalah adanya hubungan sakit campak pada anak usia
1-10 tahun dengan status imunisasi campak .Petugas imunisasi dan petugas
posyandu hendaknya lebih banyak melakukan penyuluhan dan memberikan
konseling secara terprogram hingga dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat,khususnya ibu yang mempunyai anak di bahwah 10 tahun.

Kata kunci: Campak, Imunisasi Campak

Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

RELATIONSHIP MEASLES IN CHILDREN AGED 1-10 YEARS WITH


STATUS OF MEASLES IMMUNIZATION IN DUKUH KUPANG HEALTH
CENTER SURABAYA 2012-2014
ABSTRACT
Indrawan, Berkatnu. 2014.Relantionship Measles in Children Aged 1-10 Years
with Status Of Measles Immunization in Dukuh Kupang health center
Surabaya in 2012-2014. Final Assignment, Faculty of Medicine, Wijaya
Kusuma Surabaya University. Supervisor: dr. Haryson Tondy Winoto,
Msi.Med, Sp.A
In Indonesia, the incidence of measles cases in 2007 for the age group <1
year of 48.9 per 100,000 person years, age 1-4 years was 36.6 per 100,000 person
years, and 5-14 years old was 18.2 per 100,000 people years. Even up to 2009
levels for measles outbreaks in several provinces in Indonesia. In 2011, according
to the minister of health, immunization programs successfully reduced morbidity
and mortality in Indonesia namely seven disease Tuberculosis, Polio, Diphtheria,
Tetanus, Pertussis, Measles, and Hepatitis B.
This study aims to determine the relationship of the incidence of measles in
children with immunization status campak.Penelitian is a descriptive study with
cross sectional analytic study .Sampel numbered 90 people. From the analysis of
the data in get 0,000 significance, with p <0.05 means significantly. The
conclusion of this study is the relationship measles in children aged 1-10 years
with status of measles immunization.
Officer health center should do more outreach and counseling can be programmed
to increase the knowledge society, especially mothers who have children that
although 10 years .
Keywords: Measles, Immunization Measles
Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

(Susilaningsih,2009) Bahkan sampai


Pendahuluan
Campak adalah

penyakit

yang

dengan tahun 2009 masih dijumpai

disebabkan oleh virus dan merupakan

kejadian

luar

biasa

campak

di

salah satu penyakit menular yang

beberapa provinsi di Indonesia.


Di Jawa Timur sendiri pada

paling sering mengenai manusia dan


tahun 2010 telah terjadi kejadian luar
menyebabkan

jutaan kematian di
biasa (klb/wabah) campak sebanyak

seluruh

dunia

setiap

tahunnya
23

sebelum ditemukan vaksin

kali

yang

tersebar

di

12

dengan

jumlah

campak.
kabupaten/kota

(Moss,Griffin,2012)
Pada negara-negara berkembang di era

penderita 323 orang dan kematian 2

sebelum vaksin, sekitar 70% dari anak-

orang.Sedangkan

anak terinfeksi virus campak pada usia

tanggal 30 Juni 2011 telah terjadi

5 tahun.(Moss,Griffin,2012) Selain itu

KLB/Wabah campak 7 kali tersebar

bagi negara berkembang, campak juga

di

menjadi beban kesehatan terbesar bagi

penderita 167 orang dan tidak ada

negaranya.

negara-

kematian. Dengan kasus tertinggi

beberapa

berada di Kota Surabaya 442 kasus

komplikasi. Komplikasi yang paling

dan Bangkalan 206 kasus. (Dinas

umum adalah diare, otitis media, dan

Kesehatan Jatim,2010)

pneumonia. (Moss,Griffin,2012)
Di Indonesia insiden kasus

Campak adalah penyakit yang sangat

campak di tahun 2007 untuk golongan

menular

umur < 1 tahun sebesar 48,9 per

dengan

100.000 orang tahun, umur 1-4 tahun


sebesar 36,6 per 100.000 orang tahun,

generalisata, demam, batuk, rhinitis,

negara

Sedangkan

industry

di

terjadi

dan umur 5-14 tahun sebesar 18,2 per


100.000

orang

10

kab/kota

virus
ruam

tahun

dengan

sistemik

jumlah

ditandai

makulopapular

dan konjungtivitis. Virus campak


adalah negatif strand RNA virus dari

tahun.

Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

2011 per

genus

Morbillivirus,

keluarga

Tuberkulosis, Polio, Difteri, Tetanus,

Paramyxoviridae, dengan hanya satu

Pertusis, Campak,

dan Hepatitis B.

serotipe dan 23 genotipe.( Weisse M,

(Depkes,2012)
Cakupan imunisasi dasar di Indonesia

Papania,2012).
menurut

profil

data

kesehatan

Imunisasi adalah suatu cara untuk


Indonesia tahun 2011 adalah 83,4 %.
menimbulkan

atau

meningkatkan
Untuk cakupan imunisasi campak

kekebalan

seseorang

secara

aktif
sendiri di Indonesia adalah 83,86 %.

terhadap suatu penyakit, sehingga bila


Sedangkan

cakupan

imunisasi

kelak ia terpapar dengan penyakit


campak di Jawa Timur pada tahun
tersebut tidak akan menderita penyakit
2011
tersebut.(Depkes,2005)

sebesar

97,7%.(Dinas

Program

imunisasi terbukti cost effective dapat

Kesehatan Jatim,2011)
Namun,
kejadian

mencegah

menurun

terjadinya

penyakit-

secara

campak

drastis

setelah

penyakit yang dapat dicegah dengan

pengenalan vaksin campak pada tahun

imunisasi (PD3I). Jenis penyakit PD3I

1963. Tingkat serangan menurun dari

adalah Hepatitis B (penyakit kuning),

313

TBC (batuk darah), Difteri, Pertusis

1956-1960 menjadi 13 kasus/100.000

(batuk rejan / batuk seratus hari),

di

Tetanus

Polio

2012). Imunisasi campak awal dapat

(lumpuh layu) dan Campak (gabag).

diberikan pada usia 12-15 bulan tetapi

(Dinas

mungkin diberikan lebih awal pada

(kejang-kejang),

Kesehatan

Jatim,2011)

kasus/100.000

penduduk,

di

1982-1988.(Simons,Ferari,dkk

Pada tahun 2011 menurut menteri

daerah

kesehatan,program Imunisasi berhasil

Karena angka serokonversi pasca

menekan morbiditas dan mortalitas

imunisasi tidak 100% dan mungkin

tujuh penyakit di Indonesia yaitu

ada

dimana

beberapa

penyakit

lama

makin

Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

terjadi.

lama

imunitasnya

berkurang.Imunisasi

Peneliti mengambil jumlah

kedua campak biasanya diberikan

sampel

sebagai

perhitungan

Measles-mumps-

rubeola(MMR).

Dosis

ini

dapat

diberikan ketika anak masuk sekolah

berdasarkan

menggunakan

rumus

slavin :

atau nanti pada saat masuk sekolah


menengah. (Mason,2011)
Dimana :
Metode

n : Besar sampel
N: Besar populasi
d: Tingkat penyimpangan yang

Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian
dengan desain cross sectional
yang

dilakukan

secara

retrospektif dan mengambil data


secara sekunder yaitu rekam
medik dan dilakukan analitik .
Populasi

diinginkan
n=
800_
1 + 800 ( 0,1 )
n = 88,88 dibulatkan jadi
90 orang
Variabel Penelitian
Variable

bebas

adalah

campak

Populasi adalah semua pasien


anak yang sakit dengan rentang

Variable terikat adalah status


imunisasi dari anak.

usia 1-15 tahun di puskesmas


dukuh kupang surabaya

Sampel
Semua anak yang sakit dengan

Hasil Penelitian

usia 0-10 tahun di puskesmas


dukuh

sakit

kupang

Surabaya.

Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

Karakteristik mengenai responden


Jenis

penelitian dapat dilihat pada tabel


ini :
1.

Frekuensi

Prosentase (%)

Laki-laki

43

47,8

Perempuan

47

52,2

Total

90

100.0

Kelamin

Usia Responden

Tabel

Distribusi

Responden

Menurut

Jenis Kelamin

Tabel 1: Distribusi Responden


Usia

2:

Frekuensi Persentase (%)

Berdasarkan

tabel

< 5 Tahun

6,7

5 Tahun

84

93,3

dapat diketahui bahwa dari 90

100.0

responden

Total

90
Menurut Usia

bahwa
responden

Berdasarkan
dapat
sebanyak

diketahui

table

dapat
sebagian

besar

berjenis

kelamin

perempuan yaitu sebanyak 47

bahwa

orang

6 orang (6,7%)

(52,2)

dan

tahun dan sebanyak 84 orang


(93,3%) responden berusia 5
tahun.

3.

Status Imunisasi

Jenis Kelamin Responden

Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

laki-laki

sebanyak 43 orang (47,8%).

responden berusia antara < 5

2.

diketahui

Tabel 4: Distribusi Responden


Menurut Sakit Campak

Status
Imunisasi

Frekuens
i

Persentase
(%)
Berdasarkan tabel di

Tidak Pernah

10

11,1

1 kali

40

44,4

2 kali

40

44,4

90 orang responden, sebanyak

Total

90

100.0

43 orang (47,8%) responden

atas dapat diketahui bahwa dari

pernah
Tabel 3: Distribusi Responden
Menurut Status Imunisasi

sakit

campak

dan

sebanyak 47 orang (52,2%)


responden belum pernah sakit
campak.

Berdasarkan

table

5.3 Hasil Uji Statistik

dapat diketahui bahwa 10 orang

Setelah diketahui karakteristik

(11,1%) responden yang tidak

masing-masing variabel (univariat) dapat

pernah imunisasi, sebanyak 40

diteruskan dengan analisis bivariat untuk

orang (44,4%) responden telah

mengetahui hubungan antar variabel.

melakukan 1 kali imunisasi

Berikut ini akan disajikan hasil pengujian

campak dan sebanyak 40 orang

menggunakan uji chi-square (X2) dengan

(44,4%)

bantuan program SPSS versi 16.0.

responden

telah

melakukan 2 kali imunisasi


campak.

4.

Sakit Campak

Sakit
Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran

Campak

Frekuensi

Persentase
(%)

Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

Sakit
Campak

43

47,8

Tidak

47

52,2

Total

90

100.0

80% anak pernah terkena campak.


Hal ini juga bisa dilihat pada gambar
Status

Sakit Campak

Imunisasi

Sakit Tidak

Total

Tidak Pernah

10
8
2
(100%
(80%) (20%)
)

1 Kali

29
11
40
(72,5 (27,5 (100%
%)
%)
)

2 Kali

40
6
34
(100.0
(15%) (85%)
%)

Signifi
kansi

grafik perbandingan di bawah ini:

0,000

Total

43
47
90
(47,8 (52,2 (100%
%)
%)
)
Tabel 5: Hubungan sakit campak
dengan status imunisasi campak

Gambar

5.1.

Sakit

campak

berdasarkan pada status imunisasi


Pembahasan
Hasil

Hasil

uji

chi-square

menunjukkan ada hubungan yang


signifikan

antara

sakit

campak

dengan status imunisasi campak di


Puskesmas

Dukuh

Kupang

Surabaya, hal ini terbukti dengan


nilai signifikansi pada saat uji chisquare sebesar 0,000 (< 0,05). Dari
100% anak yang tidak pernah
mendapatkan

imunisasi

campak

mendukung

penelitian

ini

hipotesis

yang

menyatakan bahwa

ada hubungan

yang signifikan antara sakit campak


dengan status imunisasi campak di
Puskesmas

Dukuh

Surabaya.
Hasil

uji

chi-square

menunjukkan ada hubungan yang


signifikan

antara

sakit

campak

dengan status imunisasi campak di

Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

Kupang

Puskesmas

Dukuh

Kupang

campak sebesar 27,5% sedangkan

Surabaya, hal ini terbukti dengan

anak yang yang mendapat imunisasi

nilai signifikansi pada saat uji chi-

2 kali mengalami sakit campak

square sebesar 0,000 (< 0,05).

sebesar 15 % dan yang tidak sakit

Dari 100% anak yang tidak


pernah

mendapatkan

imunisasi

sebesar 85% hal ini sesuai dengan


pernyataan mason bahwa angka

campak 80% anak pernah terkena

serokonversi

campak

tidak

campak tidak mencapai 100 % dan

terkena campak hanya 20% hal ini

mungkin ada beberapa makin lama

sesuai dengan hasil penyelikan tim

imunitasnya berkurang. Sehingga

Ditjen PPM & PLP dan Fakultas

imunisasi campak kedua dilakukan

Kedokteran Universitas Indonesia

pada saat anak masuk sekolah atau

tentang KLB penyakit Campak di

nanti pada saat anak masuk sekolah

Desa

menengah ( Mason,2011)

sedangkan

Cinta

yang

Manis

Kecamatan

Banyuasin Sumatera Selatan 1996


dengan

desain

cross

ditemukan

balita

mendapat

imunisasi

sectional,

yang

tidak
Campak

Berdasarkan

pasca

hasil

imunisasi

penelitian

dapat dilihat anak yang menderita


sakit campak dengan tidak imunisasi
sebesar 80% dari sampel

10

mempunyai risiko 5 kali lebih besar

orang ,dan yang hanya mendapat 1

untuk terkena campak di banding

kali

balita yang mendapat imunisasi.

sebesar 72,5% dari sampel 40 orang,

( Ditjen PP & PL,2010)

dan yang mendapat imunisasi 2 kali

Anak dengan status imunisasi 1


kali

mengalami

sakit

imunisasi

menderita

sakit

menderita sakit campak sebesar 15

campak

% dari sampel 40 orang,ternyata

sebesar 72,5% dan yang tidak sakit

terjadi penurunan jumlah anak yang

Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

menderita sakit campak. Menurut


menteri

2.

kesehatan,program

Imunisasi

berhasil

Sebagian besar responden dalam


penelitian ini berusia > 5 tahun

menekan

yaitu sebanyak 93,3%.

morbiditas

dan mortalitas

tujuh

penyakit

di

yaitu

penelitian

ini

Difteri,

menerima

imunisasi

Tuberkulosis,
Tetanus,

Indonesia
Polio,

Pertusis,

Campak,

dan

Hepatitis B.(Depkes,2012) Kejadian


campak

menurun

secara

3.

Sebagian besar responden dalam


sudah

pernah
campak

sebelumnya yaitu sebanyak 88,8%.


4.

drastis

Dari orang yang sudah mendapat


imunisasi

campak

setelah pengenalan vaksin campak

88,8%,sebesar

pada tahun 1963. Tingkat serangan

mendapatkan sakit campak hal ini

menurun dari 313 kasus/100.000

disebabkan

penduduk,

serokonversi

di

tahun

1956-1960

menjadi 13 kasus/100.000 di tahun


1982-1988.(Simons,Ferari,dkk

karena
imunisasi

masih

angka
campak

tidak mencapai 100%


5.

2012)

38,8%

sebesar

Terdapat penurunan penderita sakit


campak pada anak di puskesmas

Kesimpulan

dukuh kupang dari 80 % anak

Secara umum, berdasarkan hasil

menderita sakit campak dengan

penelitian, pengolahan data, analisa data

status

serta

imunisasi campak menjadi hanya

pembahasan

yang

ada,

maka

imunisasi

penderita

tidak

yang

pernah

peneliti mengambil kesimpulan bahwa :

15%

1.

Sebagian besar responden dalam

imunisasinya 2 kali mendapatkan

penelitian ini berjenis kelamin

imunisasi campak.

perempuan yaitu sebanyak 52,2%.


B. Saran
Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

status

1.

Petugas imunisasi dan petugas

/contentdetail/9/3/129/kamp

posyandu hendaknya lebih banyak

anye

melakukan

penyuluhan

jawa timur.html).

memberikan

konseling

secara

terprogram

hingga

dapat

meningkatkan

dan

mempunyai anak di bahwah 10

Dapat menggunakan variabel yang


lain,

metode

penelitian

Teknis

Kampanye

Imunisasi

RI.Jakarta
Moss JW, Griffin ED. 2012.

Mason HW. 2011.Measles. In:


Kliegman

yang

MR,

Stanton

FB,

lain,dengan lokasi yang berbeda

Geme SWJ, Schor FN, Behrman

sehingga dapat mengembangkan

ER, editors. Nelson Textbook of

penelitian tentang sakit campak

Pediatrics. 19th ed. Philadelpia:

pada anak Usia di bawah 10 tahun.

Saunders; p. 1069-1075.

DAFTAR PUSTAKA
Dinkes prov jatim.

2010,

Simons E, Ferrari M, Fricks J,


Wannemuhler K, Anand A,

2010.

Burton

Profil kesehatan jawa timur

PP&PL..2010.Petunjuk

Measles. Lancet;379: p. 153-156.

tahun.
2

Ditjen

Campak Tahun 2010, Depkes

pengetahuan

masyarakat,khususnya ibu yang

campak dan polio di

A,

Assessment

(online),

global

et
of

al.2012
the

measles

2010

mortality

(http://dinkes.jatimprov.go.id/dok

reduction goal: results from

umen/dokumen_publikasi.html).

a model of surveillance data.

Dinkes

prov

jatim.

2011.

Kampanye campak dan polio


di

jawa

timur.

(http://dinkes.jatimprov.go.id

Lancet;379: p. 2173-8.

Weisse

M,

Papania

Measles. In: Goldman L, Schafer


IA, editors.

Goldmans cecil

Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

M.2012.

medicine. 24th ed. New york:


Saunders; p. 2105-2107

Berkatnu Indrawan Janguk. Fakultas Kedokteran


Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Jalan Dukuh Kupang XXV/54, Surabaya 60225, Indonesia.
berkatlight@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai