Kependudukan
Kependudukan
MASALAH PENDUDUK
TANGGUNG JAWAB KITA
BERSAMA
Kabupaten Bandung)
Penduduk sering diibaratkan sebagai
pisau bermata dua. Penduduk yang besar
dan berkualitas akan menjadi aset yang
bermanfaat
bagi
pembangunan,
sebaliknya penduduk yang besar tapi
rendah kualitasnya akan menjadi beban
yang berat.
Pertambahan penduduk disebabkan oleh
meningkatnya angka kelahiran dan
menurunnya angka kematian. Memiliki
keturunan
adalah
bagian
tidak
terpisahkan dari eksistensi manusia.
Namun, memiliki keturunan dalam
jumlah tidak terkendali, dapat menjadi
ancaman terbesar bagi kelangsungan
eksistensi itu sendiri.
Jumlah penduduk yang tidak terkendali
sering menyebabkan masalah, antara lain
pengangguran, permukiman kumuh yang
dampaknya menyebar pada perambahan
lahan akibat kurangnya lapangan kerja
dan lemahnya sumber daya manusia
(SDM). Selain itu memberi dampak
buruk bagi kehidupan sosial-ekonomi
masyarakat seperti kekurangan pangan
yang menyebabkan kelaparan dan gizi
kurang, kebutuhan pendidikan, kesehatan
dan perumahan, terjadinya polusi dan
kerusakan
lingkungan
serta
meningkatnya kemiskinan.
2005 mencapai
39.960.869 jiwa
(18,16%) dari total penduduk Indonesia,
sedangkan menurut Sensus Penduduk
2010 Jawa Barat masih tercatat sebagai
provinsi dengan populasi penduduk
terpadat di Indonesia, yaitu 43 juta jiwa.
Salah satunya disebabkan oleh angka
kelahiran yang cukup tinggi yaitu sekitar
20 persen dari angka kelahiran di
Indonesia yang mencapai 4,5 juta bayi
setiap tahun. Peningkatan jumlah
penduduk Jawa Barat tentunya akan
mempengaruhi
beberapa
persoalan
seperti pangan, kesehatan, kesejahteraan,
lingkungan dan lainnya. Sehingga, warga
Jawa Barat harus bersiap siaga dalam
menghadapi
kemungkinan
terburuk
akibat peningkatan jumlah penduduk
dengan menyukseskan empat program
besar keluarga berencana , yaitu
mengatur angka kelahiran, peningkatan
ketahanan keluarga, pendewasaan usia
perkawinan
dan
peningkatan
kesejahteraan keluarga. Dalam hal target
akseptor KB, pencapaiannya maksimal
hingga 100 persen dengan pertumbuhan
angka kelahiran rata-rata sekitar 0,3 - 0,5
persen dari jumlah penduduk Jawa Barat.
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Jawa
Barat yang masih tinggi dipicu oleh
tingginya angka kelahiran dan migrasi
masuk .
Apabila keadaan ini tidak dikendalikan