MODUL
PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SDM
POKOK BAHASAN
Analisa Dasar Penyusunan Formasi
Sistem Penyusunan Formasi
Analisa Kebutuhan
Budget
Drs. HASYIM, MM.
jenis pekerjaan
b.
sifat pekerjaan
c.
d.
e.
f.
Dalam pedoman ini terdapat beberapa pengertian yang dipergunakan sebagai dasar.
Pengertian tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Formasi adalah jumlah dan susunan pangkat yang diperlukan dalam suatu satuan
organisasi Negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok dalam jangka waktu
tertentu.
2.
Persediaan pegawai adalah jumlah PNS yang dimiliki saat ini. Persediaan pegawai
disebut juga dengan Bezetting.
3.
Analisis kebutuhan pegawai adalah proses yang dilakukan secara logic, teratur, dan
berkesinambungan untuk mengetahui jumlah dan kualitas pegawai yang diperlukan.
Analisis kebutuhan pegawai dilakukan agar pegawai memiliki pekerjaan yang jelas
sehingga pegawai secara nyata terlihat sumbangan tenaganya terhadap pencapaian
misi organisasi atau program yang telah ditetapkan.
12
4.
Standar
kemampuan
Rata-rata
pegawai
adalah
standar
kemampuan
yang
Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau target hasil yang harus dicapai
dalam satu satuan waktu tertentu.
Orang x Waktu
=
Hasil
Contoh:
Pengetik dalam waktu 30 menit dapat menghasilkan berapa lembar ketikan
(misalnya 2 lembar ketikan).
NORMA
WAKTU
Dari contoh tersebut dapat ditetapkan bahwa rata-rata standar kemampuan seorang
pengetik adalah 30 menit menghasilkan 2 lembar ketikan.
Norma hasil adalah satu satuan hasil dapat diperoleh dalam waktu berapa lama.
Rumusnya adalah:
12
NORMA
HASIL
Hasil
=
Orang x Waktu
Contoh:
Analisis jabatan untuk menghasilkan 1 uraian jabatan diperlukan waktu berapa
lama untuk menyelesaikannya (misalnya 90 menit).
NORMA
HASIL
1 Uraian jabatan
=
1 Analis Jabatan x 90 menit
Dari contoh tersebut dapat ditetapkan bahwa rata-rata standar kemampuan seorang
analis Jabatan untuk menghasilkan 1 uraian jabatan diperlukan waktu 90 menit.
3. Waktu kerja
Waktu kerja yang dimaksud di sini adalah waktu kerja efektif, artinya waktu kerja
yang secara efektif digunakan untuk bekerja. Waktu kerja Efektif terdiri atas HARI
KERJA EFEKTIF dan JAM KERJA EFEKTIF.
a. Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam kalender dikurangi hari libur dan cuti.
Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Catatan:
Hari libur dapat berupa hari libur nasional dan hari libur kedaerahan. Oleh karena
itu, bagi tiap-tiap daerah dapat menghitung sendiri hari libur kedaerahannya.
b. Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja
yang hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti buang air, melepas lelah,
istirahat makan, dan sebagainya. Allowance diperkirakan rata-rata sekitar 30 %
12
dari jumlah jam kerja formal. Dalam menghitung jam kerja efektif sebaiknya
digunakan ukuran 1 minggu.
Contoh menghitung jam kerja efektif :
Jumlah jam kerja formal 1 minggu
400
menit
Allowance 30% x 400 menit
120
menit
Jumlah jam kerja formal dalam 1 minggu dihitung 8 jam per hari kali 5 hari.
12
ANALISA JABATAN
A.
B.
C.
Analisis Organisasional
Dalam tahapan ini jenis-jenis permasalahan yang terjadi di lingkup organisasi
diidentifikasi. Analisis organisasi dibutuhkan untuk mengetahui pelatihan
dilakukan di level mana. Diagnosis meliputi efektifitas dan efisiensi organisasi,
perencanaan jenjang karir, perubahan teknologi, juga budaya organisasi.
12
Analisis Operasional
Analisis Individu
Kesenjangan antara kebutuhan kerja dan organisasi dengan karakterisitik
karyawan diidentifikasi dalam analisis individu. Analisis individu digunakan untuk
mengetahui seberapa baik seorang karyawan melakukan pekerjaannya. Fokus
analisis individu yaitu pada tingkat prestasi karyawan (individual performance)
serta pengalaman karyawan tersebut.
D.
Langkah 1
Mengidentifikasi kesenjangan hasil prestasi saat ini dengan yang diidealkan.
Untuk memperoleh data tersebut menggunakan cara membaca laporan tertulis
observasi, wawancara, angket dan dokumen.
Langkah 2
Sebelum mengambil tindakan pemecahan masalah, kesenjangan tersebut harus
dinilai terlebih dahulu dari segi:
- Tingkat signifikasi pengaruhnya.
- Luas ruang lingkup.
12
Langkah 3
Yang dilakukan dalam langkah ini:
a.
Menganalisis
kemungkinan
penyebab
kesenjangan
melalui
c.
Langkah 4
Menginterview peserta didik untuk memisahkan antara yang sudah pernah dan
yang
belum
memperoleh
pendidikan,
bagi
yang
sudah
berpendidikan
Langkah 5
Bagi peserta yang sudah berpendidikan pada langkah ini dikelompokkan lagi
mejadi peserta yang sering mengikuti pendidikan menuju ke langkah 6 dan
jarang mengikuti pendidikan melanjutkan ke langkah 7.
Langkah 6
Kelompok yang sudah sering mendapat pendidikan diberi umpan balik atas
kekurangannya dan diminta untuk mempraktekkan kembali sampai dapat
melakukan tugasnya seperti yang diinginkan.
Langkah 7
Bagi kelompok yang masih jarang mengikuti pendidikan diberi kesempatan lebih
banyak untuk berlatih kembali, ini perlu disupervisi dari dekat agar mencapai
hasil yang diinginkan.
Langkah 8
Untuk kelompok peserta yang belum pernah memperoleh pendidikan perlu
dibuatkan intruksional yang mencakup pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk diketahui peserta.
E.
12
2.
3.
BUDGET
1.
yang
meliputi
seluruh
kegiatan
perusahaan
(yangmenimbulkan
Unsur-unsur Budgeting
Rencana, penentuan terlebih dahulu tentang berbagai aktivitas yang akan dilakukan
di waktu yang akan datang Rencana tersebut memiliki spesifikasi - spesifikasi
tertentu, seperti disusun secara sistematis, mencakup seluruh kegiatan perusahaan,
dan dinyatakan
dalam
selururuh kegiatan
perusashaan :
3.
Fungsi produksi
Fungsi pembelanjaan/keuangan
Fungsi administrasi
Fungsi pemasaran
Fungsi personalia
Budget Harian
Budget Mingguan
Budget Bulanan
b. Budget Strategis
12
Budget Tahunan
Luas pasar/pekerjaan
Keadaan perekonomian
4.
Faktor-faktor Intern
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat
pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya
c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan
d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan
e. Modal kerja perusahaan
f. Fasilitas-fasilitas perusahaan
g. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi, pembelanjaan,
administrasi maupun personalia.
Faktor-faktor Ekstern
a. Keadaan persaingan
b. Tingkat pertumbuhan penduduk
c. Tingkat penghasilan masyarakat
d. Tingkat pendidikan masyarakat
e. Tingkat penyebaran penduduk
12
12
10