Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah invertebrata yang
memiliki rongga tubuh.Rongga tubuh tersebut berfungsi sebagai alat pencernaan
(gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria (dalam bahasa yunani, cnido =
penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang memiliki sel penyengat.Sel penyengat
terletak pada tentakel yang terdapat disekitar mulutnya. Coelenterata memiliki struktur
tubuh yang lebih kompleks. Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk
jaringan dan fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana.
Coelenterata memiliki bermacam-macam bentuk, bermacam-macam cara hidup.
Sehingga untuk mempermudah dalam mempelajarinya dilakukan klasifikasi.
Coelenterata mepunyai beberapa cara reproduksi, selain itu, coelenterata juga punya
bermacam-macam habitat.
Dalam kehidupan coelenterata punya banyak manfaat seperti sebagai terumbu karang
dialautan, sehingga dasar laut lebih kelihatan indah, dan sebagai tempat hidup bagi
organisme lain.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah maka yang menjadi masalah dalam makalah kami ini
adalah:
1. Bagaimana ciri tubuh dari coelenterata ?
2. Bagaimana cara hidup dari coelenterata ?
3. Bagaimana habitat dari coelenterata ?
4. Bagaimana cara reproduksi dari coelenterata ?

5. Bagaimana klasifikasi dari coelenterata ?


6. Apa peranan coelenterata dalam kehidupan ?

C. TUJUAN
Berdasarkan perumusan masalah diatas maka pembahasan ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui ciri tubuh dari coelenterata.
2. Mengetahui cara hidup dari coelenterata.
3. Mengetahui habitat dari coelenterata.
4. Mengetahui cara reproduksi dari coelenterata.
5. Mengetahui klasifikasi dari coelenterata.
6. Mengetahui peranan coelenterata dalam kehidupan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. CIRI TUBUH COELENTERATA


Ciri tubuh Coelenterata meliputi ukurang, bentuk, struktur, dan
fungsi
tubuh.
1. Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Coelenterata beraneka ragam.Ada yang penjangnya
beberapa milimeter, misal Hydra dan ada yang mencapai diameter
2m, misalnya Cyanea.Tubuh Coelenterata simetris radial dengan
bentuk berupa medusa atau polip. Medusa berbentuk seperti lonceng
atau yang dikelilingi oleh lengan-lengan (tentakel). Polip berbentuk
tabung atau seperti medusa yang memanjang.
2. Struktur dan fungsi tubuh
Coelenterata

merupakan

hewan

diploblastik

karena

tubuhnya

memiliki dua lapisan sel, yaitu ektoderm (epidermis) dan endoderm


(lapisan dalam atau gastrodermis).Ektoderm berfungsi sebagai
pelindung sedang endoderm berfungsi untuk pencernaan. Sel-sel
gastrodermis

berbatasan

gastrosol.Gastrosol

adalah

dengan
pencernaan

coelenteron
yang

atau

berbentuk

kantong.Makanan yang masuk ke dalam gastrosol akan dicerna

dengan

bantuan

enzim

gastrodermis.Pencernaan

yang

didalam

dikeluarkan
gastrosol

oleh

sel-sel

disebut

sebagai

pencernaan ekstraseluler.Hasil pencernaan dalam gasrosol akan


ditelan oleh sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut
dalam vakuola makanan.Pencernaan di dalam sel gastrodermis
disebut pencernaan intraseluler. Sari makanan kemudian diedarkan
ke

bagian

tubuh

lainnya

secara

difusi.

Begitu

pula

untuk

pengambilan oksigen dan pembuangan karbondioksida secara difusi.


Coelenterata
berbentuk

memiliki

jala

yang

sistem

saraf

berfungsi

sederhana

mengendalikan

yang

tersebar

gerakan dalam

merespon rangsangan. Sistem saraf terdapat pada mesoglea.


Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapat diantara lapisan
epidermis dan gastrodermis. Gastrodermis tersusun dari bahan
gelatin.
Tubuh Coelenterata yang berbentuk polip, terdiri dari bagian
kaki,tubuh, dan mulut.Mulut dikelilingi oleh tentakel. Coelenterata
yang berbetuk medusa tidak memiliki bagian kaki. Mulut berfungsi
untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan karena
Coelenterata

tidak

memiliki

anus.

Tentakel

berfungsi

untuk

menangkap mangsa dan memasukan makanan ke dalam mulut. Pada


permukaan

tentakel

terdapat

sel-sel

yang

disebut

knidosit

(knidosista) atau knidoblas . Setiap knidosit mengandung kapsul


penyengat yang disebut nematokis (nematosista)

B. CARA HIDUP COELENTERATA


Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa
plankton dan hewan kecil di air. Mangsa menempel pada knodosit
dan ditangkap oleh tentakel untuk dimasukkan kedalam mulut.
Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut maupun di
air tawar. Sebagaian besar hidup dilaut secara soliter atau berkoloni.
Ada yang melekat pada bebatuan atau benda lain di dasar perairan
dan tidak dapat berpindah untuk bentuk polip, sedangkan bentuk
medusa dapat bergerak bebas melayang di air.

C. HABITAT COELENTERATA
Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa
plankton dan hewan kecil di air. Jika ada mangsa yang menempel
atau

mendekati

tentakel

dan

mengenai

knidosit,

knidosit

menegluarkan racun untuk melumpuhkan mangsa tersebut mangsa.


Mangsa yang sudah dilumpuhkan ditangkap oleh tentakel. Tentakel
kemudian menggulung dan membawa mangsa ke mulut.
D. REPRODUKSI COELENTERATA
Reproduksi

Coelenterata

seksual.Reproduksi

terjadi

aseksual

secara

dilakukan

aseksual

dengan

dan

pembentukan

tunas.Pembentukan tunas selalu terjadi pada Coelenterata yang


berbentuk polip. Tunas tumbuh di dekat kaki polip dan akan tetap
melekat

pada

tubuh

induknya

sehingga

membentuk

koloni.

Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (ovum


dengan sperma).Gamet dihasilakan oleh seluruh Coelenterata bentuk
medusa

dan

beberapa

Coelenterata

bentuk

polip.Contoh

Coelenterata berbentuk polip yang membentuk gamet adalah hydra.

E. KLASIFIKASI COELENTERATA
1.Hydrozoa
Hydrozoa hidupnya ada yang soliter (terpisah) dan ada yang
berkoloni (berkelompok). Hydrozoa yang soliter mempunyai bentuk
polip, sedangkan yang berkoloni dengan bentuk polip dominan dan
beberapa jenis membentuk medusa. Contoh Hydra dan Obellia.
a.Hydra
Bentuk tubuh Hydra seperti polip, hidup di air tawar. Ukuran tubuh
Hydra antara 10 mm 30 mm. Makanannya berupa tumbuhan kecil
dan Crustacea rendah. Bagian tubuh sebelah bawah tertutup
membentuk kaki, gunanya untuk melekat pada obyek dan untuk
bergerak.

Pada

ujung

yang

berlawanan

terdapat

mulut

yang

dikelilingi oleh hypostome dan di sekelilingnya terdapat 6 10 buah


tentakel. Tentakel berfungsi sebagai alat untuk menangkap makanan.

Selanjutnya makanan dicernakan di dalam rongga gastrovaskuler.


Perkembangan

Hydra

terjadi

secara

aseksual

dan

seksual.

Perkembangbiakan secara aseksual terjadi melalui pembentukan


tunas/budding, kira-kira pada bagian samping tengah dinding tubuh
Hydra. Tunas telah memiliki epidermis, mesoglea dan rongga
gastrovaskuler.

Tunas

tersebut

terus

membesar

dan

akhirnya

melepaskan diri dari tubuh induknya untuk menjadi individu baru.


Perkembangbiakan secara seksual terjadi melalui peleburan sel telur
(dari

ovarium)

dengan

sperma

(dari

testis).

Hasil

peleburan

membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula.


Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan
dinding dari zat tanduk. Kista ini dapat berenang bebas dan ditempat
yang sesuai akan melekat pada obyek di dasar perairan. Kemudian
bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio
tumbuh menjadi Hydra baru.

Bagan perkembangbiakan seksual Hydra

b. Obelia
Obelia hidup berkoloni di laut dangkal sebagai polip di batu karang
atau berenang di air sebagai medusa. Polip pada Obelia dibedakan
menjadi 2 jenis polip pada cabang-cabang yang tegak, yaitu :
a. Hydrant, yaitu polip
mencernakan makanan.

yang

bertugas

mengambil

dan

b.Gonangium,

yaitu

perkembangbiakan

polip

aseksual,

yang

bertugas

menghasilkan

melakukan

Obelia

dalam

bentuk medusa.
1. Perkembangbiakan

Obelia

mengalami

pergiliran

keturunan

(metagenesis) antara keturunan seksual dengan keturunan


aseksual. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh
gonangium. Pada gonangium terbentuk tunas, kemudian setelah
matang tunas memisahkan diri dari induknya dan berkembang
menjadi medusa muda yang dapat berenang bebas. Selanjutnya
medusa muda berkembang menjadi medusa dewasa.

2. Perkembangbikan seksual terjadi pada medusa dewasa. Hewan Obelia


mempunyai dua alat kelamin (hermaprodit). Medusa dewasa akan menghasilkan
sel telur / ovum dan sperma. Pembuahan ovum oleh sperma terjadi di luar tubuh
(eskternal) dan membentuk zigot. Zigot akan berkembang menjadi larva bersilia
disebut planula. Pada tempat yang sesuai planula akan merekatkan diri menjadi
polip muda, lalu polip dewasa., kemudian tumbuh menjadi hewan Obelia.
Selanjutnya,

Obelia

memulai

melakukan

pembiakan

aseksual

dengan

pembentukan tunas/budding, sehingga membentuk koloni Obelia yang baru.

Daur hidup obelia

2. Scyphozoa
Scyphozoa (dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa =
hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam siklus
hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.Medusa
umumnya berukuran 2 - 40 cm.Reproduksi dilakukan secara aseksual
dan seksual. Polip yang berukuran kecil menghasilkan medusa
secara aseksual. Contoh Scyphozoa adalah Cyanea dan Chrysaora
fruttescens, Arelia aurita.

3. Anthozoa
Anthozoa berasal darikata Anthos = bunga, zoon = binatang.
Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti bunga atau hewan
bunga.
1.Anthozoa dalam daur hidupnya hanya mempunyai polip.
Bila dibandingkan, polip Anthozoa berbeda dengan polip pada
Hydrozoa. Mari kita lihat perbedaannya dengan mengamati gambar
di bawah ini.

(a) struktur polip Hydrozoa, (b) struktur polip Anthozoa


(b)
a. Mawar Laut (Anemon Laut)
Mawar laut menempel pada dasar perairan. Pada permukaan
mulut Mawar Laut terdapat banyak tentakel berukuran pendek.
Tentakel ini berfungsi untuk mencegah agar pasir dan kotoran lain
tidak melekat sehingga Mawar Laut tetap bersih.
b. Koral (Karang)
Koral atau karang cara hidupnya berkoloni membentuk massa
yang kaku dan kuat. Massa itu sebenarnya karang kapur yang
dibentuk oleh generasi polip. Koral yang sudah mati, rangka
kapurnya akan menjadi batu karang/terumbu. Ada tiga tipe batu
karang, yaitu karang pantai, karang penghalang dan karang atol.

10

F. PERANAN COELENTERATA
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang
merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang.
Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis
hewan dan ganggang. Keanekaragaman organisme terumbu karang
yang paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina dan
Indonesia hingga Great Barier Reef di Australia. Dua puluh lima
persen ikan yang dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini.
Selain itu, terumbu karang sanga indah sehingga dapat di jadikan
objek wisata. Karang di pantai sangat bermanfaat sebagai penahan
ombak untuk mencengah pengikisan pantai.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

11

Coelenterata adalah salah satu phylum dari animalia yang memiliki


ciri khusus berongga. Coelenterata memiliki beberapa macam bentuk
yaitu polip dan medusa. Coelenterata punya habita di perairan laut
dan tawar. Coelenterata hidup secara hetretrof dan berkoloni.
Coelenterata bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi
sesual dilakukan dengan pembentukan gamet, sedangkan reproduksi
aseksual

dilakukan

diklasifikasikan

dengan

menjadi

pembentukan

hydrozoa,

tunas.

schypozoa

Coelenterata

dan

antozoa.

coelenterata ini memiliki banyak fungsi dan peranan yang begitu


besar dalam ekosistem. Salah satu bentuknya adalah terumbu karang
yang ada di laut yang berfungsi sebagai salah satu faktor yang
memperkecil gelombang pasang air laut. Untuk itulah kita sebagai
manusia harus mensyukuri dan menjaga kelestarian dari berbagai
makhluk hidup khususnya coelenterata ini.

DAFTAR PUSTAKA

12

Anonimus.2010. coelenterata.(onlline)
(http://scribd.com/coelenterata) diakses pada 10 november
2010.

13

Anda mungkin juga menyukai