PTP Bab 04 AsalUsulMinyakBumi
PTP Bab 04 AsalUsulMinyakBumi
C-C-C-C
3) Aromatic base (benzene) [CnH 2n - 6]
C
C
C
C
Ada juga yang membuat klasfikasi memakai dasar agak berbeda seperti paraffinic,
asphaltic, mixed base
Mengenai asal usul kejadian minyak bumi ada dua kelompok teori yang mencoba
menerangkannya, yang satu sama lainnya sangat berbeda
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/255658524.doc
Marilah kita tinjau dasar-dasar dari kedua teori ini, kemungkinan-kemungkinannya serta
kritik-kritik yang timbul.
IVa. TEORI ANORGANIK MENGENAI ASAL USUL MINYAK.
Teori ini dianut kebanyakan oleh ahli-ahli fisika dan kimia, karena terbukti bahwa
beberapa reaksi-reaksi yang dilakukan dilaboratorium dapat memberikan produk berupa
petroleum.
Teori anorganik dapat dibagi atas tiga kolompok :
1. Teori kosmis
2. Reaksi-reaksi kimiawi
3. Teori asal dari vulkanis
Beberapa akhli yang telah melakukan penjelidikan dibidang ini. yang terkenal diantaranya :
- Teori kosmis dari Kudryautsev(1959) :
Zat-zat organik kosmis mengkondenser bersama debu kerak bumi memberikan endapan
hydrokarbon yang terperas keluar karena tekanan overburden
-
Sumber Materi :
Organisme hidup yang macam manakah yang merupakan sumber materi bagi minyak
bumi ? Jenis hewan-hewankah atau tumbuh-tumbuhan ?
Hewan-hewan mengandung :
Protein
Asam-asam amino.
Karbohidrat
Lemak dan asam-asam lemak.
Tumbuh-tumbuhan mengandung :
Damar
Lilin
Tannin.
Bila sumber materi berasal dari hewan, apakah ikan merupakan sumber utamanya?
Percobaan Engler.
Minyak ikan dimasukkan kedalam autoclave dan dipanaskan pada suhu antara 320C 400C dengan tekanan 15 atmosfer. Hasilnya adalah zat acrolein (bau khas lemak yang hangus).
Zat ini didistilasikan pada suhu 150 - 300C dan didapatkan hasil berupa 57,5 % Kerosene dan
paraffin.
Daging ikan dimasukkan kedalam autoclave dan dilakukan percobaan yang sama. Tidak
berhasil mendapatkan zat hydrocarbon.
Kesimpulan dari percobaan Engler:
Bila ikan merupakan sumber materi, maka zat-zat protein yang ada pada ikan tersebut
harus sudah tidak ada lagi ketika terjadinya proses pembentukan petroleum.
Perbuatan bakteri-bakteri diketahui bisa menyebabkan terjadi nya hydrolisa untuk
membebaskan asam-asam lemak.
Kritik tehadap ikan sebagai sumber materi:
a) Bagaimanakah bisa ikan-ikan tersebut mati dalam jumlah
yang besar dan dalam
waktu yang singkat [karena ikan
cepat terdekomposisi]
Apakah disebabkan oleh bencana pembunuhan massal oleh
parasit-parasit
atau erupsi vulkanis?
b) Nitrogen dan phosphor tentunya harus banyak didapati
Menurut hasil analisa kadarP2O5
hanya kira-kira 0,5% saja.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/255658524.doc
Contoh
Adanya ambang lautan pada batas alas gelombang menyebab kan bagian atas cekungan
mempunyai sirkulasi oksigen yang baik sehingga organisme dapat berkembang subur, sedang
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/255658524.doc
Marine Sapropel
Sedimen Baru (recent)
SedimenTua (ancient)
Minyak Bumi
52
58
73
85
6
7
9
13
30
24
14
0,5
11
9
3
0,4
0,8
0,6
0,3
0,1
Dari analisa ini jelas terlihat bahwa yang sangat menonjol adalah berkurangnya kadar oksigen
dan Nitrogen serta naik-nya kadar Carbon dan Hydrogen berangsur-angsur dari marine sapropel
ke zat petroleum
IV.b.3.1. Panas dan Tekanan
Diperkirakan bahwa kedua faktor ini memegang peranan sebagai penyebab transformasi,
walaupun menurut Hawley [1930], Van Tuyl dan Blackburn [1925]: faktor tekanan tak seberapa
pengaruhnya.
Bumi terdiri dari inti bumi [core] dan kulit bumi. Inti bumi berupa magma yang cair dan
kulit bumi berupa magma yang telah membeku beserta hasil-hasil pelapukannnya.
Pada beberapa thermal gradient bumi menunjukkan kenaikan suhu antara 1oC per 1200
kaki kedalaman.
Contoh: di sumur Bingin Telok-I Sumsel pada kedalaman 22.790 feet tercatat suhu
sebesar 330oF
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/255658524.doc
Bagian zat N2
Organik (%) %
Air
%
Bakteri
Per gram
1
2
4
33
56
82
98
22.000
78.000
390.000
1.510.000
0,09
0,19
0.37
1,9
Penelitian mengenai bakteri banyak dilakukan oleh Zobell (1945), Welte (1964) Teh Fu
Yon dan H.D. Appleman (1972). Kedua orang yang terakhir ini menyelidiki teknik transformasi
biokimia dengan menggunakan bakteri thiobacillus khusus untuk mendapatkan minyak bumi
dari batuan "Oil shale".
Thiobacillus + S
H2SO4
H2SO4 + Oil shale
Kerogen
Kerogen inilah yang diproses untuk mendapatkan bensin dan petroleum product lainlainnya
IV.b.4. Mekanisme Transportasi.
Dalam konsepsi teori organik dikenal fasies batuan induk dan fasies batuan reservoir.
Batuan induk [source rock] berupa serpih yg diendapkan dalam keadaan reduksi pada dasar laut
dalam, bersama-sama sisa organisme.
Batuan reservoir umumnya berupa batu pasir, batuan karbonat dan kadang-kadang
volcanic tuff atau batuan lain [granite wash] yang mempunyai kejarangan dan retakan-retakan
[fracture]
Bila konsepsi ini diterima diperlukan adanya mekanisme transportasi dari batuan induk
kebatuan reservoir.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/255658524.doc
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/255658524.doc
Tanggapan mengenai pembentukan lambat melalui stadium serpih bagi batuan induk
secara populer mengatakan bahwa serpih yang kaya zat organik mengalami penimbunan dan
karena tekanan dan suhu yang tinggi berubah menjadi minyak bumi, baru kemudian bermigrasi.
Sehubungan dengan transportasi ini dikenal tiga istilah:
Migrasi
Segregasi
Akumulasi
Migrasi
Dikenal ada migrasi primary (primary migration) dan migrasi sekunder (secondary
migration).
Migrasi primer : adalah proses perpindahan mula-mula zat hidrokarbon (masih dalam
bentuk proto petroleum?) dari batuan induk kebatuan reservoir (perlu syarat bahwa
pembentukan petroleum terjadi selama masa primary migration).
Migrasi sekunder : adalah proses perpindahan zat hidrokarbon (minyak dan/atau gas) dari
suatu posisi didalam batuan reservoir itu sendiri atau kedalam batuan reservoir yang lain
(selama migrasi ini komposisi kimianya mungkin berubah sedikit).
Segregasi : Pemisahan zat hidrokarbon dan fluida-fluida lain. atas bagian-bagian
tersendiri dan masing-masing bagian tersebut menempati posisi tertentu didalam batuan reservoir.
Contoh : Gravity segregation, dimana gas, minyak dan air berturut-turut menempati
posisi dari atas ke bawah.
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/255658524.doc
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/255658524.doc
Tahap Kedua
Tahap penjebakan selektip dan gas
flusting. Gas akan terus terperangkap
sedangkan minyak tertumpah kejebakan
berikutnya yang lebih tinggi
Tahap Ketiga
Jebakan terisi penuh oleh gas.Kelebihan
gas tertumpah kejebakan berikutnya yang
lebih tinggi
Keadaan akhir dari differential entrapment pada suatu seri traps yang saling
berhubungan
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/255658524.doc
Protein
Karbohidrat
Lemak
Migrasi Primer
Diperas keluar dari sedimen
yg tertekan
Pada tahap mula dari
kompaksi
dalam larutan [sabun]
sbg butiran halus
sbg despersi/koloida
Asam-asam
Asam-asam tak jenuh
Asam-asam lemak
Proto petroleum
Petroleum
Jebakan
Struktural
Stratigrafik
Kombinasi
Kubah garam
Batuan Reservoir
Migrasi Sekunder
Agent:
Hydrdynamic
Buoyancy/gravitasi
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/255658524.doc
/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_3/255658524.doc