PENDAHULUAN
Latar Belakang
bagi
ikan
yang
dibudidayakan.
Pemanfaatan teknologi bioflok sangat
efisien karena kolam tidak banyak
menganti airnya dan dalam pemberian
pakan ikan sangat sedikit (Anonim,
2011).
Dalam hal budidaya khususnya
efisiensi
pemberian
pakan,
permasalahan
lain
yang
sering
dihadapai selain minimnya ketersediaan
pakan alami adalah besarnya biaya
produksi untuk pembelian pakan, yaitu
sebesar 60% dari seluruh kegiatan
budidaya. Berdasarkan hal tersebut
maka perlu adanya pengganti pakan
buatan dengan pakan alternatif yang
dapat meningkatkan laju pertumbuhan.
Cacing tanah merupakan salah
satu pakan alternatif yang dapat
digunakan sebagai pakan karena
mempunyai kandungan protein yang
tinggi yaitu terdiri dari 53,5% protein,
18,12% karbohidrat, 4,5% lemak, dan
W
W = Wt Wo
Keterangan :
W
= Pertambahan bobot rata-rata
benih ikan lele masamo (gram).
Wt
= Bobot rata-rata benih ikan lele
masamo akhir penelitian (gram).
Wo = Bobot rata-rata benih ikan lele
masamo awal penelitian (gram).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pertumbuhan benih ikan lele
masamo dalam penelitian ini diamati
dari
pertambahan
bobot.
Hasil
pengamatan terhadap pertambahan
bobot benih ikan lele masamo selama
penelitian disajikan dalam tabel .
Tabel. Pertambahan Bobot (g) Benih
Ikan Lele Masamo Selama
Penelitian
Ulangan
0.9
3.55
5.66
9.23
7.21
2.32
3.18
4.46
8.41
6.11
2.4
3.39
4.3
8.55
4.99
Jumlah
5.62
10.12
14.42
26.19
18.31
Rerata
1.87
3.37
4.81
8.73
6.10
Keterangan :
A
: 100% Tepung Cacing Tanah
B
: 75 % Tepung Cacing Tanah + 25
% Tepung Keong Mas
C
: 50 % Tepung Cacing Tanah + 50
% Tepung Keong Mas
D
: 25 % Tepung cacing Tanah + 75
% Tepung Keong Mas
E
: 100% Tepung Keong Mas
1, 2, dan 3 : Ulangan
Berdasarkan tabel diatas terlihat
bahwa rerata pertambahan bobot
Gambar
4.
Histogram
rerata
pertumbuhan benih ikan lele masamo
pada masing-masing penelitian.
Berdasarkan hasil analisis ragam
dapat diketahui bahwa perlakuan
perbedaan kombinasi antara tepung
cacing tanah dan tepung keong mas
dengan presentase yang berbeda
memberikan hasil berpengaruh sangat
nyata terhadap pertumbuhan karena F
hitung (37,98) > F tabel (3,48).
SK
dB
JK
KT
F Hit
Perlakuan
82.76143
20.69036
37.98**
Galat
10
5.447267
0.544727
Total
14
88.20869
Keterangan
-----------**
Pembahasan
Hasil penelitian yang telah
dilaksanakan diketahui bahwa rerata
pertumbuhan benih ikan lele masamo
paling maksimal terjadi pada perlakuan
D yaitu pemberian pemberian pakan
25% tepung cacing tanah dan 75%
tepung
keong
mas
dengan
pertambahan bobot rata-rata sebesar
8,73 g. Pertambahan bobot pada
perlakuan E sebesar 6,10 dengan
perlakuan pemberian 100% tepung
keong mas, pada perlakuan C dengan
pemberian 50% tepung cacing tanah
dan
50%
tepung
keong
mas
F Tabel
5%
1%
3.48
5.99
berpengaruh
terhadap
kelarutan
oksigen dalam air. Suhu air yang cocok
menurut Suseno, (1984), berkisar 25 0C
300C. Sedangkan pada penelitian
yang telah dilaksanakan suhu air 28 0C
dengan demikian pada penelitian ini
suhu air media penelitian masih dalam
kisaran layak untuk pertumbuhan benih
ikan lele masamo.
pH air sangat penting dalam
budidaya ikan lele masamo sebab pH
air merupakan faktor pembatas pada
pertumbuhan ikan dan jasad reik
lainnya, (Cahyono, 2001). pH air
menggambarkan
keasaman
atau
alkalinitas perairan dan biasanya
dinyatakan dalam skala 1-14. Derajat
keasaman yang baik untuk budidaya
ikan lele masamo menurut Sudarto
(1979) adalah 7,2-7,5. Dalam penelitian
ini media air yang digunakan memiliki
kadar pH 7,5 sehingga layak untuk
pertumbuhan benih ikan lele masamo.
Oksigen
terlarut
merupakan
salah satu faktor terpenting dalam
kehidupan seluruh mahluk hidup, baik
hewan maupun tumbuhan. Oksigen
terlarut ini digunakan sebagai parameter
untuk menentukan layak atau tidaknya
air untuk digunakan dalam kegiatan
usaha budidaya ikan (Sucipto dan
Prihartono 2005). Oksigen terlarut
dalam air media penelitian berkisar
antara 5,1 ppm masih dalam kisaran
yang layak, karena dalam media
penelitian diterapkan aerasi yang
bertujuan untuk terjadinya proses difusi
oksigen diperairan.
Pada saat penelitian kualitas air
pada tiap-tiap perlakuan relative tidak
mengalami perbedaan yang nyata, hal
tersebut dikarenakan pada penelitian
dilakukan
pergantian
air
dengan
menyipon feses atau kotoran dan sisa
pakan yang terdapat pada media
penelitian.
SIMPULAN
Berdasrkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Pemberian kombinasi pakan
tepung cacing tanah dan tepung
2012. Lele
Masamo.
Suseno,
S.
1984.
Dasar-dasar
Perikanan
Umum.
CV.
Yasaguna, Jakarta.
Halver,
Heriyanto,
E.
1996.
Rancangan
Percobaan
pada
Bidang
Pertanian. Cetakan II. Penerbit
Trubus Agriwidya, Ungaran.
www.ofish.com/PakanIkan/lumbricusrubellus.p
hp