Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK ELEKTRONIKA

PENYEARAH SISTEM JEMBATAN DAN


APLIKASINYA
Nama : Anita Rachmalia
Kelas : 1E
NIM : 1214020001

Teknik Konversi Energi


Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Jakarta
2014

1.

Penyearah Sistem Jembatan


Rangkaian Penyearah adalah rangkaian yang berfungsi sebagai
penyearah gelombang arus listrik. Arus listrik yang berasal dari jala-jala
PLN awalnya berupa arus bolak-balik (AC), jika kita menggunakan
rangkaian penyearah ini, maka arus yang dulunya AC akan dirubah
menjadi arus searah (DC).
Rangkaian penyearah sistem jembatan (bridge rectifier) adalah
rangkaian penyearah gelombang penuh yang menggunakan empat buah
diode dan dihubungkan seperti jembatan (bridge). Rangkaian ini
berfungsi sebagai penyearah gelombang arus listrik.
Bedanya dengan penyearah gelombang penuh yaitu dalam
jumlah dioda, kalau penyearah sistem jembatan menggunakan empat
dioda, sedangkan penyearah gelombang penuh hanya menggunakan dua
dioda. Perbedaan yang lainnya terletak pada penggunaan trafo, dimana
trafo yang digunakan pada penyearah gelombang penuh dengan sistem
jembatan ini bisa menggunakan sembarang trafo baik yang CT maupun
yang biasa, atau bahkan bisa juga tanpa menggunakan trafo. Bentuk
rangkaian penyearah sistem jembatan seperti terlihat dibawah ini :

Pada saat rangkaian jembatan mendapatkan bagian positif dari siklus


sinyal AC :
D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju
D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur

Sehingga arus i1 mengalir melalui D1, RL, dan D3. Sedangkan apabila
jembatan memperoleh bagian siklus negatip, maka:
D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
Sehingga arus i2 mengalir melalui D2, RL, dan D4.

2.

Aplikasi Penyearah Sistem Jembatan dalam Kehidupan


Sehari-hari
Salah satu contoh alat yang menggunakan prinsip rangkaian
penyearah adalah alat pendeteksi kebocoran elpiji dengan menggunakan
sensor TGS2610-D00.
Rangkaian ini disusun sedemikian rupa sehingga didapat gelombang
masukan dan keluaran. Setelah didapat gelombangnya maka alat ini
dapat bekerja. Saat tegangan keluaran kurang dari tegangan masukan
maka sensor yang dipasang pada alat ini dapat mencium kebocoran
elpiji. tegangan yang masuk pada kaki 3 akan lebih tinggi dari tegangan
referensinya maka tegangan keluarannya akan positif dan transistor (T1)
akan menyulut atau on dan arus mengalir pada relai Re1 dan LED.
Kontak NO relai akan bekerja (menutup) sehingga buzzer akan berbunyi
memberikan tanda bahaya kebocoran elpiji.
Contoh lain yang lebih sering kita temukan adalah sistem charging.
Karena pada sistem charging ini juga mengubah arus AC menjadi arus
DC.

Anda mungkin juga menyukai