Anda di halaman 1dari 11

Pendidikan Kewarganegaraan

Dampak Globalisasi

Disusun Oleh :
Amelisa Fauziah
Chanticka Intan P
Della Fortuna
Feby Permata Annisa
Gita Ayu Lestari
Rindiana Aulia MPR
Rizka Nadifa R
Sarah Mujahidah

SMP Negeri 24 Tangerang


2014

Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan
sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh
wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja
(working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial , atau proses sejarah, atau proses alamiah yang
akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga
terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk
yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan
ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan
berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte
merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.

Dampak Globalisasi Berbagai Bidang


1. GLOBALISASI DALAM EKONOMI
Bidang ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan,di mana
Negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
dengan tanpa rintangan batas teritorial Negara. Wujud nyata globalisasi bidang ekonomi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,antara lain terjadi dalam aspek-aspek berikut :
1. Aspek produksi, yaitu suatu perusahaan dapat berproduksi di berbagai Negara, dengan
sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah
buruh yang rendah,tarif bea masuk yang murah,infrastruktur yang memadai ataupun
karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam ini menjadi lokasi
manufaktur global.
2. Aspek pembiayaan, yaitu suatu perusahaan global mempunyai akses untuk
memperoleh pinjaman atau melakukan investasi di semua Negara & dunia.
3. Aspek tenaga kerja, yaitu suatu perusahaan global mampu memanfaatkan tenaga kerja
dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari
tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh yang di peroleh
dari Negara berkembang. Dengan globalisasi , human movement akan semakin
mudah.

4. Aspek jaringan informasi, yaitu masyarakat suatu Negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari Negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi,
antara lain melalui televise, radio, media cetak dan lain-lain. Jaringan komunikasi
yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai dunia.
5. Aspek perdagangan, terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta
penghapusan berbagai hambatan non-tarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan
dan persaingan menjadi semakin ketat, bahkan transaksi menjadi semakin cepat
karena less papers document dalam perdagangan, menggunakan jaringan teknologi
telekomunikasi yang semakin canggih.
Dampak globalisasi mengarah pada meningkatnya ketergantungan ekonomi antar Negara
melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antar Negara (cross-border capital
flows),pergerakan tenaga kerja (human movement), dan penyebaran teknologi informasi yang
cepat sehingga secara sederhana dapat dikemukakan bahwa globalisasi secara hamper pasti
telah merupakan salah satu kekuatan yang memberikan pengaruh terhadap masyarakat,
kehidupan manusia, lingkungan kerja, dan kegiatan bisnis.
Kekuatan ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi, termasuk BUMN perlu
melakukan tinjauan ulang terhadap struktur dan strategi usaha serta melandaskan strategi
manajemenya dengan basis entrepreneurship, cost efficiency, & competitive advantages.
Mencermati kondisi Indonesia dalam konteks ekonomi global.
Bangsa Indonesia perlu melakukan prioritas dalam memulihkan ekonomi, jika tidak
segera di lakukan maka akan timbul berbagai konsekuensi serius antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Semakin meningkatnya harga barang (tingkat inflasi yang tinggi)


Jumlah pengangguran yang semakin meningkat
Kemiskinan structural yang semakin memilukan
Hutang yang semakin meningkat baik dari luar negeri ataupun dalam negeri
Pertumbuhan ekonomi yang semakin rendah

2. BENTUK GLOBALISASI DALAM BIDANG SOSIAL-BUDAYA

Globalisasi mengubah bentuk kehidupan keseharian kita secara mendasar.


1. Meningkatnya Induvidualisme
Dulu, kesempatan individu untuk menentukan dirinya sendiri dibatasi
masyarakatnya, entah leh tradisi maupun oleh kebiasaan-kebiasaan yan berlaku. Di
era globalisasi ini, kesempatan individu untuk mengatur dan menentukan yang terbaik
bagi dirinya sendiri sangat terbuka lebar.
2. Pola Kerja
Pekerjaan-pekerjaan mengarah ke era perekonomian berbasis pengetahuan.
Orang-orang sudah tidak mengandal kerja penuh di kantor, tetapi part time job.
Perempuan telah masuk dunia kerja.
3. Kebudayaan Pop
Citra, gagasan, dan gaya hidup baru menyebar dengan begitu cepat keseluruh
pelosok dunia lebih daripada sebelumnya.

Dampak Globalisasi dalam bidang Sosial Budaya :


Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam
masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang.
Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.
Dampak positif Globalisasi :

Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan


Mudah melakukan komunikasi
Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif Globalisasi:

Informasi yang tidak tersaring


Perilaku konsumtif
Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

Pengaruh globalisasi sosial dan budaya.


Globalisasi dapat memperluas kawasan budaya. Globalisasi dapat timbulkan dampak
negative. Akibat dari pengaruh globalisasi:
a. Disorientasi, dislokasi atau krisis social-budaya dalam masyarakat.
b. Berbagai ekspresi social budaya asing yang sebenarnya tidak memiliki basis dan
preseden kulturalnya.
c. Semakin merebaknya gaya hidup konsumerisme dan hedonisme.

Sisi negative globalisasi budaya:


a.
b.
c.
d.
e.

Akibatkan erosi budaya


Lenyapnya identitas cultural nasional dan local
Kehilangan arah sbg bangsa yang memiliki jati diri.
Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme
Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant.

MANFAAT GLOBALISASI SOSIAL BUDAYA UNTUK KEHIDUPAN MASYARAKAT


Globalisasi sosial dan budaya sudah memasuki negara Indonesia sejak lama.
Globalisasi ini cenderung lebih diterima oleh para remaja, masyarakat dengan status sosial
yang lebih tinggi, dan masyarakat yang hidup di kota. Namun, tidak menutup kemungkinan,
masyarakat yang tinggal di daerah terpencil juga bisa menerima adanya globalisasi. Hal
tersebut tidak terlepas dari peran kemajuan teknologi.
Saat ini, di era globalisasi, semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, semua
informasi yang berasal dari daerah atau bahkan negara lain bisa masuk ke dalam kehidupan
kita dengan begitu cepat. Sebagai contoh, pada tanggal 17 Januari 2013 di Ibukota Jakarta
sedang terjadi banjir. Karena kemajuan ilmu pengetahuaun dan teknologi, masyarakat yang
tinggal di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera, dan kota-kota lainnya bisa
mengetahui informasi bencana tersebut pada hari itu juga. Bahkan, masyarakat yang tinggal
di negara-negara lain juga dapat mengetahui informasi tentang kejadian tersebut tanpa harus
datang dan menyaksikannya secara langsung.

Selain memabawa dampak positif terhadap dunia, globalisasi juga membawa dampak
negatif. Walaupun sebenarnya dampak negatif itu telah dirasakan oleh masyarakat, namun
mereka tidak menyadari bahwa globalisasi telah menjajah mereka. Sebagai contoh, akibat
dari adanya globalisasi dan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat, salah
satunya masyarakat Indonesia, mulai mempelajari dan mengikuti budaya-budaya negara
asing yang menurut mereka adalah budaya yang unik dan bagus. Bahkan mereka bisa
mempelajarinya tanpa harus datang langsung dan mempelajarinya secara langsung di negara
yang bersangkutan.
Kebudayaan Indonesia saat ini sudah mulai tersingkirkan dengan adanya kebudayaan
asing yang lebih mendunia. Padahal jika lebih diperhatikan lebih diteliti lagi, kebudayaan
Indonesia tidak kalah bagus dan uniknya bila dibandingkan dengan kebudayaan lain. Dan
sayangnya, kebanyakan masyarakat Indonesia, khususnya para remajanya, saat ini lebih
tertarik pada budaya asing daripada budaya negeri sendiri.
Tidak pernahkah kita bayangkan betapa bahagianya masyarakat negara lain saat
mereka mengetahui bahwa budaya mereka sedang kita pelajari sedangkan kita sendiri buta
tentang budaya negeri sendiri? Tidak sadarkah kita kalau kita sedang dijajah oleh bangsa lain
saat kita mempelajari budaya mereka dan mulai meninggalkan budaya kita sendiri?
Kebudayaan bukan hanya mengenai suatu tarian ataupun alat musik yang kuno dan
antik serta situs sejarahnya. Kebudayaan bisa juga mengenai bahasa dari negara itu sendiri,
perilaku dari bangsanya, dan segala sesuatunya yang bisa mengidentifikasi tentang negara
tersebut.
Bicara mengenai bahasanya, kebanyakan masyarakat Indonesia tidak bisa
menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Bukannya memperbaiki cara mereka
berbahasa Indonesia yang baik dan benar, mereka malah asyik sibuk kursus kesana kemari
untuk mempelajari bahasa asing. Tidak bisa disangkal, sebagai makhluk sosial manusia harus
mempelajari bahasa dan budaya asing agar bisa berkomunikasi dan beradaptasi dengan
masyarakat dari negara lain.
Perilaku. Perilaku masyarakat Indonesia saat ini bisa dibilang sudah banyak
dipengaruhi oleh budaya-budaya asing. Individualisme sudah hampir merata dalam pribadi
masyarakat Indonesia. Sekarang ini, gotong royong yang merupakan asli dari budaya negara
kita sudah mulai jarang dilakukan, terutama di kota-kota besar. Ketika ada orang lain yang
jatuh dari motor misalnya. Mereka yang melihat kejadian tersebut hanya menonton saja.
Jangankan bergerak mendekat, bergemingpun tidak.
Jika kita pergi ke kota-kota besar, seperti Jakarta, Bali, dan sebagainya, kita akan
lebih sering melihat perempuan-perempuan dengan celana pendek dan rok mininya daripada
celana atau rok panjang yang menutup kaki jenjang mereka. Padahal perilaku tersebut tidak
sesuai dengan kebudayaan asli negeri kita.

Ketika kita sibuk dengan budaya dan pernak-pernik negara lain, ada sebuah negara
yang mengakui salah satu kebudayaan milik kita sebagai kebudayaan negara mereka, kita
barulah sadar bahwa kita juga mempunyai kebudayaan yang ternyata disukai oleh bangsa
asing sampai-sampai diperebutkan oleh mereka, yang diam-diam juga mempelajari budaya
negeri kita.
Sebagai manusia yang mempunyai rasa ingin tahu dan penasaran yang tinggi,
memang sudah sewajarnya bila kita ingin tahu dan ingin mempelajari tentang budaya negara
asing. Namun, jangan sampai karena keingintahuan kita, kita malah dijajah oleh bangsa lain
tanpa kita sadari. Tidak ada salahnya bila kita mulai mempelajari kebudayaan dengan
mempelajari kebudayaan kita terlebih dahulu. Dan ambillah nilai-nilai positif dari
kebudayaan-kebudayaan asing yang kita pelajari yang sesuai dengan jati diri kita sebagai
bangsa Indonesia.

Kondisi masyarakat indonesia pada era globalisasi


Menurut saya masyarakat Indonesia saat ini sangat buruk pada masa sekarang
terutama di Era globalisasi kini telah merambah masuk di semua sektor kehiupan bangsa
indonesia, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap budaya berfikir masyarakat
indonesia. Saat ini pola berfikir masyarakat indonesia yang cenderung (tidak seluruhnya) tlah
banyak mengarah pada budaya-budaya barat yang notabane cenderung mencontoh pada
perilaku yang negatif. Budaya tersebut tercermin dengan menjadikan budaya barat sebagai
sebuah patron dari kemajuan peradaban berfikir manusia. Banyak saat ini generani muda
yang meniru pola kehidupan barat, dengan berbagai gaya dan perilakunya yang negatif dalam
kehiodupan sehari, atau saat ini dikenal dengan sebutan anak gaul dimanakan idedalisme
kita saat globalisasi merambah masuk dalam sistem kehidupan kita, apakah ini bentuik dari
memudarnya pola berfikir generasi muda sebagai penerus bangsa.
Era globalisasi memang tidak bisa di justification selalu membawa dampak yang
negatif bagi kita, namun dalam hal ini menurut saya eksistensi dari globalisasi tersebut lebih
dominan kearah negatif, banayk contoh kasus yang dapat kita temukan, yaitu : maraknya seks
bebas dilalangan remaja , yang saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan
poirnografi yang dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak dikonsumsi oleh anak
dibawah umur dengan bebas dan mudah, tingkat peggunaan obat-obat terlarang yang sanagt
memperhatikan. Kita sebagai negara dunia ketiga dijadika objek pasar dari penjualan obet
terlarang internasional.
Oleh karena itulah kitaa perlu membangun kemvbali pondasi pla berfikir kitya,
sebagai pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa yang beradab sesuai dengan perilaku
kita sebagai orang timur. Langkah awal yang harus dilakukan menurut saya adalah coba kita
gali terlebih dahulu npotensi-potensi yang terdapat pada banga kita, masih banyak potensi
yang belum kita gali, yang sebenarnya hal tersebut sanagt berpengaruh bagi kita untuk tetap
menjaga dan melestarikan eksistensi kultur sosial budaya bangsa indonesia, jangan jadikan
budaya barat(dalam hal ini masuk melalui era globalisasi) sebagai patron pola berfikir, karena

dari pola berfikir inilah nantinya perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara akan tidak
akan terpengaruh dengan pola kehidupan buddaya barat yang bebas. Tunjukkaan bahwa kita
sebagi bangsa yang besarf dengan keaneka ragaman kultur sosial budaya mampu bersaing
dengan mereka, dengan menerapkan pola fikir kritis.
Era globalisasi kini telah merambah masuk di semua sektor kehiupan bangsa
indonesia, yang pada akhirnya akan berdampak terhadap budaya berfikir masyarakat
indonesia. Saat ini pola berfikir masyarakat indonesia yang cenderung (tidak seluruhnya) tlah
banyak mengarah pada budaya-budaya barat yang notabane cenderung mencontoh pada
perilaku yang negatif. Budaya tersebut tercermin dengan menjadikan budaya barat sebagai
sebuah patron dari kemajuan peradaban berfikir manusia. Banyak saat ini generani muda
yang meniru pola kehidupan barat, dengan berbagai gaya dan perilakunya yang negatif dalam
kehiodupan sehari, atau saat ini dikenal dengan sebutan anak gaul dimanakan idedalisme
kita saat globalisasi merambah masuk dalam sistem kehidupan kita, apakah ini bentuik dari
memudarnya pola berfikir generasi muda sebagai penerus bangsa.
Era globalisasi memang tidak bisa di justification selalu membawa dampak yang
negatif bagi kita, namun dalam hal ini menurut saya eksistensi dari globalisasi tersebut lebih
dominan kearah negatif, banyak contoh kasus yang dapat kita temukan, yaitu : maraknya seks
bebas dilalangan remaja , yang saat ini dianggap bukan hal yang tabu lagi, perkembangan
poirnografi yang dengan kemajuan teknologi yang canggih banyak dikonsumsi oleh anak
dibawah umur dengan bebas dan mudah, tingkat peggunaan obat-obat terlarang yang sanagt
memperhatikan. Kita sebagai negara dunia ketiga dijadika objek pasar dari penjualan obet
terlarang internasional.
Oleh karena itulah kitaa perlu membangun kemvbali pondasi pla berfikir kitya,
sebagai pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa yang beradab sesuai dengan perilaku
kita sebagai orang timur. Langkah awal yang harus dilakukan menurut saya adalah coba kita
gali terlebih dahulu npotensi-potensi yang terdapat pada banga kita, masih banyak potensi
yang belum kita gali, yang sebenarnya hal tersebut sanagt berpengaruh bagi kita untuk tetap
menjaga dan melestarikan eksistensi kultur sosial budaya bangsa indonesia, jangan jadikan
budaya barat(dalam hal ini masuk melalui era globalisasi) sebagai patron pola berfikir, karena
dari pola berfikir inilah nantinya perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari secara akan tidak
akan terpengaruh dengan pola kehidupan buddaya barat yang bebas. Tunjukkaan bahwa kita
sebagi bangsa yang besarf dengan keanekaragaman kultur sosial budaya mampu bersaing
dengan mereka, dengan menerapkan pola fikir kritis.

3. BENTUK GLOBALISASI POLITIK

Pengertian Globalisasi Politik


Pembicaraan mengenai globalisasi adalah pembicaraan mengenai topik yang amat
luas yang meliputi aspek mendasar kehidupan manusia dari budaya, politik, ekonomi dan
sosial. Konsep globalisasi adalah suatu obyek yang nyata untuk ideologi karena seperti
modernisasi yang muncul sebagai pembenaran dari penyebaran kebudayaan barat dan
kapitalis. Ide-ide globalisasi akhirnya mengerucut kepada konsep pembangunan.
Dengan bahasa lain dikatakan bahwa globalisasi adalah konsekuensi dari ekspansi
penyebaran kebudayaan eropa yang dipaksakan kepada dunia ketiga.
Kedaulatan negara merupakan ide dari proses transformasi bentuk negara di dunia.
Ide ini dimulai dari tingkatan non politik, hubungan antar masyarakat sampai kebutuhan
untuk mengeksiskan sumberdaya di sebuah negara dan kemungkinan pergantian konsep
pemerintahan. Peningkatan hubungan ekonomi dan kebudayaan antar negara mengurangi
kekuasaan dan keaktifan pemerintah pada tingkat negara-bangsa dan pemerintahan. Sehingga
pemerintah tidak dapat lagi menghegemoni pemikiran dan bentuk-bentuk perekonomian pada
wilayahnya. Akhirnya instrumen-instrumen yang telah dibangun pemerintah menjadi tidak
efektif.
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak
terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu..
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya
memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan
sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer
sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi
begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Konsep akan globalisasi
menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan
kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita
akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi
modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik
secara budaya.
Globalisasi adalah suatu kata yang mungkin paling banyak dibicarakan orang dalam
waktu lima tahun terakhir ini dengan pemaknaan yang beragam. Namun, apa yang dipahami
sebagai istilah globalisasi akhirnya membawa kesadaran bagi semua lapisan masyarakat yang
saling terkait dan tidak bisa dipisahkan begitu saja. Dunia dipandang sebagai satu kesatuan
dimana semua manusia di muka bumi ini terhubung satu sama lain.

Globalisasi berpengaruh terhadap dunia politik. Kenapa?


Karena globalisasi akan mempengaruhi dasar-dasar pertimbangan dan pengambilan
keputusan suatu negara, globalisasi berbicara mengenai hubungan multinasional sebuah
negara. Politik berbicara mengenai regulasi, kebijakan, dan tata kelola manajemen
kenegaraan. Globalisasi mempengaruhi perkembangan suatu negara, dan perkembangan
negara dalam segala bidang akan mempengaruhi kebijakan politik dan keputusan yang akan
maupun yang sudah berlaku.

Dampak Globalisasi di Bidang Politik :


Malcolm (1995) mengungkapkan bahwa ada empat ide dasar mengenai globalisasi.
Ide-ide tersebut adalah kedaulatan negara, proses penyelesaian masalah, organisasi dan
hubungan internasional serta budaya politik. Keempat ide tersebut berhubungan dengan
dimensi material pada suatu peningkatan dan saling berhubungan diantara unit-unit politik
yang terpisah dari masyarakat.
Kedaulatan negara dimulai dari hubungan antar masyarakat sampai kebutuhan untuk
mengeksiskan sumberdaya di sebuah negara dan kemungkinan pergantian konsep
pemerintahan. Kekuatan demokrasi (yang dipahami sebagai kekuatan massa) memakai media
partai sebagai corong pembelaan ideologinya. Partai sendiri mencoba untuk mengatur
kesejahteraan anggota partainya masing-masing. Untuk itu perlu stabilitas politik yang
mantap.
Masalah hak-hak manusia (atau disebut dengan etatocentric) mengangkat kemampuan
manusia untuk melawan kedaulatan negara. Pelembagaan etatosentrik dari legal secara politik
sampai kepada ekonomi memberikan kesempatan kepada porsi nilai kemanusiaan dalam
pembangunan. Negara harus tunduk kepada beberapa konvensi hak asasi manusia dan
beberapa turunannya dalam konvensi hak PBB. Implikasinya, sebuah negara harus bersikap
demokratis dan siap untuk merubah beberapa kebijakan yang melanggar etatosentrik.
Internasionalisasi etatosentrik lebih cenderung mengambarkan keberpihakan politik negara
maju kepada negara dunia ketiga.
Kebutuhan akan agenda dan masalah bersama di antara negara-negara di dunia
mengerucut kepada ide untuk membentuk organisasi internasional. Konsensus dari organisasi
internasional ini membawa kesadaran kolektif beberapa negara tehadap permasalahan yang
dihadapinya. Pada akhirnya, jaringan organisasi dan hubungan internasional lebih mudah
untuk digunakan dari pada kemampuan kekuatan diplomatik antara negara.
Nilai dan budaya politik mengerucut kepada kebutuhan akan kesamaan cara pandang
dalam memahami hubungan antar negara. Implikasinya setiap negara kembali menguatkan
tradisi nasionalnya agar tetap mampu bersaing dalam dunia global. Kekuatan budaya negara
dan bangsa akan memenangkan pertarungan dalam globalisasi ini. Untuk itu perlu kombinasi
yang kuat antara system kapitalisme dengan nilai demokrasi sebuah negara.

Dampak Positif Globalisasi Dalam Bidang Politik :


Globalisasi yang berkembang saat ini, telah merambah dalam segala aspek kehidupan
manusia. Globalisasi memberikan dampak pada mulanya dimiliki secara penuh oleh suatu
Negara. Akan tetapi, secara berangsur-angsur kedaulatan Negara itu mengalami penyesuaian
dengan kepentingan global. Politik dan pemerintahan merupakan hak kedaulatan setiap
Negara, akan tetapi dalam penyelenggaraan pemerintahannya Negara-negara lain menuntut
adanya sikap keterbukaan, demokratis, dan menghormati hak-hak asasi manusia. Jika
pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan
positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara
menjadi meningkat.
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para
pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan
untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Meningkatnya Hubungan Diplomatik Antar
Negara, lembaga negara tingkatannya menjadi sederajat, kerjasama antar negara jadi lebih
cepat dan mudah, meningkatnya ketahanan politik, transparansi, akuntabilitas dan
professional dalam penyelenggaraan Negara semakin dapat sorotan publik, semakin
banyaknya lahir partai politik, LSM sebagai sponsor atau penyaluran aspirasi rakyat.

Dampak Negatif Globalisasi Dalam Bidang Politik :


Setelah adanya globalisasi pemerintahan setiap Negara di dunia yang berdaulat dalam
mengatur dirinya sendiri semakin berkurang. Hal ini, dikarenakan adanya aturan-aturan baru
yang telah disepakati bersama dengan lembaga-lembaga global misalnya PBB dan WTO.
Campur tangan masyarakat internasional dan masuknya nilai-nilai budaya yang baru dari
dunia luar memberi perubahan bidang politik dalam suatu Negara. Semakin meningkatnya
nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas
Timbulnya fanatisme rasial, etnis dan agama dalam forum dan organisasi.
Dengan masuknya nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak langsung
memberikan inspirasi timbulnya unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dan terkadang
mengabaikan kepentingan umum. Ini memungkinkan dapat berkembangnya paham
liberalisme, terjadinya perubahan sistem ketatanegaraan, adanya Konspirasi internasional,
artinya pertentangan kekuasaan dan percaturan politik internasional selalu mengarah kepada
persekongkolan.
Di era globalisasi ini, Indonesia setelah merebaknya nilai-nilai politik barat masuk
secara langsung atau tidak langsung membuat lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan
semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan gotong royong. Globalisasi mampu
meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan
kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke
ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.

Anda mungkin juga menyukai