Anda di halaman 1dari 115

Geomagnetism

Medan magnetik bumi


Elemen-elemen magnetik
Medan dipole dan non dipole
Time variation of the field
Asal mula terjadinya medan magnetik

Kompas magnetik yang pertama ditemukan di Cina kurang lebih 3000


tahun yang lalu.
Tahun 1600, William Gilbert mempublikasikan essay de Magneteyang
menyatakan bahwa bumi adalah sebuah magnet.
Karl Frederick Gauss, menyimpulkan dari analisis matematika bahwa
medan magnetik berhubungan dengan sebuah sumber di bumi dan
hubungannya dengan rotasi bumi.
Medan magnetik bumi telah digunakan dalam eksplorasi sejak tahun 1879,
ketika sebuah kompas digunakan dalam eksplorasi bijih besi di Swedia.
Magnetometer pertama kali diciptakan dan digunakan pada Perang Dunia
II untuk mendeteksi kapal selam.
Saat ini metode magnetik merupakan salah satu metode Geofisika yang
paling banyak digunakan

Pengukuran Medan Magnetik


Medan magnetik utama (dari inti luar bumi)
Medan external
Medan magnetik kerak bumi (mineral magnetik
di kerak bumi, dibawah suhu Curie).
43.234 nT = 41.219
= 23
= 1992

(Medan Utama) +
(Medan External) +
(Medan magnetik kerak) +

Elemen-elemen Magnetik
Inklinasi
Deklinasi
Intensitas total medan magnetic
Komponen vertikal B
Komponen horisontal B
Komponen utara H
Komponen timur H

I
D
F
V
H
X
Y

Medan magnetik bumi adalah sebuah vector, B, dan


dapat digambarkan dari intensitasnya (panjang
vectornya) F, dan arahnya (sudut D dan I).

Sumbu Kutub Magnetik Bumi


Sebuah dwi-kutub adalah pasangan kutub-kutub
magnetic seperti terdapat pada sebuah batang
magnet, kutub utara pada satu ujungnya dan
kutub selatan di ujung batang lainnya.
Sebuah sumbu menhubungkan kedua kutub
tersebut.
Sumbu kutub magnetik bumi berimpit dengan
sumbu rotasi bumi dan melewati pusat/inti bumi.

Sumbu Kutub Magnetik Bumi


Kutub Utara dan Selatan magnetik bumi
hampir berimpit dengan Kutub Utara dan
Selatan Geografis bumi.
Lintang (Latitude) : circles of equal inclination
Bujur (Longitude) : circles of equal declination

International Geomagnetic Reference Field


(IGRF)
Besarnya nilai untuk kuat medan magnetik di
suatu tempat, waktu dan ketinggian dapat
diketahui dari publikasi peta-peta atau dengan
menggunakan program komputer untuk
menghitung IGRF.
Note : Setiap pengukuran strike geology harus
dikoreksi dengan koreksi magnetic declination.

Variasi Waktu: Transient


Solar wind menekan ke magnetosphere
Menginduksi Partikel dalam ionosphere
Sumbernya dari luar

Variasi Waktu: Transient


Aurora Australis dan Aurora Borealis di daerah
lintang tinggi
Variasi diurnal sekitar 30 nT dalam 24 jam
Badai magnetik : variasi diurnal mencapai
ratusan nT

Variasi Waktu: Secular


Perubahan dalam jangka ratusan tahun
Deklinasi di London berubah dari 11.3o ke 4.1o
dalam periode waktu 1580 ke 1634
Semua elemen-elemen magnetik berubah

Planetary Magnetism
Planet yang mempunyai planetary magnetism :
Bumi, Saturnus dan Jupiter.
Planet yang medan magnetiknya rendah :
Mercury, Venus dan Mars (Bulan)

Planetary Magnetism
Apa yang menyebabkan planet dapat memiliki
medan magnetik? Kecepatan rotasi yang tinggi,
konveksi mantel luar, dan inti dalam yang
konduktif
Apa yang menyebabkan planet tidak memiliki
medan magnetik?
- Berotasi terlalu pelan (Venus)
- Kemungkinan tidak mempunyai inti dalam (Mars)
- Inti luarnya terlalu tipis (Mercury)

Planetary Magnetism
Mengapa bumi mempunyai medan magnetic?
Solid, mantel konvektif
Fluid, inti luar konvektif
Solid, kaya besi, inti dalam

Asal Mula Medan Magnetik


Model dinamo
Inti luar terdiri dari ion-ion metalic
Inti dalam adalah konduktif
Konveksi dari inti luar dan pergerakan induksi partikel
di sekeliling sebuah konduktor akan menyebabkan
medan magnetik
Sumber energi : gravitasi, radioaktif dan panas

Kemagnetan Batuan

Kandungan Magnet Batuan


Jenis-jenis magnetisasi
Mineral-mineral magnetic
Natural Remanent Magnetisation
Aplikasi

Kandungan Magnet Batuan


Kandungan magnet sebuah batuan dapat
dibagi kedalam 2 komponen :
Induksi magnetik
Natural remanent magnetisation

Induksi magnetik
Jika H adalah intensitas dari medan induksi, maka
induksi medan dalam sebuah batuan bergantung
pada asal dan jumlah materi magnetik dan H
Jika B adalah medan induksi, maka B = KH, dimana
K adalah Susceptibility Magnetic

Remanent Magnetisation
Seperti pada mineral, magnetisasi terbentuk
dan terubah, remanent magnetisasi dapat
menahan medan magnetik pada umumnya
Remanent magnetisasi (atau fossil field)
seringkali berbeda dengan medan saat ini
NRM adalah jumlah total dari seluruh
komponen remanen dari sebuah batuan
yang terkumpul selama waktu geologi

Induksi dan Remanent


Besar dan arah medan terinduksi tergantung pada
induksi medan
Untuk sebuah batuan (jika K konstan), H bertambah
maka B juga bertambah
Remanent bukan merupakan sebuah fungsi sederhana
dari susceptibility
Dari definisinya, remanent mengindikasikan medan
magnetik tua

Jika B adalah besarnya medan terinduksi dan J


adalah intensitas remanent
Q = Intensitas remanent / intensitas medan
terinduksi
Q = J/B = J/kH = Koenigsberger Ratio
Jika Q < 1, maka remanent sering diabaikan

Jenis-Jenis Magnetisasi
Diamagnetism
Susceptibilitas negatif, arah medan terinduksi
berlawanan dengan medan induksi
Jika H = 0 , maka besarnya momen magnetik
adalah 0
Contoh : Graphite, Marble, quartz, salt

Jenis-Jenis Magnetisasi
Paramagnetism
Susceptibility positif tetapi lemah
Jika medan induksi 0, besarnya momen magnetic
tidak sama dengan 0
Dibagi menjadi :
- ferromagnetic
- antiferromagnetic
- ferrimagnetic

Jenis-Jenis Magnetisasi
Ferromagnetism
Domain magnetik terbentuk melalui
interaksi magnetik yang kuat
Hilang pada temperatur Curie, dimana
putaran struktur hancur oleh pemanasan
dan muncul kembali pada proses
pendinginan
Contoh : Besi, nikel dan kobal

Jenis-jenis Magnetisasi
Antiferromagnetism
Domain magnetik terbagi menjadi beberapa sub
domain yang mempunyai arah berlawanan,
sehingga momen magnetiknyamendekati 0
Susceptibility rendah
Mineral coarse-grained dapat menjadi
pembawa remanence
Contoh : Haematite

Jenis-jenis Magnetisasi
Ferrimagnetic
Subdomain magnetik berjajar dalam arah berlawanan,
tetapi besarnya momen magnetik tidak nol
Salah satu bagian dari subdomain mempunyai
kesejajaran magnetik yang kuat : contoh magnetite
dan titanomagnetite
Salah satu tipe subdomain lebih banyak dari yang
lainnya: contoh Pyrrhotite
Pada umumnya semua mineral adalah ferrimagnetic

Mineral-mineral Magnetik
Titanomagnetites
Titanohaematites
Pyrrhotites
geothite, jacobsite, siderite, pyrite, biotite dll

Natural Remanent Magnetisation


Thermal (TRM): pendinginan setelah Curie point
Depositional (DRM): perubahan rotasi selama
deposisi
Post-Depositional (PDRM): perubahan rotasi dan
kimia selama konsolidasi
Chemical (CRM): pertumbuhan dari sebuah
mineral magnetik
Isothermal (IRM): Petir
Viscous (VRM): Efek dari perubahan medan
magnetik bumi

Anomali Magnetik
Metode magnetik: Anomali disebabkan oleh
distribusi mineral magnetik di kerak bumi
diatas Curie isotherm
Peta Magnetik biasanya merefleksikan variasi
magnetite

Anomali Gravitasi dan Magnetik


Anomali gravitasi hanya merefleksikan gaya tarik
menarik
Anomali magnetik merefleksikan gaya tarik
menarik dan tolak menolak

Geometri dan Geologi


Sumber 3D
Monopole
Dipole
Geometri
- Sphere
- Silinder (vertikal, dipping, horisontal)
Geologi
- Lenses, plutons, diatremes, dll

Geometri dan Geologi


Sumber 2 dan 2.5 D
Line of poles
Line of dipoles
Sheet of poles
Variasi Geometri
- Semi-infinite horizontal slab
- Edge
- Dipping sheet
- Dipping dyke
Geologi
-Aliran lava, dyke, contacts, sills

Sifat Anomali Magnetik


Anomali magnetik dari sebuah sumber
bergantung pada parameter-parameter:
Sumber: Geometri, kedalaman sumber, strike &
dip
Kontras magnetisasi dari sumber: arah dan
intensitas vektor suseptibilitas magnetik dan
vektor NRM dari sumber dan host rock
Medan magnetik bumi: arah dan intensitas

Sifat Anomali Magnetik


Karakteristik Anomali:
- simetris, lebar, amplitudo
Kedalaman sumber bertambah
- amplitudo anomali berkurang
- anomali melebar
Dimensi sumber bertambah
- amplitudo anomali meningkat
- anomali melebar

Sifat Anomali Magnetik


Susceptibilitas bertambah
- amplitudo anomali bertambah
- bentuk anomali tetap sama
Bentuk anomali dikontrol oleh:
- Geometri sumber (dip & strike)
- Arah dan intensitas magnetisasi
- Arah dari medan magnetik bumi
- Arah profile melintang dimana
anomali tersebut diukur

Kutub Utara Magnetik

Alaska (225oE/60oN)

Gibraltar (0oE/30oN)

0oE/0oN

Irian Jaya

Irian Jaya with Remanent


Q= -2

Melbourne (135oE/60oS)

Kutub Selatan Magnetik

Ekuator Magnetik

Survey Magnetik
Kedalaman penyelidikan?
Magnetic mineral adalah magnetic diatas
temperatur Curie
Magnetite adalah penyebab utama dari anomali
magnetik dan temperatur Curienya 575o
Curie isothermal adalah lapisan didalam kerak
bumi yang didefinisikan oleh temperatur Curie
dari magnetite. Biasanya pada kedalaman 20 km.
Jadi, semua survey magnetik mencatat anomali
dari kedalaman 0 hingga sekitar 20 km!

Airborne Surveys
Non-intrusive
Dapat mengcover daerah yang luas dalam waktu
singkat
Costnya murah bila dibandingkan survey di darat
Informasi 3D
Kualitas data bagus dan dapat digunakan sebagai
sebuah konsep baru dan penentuan target.
Noise kecil
Dapat mencover daerah yang sulit

Ground Surveys
Dapat melokalisir anomali secara akurat
Dapat mengukur sinyal dari sumber magnetik
yang lemah
Meningkatkan sinyal dari sumber dangkal
Lambat, banyak noise dan hanya
dilaksanakan daerah yang dapat diakses

Sumber Noise
Komponen pesawat
Ayunan Bird
Baling-baling Helikopter
Cultural Noise (buatan manusia)
Operator noise: gesper, zip, pisau, kompas dll

Tujuan Survey
Study kerak bumi
Eksplorasi Minyak
Pemetaan Geologi
Zone kelurusan tubuh bijih
Pendeteksian tubuh bijih

Desain Survey
Sebuah survey harus di desain untuk
Memenuhi tujuan survey
Harga murah
Sesuai dengan budget

Parameter desain survey


Daerah survey
Jenis survey
Platform survey
Ketinggian sensor
Arah lintasan
Spasi lintasan
Interval conto
Base station
Penyimpanan data

Spasi tie line


Arah dan posisi tie line
Instrumen
Koreksi data
- diurnal
- heading
- parallax
- IGRF
Tampilan data

Daerah Survey
Pilih dengan hati-hati
Dapat mengcover seluruh
area tujuan

Tipe Survey
Total Magnetic Intensity Survey
Vertical magnetic gradient
Horizontal magnetic gradient
3-component magnetometer survey
Pertimbangkan untuk menggabungkan total
magnetic survey dengan radiometrik survey

Platforms
Drape surveying: constant ground clearence
Barometric surveying: constant altitude
Fixed-wing with stinger
- Flat to undulating terrains
Helicopter with bird or stinger
- Hilly to rugged terrain
Ground survey
- Follow up on airborne survey

Arah Lintasan
Target
Defined strike
Unknown strike
Dipole source
Low latitudes

Arah Lintasan
Tegak lurus dengan
strike
Tegak lurus dengan
regional strike
NS direction
NS direction

Spasi Lintasan
Optimal spacing tergantung oleh amplitudo dan
geometri target
Diperlukan untuk membuat satu lintasan diatas
target
Untuk kelurusan diperlukan minimal tiga lintasan
diatas target
Airborne Survey: Perhitungan biaya
Ground Survey : Perhitungan biaya dan akses
harus dipertimbangkan

Ketinggian Sensor
Umumnya makin rendah makin baik
Pada daerah vulkanik, terbang rendah akan
meningkatkan noise
Pada daerah morfologi terjal lebih baik
terbang sedikit lebih tinggi untuk
meminimalkan variasi ground clearence

Interval Sample
Airborne surveys: Instrumen
mengambil conto setiap 0.1 atau 0.2
detik dan sample conto bergantung
pada kecepatan pesawat, biasanya
sekitar 7 atau 14 meter.
Ground Surveys:
- Makin kecil makin baik
- Direkomendasikan 1 sampai 5 meter

Base Station
Pilih daerah bebas dari magnetik

Data Storage
Lokasi data
Semua channel termasuk data mentah dan
nilai diurnal untuk setiap point
Exabyte, CD, Zip, Optical Disk dll

Tie Lines
Membantu dalam proses penyesuaian
data
Arahnya tegak lurus terhadap arah lintasan
survey
Spasinya sekitar 10 sampai 20 kali spasi
lintasan survey

Instrumen
Cesium-vapour dan flux-gate magnetometer
untuk airborne surveys
Overhauser proton-precession
magnetometer untuk ground surveys
Gradiometer

Koreksi Data
Manouvre noise
Heading error
Parallax Correction
Magnetometer noise
Spikes
Diurnal Noise
IGRF correction

Koreksi Data
Data Magnetic Rendah
Compensated Magnetic
Menghilangkan spike
Koreksi Diurnal
Koreksi IGRF
Penyesuaian dengan Tie Line

Tampilan Data
Pilih fungsi magnetik untuk ditampilkan
- Total Magnetik Field, Vertical gradient, dll
Profil : single atau stacked
Peta
- Peta kontur
- Image
Berwarna atau hitam putih

Anomaly Enhancement
Sebuah peta magnetik akan menampilkan multi
anomali
Amplitude Range : dari rendah ke tinggi
Superposisi: gabungan dari anomali-anomali
dalam, menengah dan dangkal
Interferensi: efek dari sumber yang berdekatan
dengan kedalaman yang sama

Variasi Amplitudo
Dapat diselesaikan dengan membuat gambar
atau peta dengan sakla yang berbeda
Peta kontur atau image (citra) digital dapat
dibuat dengan interval yang tidak seragam
dan meningkatkan sinyal yang diinginkan
Filter amplitudo, seperti Automatic Gain
Control, diperlukan untuk kasus yang ekstrim

Superposisi
Superposisi hasil pengolahan untuk daerah luas
(regional anomalies) dari sumber yang dalam,
dengan residual anomalies dari sumber yang
dangkal
Anomali yang lebar dapat diartikan sebagai long
wavelength atau frekuensi rendah
Anomali yang sempit adalah short wavelength dan
frekuensi tinggi
Pemisahan residual dari regional adalah langkah
pertama dalam interpretasi kuantitatif.

Upward Continuation
menghitung medan magnetik lebih tinggi dari
ketinggian sebenarnya
anomali yang muncul merupakan akibat dari
penurunan amplitudo dan akan melebar
Perubahan dari sumber yang dalam jauh lebih
kecil daripada sumber yang dangkal
Peta Upward continuation merefleksikan sumber
magnetik yang dalam

Downward Continuation
Menghitung medan magnetik pada ketinggian
dibawah ketinggian sebenarnya tetapi diatas
sumber yang terdangkal
Anomali yang muncul akan menyempit dan
amplitudo meningkat.
Perubahan dari sumber yang dalam jauh lebih
kecil daripada sumber yang dangkal
Peta downward continuation pada dasarnya
merefleksikan sumber yang dangkal

Gradien Magnetik
Masalah gangguan dari sumber yang
berdekatan dapat diatasi dengan melihat
gradien horisontal dan vertikal magnetik
Peta gradien magnetik dapat menunjukan batas
dari sumber dan efektif untuk memisahkan
sumber yang saling berdekatan
Peta gradien magnetik sangat baik untuk
sumber-sumber yang dangkal, karena untuk
sumber yang dalam amplitudonya terlalu rendah

Reduction to Pole
Mentrasfer pengukuran magnetik di suatu tempat ke
kutub magnetik
Magnetic High, tepat berada diatas anomali
Kurang baik untuk daerah dekat ekuator

3D Analytic Signal
Bentuk anomali tidak tergantung pada magnetisasi
Menunjukan batas posisi sumber
Alternatif selain RTP

Interpretasi
Sumber dari magnetik anomali dapat berada
permukaan atau dibawah permukaan hingga
Curie isotherm (20 km)
Peta magnetik menampilkan keberadaan
mineral magnetik, pada dasarnya magnetite,
di bagian atas kerak bumi
Klasifikasi batuan berdasarkan mineralogi
silicate
Kemungkinan unit magnetik tidak sama
dengan unit geologi

Prosedur Interpretasi
Pilih 2 skala peta : Regional dan peta kerja
Buat beberapa peta :
- Format: stacked profiles, contour dan image
- Function: horizontal & vertical gradient,
analytic signal, upward continuation, downward
continuation, reduce to pole dll
Bandingkan dengan data lain yang ada
(geological, geophysical, remote sensing,
topography, dll)

Prosedur Interpretasi
Jangan memaksakan interpretasi sama
persis dengan geologi
Buat analisa kualitatif:
- Peta feature
- Peta terrane
- Peta geological inference
Buat analisa kuantitatif: pilih anomali dan
perkirakan parameter modelingnya

Peta feature
Deliniasi unit magnetik (signature dan geometri)
- Linier (dykes?): tandai sumbu High dan Low
- Disrete (intrusive?)
- Curvelinear (folded metasedimentary unit?)
Warnai menurut kedalaman (dangkal atau
dalam)
Gambarkan trend linier atau kurva linier. Jika
dapat interpretasikan dalam discontinueities,
sesar, shear zones dan kontak.
Gambarkan struktur lipatan dan sumbunya.

Peta terrane
Bagi peta magnetik menurut karakter magnetik terranes
- smooth (sedimentary basin)
- noisy, high amplitude (permukaan vulkanik)
Tandai kontak yang utama
Dalam klasifikasi unit magnetik, perlu diingat bahwa
kemungkinan unit magnetik tidak sama/berhubungan
dengan unit geologi, dan signature magnetik dapat
berubah sesuai dengan derajat metamorphism dan
perubahan strukturnya

Analisa kuantitatif
Tehnik
Karakteristik point
Forward modelling
Inversi
Parameter sumber
Kedalaman
Dip
Posisi
Susceptibilitas efektif

Peta geologi inference


Kombinasikan peta feature dan terrane menjadi
peta geologi
Tandai informasi kuantitatif yang relevan
Ingat!!! kedalaman pengukuran dari survey
magnetik dan jangan kaget jika unit magnetik tidak
dijumpai di permukaan

APLIKASI METODE GEOFISIKA

Skema pembentukan cadangan bijih


Porphyry Copper dan Epithermal

APLIKASI METODE GEOFISIKA


MODEL IDEAL PORPHYRY (Sillitoe)

METODE MAGNETIK
Pengukuran Medan Magnetik
Medan magnetik utama (dari inti luar bumi)
Medan external
Medan magnetik kerak bumi (mineral magnetik
di kerak bumi, dibawah suhu Curie).
43.234 nT = 41.219
= 23
= 1992

(Medan Utama) +
(Medan External) +
(Medan magnetik kerak) +

METODE MAGNETIK
Magnetometer

METODE MAGNETIK
Airborne Surveys
Dapat mengcover daerah yang luas dalam waktu
singkat
Costnya murah bila dibandingkan survey di darat
Kualitas data bagus dan dapat digunakan sebagai
sebuah konsep baru dan penentuan target.
Noise kecil
Dapat mencover daerah yang sulit

APLIKASI METODE GEOFISIKA

AIRBORNE MAGNETIC SURVEY

METODE MAGNETIK
Ground Surveys
Dapat melokalisir anomali secara akurat
Dapat mengukur sinyal dari sumber magnetik
yang lemah
Meningkatkan sinyal dari sumber dangkal
Lambat, banyak noise dan hanya
dilaksanakan daerah yang dapat diakses

APLIKASI METODE GEOFISIKA

Peta Total Magnetic


Intensity
Survey Ground
Magnetic

Peta Analytical
Signal
Survey Ground
Magnetic

METODE RADIOAKTIF
Radiometric
Menentukan besarnya/banyaknya berkas gelombang
Gamma yang dihasilkan oleh batuan sebagai efek
terjadinya proses pembelahan/peluruhan atom yang
terjadi pada batuan itu sendiri.

METODE RADIOAKTIF
Survey Ground
Radiometric

Hasil perekaman data survey


Ground Radiometric

METODE RADIOAKTIF
Potassium

Thorium

Uranium

Composite Data

APLIKASI METODE GEOFISIKA

Peta Total Magnetic Intensity hasil survey Airborne


(Fixed Wing) Magnetic dengan efek pencahayaan untuk
mempermudah interpretasi struktur geologi

APLIKASI METODE GEOFISIKA

Peta Radiometric hasil pengolahan citra dengan Total Magnetic Intensity


hasil survey Airborne (Fixed Wing) Magnetic dengan efek pencahayaan
untuk mempermudah interpretasi struktur geologi dan mempermudah
pembagian litologi batuan.

APLIKASI METODE GEOFISIKA


Peta Penafsiran Geofisika

METODE MAGNETIK
Pemodelan 2D

Perbandingan model 2D
dan Interpretasi geologi

APLIKASI METODE GEOFISIKA

Peta Total Magnetic Intensity


Survey Regional Helimag

Peta Analytical Signal


Survey Regional Helimag

APLIKASI METODE GEOFISIKA

Peta Analytical Signal


Survey Fixed Wing Magnetic

Peta Analytical Signal


Survey Detail Helimag

Integrasi Data
Geofisika
Data Ground Magnetic
Data Resistivity
Data IP
Data Topografi

Pemodelan Inversi 3 D

APLIKASI METODE GEOFISIKA


Block Diagram

Anda mungkin juga menyukai