Anda di halaman 1dari 5

NAMA BUKU

:Training

Manual

(Clutch

&

Manual

Transaxle

Transmission)
JUMLAH HALAMAN

: 64 Halaman

NAMA PENGARANG

: TEAM

KELEBIHAN BUKU

:Training

Manual

ini

menjelaskan

berbagai

macam

mekanisme automotif didasarkan pada Toyota Corolla (AE


series). Semua informasi didalam manual ini adalah yang
terbaru pada saat diterbitkan.
KEKURANGAN BUKU

:Dalam Training Manual ini berisi hanya point-point utama


yang perlu dipelajari saja. Masih banyak mekanisme yang
tidak tercakup dalam manual ini.

NAMA PENERBIT

: PT. TOYOTA-ASTRA MOTOR

TAHUN TERBIT

: 1994

RINGKASAN

TIPE KOPLING PEGAS DIAPRAGMA


Bila kemampuan kopling (momen yang dapat dipindahkan oleh kopling) lebih
kecil dari pada momen yang dihasilkan oleh mesin, kopling akan cenderung slip dan
permukaan pelat kopling akan lebih cepat aus.
Bila kemampuan kopling lebih besar, perkaitan kopling akan cenderung besar,
dan cenderung mengkaitkan mesin tersendat-sendat pada saat kopling berkaitan.
Umumnya kemampuan kopling 1,2 hingga 1,4 kali momen maksimum untuk mesin
kendaraan penumpang dan 1,5 hingga 2,5 kali momen maksimum untuk kendaraan
truk.

KOPLING SULIT BEBAS

Bila tinggi pedal kopling terlalu rendah, kopling tidak dapat bebas sepenuhnya,
walaupun pedal kopling ditekan sampai ke lantai.

Bila gerak bebas pedal terlalu besar, kopling tidak dapat bebas dengan baik bila
pedal ditekan sepenuhnya.
Untuk kendaraan yang meggunakan kopling hidraulis gerak bebas push-rod
pedal dan release fork harus diperiksa secara terpisah.

Untuk mengetahui tongkat transmisi berpindah dengan lembut atau tidaknya,


tekan pedal kopling beberapa kali kemudian gerakan tongkat pemindah, bila sulit
kemungkinan terdapat udara di dalam pipa saluran kopling.

Bila minyak bocor disebabkan kerusakan piston cup, silinder bore dan lain-lain,
pada master silinder atau release silinder, hal ini dapt diketahui dengan adanya
kebocoran minyak dari silinder boot.

Problem perpindahan kemungkinan terjadi pada mekanisme kopling atau


transmisi. Bila fungsi kopling keadannya normal selanjunya periksa transmisi.

KOPLING SLIP

Bila gerak bebas pedal kopling nol, berarti garpu pembebas (release fork) dalam
keadaan menekan dan plat penekan (pressure plate) tidak menekan plat kopling
terhadap flywheel.
Permukaan kopling akan berminyak karena kebocoran dari seal bagian depan
transmisi. Bila permukaan kopling atau plat penekan terdapat minyak, selama
pemeriksaan bersihkanlah minyak dari part tersebut. Jangan merakit sebelum
dibersihkan.
Bila permukaan kopling aus melewati batas, tenaga tekanan pegas kopling atau
pegas diapragma yang menekan plat penekan akan berkurang. Bila kendaraan
dijalankan terus-menerus dengan perkaitan kopling yang tidak sempurna, akan
menimbulkan gesekan panas.

KOPLING GEMERTAK (GRAB/CHATTER)


Pada beberapa kopling (jenis kopling semigrove), alur pada permukaan pelat
koplingnya tidak memotong keseluruh bagian sekeliling pelat, ini untuk menjaga
ketepatan kopling terlepas. Hal ini disebabkan, bila pedal kopling ditekan udara
mengalir sepanjang alur pada plat kopling dan mempermudah plat kopling, roda
penerus dan pelat penekan masing-masing terpisah dari satu sama lainnya.

PROBLEM PERKAITAN KOPLING


Getaran yang kecil sulit diketahui pada saat start, tapi bila kendaraan berjalan
ditanjakan atau bila kondisi bermuatan sehingga getaran mudah diketahui. Suara-suara
dari kopling akan sukar dibedakan setelah mesin dihidupkan, sebab ada suara-suara
lain dari mesin. Test ini memerlukan pendengaran dan perhatian yang baik.

MEKANISME SYNCHROMESH
Alur-alur sempit yang terdapat pada bagian dalam synchronizer ring bersentuhan
dengan bagian kerucut pada roda gigi. Bila synchronizer ring ditekan untuk barkaitan
dengan bagian yang berbentuk kerucut, maka alur-alur membantu menambah
penekanan pada permukaan yang memotong lapisan oli sehingga akan menambah
gaya gesekan agar terjadi sinkronisasi yang positif.

MEKANISASI PENCEGAH HUBUNGAN GANDA (TIPE W55)


Mekanisme pencegahan hubungan ganda dari transmisi W55 terdiri dari tiga
poros garpu pemindah. Poros tengah (central shaft) mempunyai dua alur dan tiap poros
dari dua poros lainnya mempunyai satu alur. Interlock pin diletakkan diantara dua alur
diantaranya.
Pada posisi netral antara alur tengah dan interlock pin terdapat celah. Bila poros
tengah bergerak keatas, dua interlock pin akan tertekan keluar oleh poros dan
mendorongnya ke alur pada poros yang lain. Akibatnya dua poros di samping poros
tengah pada posisi terkunci.

MEKANISME SHIFT DETENT (TIPE W55)


Mekanisme penahan pemindah (shift detent mechanism) untuk transmisi W55,
pada setiap garpu pemindah dan detent ball tertekan oleh pegas terhadap alur untuk
mencegah roda gigi loncat pada waktu pemindahan. Hal ini juga memberikan keyakinan
kepada pengemudi bahwa perpindahan berlaku dengan baik. Pegas-pegas detent ball
dapat diganti bila diperlukan ; tetap bila pegasnya terlalu kuat digunakan, maka
pemindahnnya diperlukan usaha yang lebih besar sehingga gigi-gigi transmisi tidak
akan loncat. Bila menggunakan pegas yang lunak untuk mempermudah kerjanya tuas,
transmisi dapat lebih mudah terjadi gigi-gigi loncat.

Nama

: Zulhilmi Wicaksono

Fakultas

: Teknik

Jurusan

: Teknik Mesin

No. Reg

: 5315107488

Anda mungkin juga menyukai