Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (pertemuan antara spermatozoa
dengan ovum yang terjadi di masa subur)sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. (Prawihardjo Sarwono. 2005)
Pertemuan inti ovum dan inti sperma atau pertumbuhan dan perkembangan
janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai pembukaan persalinan.
(Manuaba, 2002).
Kehamilan di bagi dalam 3 trimester yaitu trimester pertama di mulai dari
masa konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu), trimester kedua di mulai dari bulan
ke empat sampai bulan ke enam ( 13-28 minggu).
Hiperemesis gravidarum adalah suatu keadaan dimana seorang ibu hamil
memuntahkan segala apa yang dimakan dan di minum sehingga berat badan
sangat menurun, turgor kulit kurang, diuresia kurang dan timbul asiton dalam air
kencing. ( Prawiroharjo Sarwono, 2005 )
Adapun tanda gejala hiperemesis gravidarum yaitu muntah yang
berlangsung terus, makan berkurang, berat badan menurun, kulit dehidrasi, tonus
lemah, nyeri epigastrium, tensi darah menurun dan nadi meningkat, lidah kering,
mata tampak cekung (Prawirohardjo Sarwono, 2005)

Sekitar 50-70% ibu hamil didunia mengalami mual muntah yang


fisiologis, 60-80% wanita di Indonesia dengan kehamilan pertama mengalami
keadaan seperti ini, sementara pada kehamilan berikutnya ( multigravida ) sekitar
40-60%. ( Prawirohardjo Sarwono, 2005 )
Di dunia, mual muntah berlebihan pada trimester pertama di alami sekitar
60% dengan kehamilan pertama, di Indonesia wanita primi gravida pada trimester
pertama juga mengalami hal tersebut, 15-20%, wanita primi pada trimester
pertama juga mengalami hal tersebut, sedangkan pada multi gravida tidak terlalu
signifikan hanya sekitar 2:1000 kehamilan, dari 15-20% tersebut hanya sekitar 25% ibu hamil yang mengatasi mual muntah berlebihan, atau sering di sebut
hiperemesis gravidarum, gejala ini mulai berkurang pada kehamilan 16 minggu.
(Kapita Selekta 2001)
Dalam hal ini peran bidan dan dokter sangat di harapkan untuk
menurunkan

angka

kejadian

hiperemesis

gravidarum

sehingga

harapan

menurunkan mobilitas dan mortalitas dapat tercapai pada ibu hamil dan bayi
(angka kematian ibu dan bayi) kemudian peran tersebut dapat dilakukan lewat
penyuluhan kepada ibu hamil dan menganjurkan ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilan nya atau antenatal care minimal 4 kali selama kehamilan sesuai anjuran
WHO. Oleh karena itu peneliti tertarik mengambil penelitian dengan judul
Hubungan tingkat pendidikan, ekonomi sosial, paritas dengan pengetahuan ibu
hamil tentang hiperemesis gravidarum di Puskesmas Kaliabang Tengah Kota
Bekasi Tahun 2015

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah belum di ketahuinya hubungan tingkat pendidikan, ekonomi
sosial, paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum di
Puskesmas Kaliabang Tengah Kota Bekasi Tahun 2015.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan

tingkat pendidikan, ekonomi social, paritas

dengan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum di


Puskesmas Kaliabang Tengah Kota Bekasi Tahun 2015
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui gambaran hubungan tingkat pendidikan, ekonomi social,
paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum
di Puskesmas Kaliabang Tengah Kota Bekasi Tahun 2015
2. Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan
ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum
3. Mengetahui hubungan antara ekonomi social dengan pengetahuan ibu
hamil tentang hiperemesis gravidarum
4. Mengetahui hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil
tentang hiperemesis gravidarum

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Puskesmas/instansi terkait
Sebagai masukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan ibu hamil
tentang hiperemesis gravidarum.
1.4.2 Bagi responden
Sebagai

Informasi

dalam

memberikan

masukan

masyarakat/pasien dalam peningkatan pengetahuan ibu

kepada
tentang

hiperemesis gravidarum.
1.4.2 Bagi institusi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi
proses penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan
hiperemesis gravidrum.
1.4.3 Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan atau
perbandingan dalam penelitian.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian yang menggunakan disain cross sectional

betujuan untuk

mengetahui hubungan tingkat pendidikan, ekonomi social, paritas dengan


pengetahuan ibu hamil tentang hiperemesis gravidarum di Puskesmas
Kaliabang Tengah Kota Bekasi Tahun 2015.

Penelitian ini menggunakan data primer. Pengambilan data dilaksanakan


pada bulan Januari 2015. Instrumen data berupa kuesioner, sedangkan teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara.
Variabel independent meliputi penidikan, ekonomi social, dan paritas.
Sedangkan Variabel dependent meliputi pengetahuan ibu hamil tentang
hiperemesis gravidarum.

Anda mungkin juga menyukai