DAN KEPAILITAN
WISHNU KURNIAWAN
SEPTEMBER 2007
LITERATUR
Kitab Undang Undang Hukum Perusahaan ( Prof. Drs.
S.H., MA)
Hukum Kepailitan (Hj. Rahayu Hartini, S.H., M.Si.)
Muhammad, S.H.)
Doktrin doktrin Modern Dalam Corporate Law (Henry
R. Cheeseman)
Understanding Bankruptcy (Frank H. Dixon)
PERTEMUAN
75 menit tutorial
50 menit pertanyaan
25 menit tanya jawab
Evaluasi Penilaian
35%
40%
Tugas
20%
Partisipasi
5 %
Pengertian BUMN
1.
2.
3.
4.
2.
Mengejar keuntungan.
3.
4.
Menjadi perintis kegiatan kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor
swasta & koperasi.
5.
Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, dan masyarakat.
Pasal 2 angka 1 UU BUMN
Kapitalisasi Cadangan.
Sumber lainnya.
Perusahaan Persero
adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam
saham yang seluruh atau paling sedikit 51% sahamnya dimiliki oleh Negara
Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
Pasal 1 angka 2 UU BUMN
Pendirian Persero
Pendirian Persero diusulkan oleh Menteri kepada Presiden disertai dengan dasar
pertimbangan yang terlebih dahulu menlalui kajian dari Menteri Teknis dan Menteri
Keuangan
Pasal 11 UU BUMN
(PERUM)
adalah Badan Usaha Milik Negara yang seluruh
modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas
saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum
berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
(Pasal 35 s/d Pasal 62 UU BUMN)
Pendirian PERUM
Diusulkan oleh Menteri kepada Presiden disertai
dengan dasar pertimbangan setelah dikaji
bersama Menteri Teknis dan Menteri Keuangan.
Perum memperoleh status Badan Hukum sejak
diundangkannya Peraturan Pemerintah tentang
pendiriannya.
(persero)
PP Nomor 60 Tahun 2003 tentang Penyertaan Modal Perum
Kesimpulan :
Pendirian / pembentukan Badan Usaha Milik Negara adalah tunduk / berdasarkan
Peraturan Pemerintah.
Namun pelaksanaan pengelolaan Perusahaan berdasar sesuai dengan prinsip
pengelolaan UU Perseroan Terbatas dan ketentuan yang berlaku dalam UU Pasar
Modal.
Pasal 2 UU BUMD
a.
b.
Pasal 5 UU BUMD
Pasal 5 UU BUMD
Pembubaran BUMD
Pembubaran BUMD beserta penunjukan likuiditurnya ditetapkan dengan Peraturan
Daerah oleh Daerah yang membentuk Perusahaan Daerah tersebut dengan melalui
pengesahan instansi atasan Daerah yang bersangkutan.
Pengertian
Kesimpulan:
Pada dasarnya penggabungan & peleburan satu atau lebih
1.
2.
3.
4.
5.
Rancangan Penggabungan:
Perseroan;
10.Nama anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta gaji, honorarium dan tunjangan
bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang menerima penggabungan;
11.Perkiraan jangka waktu penggabungan;
12.Laporan mengenai keadaan, perkembangan, dan hasil yang dicapai dari setiap
Rancangan Penggabungan:
Pengambilalihan
Adalah pengambilalihan saham yang telah dikeluarkan dan/atau akan dikeluarkan
oleh Perseroan melalui Direksi Peseroan atau langsung dari pemegang saham dengan
tidak mengindahkan dari ketentuan dan syarat berdirinya suatu Perseroan Terbatas.
Setiap pengambilalihan
Perseroan wajib memperoleh
persetujuan dari seluruh
pemegang saham perseroan.
Setiap persetujuan pemegang
saham harus diambil sesuai
dengan kuorum kehadiran.
RUPS disetujui oleh paling
sedikit (tiga per empat) dari
jumlah RUPS yang hadir.
Nama dan tempat kedudukan dari Perseroan yang akan mengambil alih dan
yang akan diambil alih.
2.
Alasan serta penjelasan Direksi Perseroan yang akan mengambil alih dan
Direksi Perseroan yang akan mengambil alih.
3.
Neraca, perhitungan laba rugi yang meliputi 3 (tiga) tahun buku terakhir dari
semua perseroan yang akan melakukan pengambialihan.
4.
Tata cara pengambialihan dan konversi saham dari Perseroan yang akan
diambilalih terhadap saham penukarnya apabila pembayaran
pengambilalihan dilakukan dengan saham
5.
6.
Kesiapan pendanaan.
7.
8.
9.
usaha.
KEPAILITAN
Debitor
Orang yang mempunyai utang karena
perjanjian atau Undang Undang yang
pelunasannya dapat di tagih di muka
Pengadilan
Pasal 1 angka 3 Undang Undang Nomor 37
Tahun 2004 (UUK)
Kreditor
Orang yang mempunyai piutang karena
perjanjian atau Undang Undang yang
dapat ditagih di muka Pengadilan
Pasal 1 angka 2 UUK
Hakim Pengawas
Hakim yang ditunjuk oleh Pengadilan dalam
putusan pailit atau putusan penundaan kewajiban
pembayaran utang
Pasal 1 angka 8 UUK
Kurator
adalah Balai Harta Peninggalan (BHP) atau
orang perseorangan yang diangkat oleh
Pengadilan untuk mengurus dan membereskan
harta Debitor Pailit di bawah perusahaan
pengawasan Hakim Pengawas sesuai dengan
Undang Undang ini.
Pasal 1 angka 5 UUK
Kurator
Tugas utama Kurator adalah melakukan pengurusan dan/atau pemberesan
harta pailit.
Kurator
Dahulu UU No. 4 Thn 98
Kurator Balai Harta Peninggalan.
Berdasarkan Pasal 70 UUK
Ayat (1)a
Kurator Balai Harta Peninggalan (BHP)
Ayat (1)b
Kurator Kurator lainnya
Kurator
Yang dimaksud Kurator lainnya pasal 70 ayat (2) UUK
a.
b.
Pasal 29 UUK
Putusan pailit akan berpengaruh terhadap harta Debitor juga yang meliputi
persatuan harta perkawinan.
Pasal 23 UUK
Renvooi
Adalah istilah yang berasal dari kata
renvoa yang berarti penunjukan
kembali
Renvooi
Dalam pengertian di hukum Kepailitan adalah
penyelesaian bantahan atas piutang piutang
oleh kantor Kurator atau Balai Harta
Peninggalan (BHP) maupun debitor pailit
dalam rapat verifikasi boedel pailit.
Renvooi
Diajukan ke Pengadilan selama
Hakim Pengawas harta pailit tidak
mampu mendamaikan kedua
pihak dan dilakukan oleh sorang
advokat.
BERAKHIRNYA
KEPAILITAN
Perdamaian (Accord) Ps.144 Ps. 177 UUK
(
Rehabilitasi
Perdamaian (Accord)
Adalah perjanjian antara debitor pailit dan kreditor dimana Debitor
pailit menawarkan pembayaran seluruh atau sebagian utang kepada
kreditor konkuren.
KASASI
KASASI
KASASI
Pendaftaran permohonan kasasi atas putusan
pernyataan pailit dilampiri dengan memori kasasi
oleh pemohon kasasi.
KASASI
Panitera wajib mengirimkan permohonan kasasi
dan memori kasasi kepada termohon kasasi paling
lambat 2 hari setelah permohonan kasasi
didaftarkan.
KASASI
Termohon kasasi dapat mengajukan kontra
memori kasasi paling lambat 7 hari, setelah
termohon mendapatkan memori kasasi dari
Penitera.
Panitera wajib menyampaikan kontra memori
kasasi kepada pemohon kasasi paling lambat 2
hari setelah kontra memori kasasi diterima oleh
Pengadilan.
Ps. 12 ayat (3) UUK
KASASI
Panitera wajib menyampaikan permohonan kasasi,
memori kasasi, dan kontra memori kasasi beserta
berkas perkara paling lambat 14 hari setelah tanggal
permohonan kasasi didaftarkan.
KASASI
Mahkamah Agung wajib mempelajari
permohonan kasasi dan menetapkan hari sidang
paling lambat 2 hari setelah permohonan kasasi
diterima oleh Mahkamah Agung dan paling
lambat 20 hari sejak Mahkamah Agung
menerima permohonan kasasi pernyataan pailit
harus sudah melaksanakan pemeriksaan atas
permohonan kasasi.
KASASI
Putusan permohonan kasasi harus diucapkan
paling lambat 60 hari setelah tanggal permohonan
kasasi diterima oleh Mahkamah Agung.
KASASI
Panitera lingkup Mahkamah Agung wajib
menyampaikan salinan putusan kasasi kepada
Panitera pada Pengadilan Niaga paling lambat 3
hari setelah tanggal putusan dan jurusita
Pengadilan yang terkait wajib menyampaikan
salinan kasasi kepada pemohon kasasi, termohon
kasasi, Kurator, dan Hakim Pengawas paling
lambat 2 hari setelah putusan kasasi diterima dari
Mahkamah Agung.
Permohonan Penijauan
Kembali
Ketentuan atas seluruh proses Kasasi berlaku
secara mutatis mutandis bagi Peninjauan Kembali.
PENUNDAAN
KEWAJIBAN
PEMBAYARAN
UTANG
(PKPU)
PKPU
Maksud:
Suatu masa yang diberikan oleh Undang Undang melalui
putusan hakim niaga.
Tujuan:
Agar Debitor dan Kreditir dapat melakukan musyawarah
untuk membicarakan utang dapat ditagih pada jatuh tempo
agar dapat dibayar secara keseluruhan atau sebagian serta
berikut dengan cara cara pembayarannya.
Pasal 222 UUK
PKPU
PKPU = Permohonan Pernyataan Pailit.
Perbedaan
Dalam hal Kedudukan
Pernyataan Pailit: Tidak dapat menentukan nasib harta benda yang dimiliki.
Syarat PKPU
Diajukan oleh Debitor maupun Kreditor dan telah ditanda tangani
Debitor melalui juru sita dengan surat kilat tercatat paling lambat 7
hari sebelum sidang.
Pada sidang yang dimaksud Debitor wajib menyertakan daftar
besertasurat bukti yang cukup dan apabila ada diajukan juga rencana
perdamaian.
Ketentuan dan syarat yang berlaku di dalam permohonan pengajuan
PKPU
Diajukan oleh Kreditor, Debitor, ataupun Kreditor kreditor tertentu yang
diamanatkan pada pasal 2 ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).
Ps. 222 ayat (2) dan ayat (3) serta Ps. 223 UUK
Kreditor
Debitor
Kreditor kreditor tertentu yang diamanatkan pada
Pengurus
Adalah seorang yang Independen (tidak memiliki benturan kepentingan
antara debitor maupun Kreditor) untuk membantu debitor dalam mengurusi
hartanya.
Hakim Pengawas
Bersama Pengurus dan Debitor mengurus harta Debitor
Panitia Kreditor
Terbagi dalam 2 hal, yaitu:
Atas permohonan penundaan kewajiban