Anda di halaman 1dari 30

Cedera Kepala

Nurma Afiani
Epidemologi
• Cedera kepala mengakibatnya tingginya angka
mortalitas dan morbiditas
• 10-20% meninggal dalam perjalanan ke
Rumah Sakit atau sesaat setelah tiba di Rumah
Sakit
• Kejadian paling banyak:

15%  Cedera Kepala Berat


15%  Cedera Kepala Sedang
70%  Cedera Kepala Ringan
Struktur Anatomi Kepala
Lapisan pelindung otak
• Rambut, Kulit
• Tengkorak/ cranium
• Endocranium
• Duramater
• Subdural
• Arachnoid
• Subarachnoid
• Piamater
• Jaringan otak
Definisi
• Cedera kepala merupakan suatu injuri yang dapat
melibatkan seluruh struktur kepala mulai dari lapisan kulit
kepala atau tingkat yang paling ringan, tulang tengkorak,
duramater, vaskuler otak sampai dengan jaringan otak
sendiri baik berupa luka tertutup maupun luka tembus
• Injuri otak traumatik sering juga disebut sebagai trauma
kepala/ cedera kepala
• Injuri otak traumatik didefinisikan sebagai insufisiensi otak
non degeneratif, non kongenital akibat kekuatan mekanik
eksternal yang dapat menyebabkan gangguan kognitif,
fisik, psikologik baik permanen maupun temporal yang
dihubungkan dengan gangguan tingkat kesadaran
Patofisiologi Cedera Kepala
• Biasanya bukan merupakan akibat dari
cedera langsung pada jaringan otak
• Sering disebabkan oleh:

1. Tenaga dari luar yang mengenai


tengkorak dan diteruskan ke otak
2. Pergerakan otak dalam tengkorak
Klasifikasi Cedera Kepala
1. Mekanisme Cedera

2. Derajat Keparahan

3. Morfologi Cedera

4. Proses Patofisiologis
1. Mekanisme Cedera Kepala
Mekanisme cedera kepala secara umum merupakan salah satu
atau gabungan dari ketiga mekanisme cedera kepala berikut:

1. Akselerasi: terjadi jika benda yang sedang bergerak


membentur kepala yang diam

2. Deselerasi: terjadi jika kepala membentur objek yang


diam

3. Kompresi atau penekanan


Cont...
Mekanisme Coup dan Countercoup
Coup: Terjadi pada
area yang mengalami
benturan langsung
pada kepala
Countercoup: Terjadi
pada sisi berlawanan
dari area yang
mengalami benturan
2. Derajat Keparahan
• Derajat keparahan cedera kepala dinilai secara kuantitatif
dengan Glasgow Coma Scale (GCS)
• Klasifikasi cedera kepala berdasarkan derajat keparahannya:

1. Cedera Kepala Ringan (CKR): Skor GCS 13-15, dapat


terjadi kehilangan kesadaran <30 menit, mengalami
amnesia retrograde, tidak ada fraktur tengkorak, tidak
ada kontusio dan hematom
2. Cedera Kepala Sedang (CKS): Skor GCS 9-12, terjadi
amnesia retrograde >30 menit (dalam 24 jam), dapat
mengalami fraktur tengkorak
3. Cedera Kepala Berat (CKB): Skor GCS <8, kehilangan
kesadaran, amnesia >24 jam, laserasi, hematom,
kontusio.
Cont....
• Amnesia retrograde:
Ketidakmampuan
memunculkan kembali ingatan
masa lalu lebih dari lupa biasa.
• Hematom: sekelompok sel
darah yang telah mengalami
ekstravasasi, biasanya telah
menggumpal, baik di jaringan
dan di otak.
Cont...
• Laserasi: Luka yang terjadi akibat adanya
robekan (bukan irisan), ditandai dengan tepi
luka yang bergerigi
• Kontusio Cerebri: gangguan fungsi otak akibat
adanya kerusakan jaringan otak disertai
perdarahan yang secara makroskopis tidak
mengganggu jaringan
Skor GCS
3. Morfologi Cedera

a. Fraktur Cranium

b. Lesi Intracranial
a. Fraktur Cranium
• Fraktur yang terjadi pada bagian
tulang tengkorak, terdiri dari:
1. Fraktur Linier: sering terjadi
pada bagian atas cranium,
disebabkan oleh kekuatan yang
besar
2. Fraktur Basis Cranii: fraktur
yang terjadi pada bagian bawah
tengkorak, disebut fraktur basis
cranii (skull base)
Cont....
Jenis Fraktur Basis Cranii dan Gambaran
Klinis

• Anterior: rhinorrhea, racoon eyes


• Medial: othorrea
• Posterior: battle sign
b. Lesi Intracranial
• Epidural Hematom
• Subdural Hematom
• Intracerebral Ventrikel Hemmorhagea
• Cedera Difus
Cont...
Epidural Hematom
• Terletak diantara dura dan calvaria,
pecahnya arteri meningea media, Ciri
perdarahan epidural berbentuk
bikonveks atau menyerupai lensa
cembung
• Manifestasi klinik: gangguan kesadaran
sebentar dan dengan bekas gejala
(interval lucid) beberapa jam. Disertai
gangguan kesadaran progresif dan
kelainan neurologist unilateral. Kemudian
gejala neurology timbul secara progresif
berupa pupil anisokor, hemiparese, papil
edema dan gejala herniasi transcentorial.
Cont...
Subdural Hematom
• Terjadi akibat robeknya vena-vena
jembatan yang terletak antara
kortek cerebri dan sinus venous
tempat vena tadi bermuara, namun
dapat terjadi juga akibat laserasi
pembuluh arteri pada permukaan
otak

• Perdarahan subdural biasanya


menutupi seluruh permukaan
hemisfer otak dan kerusakan otak
dibawahnya lebih berat dan
prognosisnya jauh lebih buruk
daripada perdarahan epidural.
Cont....
• Kontusio cerebral sangat sering terjadi di
frontal dan lobus temporal, walau terjadi
juga pada setiap bagian otak, termasuk
batang otak dan cerebellum
• Cedera otak difus merupakan kelanjutan
kerusakan otak akibat akselerasi dan
deselerasi, dan ini merupakan bentuk yang
lebih sering terjadi pada cedera kepala.
4. Proses Patofisiologis
• Cedera Kepala Primer: Cedera kepala primer
adalah kerusakan yang terjadi pada masa
akut, yaitu terjadi segera saat benturan
terjadi. Kerusakan primer ini dapat bersifat
(fokal) local maupun difus.
• Contoh: kerusakan jaringan, laserasi, edema
cerebri
Cont...
• Cedera Kepala Sekunder: kelainan atau
kerusakan yang terjadi setelah terjadinya
trauma/benturan dan merupakan akibat
dari peristiwa yang terjadi pada kerusakan
primer
• Contoh: Hipotensi sistemik, Hipoksia,
Hiperkapnea, Komplikasi pernapasan infeksi/
komplikasi pada organ tubuh yang lain
Masalah Keperawatan
• Nyeri akut
• Resiko infeksi
• Ketidakseimbangan nutrisi
• Gangguan perfusi cerebral
• PK: Peningkatan TIK
• Kurang pengetahuan
• Defisit perawatan diri
Tekanan Intra Kranial (TIK)
• TIK dipengaruhi oleh: Otak (80%), Cairan
cerebrospinal (10%), Darah (10%)

• TIK normal: 0-15 mmHg

• Hukum Monro-Kellie:

1. Peningkatan volume salah satu faktor harus


diikuti kompensasi dengan penurunan faktor
lainnya supaya volume tetap konstan

2. Perubahan salah satu volume tanpa diikuti


respon kompensasi dari faktor yang lain akan
menimbulkan perubahan TIK
Cont...

CPP=MAP-ICP MAP=
(SBP+2DBP)/3

Ket:

CPP: Cerebral Perfusion Pressure (60-100mmHg)

ICP: Intra Cranial Pressure/ TIK

MAP: Mean Arterial Pressure

SBP: Sistolik Blood Pressure

DBP: Diastolik Blood Pressure


Observasi TIK
• Observasi TIK dilakukan pada pasien dengan
kriteria:
1. GCS kurang dari 8
2. Mengantuk/drowsy dengan hasil temuan
CT scan
3. Post op evakuasi hematoma
4. Klien risiko tinggi seperti usia diatas 40
tahun, tekanan darah rendah, klien
dengan bantuan ventilasi.
Tanda2 Peningkatan TIK
• Peningkatan TIK terjadi akibat gagalnya
autoregeluasi sehingga muncul Cushing
Syndrome, terdiri dari:
1. Tekanan sistolik naik
2. Bradikardi
3. Perubahan pola nafas
Observasi Pasien Ced. Kepala
• Pemeriksaan GCS
• Kaji kesadaran
• Respon pupil
• Gerakan bola mata
• TTV tiap 15 menit
• Tanda2 Cushing
Syndrome
Post Trepanasi  Subdural hematom
Thank You
Siapkan Makalah Seminar!

Anda mungkin juga menyukai