Handal
oleh Coky Fauzi Alfi
Daftar Isi
Pendahuluan 1
Perkembangan internet saat ini sudah sedemikian pesatnya baik dari segi
teknologi yang digunakan maupun dari segi jumlah website yang ada.
Berdasarkan data statistik dari Zakon.org (lihat Gambar 1) tentang jumlah
website yang ada di seluruh dunia pada akhir tahun 2005 adalah sekitar 70
juta website.
Gambar 1
Diperkirakan bahwa jumlah ini masih akan terus bertambah seiring dengan
semakin besarnya kebutuhan manusia moderen akan internet sebagai salah
satu media komunikasi dan semakin murah biaya penggunaan teknologi
internet.
Peluang karir pada industri internet juga masih cukup terbuka karena belum
banyak sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan untuk mendesain dan
membangun sebuah website. Ada beberapa pilihan karir pada industri ini yaitu
sebagai web designer, web developer atau software engineer, web graphic
designer, web writer, web master, site architect atau system analyst, flash
designer, usability expert dan lain sebagainya. Saat ini pilihan-pilihan karir
tersebut dapat dirintis melalui pendidikan secara formal di universitas-
universitas atau di lembaga-lembaga kursus.
Sesuai dengan judul tulisan ini yaitu Menjadi Web Designer yang Handal maka
Penulis akan membatasi bahasan pada bagaimana menjadi seorang web
designer yang handal agar dapat memiliki karir yang baik dalam industri ini.
Batasan lainnya adalah Penulis akan fokus membahas bagaimana menjadi web
designer yang merupakan bagian dari sebuah tim (seterusnya akan disebut
dengan site development team) yang bekerja untuk membangun website yang
kompleks seperti website untuk sebuah perusahaan atau organisasi.
Kata design menurut Oxford American Dictionaries dapat berupa kata benda
(noun) dan verba (verb) tetapi Penulis lebih tertarik melihatnya dalam verba
(verb) yaitu “do or plan (something) with a specific purpose or intention in
mind”. Jadi design adalah suatu aktivitas untuk mengerjakan atau
merencanakan sesuatu dengan tujuan tertentu.
Lalu dimana posisi web designer pada site development team tersebut? Web
designer pada kondisi ini mempunyai posisi sebagai project manager yang
merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin
(leading), dan mengkontrol (controlling) terhadap semua proses dalam
membangun website. Web designer yang bertanggung jawab atas tercapainya
sejumlah tujuan yang telah ditetapkan bersama klien. Oleh karena itu web
designer dituntut untuk dapat memahami dan mengusai tahapan-tahapan
dalam membangun sebuah website ditambah dengan memiliki pengetahuan
dan ketrampilan yang cukup dalam hal-hal teknis.
Klien sebagai site owner tentu ingin agar website dapat memberi keuntungan
baik secara materi maupun non-materi sedangkan audience ingin agar website
dapat memenuhi kebutuhannya misal kebutuhan akan informasi tertentu.
Tugas web designer dan site development team adalah berusaha agar website
dapat memfasilitasi keinginan klien dan audience tersebut.
Produk dari tahap ini adalah sebuah website plan yang akan digunakan sebagai
ukuran dalam membangun sebuah website. Salah satu cara agar dapat
menghasilkan website plan adalah dengan menggunakan metode 5WH (who,
what, when, where, why, dan how). Berikut adalah contoh pertanyaan
berdasarkan metode 5WH tersebut yaitu:
• Who – who is your audience? Pertanyaan ini berkaitan tentang potensi
audience yang biasanya diklasifikasikan berdasarkan usia, letak
geografis, latar belakang pendidikan, ketrampilan dan kesukaan.
• What – what are you going to say? Pertanyaan ini berkaitan tentang jenis
informasi apa yang dianggap layak untuk dipublikasikan.
• When – when do you want to start your site? And how often do you plan
on updating your site? Pertanyaan ini berkaitan dengan jadwal launching
dan update website.
• Where – where are you going to put your site? Pertanyaan ini berkaitan
tentang website hosting yang akan dipilih untuk menyimpan file-file yang
digunakan website.
• Why – why are you developing a website? Pertanyaan ini berkaitan
tentang sejumlah alasan yang mendasari pembuatan website, seperti
alasan untuk mempresentasikan bisnis, memperoleh keuntungan dengan
menjual produk di internet, dan lain sebagainya.
• How – how to design your website? Pertanyaan ini berkaitan tentang
bagaiman cara yang akan digunakan dalam proses membangun website.
Jumlah pertanyaan dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan semakin rinci
pertanyaan yang dibuat maka akan semakin baik website plan yang dihasilkan.
Berikut adalah satu lagi contoh pertanyaan untuk menghasilkan website plan
yang lebih rinci dan sistematis.
Production
• Will your site production team be composed of in-house people, outside contractors, or
a mix of the two?
• Who will manage the process?
• Who are your primary content experts?
• Who will be the liaison to any outside contractors?
• Who will function long-term as the Webmaster or senior site editor?
Technology
• What browsers and operating systems should your site support?
• Network bandwidth of average site audience?
• Dynamic HTML (HyperText Markup Language) and advanced features?
• How will readers reach the support personnel?
• Database support?
• Audiovisual content?
Web server support
• In-house Web server or outsourced to Internet Service Provider (ISP)?
• Unique domain names available (multihoming)
• Disk space or site traffic limitations or extra costs
• Adequate capacity to meet site traffic demands?
• Twenty-four-hour, seven-days-a-week support and maintenance?
• Statistics on users and site traffic?
• Server log analysis: in-house or outsourced?
• Search engine suitable for your content?
• CGI (Common Gateway Interface), programming, and database middleware support
available?
• Database support or coordination with in-house staff?
Budgeting
• Salaries and benefits for short-term development staff and long-term editorial and
support staff
• Hardware and software for in-house development team members
• Staff training in Web use, database, Web marketing, and Web design
• Outsourcing fees
• Ongoing personnel support for site
• Ongoing server and technical support
• Database maintenance and support
• New content development and updating
Table 1
Cetak-biru (blueprint) dari tahap ini terdiri dari tiga elemen yaitu information
architecture, site structure dan page layout. Ketiga elemen ini harus
merepresentasikan semua ukuran yang sudah ditetapkan dalam website plan.
Information Architecture
Fungsi utama sebuah website adalah mengkomunikasikan informasi kepada
audience bukan hanya sekedar mendekorasi tampilan website. Dapat
dikatakan bahwa informasi adalah ‘ruh’ sebuah website tanpanya website
hanyalah sebuah karya desain belaka. Informasi akan menjadi ‘ruh’ sebuah
website jika informasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan audience dan juga
dapat mengakomodasi kepentingan klien (ilustrasi lihat Gambar 3).
Gambar 3
Metode yang efektif untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan metode
information architecture. Definisi information architecture menurut Wikipedia
adalah “the practice of structuring information (knowledge or data) for a
purpose. These are often structured according to their context in user
interactions or larger databases.” Jadi information architecture digunakan
untuk menyusun informasi menjadi terstruktur agar audience mudah
mendapatkannya atau agar dapat membangun database-nya.
Produk yang dihasilkan oleh metode information architecture ini adalah sebuah
hirarki kelompok informasi berdasarkan tema atau topik yang sesuai atau
mendekati keinginan klien dan kebutuhan audience. Produk dari information
architecture ini telah siap digunakan untuk membentuk site structure dan page
layout.
Site Structure
Site structure merupakan pondasi untuk membuat navigasi halaman website.
Rancangan site structure yang sistematis membuat navigasi halaman menjadi
mudah diikuti sehingga audience akan dengan cepat mendapatkan informasi
yang diinginkannya. Terdapat tiga macam site strucrure yang digunakan yaitu
sequences, hierarchies, dan webs.
Sequences
Sequences mempunyai pola susunan halaman yang diurutkan secara
kronologis berdasarkan tema, tanggal, indeks, nomor atau huruf. Sequences
dapat dibagi menjadi dua macam yaitu straight sequences dan logical
sequences. Straight sequences mempunyai pola susunan halaman yang linear
dari halaman satu ke halaman berikutnya sedangkan logical sequences
mempunyai pola yang agak sedikit berbeda yaitu pada salah satu atau
beberapa halamannya terdapat link yang menghubungkan ke halaman lain di
luar pola linearnya (lihat Gambar 4).
Straight Sequences
Logical Sequences
Gambar 4
Hierarchies
Dalam kehidupan sehari-hari struktur organisasi atau institusi sering
menggunakan diagram hierarchies untuk menjelaskan posisi dan kewenangan.
Site structure juga mengaplikasikan fungsi tersebut dengan membuat diagram
hierarchies yang mempunyai pola susunan halaman berjenjang (layering)
untuk mengorganisir sejumlah halaman berdasarkan tingkat keutamaannya.
Secara umum diagram hierarchies disusun oleh tiga jenjang (layer) yaitu
homepage or index page, main sections or site index, dan subsections or
content. Usahakan agar tidak terlalu banyak untuk membuat jenjang (layer)
yang akan berpengaruh terhadap kedalaman link sehingga sedikit banyak juga
akan mempengaruhi kenyamanan audience dalam mencari informasi.
Hierarchies
Gambar 5
Webs
Webs merupakan site structure yang paling jarang digunakan karena memiliki
pola susunan halaman yang cukup sulit jika dibandingkan dengan kedua jenis
site structure yang lain. Halaman pertama dapat dimulai darimana saja yang
kemudian dapat pindah ke halaman mana saja sesuai dengan rasa
keingintahuan audience dan semua halaman sama pentingnya sehingga tidak
ada hirarki yang baku.
Webs
Gambar 6
Site structure tidak hanya membuat pola susunan halaman seringkali juga
menyertakan nama file dan directory dimana halaman tersebut tersimpan
pada web server. Hal ini dimaksudkan agar para web master dapat juga
melakukan analisa jika terjadi kerusakan sistem (lihat Gambar 7).
Gambar 7
Information Architecture
Site Diagram
Gambar 8
Page Layout
Proses page layout hampir sama seperti mengatur posisi kursi, meja, lukisan
dinding atau lemari pajang untuk ruang tamu di sebuah rumah. Proses page
layout mengatur posisi link menu, text, image atau baner untuk sebuah
halaman web dengan mempertimbangkan sisi fungsi dan estetikanya. Adapun
tehnik yang digunakan pada proses ini antara lain yaitu Cascading Style
Sheets (CSS), tables, frames dan templates.
/***********************************************/
/* divs.css */
/* */
/* These layout divs define the page layout. */
/* */
/***********************************************/
/***********************************************/
/* Layout Divs */
/************************************/
#row1{
border-bottom: 1px solid #CCCCCC;
width: 100%;
}
/************************************/
/************************************/
#col1{
float: right;
width: 22%;
margin-left: 1%;
padding: 1%;
background-color: #043056;
border-left: 1px solid #CCCCCC;
border-bottom: 1px solid #CCCCCC;
color: #FFFFFF;
}
/************************************/
/************************************/
#col2{
float: left;
width: 70%;
}
/************************************/
Tables
Proses page layout juga sering menggunakan tables selain CSS karena
beberapa fungsi CSS kurang konsisten pada beberapa browser membuat
tables menjadi alternatif pilihan untuk mengatasi masalah tersebut. Tables
digunakan untuk page layout yang fix artinya posisi layout tidak akan berubah
ketika ukuran screen diperbesar atau diperkecil. Komponen-komponen
pembentuk tables adalah rows, columns dan cells.
Gambar 9
Frames
Frames adalah salah satu tehnik layout yang menggunakan beberapa file
dokumen HTML secara bersamaan pada sebuah jendela browser. Dengan
tehnik ini sebuah jendela browser akan dipecah menjadi beberapa bagian atau
frame. Tehnik ini mengakibatkan audiences tidak dapat melakukan bookmark
karena file dokumen HTML index nya tidak mempunyai BODY HTML tag serta
search engine juga mengalami kesulitan dalam proses deteksinya..
Gambar 10
Tahap 3: Development
Pada tahap development semua hasil rancangan berupa information
architecture, site diagram dan wireframe diagram yang telah dibuat pada
tahap design and organize sebelumnya mulai dieksekusi menjadi file dokumen
HTML. Tahap development ini secara sistematis dapat dibagi menjadi empat
bagian yaitu graphic development, content development, media development
dan databases and programming development.
Graphic Development
Web graphic designer mengerjakan proses graphic development dengan
menggunakan software Adobe Photoshop atau Macromedia Fireworks. Pada
proses graphic development akan menghasilkan produk-produk seperti
buttons, image banner, image photo dan navigation bars. Produk-produk
tersebut akan mengisi tempat yang sudah ditentukan oleh wireframe diagram
sebelumnya.
Content Development
Semua bahan berupa text yang sudah dibuat sistematikanya pada information
architecture mulai dibahasakan ulang oleh web writer dan diperiksa kembali
oleh web editor. Mengapa harus dibahasakan ulang? Oleh karena penulisan
artikel pada internet berbeda dengan buku, majalah atau koran dari segi
jumlah kata.
Jumlah kata pada sebuah artikel di internet lebih sedikit jika dibandingkan
dengan buku, majalah atau koran karena daya tahan mata manusia untuk
membaca melalui layar komputer lebih rendah dibandingkan dengan membaca
melalui buku, majalah atau koran. Mata manusia lebih cepat letih jika terlalu
lama menatap layar komputer.
Media Development
Dewasa ini sejumlah website banyak menggunakan media seperti flash
animation, video dan audio untuk meningkatkan segi interaktifnya. Padahal
penggunaan media yang tidak proposional akan menyebabkan proses akses ke
website menjadi lambat karena media tersebut memiliki file size yang besar.
Gambar 12
Databases and Programming Development
Ini hanya sekedar lelucon dikatakan bahwa proses databases and
programming development adalah proses yang sering membuat web designer
‘sakit kepala’ karena tingkat kesulitannya. Website yang memasukkan unsur
databases dan programming memang akan lebih powerfull dan maksimal dari
segi fungsionalnya seperti e-commerce website yang dapat melakukan
transaksi secara on-line dengan menggunakan kartu kredit.
Adapun error yang sering terjadi pada proses testing antara lain salah ejaan,
image yang hilang atau link yang rusak. Juga perlu diperiksa apakah website
dapat beroperasi pada OS yang berbeda seperti Mac, Linux dan Windows dan
browser yang berbeda seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Safari, Opera
atau Netscape. Selain itu uji coba dengan berbagai macam kecepatan koneksi
internet sebaiknya juga dilakukan untuk mengetahui apakah transfer rate data
dari website lambat atau cepat.
Tahap 5: Promotion
Sebuah website tentu akan tidak populer atau diingat oleh masyarakat luas jika
tidak melakukan promosi atas keberadaannya di internet. Promosi website
memang seharusnya menjadi bagian integral dari program pemasaran karena
website telah menjadi salah satu media yang baik untuk memasarkan produk
atau jasa selain sebagai media informasi. Merupakan tugas dari seorang web
marketer yang bertanggungjawab untuk mempromosikan website yang sudah
di launching.
Google AdWords
Gambar 13
Selain melakukan maintenance juga perlu dilakukan backup seluruh file yang
ada di web server untuk mengatasi masalah jika terjadi crash yang
mengakibatkan file di web server terhapus. Backup sebaiknya dilakukan setiap
ada perubahan atau penambahan content.
Hal ini tidak perlu dilakukan karena tidak memberi manfaat apapun bagi
audience dan bahkan mungkin terlihat bahwa website tersebut dikerjakan oleh
seseorang atau tim yang masih amatir karena sangat senang memamerkan
website hasil kreasinya dikunjungi oleh sejumlah audience. Sebenarnya pihak
Internet Service Provider (ISP) sudah menyediakan software page counter ini
pada web server sehingga webmaster atau pemilik website dapat melihat
langsung ke web server jadi tidak perlu lagi memasukan page counter ke
dalam halaman website.
Gambar 14
<html>
<head>
<title>Palm Springs Dining - Weekly Dining Guide</title>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1">
<link href="psd.css" rel="stylesheet" type="text/css">
</head>
.
.
.
</html>
Gambar 15
<html>
<meta name=”keyword” content=”enter,keyword,here”>
.
.
.
</html>
8. Flash intro hanya membuang waktu saja. Sebenarnya apa fungsi dari
flash intro? Seringkali tidak ada gunanya sama sekali bahkan tidak ada
hubungannya sama sekali dengan keseluruhan website. Menurut Penulis flash
animation digunakan untuk hal-hal yang memang perlu jadi ada tujuan dan
fungsi yang jelas seperti flash animation digunakan untuk tutorial penggunaan
suatu software.
Hal ini tentu membuat audience merasa tidak nyaman dan terganggu karena
ukuran browser window-nya telah berubah yang tidak sesuai dengan setting
sebelumnya. Audience tentu mempunyai setting tersendiri terhadap ukuran
browser window-nya.
17. Sediakan site map. Buatlah sebuah site map agar audience mudah
melihat seluruh bagian website secara sistematis. Hal ini juga mempersingkat
waktu audience dalam mencari informasi yang dibutuhkan pada website.
18. File size untuk sebuah halaman web tidak lebih dari 60 kb. Semakin
banyak text, image dan multimedia dalam suatu halaman web akan
berpengaruh terhadap besarnya jumlah file halaman web tersebut serta waktu
downloadnya. Audience akan tidak sabar menunggu ketika website
membutuhkan waktu lebih dari 10 detik untuk tampil sempurna di layar
komputer. Halaman web dengan jumlah file lebih dari 60 kb membutuhkan
waktu lebih dari 10 detik dengan menggunakan dial-up modem 56k.
19. Jangan membuat image yang terlihat seperti button tetapi bukan
button. Berdasarkan kebiasaan bahwa image dengan efek bevels atau 3D
merupakan sebuah button yang dapat diklik tetapi kenyataannya tidak. Ini
tentu akan membuat audience menjadi bingung akan keberadaan image
tersebut.
Buku
Lopuck, Lisa (2006), Web Design for Dummies, 2nd Edition, Wiley Publishing,
Inc.
Lynch, Patrick (2002), Webstyle Guide, 2nd Edition, Lynch and Horton.
Website
Green, Bill, So You Want to Create a Website ?, 1st Site Free
(http://www.1stsitefree.com/).
Zakon, Roberts, Hobbes’ Internet Timeline, Zakon.org
(http://www.zakon.org/robert/internet/timeline/).
Getting Started-The Website Experience, Point After
(http://www.pointafter.com/tips_techniques.htm/).
How to Design a Website, Rocket Face Workshop
(http://www.rocketface.com/how_to_design_a_website.html).
Flum, Alan, Website Design Tutorial, Acquired Knowledge Systems
(http://www.aksi.net/website-design-tutorial.htm/).