Anda di halaman 1dari 4

Kasus-2:

Topik: Sindrom Nefritik Akut


Tanggal (Kasus) : 29 Desember 2014
Presenter : dr. Febriana Qolbi
Tanggal Presentasi : 9 Januari 2015
Pendamping : dr. Asep Zainuddin, Sp.PK
Tempat Presentasi : Ruang Komite Medik RSUD Sekayu
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan
Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : Seorang anak laki-laki, 10 tahun, Sembab disekitar mata, perut membesar,
demam, dan batuk.
Tujuan : Mampu mendiagnosa dan menatalaksana SNA
Bahan Bahasan :
Tinjauan
Riset
Kasus
Audit
Pustaka
Cara membahas
Diskusi
Presentasi dan diskusi
Pos
Email
Data
Nama : An.B Umur : 10 tahun Pekerjaan : Pelajar
No. Reg :
Pasien :
Alamat : DSN I Epil Agama : Islam Bangsa : Indonesia
199182
Nama RS: RSUD Sekayu
Telp :
Terdaftar sejak :
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis / Gambaran Klinis: Sindrom Nefritik Akut / Sembab disekitar mata, perut
membesar, demam, dan batuk.
2. Riwayat Pengobatan :
Pasien berobat batuk dan demam di mantri dan bidan, diberi obat batuk sirup dan
penurun panas, keluhan berkurang namun tidak menghilang.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit : Pasien sering menderita batuk pilek sejak 3 bulan terakhir
4. Riwayat Keluarga : Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama disangkal.
5. Riwayat Pekerjaan : Pasien tidak bekerja
6. Lain-lain : Daftar Pustaka:
a. Messina LM, Pak LK, Tierney LM. Glomeluronephropathies. Lange Current Medical
Diagnosis & Treatment. 43rd ed. Philadelpia : Lange Medical Books / McGrawHill;
2004.p.882-90.
b. Brady HR, OMeara YM, Brenner BM. Glomerular Disease. Harrisons Principles of
Internal Medicine, 16th ed. New York: Mc Graw Hill; 2005.p.1674-88.
c. Enday, S. Nefrologi Klinik, Edisi II. Bandung : ITB; 1997. Hal 145-63.
d. Travis L. Acute Poststreptococcal Glomerulonephritis. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/980685-overview. Acute Poststreptococcal
Glomerulonephritis. Feb 26, 2014.
Hasil Pembelajaran
1. Mengetahui Pengertian SNA
2. Mengetahui Etiologi dari SNA
3. Mengetahui Manifestasi klinis dari SNA
4. Mengetahui Diagnosis SNA
5. Mengetahui Penatalaksanaan Medis SNA
6. Mengetahui Pemeriksaan Penunjang SNA

1. Subjektif :
6 bulan SMRS, os mengeluh batuk, batuk berdahak, dahak berwarna putih,
banyaknya 1 sdm, darah (-), sesak nafas (-), nyeri dada (-). Nafsu makan seperti biasa.
Buang air besar dan buang air kecil seperti biasa. Os kemudian berobat ke mantri dan di beri
obat batuk sirup, keluhan berkurang.
1 bulan SMRS, os mengeluh sesak nafas, sesak tidak dipengaruhi posisi, aktifitas,
ataupun cuaca, serta tidak disertai bunyi mengi. Nyeri dada tidak ada. Batuk berdahak, dahak
berwarna putih kental, banyaknya 1 sdm, darah (-). Demam ada, terutama pada malam hari,
demam tidak terlalu tinggi, menggigil ada, keringat malam hari ada. Nafsu makan berkurang,
badan tambah kurus. Mual dan muntah tidak ada. BAK dan BAB seperti biasa, kemudian os
berobat ke bidan, diberi obat batuk sirup dan obat penurun panas, keluhan berkurang namun
tidak menghilang.
3 hari SMRS, os mengeluh sesak nafas semakin berat, sesak tidak dipengaruhi
posisi, aktifitas, ataupun cuaca, serta tidak disertai bunyi mengi. Nyeri dada tidak ada. Batuk
berdahak, dahak berwarna putih kental, banyaknya 1 sdm, darah (-). Demam ada, terutama
pada malam hari, demam tidak terlalu tinggi, menggigil ada, keringat malam hari ada. BAK
dan BAB seperti biasa. Os lalu pergi ke RSUD Sekayu dan dirawat.
2. Objektif :
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dapat ditegakan
diagnosis TB paru kasus baru lesi luas.
Keadaan umum
Keadaan umum
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis
Dehidrasi
: (-)
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 110x/menit, reguler, isi cukup
Pernafasan
: 32x/menit, thoracoabdominal, reguler
Suhu axila
: 36,7 C
Berat badan
: 45 kg
Tinggi badan
: 160 cm
IMT
: 17,5 kg/cm2 (underweight)
Keadaan Spesifik
Kepala : simetris, rambut hitam tidak mudah dicabut.
Mata : edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), RC (+/+)
3mm/3mm, pupil bulat isokor.
Leher : tekanan vena jugularis (5-2) cmH2O. Pembesaran KGB (-).
Thorax
Pulmo:
I :Dada simetris kanan dan kiri saat statis dan dinamis, sela iga tidak melebar, retraksi
intercosta (+).
P :Stem fremitus kanan sama dengan kiri, sela iga tidak melebar, nyeri tekan tidak ada
P :Sonor pada kedua lapang paru, batas paru hepar pada ICS VI
A:Bronkovesikuler, ronkhi basah halus pada semua lapang paru dextra dan sinistra, wheezing
(-)
Cor:
I :ictus cordis tidak terlihat

P:ictus cordis tidak teraba


P:batas jantung atas ICS II, batas jantung kanan ICS V linea sternalis, batas jantung kiri ICS
V linea mid klavikula sinistra
A:HR =110 x/menit, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, timpani, BU(+) normal
Ekstremitas superior : derformitas (-/-), sianosis (-/-), anemis (-/-), CRT <2.
Ekstremitas inferior : derformitas (-/-), sianosis (-/-), anemis (-/-), edema pretibial (-/-).
o Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 9,6 g/dl, Trombosit 89.000 /mm3
bilirubin total 1,5 mg%, bilirubin direk 0,6 mg%, SGOT 64 U/l, SGPT 50 U/l,
albumin 2,5 gr%, globulin 3,4 gr%
3. Assessment :
Keluhan penurunan nafsu makan dan selalu terasa mual dapat diakibatkan oleh
berbagai kelainan seperti penggunaan obat-obatan, gangguan susunan saraf pusat,
gangguan pada gastrointestinal dan hepar, serta gangguan metabolik endokrin. Keluhan
lain pada os berupa buang air kecil berwarna seperti teh pekat menunjukkan adanya
peningkatan bilirubin direk pada darah. Peningkatan bilirubin direk pada darah diakibatkan
adanya obstruksi yang mengakibatkan berkurangnya aliran bilirubin pada duktus biliaris.
Obstruksi tersebut dapat diakibatkan kelainan intrahepatik dan ekstrahepatik. Kelainan
intrahepatik berupa hepatitis akut maupun kronis dan sirosis hepatis. Sedangkan kelainan
dari ekstrahepatik dapat berupa pankreatitis dan kanker pankreas. Hepatitis akut dapat
disingkirkan karena karakteristik hepatitis akut yaitu gejala hilang dalam waktu 2-3
minggu. Sedangkan pada pankreatitis, keluhan yang sering muncul adalah rasa nyeri yang
muncul tiba-tiba, terus menerus, dan makin lama makin bertambah nyeri. Keluhan utama
pada pasien dengan kanker pankreas berupa sakit perut pada ulu hati yang awalnya difus
dan lama kelamaan lebih terlokalisir. Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan abdomen
cembung dan shifting dullnes (+), menunjukkan adanya penimbunan cairan pada rongga
peritoneum.
Pasien ini juga datang dengan keluhan muntah berwarna hitam sejak 1 hari SMRS.
Gejala ini dikenal dengan istilah hematemesis dan melena, yang dapat disebabkan oleh
hipertensi portal, yang merupakan komplikasi lanjut dari sirosis hepatis.
Sirosis hepatis dapat diarahkan mulai dari anemnesis dan beberapa pemeriksaan
sesuai dengan kriteria Soebandiri-Soeharjono yaitu eritema palmaris, collateral vein,
splenomegali, asites, dan inverse albumin/globulin. Pemeriksaan laboratorium berupa
peningkatan bilirubin, SGOT, SGPT dan penurunan kadar Na dapat menggambarkan
adanya sirosis. Albumin yang menurun diakibatkan kegagalan hepar dalam mensintesis
albumin. Sedangkan globulin meningkat akibat adanya antigen bakteri dari sistem porta ke
jaringan limfoid yang menginduksi produksi immunoglobulin. Hiponatremia terjadi akibat
penurunan ekskresi air oleh ginjal sebagai respon terhadap peningkatan ADH.
4. Plan :
Diagnosis : Hematemesis melena e.c Ruptur Varises Esofagus e.c Hipertensi Porta e.c suspek
Sirosis Hepatis
Penatalaksanaan :

Tirah baring
IVFD macro Rl gtt asnet
Injeksi Asam Tranexamat 3 x 500 mg IV
Injeksi furosemid 2 x 20 mg
Inj. Kanamisin 4 x 500 gr
Propanolol 2 x 10 mg tab
Curcumin 2 x 1 tablet
Diet hati I rendah garam

Konsultasi : Dilakukan ke bagian penyakit dalam untuk tatalaksana selanjutnya


Prognosis:
Quo ad vitam
Quo ad functionam

: Dubia ad malam
: malam

Anda mungkin juga menyukai