Latar Belakang
Nyeri merupakan masalah yang paling umum di alami oleh setiap klien pasca bedah
arthroskopi dan jika tidak cepat diatasi dapat menunda program rehabitasi pasien.
Aroma terapi merupakan metode alternative pengobatan dalam perawatan pasien. Tetapi
aromaterapi tidak boleh dilakukan untuk merawat pasien dengan gangguan fungsi hati
dan ginjal. Baru- baru ini tenaga kesehatan menggunakan aromaterapi untuk perawatan
pasien paliatif untuk meningkatkan masalah fisik dan psikologis pasien. Hal ini dipercaya
bahwa uap dari minyak aromaterapi yang di hirup oleh saraf penciuman dan kemudian
molekul akan ditransmisikan ke otak Hal ini memicu respon emosional sebagai pengaturan
untu meredakan stress dan meningkatkan koordinasi hormonal.
Metodologi penelitian
Desain
penelitian
Definisi
Operasional
Kriteria inklusi :
kemampuan komunikasi dengan para peneliti,
bersedia berpartisispasi , telah dilakukan
arthroskopi, tidak mengalami alergi terhadap
lavender, tidak menderita disfungsi hati atau
ginjal. Memiliki fungsi penciuman normal.
Tempat dan
waktu penelitian
Intervensi
penelitian
Pengumpulan
Data
Analisa Data :
spss 13.0
Data demografi
Pengkajian nyeri
Hasil
Rata- rata usia kelompok : 35.10 tahun
Lama durasi pembedahan : 83.99
Diskusi
- Aromaterapi dengan 2 % esensial lavender miyak
dengan menggunakn kalung botol mampu efektif
memperbaiki nyeri pasca operasi arthroskopik selama
72 jam. Namun tidak signifikan jika dilakuka untuk
jangka pendek.
- penelitian sebelumnya bahwa penggunaan lemon dan
lavender tidak mempengaruhi menguraranginyeri saat
dilakukan dressing tetapi setelah dressing. Dari
penelitian lainnya juga megatakan bahwa menghirup
minyak esensial tidak mengurangi nyeri pasca operasi
biopsy payudara tetapi meningkatkan kepuasan pasien
dalam mengontrol nyeri.
Kesimpulan
Aromaterapi dengan 2 % minyak esensial
lavender dengan menggunakan kalung botol
terbukti mampu menurunkan tingkat nyeri
pasca operasi arthroscopy selama
penggunaan 72 jam.