Bronkus Divaskularisasi Oleh Arteri Bronkial
Bronkus Divaskularisasi Oleh Arteri Bronkial
merupakan percabangan dari aorta thorakalis. Arteriarteri tersebut mengikuti percabangan dari pohon
bronkus. Tekanan sistemik tinggi dari sirkulasi
bronkial ditandai dengan hipertropi
pada pasien dengan bronkiektasis yang sudah lama.
Dilatasi dari arteri yang memvaskularisasi dan
neovaskularisasi dapat ditemukan pada area inflamasi.
Area neovaskularisasi cenderung mudah berdarah,
yang dapat memperparah penyakit sebagai akibat
dari tingginya aliran pada arteri bronkial yang
berdilatasi. Etiologi dari remodeling pembuluh darah
ini sendiri belum diketahui. Bagaimanapun, ini masuk
akal untuk mencerminkan bahwa inflamasi
berlangsung terus-menerus yang pada akhirnya akan
meningkatkan ekspresi faktor angiogenik seperti
interleukin-8 (IL-8) yang merupakan kemoatraktan
sitokin dari CXC golongan kemokin. IL-8 sudah dapat
ditemukan pada sputum pasien penderita
bronkiektasis. Motif dari glutamate-leucine-arginine
(ELR) di dekat N-terminus dari IL-8 mempunyai
aktifitas angiogenik, dan hal itu mencerminkan
imbalans dari kemokin yang memudahkan dan
menghambat angiogenesis selama inflamasi
DIAGNOSIS
2. Gambaran Klinis
Manifestasi klasik dari bronkiektasis adalah batuk dan
produksi sputum harian yang mukopurulen sering
berlangsung bulanan sampai tahunan. Sputum yang
bercampur darah atau hemoptisis dapat menjadi
akibat dari kerusakan jalan nafas
dengan infeksi akut. 3
Variasi yang jarang dari bronkiektasis kering yakni
hemoptisis episodik dengan sedikit atau tanpa
produksi sputum. Bronkiektasis kering biasanya
merupakan sekuele (gejala sisa) dari tuberculosis dan
biasanya ditemukan pada lobus atas. 3
Gejala spesifik yang jarang ditemukan antara lain
dyspnea, nyeri dada pleuritik, wheezing, demam,
Bronkografi
Pada pasien yang dicurigai menderita
bronkiektasis namun tidak ditemukan kelainan
padapemeriksaan foto toraks polos, maka perlu
dilakukan pemeriksaan bronkografi, yaitu suatu
pemeriksaan foto dengan pengisian media kontras ke
dalam sistem saluran bronkus pada berbagai posisi
(AP, lateral, oblik). Pemeriksaan bronkogram selain
dapat menentukan adanya bronkiektasis juga dapat
menentukan bentuk-bentuk bronkiektasis.
Pemeriksaan bronkografi dilakukan juga pada
penderita bronkiektasis yang akan dilakukan
pembedahan pengangkatan untuk menentukan
luasnya paru yang mengalami bronkiektasis yang
akan diangkat.2
)Gambar 6. Gambar bronkogram dari paruparu kiri yang menunjukkan adanya kista
yang meliputi seluruh paru kiri dan
berhubungan langsung dengan pohon
bronkus. Pengisian kontras pada segmen
basilar sangat terbatas namun pengisian
udaranya masih baik (
(Dikutip dari kepustakaan 17)
High-Resolution Computed Tomography (HRCT)
High-resolution computed
tomography toraks merupakan
modalitas diagnostik yang penting pada kasus
bronkiektasis berat
(Dikutip dari kepustakaan 18)
3. Patologi Anatomi
Bronkiektasis