PENDAHULUAN
susunan
hidangan
yang
tidak seimbang
maupun
konsumsi
tumbuh sangat pesat, ialah yang disebut kelompok anak BALITA (bawah lima
tahun). Yang menonjol kurang pada kondisi ini, ialah kurang kalori dan kurang
protein, sehingga disebut penyakit kurang kalori dan protein (KKP). Nama
asingnya ialah Protein Calorie Malnutrition (PEM).
(KEP), yang ditunjukkan dengan dua keadaan: kwasiorkor dan marasmus.
Marasmus disebabkan defisit energi dan protein yang parah, di mana korban
akan mempunyai sedikit sekali atau bahkan tidak punya simpanan lemak, massa
otot kecil, dan sangat lemah. Penyakit ini bisa menimbulkan kematian akibat
sering terkena infeksi karena tidak mempunyai daya tahan terhadap penyakit.
Sedangkan kwasiorkor terjadi terutama pada anak-anak yang defisit
energinya tidak terlalu parah, namun defisit proteinnya parah. Orang yang
terkena kwasiorkor ditunjukkan dengan edema berupa pertumbuhan yang buruk,
lemah, dan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit. Penyakit kurang gizi
lainnya adalah terjadinya gondok, badan kerdil, dan kurang kecerdasan karena
kekurangan mineral yodium. Lebih lanjut, orang tua jangan menganggap remeh
gizi. Sebab, ada beberapa penyakit akibat kekurangan gizi yang bisa membuat
cacat seseorang. Kekurangan vitamin A, misalnya, menyebabkan rabun ayam
sampai kebutaan, terganggunya pertumbuhan dan menurunnya daya tahan
terhadap penyakit; kurang vitamin D menyebabkan terjadinya demineralisasi
tulang, yang dapat menyebabkan penyakit ricket pada anak-anak dan
osteomalacia pada orang dewasa.