Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan SID Daerah Rawa Belanti dan Alalak
Padang Kabupaten Banjar, yang pelaksanaannya didasarkan pada Surat Perjanjian Kerja
Nomor : 02/PKK/BWS.KAL.II-PP/2010, tanggal 07 Juni 2010 dengan Satuan Kerja Balai
Wilayah Sungai Kalimantan II, maka dengan ini sampaikan :
LAPORAN TOPOGRAFI
Laporan ini terdiri dari Empat bab pokok, yaitu :
1. Pendahuluan, berisikan antara lain : umum, maksud dan tujuan, dan lingkup
pekerjaan.
2. Gambaran Umum Lokasi Proyek yang berisikan : Lokasi Proyek, Pencapaian
Lokasi Proyek, Kondisi Umum Lokasi Proyek.
3. Metodologi dan tahapan pelaksanaan survey, berisikan antara lain; pendekatan
umum, pelaksanaan pekerjaan lapangan mulai dari orientasi lapangan sampai
penggambaran hasil pengukuran.
4. Hasil pengukuran.dan analisa.
Harapan kami, laporan ini dapat bermanfaat untuk kegiatan selanjutnya. Tidak
lupa kami ucapkan terima kasih kepada instansi-instansi terkait yang telah banyak
membantu sehingga terselesaikan laporan ini. Saran, masukan dan koreksi/kritik yang
konstruktif sangat diharapkan untuk perbaikan laporan dan antisipasi kegiatan selanjutnya.
Ir. Suyitno
Team Leader
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... v
BAB 1.
PENDAHULUAN...........................................................................................1-1
1.1. DATA PROYEK.....................................................................................1-1
1.2. LATAR BELAKANG.............................................................................1-1
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN.............................................1-2
1.4. SASARAN..............................................................................................1-3
1.5. SUMBER PENDANAAN......................................................................1-3
1.6. LOKASI PEKERJAAN..........................................................................1-3
1.7. LINGKUP PEKERJAAN.......................................................................1-5
BAB 2.
SARANA PENDIDIKAN................................................................2-4
2.6.2.
SARANA PERIBADATAN..............................................................2-5
2.6.3.
KESEHATAN................................................................................2-5
ii
3.1. UMUM...................................................................................................3-1
3.2. TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN.......................................3-1
3.2.1.
TAHAPAN PERSIAPAN.................................................................3-1
3.2.2.
ORIENTASI LAPANGAN...............................................................3-2
3.2.3.
PEMASANGAN PATOK.................................................................3-2
BAB 4.
3.3.1.
POLIGON TERBUKA....................................................................3-3
3.3.2.
3.3.3.
PENGUKURAN JARAK.................................................................3-5
3.3.4.
PENGUKURAN AZIMUTH.............................................................3-7
4.2.2.
4.2.3.
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 4-1 Data Koordinat BM..........................................................................................4-1
iv
DAFTAR TABEL
Gambar 1-1 Peta Lokasi Proyek.........................................................................................1-4
Gambar 2-1 Jumlah Penduduk Kabupaten Banjar..............................................................2-3
Gambar 2-2 Struktur Ekonomi Kabupaten Banjar..............................................................2-4
Gambar 3-1 Poligon Terbuka Terikat Sempurna.................................................................3-4
Gambar 3-2 Poligon Terbuka Terikat Sepihak....................................................................3-4
Gambar 3-3 Poligon Terbuka Lepas...................................................................................3-5
Gambar 3-4 Sudut Horisontal............................................................................................3-5
Gambar 3-5 Jarak Antara Dua Titik...................................................................................3-6
Gambar 3-6 Pengukuran Jarak Dengan Pembacaan Optis.................................................3-6
Gambar 3-7 Segitiga Bola Astronomis..............................................................................3-7
Gambar 4-1 Foto BM 01.....................................................................................................4-1
Gambar 4-2 Foto BM 02.....................................................................................................4-2
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. DATA PROYEK
Nama Pekerjaan :
Lokasi
Kabupaten Banjar
Pelaksana
Sasaran
kebutuhan pangan tersebut dengan kondisi kemampuan yang ada. Upaya-upaya yang
dilakukan telah disusun secara konseptual dengan pendekatan strategis operasional untuk
dapat mengantisipasi faktor-faktor penghambat seperti telah diuraikan sebelumnya,
sehingga produksi beras nasional diharapkan tidak lagi rentan terhadap gangguan ataupun
perubahan situasi yang terjadi secara cepat dan tak terduga dalam suatu kurun waktu
tertentu.
Kawasan Pembangunan Daerah Belanti II secara administrasi terletak dalam
wilayah Kabupaten Banjar di Provinsi Kalimantan Selatan. Sebagian dari kawasan tersebut
telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lahan tanaman pangan, palawija dan lahan
permukiman dan fasilitas umum pedesaan. Mata pencaharian penduduk lokal pada
umumnya adalah bertani dengan mengusahakan padi dan palawija
Sarana transportasi dari Ibukota Provinsi Banjarmasin menuju wilayah survey
dapat dicapai dengan jalan darat sampai Ibukota Kabupaten selanjutnya ke Ibu Kota
Kecomatan dan ke Unit Studi.
Pada musim penghujan sebagian daerah rawa wilayah kegiatan survey tergenang
air hujan (Banjir), sedongkan pada musim kemarau air pasang hanya mampu mengairi
sebagian kecil lahan persawahan penduduk, karena air pasang hanya mampu mencapai
sejauh 0,50 - 1,00 km dari sungai.
Review Design dilakukakan oleh Penyedia Jasa Konsultan yang kompeten dan
berpengalaman dalam menangani Pengembangan Daerah Rawa di Kalimantan Selatan,
didasarkan atas lingkup maupun spesifikasi kerja dan lokasi.
Identifikasi potensi dan kendala yang ada pada lokasi proyek terdiri dari aspek teknis,
pertanian, sosial ekonomi dari lingkungan, kemudian merumuskan rencana
pengembangan, lokasi yang mendukung peningkatan kesejahteraan petani dan
membuka kesempatan kerja yang terkait dengan daerah sekitarnya.
b.
Mengevaluasi jaringan drainase alam dan buatan (kalau ada) dan merencanakan sistem
jaringan rawa untuk pekedaan pengembangan yang sesuai dengan hasil rumusan pada
butir 1.
c.
Membuat laporan Review Design Daerah Rawa Beianti II dan sistem jaringan yang
1.4. SASARAN
a.
Memberikan
rekomendasi
tentang
desain
yang
akan
digunakan
dengan
c.
Konsultan
harus
memberikan
rekomendasi
kegiatan
lanjutan
yang
harus
Lokasi Pekerjaan
2.
3.
Survey Pendahuluan
4.
Dimaksudkan untuk melakukan survey awal terhadap Iokasi yang akan menjadi
daerah kajian.
5.
6.
Survey Lapangan
Survey lapangan yang harus dilaksanakan oleh konsultan disesualian dengan kondisi
di daerah seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya. Uraian mengenai
kegiatan survey yang akan dilaksanakan (tidak semua survey dilakukan pada satu
lokasi) diuraikan dibawah ini :
A. Topografi (situasi detail)
B. Survey hidrologi
C. Survey hidrometri
D. Survey mekanika tanah
E. Survey tanah pertanian
F. Survey sos!o-agro-ekonomi
7.
b.
Stabilitas bangunan pintu air dan bangunan pelengkap lainnya (apabila ada) antara
lain : settlement, leakage, seepage, dan kerusakan.
c.
Banjir tahunan dan ulang yang lebih besar berupa tinggi dan lama genangan
d.
e.
f.
8.
b.
c.
d.
B. Detail Desain
Setelah lay out ditetapkan, konsultan dapat melanjutkan kegiatan dengan
perencanaan yang lebih detail, kemudian dikonsultasikan dengan Direksi dan
dilanjutkan sosialisasi lapangan dengan masyarakat setempat, dilengkapi dengan
pengukuran Stake Out.
C. Dimensi Jaringan Reklamasi
Berdasarkan lay out yang ada konsultan dapat melanjutkan dengan perhitungan
dimensi jaringan reklamasi dengan memperhatikan ada / tidaknya pengaruh
pasang surut, modulus drainase, keseimbangan galian dan timbunan serta metode
pelaksanaannya. Jaringan yang periu dihitung dimensinya terdiri dari saluran
primer, sekunder dan tersier. Selain itu pedu dipertimbangkan fungsi masingmasing saluran tersebut. Perhitungan dimensi jaringan reklamasi dalam daerah
non pasang surut dilakukan dengan menggunakan perhitungan aliran tetap (steady
flow). Perhitungan dimensi saluran jaringan reklamasi daerah pasang surut
Sebagai bangunan penahan air banjir atau air asin dari luar sistem
Untuk menjaga agar tinggi muka air didalam sistem sesuai dengan yang
direncanakan
E.
Perencanaan Tanggul
Perencanaan tanggul pada prinsipnya adalah penentuan elevasi dan stabilitas
tanggul itu sendiri.
Stabilitos Tanggul
Kekuatan tanggul mencakup :
- Ukuran tanggul
- Bahan tanggul
: Kabupaten Tapin
Sebelah Barat
Sebelah Selatan
: Kecamatan Astambul
Sebelah Timur
: Kecamatan Pengaron
2.2. TOPOGRAFI
Ketinggian wilayah Kabupaten Banjar berkisar antara 0 1.878 meter dari
permukaan laut (dpl). Ketinggian ini merupakan salah satu faktor yang menentukan letak
kegiatan penduduk, maka ketinggian juga dipakai sebagai penentuan batas wilayah tanah
usaha, dimana 35% berada 0-7 m dpl, 55,54% ada pada ketinggian 50-300 m dpl, sisanya
9,45% lebih dari 300 m dpl.
Rendahnya letak Kabupaten Banjar dari permukaan laut menyebabkan aliran air
pada permukaan tanah menjadi kurang lancar. Akibatnya sebagian wilayah selalu
tergenang (29,93%) sebagian lagi (0,58%) tergenang secara periodik.
Pada umumnya tanah di wilayah ini bertekstur halus (77,62%) yaitu meliputi
tanah liat, berlempung, berpasir dan berdebu. Sementara 14,93% bertekstur sedang yaitu
jenis lempung, berdebu, liat berpasir, sisanya 5,39% bertekstur kasar yaitu pasir
berlempung, pasir berdebu.
Kedalaman tanah yang efektif bagi akar untuk leluasa mengambil air bagi
tumbuhnya tanaman, di wilayah ini pada umumnya (66,45%) lebih dari 90 cm, sementara
kedalaman 60-90 cm meliputi 18,72% dan 30-60% cm hanya 14,83%.
2.3. HIDRO-KLIMATOLOGI
Seperti halnya daerah lain yang termasuk dalam wilayah Indonesia, maka di
Kabupaten Banjar juga hanya mengenal dua musim, yaitu kemarau dan penghujan.
Keadaan ini berkaitan erat dengan arus angin yang bertiup di Indonesia. Pada
bulan Juli sampai dengan September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak
mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan
Desember sampai dengan Maret angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia
dan Samudera Pasifik setelah melewati beberapa lautan, dan pada bulan-bulan tersebut
biasanya terjadi musim hujan. Keadaan seperti ini berganti setiap setengah tahun melewati
masa peralihan pada bulan April-Mei dan Oktober-Nopember.
Suhu udara di suatu tempat ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat terhadap
permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi dan
Geofisika Banjarbaru pada tahun 2008, suhu udara di Kabuapten Banjar rata-rata berkisar
antara 22,13 0C sampai 32,8 0C. Suhu udara maksimum terjadi pada bulan Mei (32,8 0C)
dan suhu minimum terjadi pada bulan September (22,8 0C). Selain itu, sebagai daerah
tropis maka kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata berkisar 40,0% sampai
100,0%, dengan kelembaban maksimum pada bulan Februari, Maret, April, Oktober,
Nopember, dan Desember serta minimum pada bulan September.
Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan topografi,
dan perputaran/pertemuan arus udara. Rata-rata curah hujan selama tahun 2008 tercatat
rata-rata 210,2 mm dengan jumlah terendah terjadi pada bulan Mei (54,4 mm) dan tertinggi
terjadi pada bulan Maret (554,3%). Rata-rata jumlah hari hujan sebanyak 22 hari dengan
jumlah hari hujan terbanyak pada bulan Juli (27 hari), sebaliknya jumlah hari hujan
terendah pada bulan September (14 hari).
2.4. KEPENDUDUKAN
Berdasarkan data yang tercatat pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjar,
jumlah Rumah Tangga pada pertengahan tahun 2008 mencapai 128.427 RT, dengan jumlah
penduduk 489.056 orang yang terdiri dari 240.823 laki-laki dan 248.233 perempuan,
dengan sex ratio 105 yang berarti hampir tidak ada perbedaan jumlah menurut jenis
kelamin.
ternyata per jiwa atau per kapita telah menghasilkan nilai tambah bruto 10,96% juta rupiah
atau disebut juga dengan PDRB perkapita.
Gambar 2-3 Struktur Ekonomi Kabupaten Banjar
Kehutanan, Teknik dan Kedokteran, selain itu untuk pendidikan kesehatan tersedia
Akademi Perawat Intan Martapura dan Akademi Kebidanan Martapura. Sementara
perguruan tinggi swasta adalah STAI Darussalam Martapura.
2.6.3. KESEHATAN
Dalam upaya pelayanan kesehatan pada masyarakat maka ketersediaan sarana
kesehatan sangatlah perlu. Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan sangat
mempengaruhi aspek pelayanan kesehatan, selain satu buah RSUD Batu Zalecha di
Kabupaten Banjar tercatat ada 95 puskesmas dengan 23 buah puskesmas keliling
kendaraan bermotor dan 4 buah perahu bermotor. Disamping penyediaan pelayanan
kesehatan, diperlukan pula tenaga medis yang handal untuk memberikan pelayanan
kesehatan. Di Kabupaten Banjar jumlah paramedis secara keseluruhan adalah 884 orang
termasuk 132 tenaga yang non medis. Sementara jumlah dokter sebanyak 57 orang dengan
rincian, 43 dokter umum, 12 dokter gigi, dan 12 dokter spesialis.
Merupakan rawa pasang surut, musim kemarau muka air rendah, sedangkan pada
musim penghujan banyak air tergenang, sehingga petani tidak bisa optimal
memanfaatkan lahan
b.
c.
3.
4.
5.
Pengukuran Sudut
Alat yang digunakan dalam pengukuran sudut adalah Theodolite T2 untuk
poligon utama dan Theodolite T1 untuk poligon cabang. Pengukuran dilakukan
untuk kondisi normal.
2.
Pengukuran Jarak
Dalam pekerjaan pengukuran jarak dilakukan dengan pengukuran sipat datar
secara optis yang dikontrol dengan pita ukur, untuk mempertinggi ketelitian
pengukuran.
3.
Pengukuran Azimuth
Pengukuran azimuth dalam studi ini dilakukan dengan pengamatan posisi
matahari. Pengamatan dilakukan pada pagi hari dengan personil terdiri dari
seorang juru ukur dan seorang recorder merangkap juga sebagai pencatat
waktu.
1.
dn+
3
1
P
1
d1
d3
d2
2
jarak.
Pada
poligon
terikat
sepihak
syarat
geometris
dan
1
A1
A(XA,YA)
d12
d3M
dA1
2
3.
12
5
d34
d45
d12
2
P
S
dAB
Dh
Dengan :
Dh = Jarak horisontal
A = Konstanta pengali
Ba= Bacaan benang atas
Bb= Bacaan benang bawah
H = Sudut miring ukuran
Z = Sudut zenit ukuran
f = - (n - 2) 180
dimana :
f : salah penutup sudut
: jumlah sudut ukuran
n