Anda di halaman 1dari 2

Sterilisasi sendiri merupakan suatu proses yang menghancurkan/membunuh/mematikan semua

bentuk mikroba dan endospora yang dapat yang dilakukan dengan proses fisika dan kimia. Dan
metode atau proses sterilisasi dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yaitu :
1. Secara fisik (panas kering)
2. Uap bertekanan tinggi (panas basah)
3. Secara kimia (perendaman/dingin dan gas)
Dalam melakukan proses sterilisasi harus melalui langkah-langkah yang benar bukan dengan
cara langsung, maksudnya; alat-alat di cuci dan langsung di steril, bukan seperti itu tapi ada
beberapa tahapan agar proses sterilisasi bisa tercapai.
Langkah-langkah sebelum melakukan proses sterilisasi :
1. Dekontaminasi
Salah satu cara yang digunakan untuk menurunkan jumlah mikroorganisme pada benda
mati (alat) sehingga aman untuk digunakan.
2. Pencucian
Suatu cara yang digunakan untuk menghilangkan/membersihkan kontaminan (debu,
tanah, tinja, darah, pus atau nanah dan sejumlah besar mikroorganisme) yang terdapat
pada alat atau bahan yang dicuci.
Melakukan pencucian sebelum proses disinfeksi dan sterilisasi adalah sangat diperlukan
dan harus dilakukan.
3. Disinfeksi
Suatu cara yang digunakan untuk membunuh/menghilangkan/menghancurkan mikroba
tapi dalam proses ini tidak semua mikroba dapat dihilangkan.
Dalam melakukan sterilisasi agar hasil dan proses sterilisasi efektif maka proses sterilisasi butuh
waktu, kontak dan suhu serta tahapan-tahapan yang tepat, seperti yang telah saya jelaskan diatas.
Karena jika hanya melakukannya secara asal, seperti tanpa pembersihan yang teliti untuk
membuang sisa bahan organik yang melindungi organisme selama proses sterilisasi pada alat-alat
dan metode sterilisasi yang digunakan, maka tidak akan dapat menjamin tercapainya sterilisasi
yang optimal, meskipun waktu sterilisasi diperpanjang.
Pemilihan Metode Sterilisasi Yang Tepat
Setelah mengetahui proses seterilisasi diatas maka dalam melakukan metode sterilisasi, juga
harus disesuaikan, metode seperti apa yang digunakan? Sehingga dengan mengetahui dan
memilih metode sterilisasi yang tepat akan tercapai efektifitas dalam proses sterilisasi.
Misalnya; melakukan sterilisasi terhadap kasa, maka dalam melakukan sterilisasi jangan
dicampuradukkan dengan alat-alat berbahan stenleis. Memang kebanyakan akan berpendapat,
jika digabung menjadi satu akan menghemat waktu sterilisasi. Tapi dalam sterilisasi, selain
efektifitas yang didapat harus dilihat dulu keamanan bahan yang disterilkan.

Sedangkan efektifitas metode streilisasi sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
menentukan dalam proses sterilisasi, diantaranya :
1. Ukuran mikroorganisme
Semakin besar ukuran mikroorganisme semakin lama waktu yang diperlukan dalam
proses sterilisasi.
2. Komposisi mikroorganisme
Dalam hal ini adalah jenis mikroorganisme, seberapa resisten ia saat dilakukan sterilisasi.
Jenis endospora lebih resisten dari mikroba.
3. Konsentrasi sterilan
Semakin tinggi konsentrasi semakin kuat daya bunuhnya.
4. Lama (waktu) paparan
Semakin lama kontak atau waktu yang diperlukan, semakin banyak yang mati
mikroorganisasi pada alat.
Metode Sterilisasi
Ada dua cara dalam meode sterilisasi yang dikelompokkan menjadi:
Metode fisik, yang meliputi:
1. Metode sterilisasi panas (kering, basah) contohnya: Oven, Incenerator, Dibakar,
Direbus, Pasteurisasi, Autoclave steam.
2. Metode sterilisasi radiasi. Contohnya: Ultra Violet (UV), Sinar Gama.
3. Metode sterilisasi filtrasi

Metode kimia, antara lain:


1. Metoda sterilisasi dingin (perendaman). Contohnya: Filter (HEPA).
2. Metoda sterilisasi gas.

Anda mungkin juga menyukai