Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH KOMBINASI TEPUNG CACING TANAH DAN TEPUNG KEONG EMAS

DENGAN PRESENTASE YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH


IKAN LELE MASAMO (Clarias gariepinus)
Oleh:
PRAWIRO
NPM : 08.0539.C
Pembimbing : Komariyah dan Hadi Pranggono
ABSTRAK
Ikan Lele Masamo merupakan lele asli dari Afrika. Ikan lele ini induknya diimpor langsung dari
Afrika pada tahun 2009 akhir. Ikan lele ini sangat baik pertumbuhannya karena dapat panen dalam waktu
singkat yaitui 2 bulan. Ikan ini juga lebih tahan penyakit, (Anonim, 2012).Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh kombinasi tepung cacing tanah dan tepung keong mas dengan presentase
yang berbeda terhadap pertumbuhan ikan lele masamo, untuk mengetahui kombinasi apakah yang
sesuai untuk pertumbuhan benih ikan lele masamo. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Februari
2014 sampai 21 maret 2014 di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Perikanan Universitas
Pekalongan. Metode yang digunakan adalah penelitian skala laboratorium (Experimental Laboratoris).
Menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 3 ulangan
dengan perlakuan perbedaan presentase tepung cacing tanah dan tepung keong mas yaitu: Perlakuan A:
100% tepung cacing tanah, Perlakuan B: 75% tepung cacing tanah + 25% tepung keong emas,
Perlakuan C: 50% tepung cacing tanah + 50% tepung keong emas, Perlakuan D: 25% tepung cacing
tanah + 75% tepung keong emas, dan Perlakuan E: 100% tepung keong emas, semua perlakuan
diberikan sesuai berat biomas benih ikan lele masamo. Hasil penelitian diperoleh pemberian kombinasi
pakan tepung cacing tanah dan tepung keong mas dengan presentase yang berbeda berpengaruh
sangat nyata terhadap pertumbuhan benih ikan lele masamo karena F hitung (37,98) > F tabel (3,48).
Pertambahan bobot paling tinggi pada perlakuan D sebesar 8,73 g, kemudian disusul perlakuan E
sebesar 6,10 g, dan selanjutnya berurutan dari perlakuan C dengan 4,81 g, perlakuan B dengan 3,37 g,
dan terendah pada perlakuan A dengan 1,87 g. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran
normal untuk pertumbuhan benih ikan lele masamo yaitu suhu 28 0C, pH 7,5, dan DO 5,1 ppm.
Kata kunci : Kombinasi pakan tepung cacing tanah dan tepung keong mas, lele masamo, pertumbuhan

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Ikan Lele Masamo merupakan lele


asli dari Afrika. Ikan lele ini indukkannya
impor langsung dari Afrika pada tahun
2009 akhir. Ikan lele ini sangat baik
pertumbuhannya karena dapat panen
dalam waktu singkat yaitui 2 bulan. Ikan
ini juga lebih tahan penyakit. Ciri ciri
ikan lele masamo afrika yaitu warna
badan hitam pekat, bentuk kepala
gepeng melonjong (Anonim, 2012).
Dalam pembesaran ikan lele
masamo digunakan teknologi rekayasa
bioflok. Bioflok merupakan teknologi
rekayasa dalam pengembangan pakan
alternatif di bidang budidaya perikanan.
Bioflok adalah teknologi bioflok cemaran
dari limbah organik, terutama amoniak
dapat dikonversi menjadi protein bioflok,
yang selanjutnya bioflok tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai subsitusi pakan

bagi
ikan
yang
dibudidayakan.
Pemanfaatan teknologi bioflok sangat
efisien karena kolam tidak banyak
menganti airnya dan dalam pemberian
pakan ikan sangat sedikit (Anonim,
2011).
Dalam hal budidaya khususnya
efisiensi
pemberian
pakan,
permasalahan
lain
yang
sering
dihadapai selain minimnya ketersediaan
pakan alami adalah besarnya biaya
produksi untuk pembelian pakan, yaitu
sebesar 60% dari seluruh kegiatan
budidaya. Berdasarkan hal tersebut
maka perlu adanya pengganti pakan
buatan dengan pakan alternatif yang
dapat meningkatkan laju pertumbuhan.
Cacing tanah merupakan salah
satu pakan alternatif yang dapat
digunakan sebagai pakan karena
mempunyai kandungan protein yang
tinggi yaitu terdiri dari 53,5% protein,
18,12% karbohidrat, 4,5% lemak, dan

abu 6,5%, kadar air 16,38%. Sumber


protein hewani laninnya yang dpat
digunakan sebagai pakan alternatif yaitu
keong emas (golden snail), keong emas
ini mempunyai kandungan gizi yang
tinggi, kandungan nutrisi pada keong
emas yaitu 56,6% kandungan protein,
karbohidrat 0,68%, dan lemak 14,62%
(Anggriawati, 2010).
Berdasarkan
latar
belakang
tersebut, dengan melihat potensi bahan
pakan yang ada sangat memungkinkan
untuk digunakan sebagai alternatif
pakan buatan untuk ikan. Informasi
yang terbatas , maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui kombinasi
yang tepat sehingga dapat memberi
pengaruh terhadap pertumbuhan ikan
secara optimal.
Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah


untuk mengetahui :
1. Pengaruh kombinasi tepung cacing
tanah dan tepung keong emas
dengan presentase yang berbeda
terhadap pertumbuhan benih ikan lele
masamo.
2. Jenis kombinasi apakah yang sesuai
untuk pertumbuhan benih ikan lele
masamo?
Manfaat Penelitian
Hasil penelitain ini diharapkan dapat
bermanfaat sebagai sumber informasi
dalam
bidang
budidaya
baik
pengembangan
ilmu
pengetahuan
maupun bagi kalangan petani atau
masyarakat pada umumnya, khususnya
dalam penentuan pemberian jenis
pakan alternatif bagi pertumbuhan benih
ikan lele masamo.
MATERI
Hewan Uji
Ikan uji yang digunakan benih ikan
lele masamo dengan ukuran panjang 12 cm. Benih ikan uji diperoleh dari
kelompok masamo pekalongan (KMP)
yang berada di Desa Bondansari
Kecamatan
Wiradesa
Kabupaten
Pekalongan. Kemudian diadaptasikan
terlebih dahulu dengan kondisi air dan
pakan uji yang akan digunakan selama

penelitian. Padat penebaran untuk tiap


wadah adalah 1 ekor/L (Suseno, 1984).
Pakan Uji
Pakan yang diberikan pada ikan
uji adalah pakan alternatif berupa
kombinasi tepung cacing tanah dan
tepung keong emas yang diberikan
sebanyak 3% dari berat total tubuhnya
(Ariffudin, 2007) dengan frekuensi
pemberian 3 kali sehari dengan
presentase yang berbeda.
Wadah Uji
Wadah yang digunakan dalam
penelitian ini berupa akuarium kecil
dengan ukuran 40x25x25 cm yang
berjumlah 15 buah. Ke dalam masingmasing
wadah
dimasukkan
air
sebanyak 10 L yang dilengkapi dengan
perlengkapan aerasi.
Air Media
Sebagai media hidup ikan uji
digunakan air tawar yang berasal dari
sumur lokasi penelitian Universitas
Pekalongan. Air tersebut difiltrasi
kemudian diendapkan selama 24 jam
untuk mengurangi kotoran yang ada
dalam air tersebut.
METODE
Penelitian
dilakukan
dengan
menggunakan metode penelitian skala
laboratorium (Experimental Laboratoris),
Srigandono (1997).
Pelaksanaan Penelitian
Penelitian telah dilaksanakan pada
20 Februari 2014 sampai 21 Maret 2014
di Laboratorium Budidaya Perairan
Fakultas
Perikanan
Universitas
Pekalongan. Penelitian dilaksanakan
dengan menggunakan Rancangan Aca
Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 3
ulangan, perlakuan yang diterapkan
adalah
presentase
pemberian
kombinasi tepung cacing tanah dan
tepung keong mas yaitu :
Perlakuan A:100% tepung cacing tanah
Perlakuan B:75% tepung cacing tanah +
25% tepung keong emas
Perlakuan C:50% tepung cacing tanah +
50% tepung keong emas

Perlakuan D:25% tepung cacing tanah +


75% tepung keong emas
Perlakuan E:100% tepung keong emas
Pertumbuhan
Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini meliputi data pertumbuhan
dan kualitas air. Pertumbuhan bobot
benih ikan lele masamo dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Effendie
(1997) yaitu :

tertinggi diperoleh pada perlakuan D


sebesar 8,73 g diikuti dengan perlakuan
E 6,10 g, C 4,81 g, B 3,37 g, dan
terendah pada perlakuan A sebesar
1,87 g. Histogram rerata pertambahan
bobot benih ikan lele masamo disajikan
pada gambar 4.

W
W = Wt Wo
Keterangan :
W
= Pertambahan bobot rata-rata
benih ikan lele masamo (gram).
Wt
= Bobot rata-rata benih ikan lele
masamo akhir penelitian (gram).
Wo = Bobot rata-rata benih ikan lele
masamo awal penelitian (gram).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pertumbuhan benih ikan lele
masamo dalam penelitian ini diamati
dari
pertambahan
bobot.
Hasil
pengamatan terhadap pertambahan
bobot benih ikan lele masamo selama
penelitian disajikan dalam tabel .
Tabel. Pertambahan Bobot (g) Benih
Ikan Lele Masamo Selama
Penelitian
Ulangan

Kombinasi Pakan T. Keong mas dan T.


Cacing
A

0.9

3.55

5.66

9.23

7.21

2.32

3.18

4.46

8.41

6.11

2.4

3.39

4.3

8.55

4.99

Jumlah

5.62

10.12

14.42

26.19

18.31

Rerata

1.87

3.37

4.81

8.73

6.10

Sumber : Penelitian 2014

Keterangan :
A
: 100% Tepung Cacing Tanah
B
: 75 % Tepung Cacing Tanah + 25
% Tepung Keong Mas
C
: 50 % Tepung Cacing Tanah + 50
% Tepung Keong Mas
D
: 25 % Tepung cacing Tanah + 75
% Tepung Keong Mas
E
: 100% Tepung Keong Mas
1, 2, dan 3 : Ulangan
Berdasarkan tabel diatas terlihat
bahwa rerata pertambahan bobot

Gambar
4.
Histogram
rerata
pertumbuhan benih ikan lele masamo
pada masing-masing penelitian.
Berdasarkan hasil analisis ragam
dapat diketahui bahwa perlakuan
perbedaan kombinasi antara tepung
cacing tanah dan tepung keong mas
dengan presentase yang berbeda
memberikan hasil berpengaruh sangat
nyata terhadap pertumbuhan karena F
hitung (37,98) > F tabel (3,48).
SK

dB

JK

KT

F Hit

Perlakuan

82.76143

20.69036

37.98**

Galat

10

5.447267

0.544727

Total

14

88.20869

Keterangan

-----------**

= Berbeda Sangat Nyata

Pembahasan
Hasil penelitian yang telah
dilaksanakan diketahui bahwa rerata
pertumbuhan benih ikan lele masamo
paling maksimal terjadi pada perlakuan
D yaitu pemberian pemberian pakan
25% tepung cacing tanah dan 75%
tepung
keong
mas
dengan
pertambahan bobot rata-rata sebesar
8,73 g. Pertambahan bobot pada
perlakuan E sebesar 6,10 dengan
perlakuan pemberian 100% tepung
keong mas, pada perlakuan C dengan
pemberian 50% tepung cacing tanah
dan
50%
tepung
keong
mas

F Tabel
5%

1%

3.48

5.99

memberikan pertambahan bobot 4,81 g,


dilanjutkan pada perlakuan B yaitu
dengan pemberian 75% tepung cacing
tanah dan 25% keong mas memberikan
hasil 3.37 g, pertambahan bobot paling
rendah terdapat pada perlakuan A
dengan pemberian pakan 100% tepung
cacing tanah memberikan hasil 1,87 g.
Berdasarkan data pertambahan
rerata bobot dari masing-masing
perlakuan D (pakan 25% tepung cacing
tanah dan 75% tepung keong mas)
mencapai
pertumbuhan
terbaik.
Pertumbuhan pada perlakuan D yang
paling tinggi dari perlakuan lainnya, hal
ini berkaitan dengan pakan yang
diberikan menggunakan kombinasi 25%
tepung cacing tanah dan tepung keong
mas 75%.
Fakhrudin (2009) menyatakan
bahwa
untuk
mendapatkan
nilai
pertumbuhan, retensi energy dan rasio
efisiensi pada ikan lele yang baik dan
menghemat biaya produksi pakan
disarankan sebaiknya menggunakan
pakan dengan substitusi tepung keong
mas sebanyak 50%.
Penambahan
tepung
cacing
tanah sebanyak 25% dapat membantu
memacu
pertumbuhan,
karena
kandungan nutrisi cacing tanah terdiri
dari 53.5% protein, 17% karbohidrat,
4,5% lemak,dan abu 1,5%, sedangkan
kadar air 16,38% (Anonim, 2011).
Keseimbangan kebutuhan protein
untuk metabolise energy turut berperan
penting, hal ini disebabkan karena
kebutuhan protein yang diberikan bisa
dimanfaatkan dengan baik oleh ikan
untuk proses metabolisme energy dan
pertumbuhan, sehingga sisa pakan bisa
sepenuhnya diterima oleh ikan yang ada
diperlakuan D dan tidak meninggalkan
sisa pakan yang berlebihan.
Efisiensi pemanfaatan pakan juga
memberikan
pengaruh
terhadap
tingginya laju pertumbuhan pada
perlakuan D. Karena, jika pakan tidak
dimanfaatkan sepenuhnya dan tidak
dimakan maka akan mengakibatkan
jumlah sisa pakan berlebihan. Hal ini
akan berdampak pada menurunnya
kualitas
air
media
sehingga
menghambat proses metabolisme dan

pertumbuhan ikan, secara umum


peningkatan jumlah pemberian pakan
selain mempengaruhi pertumbuhan dan
kelangsungan
hidup
juga
akan
mempengaruhi
terhadap
efisiensi
pakan.
Pada perlakuan A menunjukkan
pertumbuhan yang paling rendah dari
perlakuan E, kemudian pada perlakuan
C dan perlakuan B masing-masing
menunjukkan
pertumbuhan
yang
semakin menurun. Hal ini berkaitan
dengan kebutuhan protein pada masingmasing perlakuan yang sebenarnya
sudah bisa terpenuhi, namun tidak bisa
dimanfaatkan dengan baik untuk proses
pertumbuhan.
Jika
dibandingkan
dengan
perlakuan E 100% tepung keong mas,
C, dan B yang mengkombinasikan
tepung keong mas dan cacing tanah,
pemberian 100% tepung cacing tanah
pada perlakuan A belum mencukupi
kebutuhan protein benih ikan lele
masamo secara maksimal, terbukti pada
perlakuan
A
menunjukkan
hasil
pertumbuhan yang paling rendah, hal ini
dikarenakan kandungan protein tepung
keong
mas
56,2%
lebih
tinggi
dibandingkan kandungan protein tepung
cacing tanah 53,5%.
Dengan
demikian
kombinasi
tepung cacing tanah 25% dan tepung
keong mas 75% dapat dijadikan sebagai
pakan
alternative
untuk
proses
pembenihan
maupun
pembesaran
dalam kegiatan budidaya ikan.
Kualitas Air
Air
merupakan
media
yang
berfungsi
sebagai
tempat
hidup
organisme perairan yang harus mampu
memenuhi persyaratan secara kualitas
dan
kuantitas
sehingga
dapat
mendukung
pertumbuhan
dan
kelangsungan
hidup
organisme
tersebut. Faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap kehidupan ikan
antara lain suhu, oksigen terlarut,
derajat keasaman dan lain sebagainya.
Suhu
berpengaruh
terhadap
proses metabolism organism yang hidup
di perairan. Suhu air merupakan peubah
kualitas air yang penting. Suhu air

berpengaruh
terhadap
kelarutan
oksigen dalam air. Suhu air yang cocok
menurut Suseno, (1984), berkisar 25 0C
300C. Sedangkan pada penelitian
yang telah dilaksanakan suhu air 28 0C
dengan demikian pada penelitian ini
suhu air media penelitian masih dalam
kisaran layak untuk pertumbuhan benih
ikan lele masamo.
pH air sangat penting dalam
budidaya ikan lele masamo sebab pH
air merupakan faktor pembatas pada
pertumbuhan ikan dan jasad reik
lainnya, (Cahyono, 2001). pH air
menggambarkan
keasaman
atau
alkalinitas perairan dan biasanya
dinyatakan dalam skala 1-14. Derajat
keasaman yang baik untuk budidaya
ikan lele masamo menurut Sudarto
(1979) adalah 7,2-7,5. Dalam penelitian
ini media air yang digunakan memiliki
kadar pH 7,5 sehingga layak untuk
pertumbuhan benih ikan lele masamo.
Oksigen
terlarut
merupakan
salah satu faktor terpenting dalam
kehidupan seluruh mahluk hidup, baik
hewan maupun tumbuhan. Oksigen
terlarut ini digunakan sebagai parameter
untuk menentukan layak atau tidaknya
air untuk digunakan dalam kegiatan
usaha budidaya ikan (Sucipto dan
Prihartono 2005). Oksigen terlarut
dalam air media penelitian berkisar
antara 5,1 ppm masih dalam kisaran
yang layak, karena dalam media
penelitian diterapkan aerasi yang
bertujuan untuk terjadinya proses difusi
oksigen diperairan.
Pada saat penelitian kualitas air
pada tiap-tiap perlakuan relative tidak
mengalami perbedaan yang nyata, hal
tersebut dikarenakan pada penelitian
dilakukan
pergantian
air
dengan
menyipon feses atau kotoran dan sisa
pakan yang terdapat pada media
penelitian.
SIMPULAN
Berdasrkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Pemberian kombinasi pakan
tepung cacing tanah dan tepung

keong mas dengan presentase


yang
berbeda
berpengaruh
terhadap pertumbuhan benih ikan
lele masamo.
2. Pada perlakuan D dengan
pemberian 25% tepung cacing
dan 75% tepung cacing tanah
memberikan pertumbuhan paling
maksimal yaitu 8,73 g, dengan
dosis pemberian pakan tiap
perlakuan sama yaitu 3% dari
biomassa ikan.
3. Kualitas air media pemeliharaan
selama penelitian yaitu suhu air
26-290 C, pH 7,5 dan DO 4,5-5,6
ppm sehingga masih beradaa
pada kisaran yang layak untuk
kelangsungan
hidup
dan
pertumbuhan benih ikan lele
masamo.
SARAN
1. Dapat
dilakukan
penelitian
lanjutan dengan kombinasi pakan
tepung cacing tanah dan tepung
keong
mas
yaitu
dengan
penggunaan kombinasi dan dosis
pemberian pakan terhadap obyek
penelitian yang berbeda.
2. Dapat
dilakukan
penelitian
lanjutan tentang pengaruh tepung
cacing tanah dan tepung keong
mas dalam frekuensi pemberian
pakan yang berbeda dalam
pertumbuhan benih ikan lele
masamo.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
Pemalang.

2012. Lele

Masamo.

----------. 2012. Penyedia Ikan Lele


Masamo Afrika Di Indonesia.
Mojokerto.
----------. 2011. Lele Surabaya Madura.
Mojokerto.
Bachtiar, Y. (2007). Panduan Lengkap
Budidaya Patin. Jakarta : PT
Agro Media Pustaka.
Cahyono, B. 2001. Budidaya Ikan di
Perairan
Umum.
Penerbit
Kansius. Yogyakarta.

Djajasewaka, H. 1990. Makanan Ikan


(Pakan
Ikan).
Cetakan
I.
Penerbit Yasaguna, Jakarta.
Effendie, M. I. 1997. Biologi Perikanan.
Yayasan Pustaka Nusantara.
Yogyakarta.
Faizal, A. I. 2011. Pengaruh Kombinasi
Tepung Keong Mas dan Tepung
Cacing
Tanah
dengan
Presentase Berbeda Terhadap
Benih Ikan Lele Phyton (Clarias
sp.). Program Studi Budidaya
Perairan Fakultas Perikanan
Universitas Pekalongan.
Fakhrudin, M. 2009. Pemanfaatan
Tepung Keong Mas (Pomacea
canaliculata)
Pada
Pakan
Terhadap Pertumbuhan, Retensi
Energi dan Rasio Efisiensi
Energi
Ikan
Lele
Dumbo
(Clarias gariepinus). Universitas
Muhammadiyah Malang.

Sudarto. 1979. Pengatuh Pemeliharaan


Ikan Kowan (Ctenopharyngodon
idella) dan Ikan Nila (Tilapia
Nilotica) Terhadap Pertumbuhan
Net-Plankton pada Perairan
yang Ditanami Gulma Air dan
Diberi Makan Hydrilla. Tesis
dalam Bidang Biologi Perairan.
Fakultas
Perikanan
Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Sudjana, 1989. Desain dan Analisa
Eksperimen. Edisi III. Penerbit
Tarsito. Bandung.
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Edisi
Keenam.
Penerbit
Tarsito,
Bandung.
Sunar. 2002. Budidaya Cacing Tanah
Sebagai Pakan Ikan. Litkayasa
Pada Loka Riset Budidaya Ikan
Hias Air Tawar. Depok.
Susanto H. 1989. Budidaya Ikan Lele.
Kanisius, Jakarta. hlm 69-71.

Gomez, K. A dan A. A. Gomez. 1995.


Prosedur
Statistika
Untuk
Penelitian Pertanian. Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.
(Diterjemahkan oleh Endang
Sjamsuddin dan Justika S.
Baharsjah).

Suseno,
S.
1984.
Dasar-dasar
Perikanan
Umum.
CV.
Yasaguna, Jakarta.

Halver,

J. 1972. Fish Nutrition.


Academic Press Inc. New York.

Suyanto S.R. 1991. Budidaya Ikan Lele.


Jakarta: Penebar Sawadaya.

Heriyanto,
E.
1996.
Rancangan
Percobaan
pada
Bidang
Pertanian. Cetakan II. Penerbit
Trubus Agriwidya, Ungaran.

Suyanto,S, N.Y. Rachmatun., 2007.


Budidaya Ikan Lele. Jakarta:
Penebar Swadaya.

Huet, M. 1971. Textbook of Fish Culture;


Breeding and Cultivation of Fish.
Fishing News (Book) : Ltd.,
Surrey. London.
Mudjiman, A. 1993. Makanan Ikan.
Cetakan II. Penerbit Penebar
Swadaya. Jakarta.
Najiati,

S. 1992. Memelihara Lele


Dumbo di Kolam Taman.
Penerbit Swadaya. Jakarta.

Sastrosupadi, A. 1995. Rancangan


Percobaan Praktis Untuk Bidang
Pertanian. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.

Suyanto, SR. 1999. Budidaya Ikan Lele.


Cetakan
XXII.
Penebar
Swadaya. Jakarta.

Srigandono, B. 1997. Rancangan


Percobaan.
Universitas
Diponegoro. Semarang.
Wahyudi. 2010. Pengaruh Proporsi
Tepung
Cacing
Tanah
(Lumbricus sp.) yang Berbeda
dalam Pakan Buatan Terhadap
Pertumbuhan Benih Ikan Bawal
Air
Tawar
(Colossoma
macropomum). Program Studi
Budidaya Perairan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
ww.wikipedia.com//klasifikasi-cacingtanah
www.applesnail.net

www.ofish.com/PakanIkan/lumbricusrubellus.p
hp

Anda mungkin juga menyukai

  • Uncac Siap
    Uncac Siap
    Dokumen17 halaman
    Uncac Siap
    Qiqi Malangmalang Neng TengahNdalan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Seminar
    Makalah Seminar
    Dokumen7 halaman
    Makalah Seminar
    Qiqi Malangmalang Neng TengahNdalan
    Belum ada peringkat
  • PP Laporan Magang Retno
    PP Laporan Magang Retno
    Dokumen30 halaman
    PP Laporan Magang Retno
    Qiqi Malangmalang Neng TengahNdalan
    Belum ada peringkat
  • PP Laporan Magang Retno
    PP Laporan Magang Retno
    Dokumen30 halaman
    PP Laporan Magang Retno
    Qiqi Malangmalang Neng TengahNdalan
    Belum ada peringkat
  • INOVASI BRA
    INOVASI BRA
    Dokumen15 halaman
    INOVASI BRA
    Qiqi Malangmalang Neng TengahNdalan
    Belum ada peringkat
  • Laporan Magang Koi (Repaired)
    Laporan Magang Koi (Repaired)
    Dokumen56 halaman
    Laporan Magang Koi (Repaired)
    Qiqi Malangmalang Neng TengahNdalan
    100% (2)
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Qiqi Malangmalang Neng TengahNdalan
    Belum ada peringkat
  • Perikanan
    Perikanan
    Dokumen4 halaman
    Perikanan
    Qiqi Malangmalang Neng TengahNdalan
    Belum ada peringkat