Anda di halaman 1dari 23

Materi III

PEMBUATAN FINGERPRINT DAN PENETAPAN


KADAR SENYAWA MARKER DALAM EKSTRAK

Kaempferia galanga L.
Kencur (Kaempferia galanga L.) adalah salah satu jenis emponempon/tanaman obat yang tergolong dalam suku temu-temuan
(Zingiberaceae). Rimpang atau rizoma tanaman ini mengandung minyak
atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulant.

Klasifikasi
Kerajaan :Plantae
Divisi
:Magnoliophyta
Kelas
:Liliopsida
Ordo
:Zingiberales
Famili
:Zingiberaceae
Upafamili :Zingiberoideae
Genus
:Kaempferia
Spesies
: Kaempferiagalanga

Kandungan Kimia
Rimpang kencur mengandung saponin, flavonoida dan senyawasenyawa polifenol, di samping minyak atsiri (2,4 - 3,9 %) yang
mengandung sineol, borneol, kamfer, etil alkohol, asam metil-kaneelat
dan senyawa-senyawa penta dekan.

Penggunaan
Rimpang digunakan sebagai obat gosok pada bengkak yang
disebabkan oleh terkilir (keseleo) atau terpukul benda tumpul, serta
untuk encok atau rematik. Selain itu juga digunakan untuk mengobati
masuk angin (sebagai flatulens), radang lambung, kejangperut, mual,
diare, penawar racun, serta sebagai obat batuk. Juga dipakai untuk
mengobati infeksi telinga, sakit kulit, bisul, dan sebagai roboransia.
Kencur kadang-kadang juga dipakai sebagai bioinsektisida.

Maserasi
Maserasi merupakan cara ekstraksi yang digunakan
dengan merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari.
Keuntungan dari cara ini adalah cara pengerjaan dan
peralatannya sederhana, meskipun demikian ada juga
kerugiannya, yaitu waktu pengerjaannya relatif lama dan
kurang sempurna (Anonim, 1986).
Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air,
etanol atau pelarut lain. Apabila cairan penyari digunakan
air maka untuk mencegah timbulnya kapang, dapat
ditambahkan bahan pengawet yaitu nipagin yang diberikan
pada awal penyarian (Anonim, 1986). Hasil penyarian
dengan cara maserasi perlu dibiarkan selama waktu
tertentu. Waktu tersebut diperlukan untuk mengendapkan
zat-zat yang tidak diperlukan tetapi ikut ke dalamcairan
penyari seperti malam (Anonim, 1986).

Kromatografi Lapis Tipis (KLT)


Densitometri
Penggunaan KLT biasa
untuk tujuan uji kualitatif dapat
menggunakan pereaksi kimia atau sinar ultraviolet atau gabungan
keduanya. Untuk deteksi dengan sinar ultraviolet harus dilakukan
dalam ruang gelap atau tertutup kain hitam agar lebih jelas dan tidak
akan menyebabkan kerusakan pada mata (Soemarno, 2001).

KLT yang dimaksudkan untuk uji kualitatif salah satunya dengan


meggunakan densitometer sebagai alat pelacak bila cara penotolannya
dilakukan secara kuantitatif. Prinsip kerja dari densitometer adalah
adanya pelacakan pada panjang gelombang maksimal yang telah
ditetapkan sebelumnya. Scanning atau pelacakan densitometer ada
dua metode yaitu dengan cara memenjangdan system zig zag. Pada
umumnya lebih banyak digunakan metode zig zag Karena
pengukurannya lebih merata serta ketelitiannya lebih terjamin
dibanding pengamatan secara lurus atau memanjang (Soemarno,
2001).

Alat
TLC Scanner
Lempeng KLT 20x10 cm
Labu Ukur
pipet mikro
vial bertutup
gelas ukur
batang pengaduk
Bahan
Ekstrak Kencur dlm etanol 95%
Standar EPMS
Eluen
N-heksana : etil asetat : asam formiat (90 : 10 : 1)

Perhitungan
sampel yang ditimbang untuk penetapan kadar dan recovery :
12.57
7.57

20 = 33.21

Baku Induk
1. BI1 : 50 mg EPMS ad 10 ml etanol 96% 5000 ppm
2. BI2 : 2 ml BI1 ad 10 ml etanol 96% 1000 ppm
3. BI3 : 4 ml BI1 ad 10 ml etanol 96% 2000 ppm

Perhitungan Baku Kerja


Baku Kerja

Larutan Baku yang akan


dibuat

Diambil

Tambahkan pelarutetanol 96%

BK1

200 ppm

5 ml BK3

ad 10,0 mL (dalam labu ukur 10,0 mL)

BK2

300 ppm

5 ml BK5

ad 10,0 mL (dalam labu ukur 10,0 mL)

BK3

400 ppm

5 ml BK6

ad 10,0 mL (dalam labu ukur 10,0 mL)

BK4

500 ppm

5 ml BI2

ad 10,0 mL (dalam labu ukur 10,0 mL)

BK5

600 ppm

3 ml BI3

ad 10,0 mL (dalam labu ukur 10,0 mL)

BK6

800 ppm

4 ml BI3

ad 10,0 mL (dalam labu ukur 10,0 mL)

Prosedur
Penetapan kadar
Sampel ditimbang 33.21 mg sebanyak 3x
Ditambah pelarut @5 mL dan ultrasonik selama 5 menit
Encerkan 1 : 2 ambil 1 ml larutan + 2 ml etanol 96%
Ditotolkan 5 l pada plat KLT
Penetapan Recovery
Sampel ditimbang 33.21 mg sebanyak 3x
Ditambah 1 ml BK (BK Recovery 25 mg EPMS + 50 ml etanol)
Ditambah pelarut @4mL dan ultrasonik selama 5 menit
Encerkan 1 : 2 ambil 1 ml larutan + 2 ml etanol 96%
Ditotolkan 5 l pada plat KLT

Hasil
Penimbangan Baku Induk
bobot EPMS : 0.0540 gram = 54 mg

Perhitungan Baku Kerja

Lanjut

Lanjut

Persamaan Sampel
y = a + bx
S1 : 4315,5 = 767,7492 + 1232,6899 x
X = 2,8781 g/5ml
= 575,62 ppm x

3
1

= 1726,86 ppm = 8,6343 mg/5ml

S2 : 4293,7 = 767,7492 + 1232,6899 x


X = 2,8604 g/5ml
= 572,08 ppm x

3
1

= 1716,24 ppm = 8,5812 mg/5ml

S3 : 3988,5 = 767,7492 + 1232,6899 x


X = 2,6128 g/5ml
= 522, 56 ppm x

3
1

= 1567,68 ppm = 7,8384 mg/5ml

% kadar EPMS dalam sampel :


S1 :
S2 :
S3 :

8,6343
33,2
8,5812
33,2
7,8384
33,2

x 100% = 26,01 %
x 100% = 25,85 %
x 100% = 23,61 %

Rata2 % kadar EPMS : 25,16%

Recovery

Persamaan Recovery
R1 = + bx
4284,6 = 767,7492 + 1232,6899
= 2,8525 5
= 570,50

Lanjut
R2 = +
4673,8 = 767,7492 + 1232,6899
= 3,1687 5
= 633,74
R3 = +
4673,8 = 767,7492 + 1232,6899

= 3,1684
5
= 633,68

Pengenceran Recovery
1 = 570,50
2 = 633,74

3 = 633,68

1
3

1
3

= 1711,5 = 8,5575

= 1901,22 = 9,5061

= 1901,04 = 9,5052

Recovery Kadar EPMS =

1 =
2 =

3 =

8,5575
25,16
33,2
100

:0,493

9,5061

25,16
33,2 100

:0,493

9,5052

25,16
33,2 100

:0,493

% Recovery = 103,88%

100%

100% = 96,74%
100% = 107,46%

100% = 107,45%

Pembahasan
Perolehan hasil kadar EPMS kelompok 7 yaitu 26,01 %, 25,85 %,
23,61 % engan rata-rata 25,16%. Sedangkan hasil recovery 96,74 %,
107,46 %, 96,91 %.
Pada perolehan data masih belum menunjukkan hasil baik
meskipun hasil recovery hampir mendekati 100% namun nilai/variasi
didapat kv sebesar 5,96% yang melebihi syarat ( 2%).
Nilai kv yang tinggi dalam data tersebut diakibatkan oleh
perolehan SD (standar deviasi) yang besar dengan nilai 6,1863

Kesimpulan
1. Kadar EPMS
S1 = 26,01 %
S2 = 25,85 %
S3 = 23,61 %
2. % Recovery
R1 = 96,74 %
R2 = 107,46 %
R3 = 96,91 %
3. SD : 6,1863
4. CV : 5,96 %
Perolehan kadar EPMS pada ekstrak kencur rata-rata 25,16%
Dengan nilai keofisien variasi yang masih cukup besar yaitu 5,96 %

Anda mungkin juga menyukai