Anda di halaman 1dari 2

Efek ketinggian terhadap tubuh

Tekanan atmosfer secara progresif berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian.


Pada 18.000 kaki diatas permukaan laut, tekanan atmosfer hanyalah 380 mm Hg- separuh dari
nilainya dipermukaan laut. Karena proprosi O2 dan N2 di udara tetap sama maka PO2 udara
inspirasi di ketinggian ini adalah 21% dari 380 mm Hg atau 80 mm Hg, dengan PO2 alveolus
menjadi lebih rendah pada 45 mm Hg. Pada setiap ketinggian diatas 10.000 kaki, PO2 arteri
turun ke bagian curam dari kurva O2-Hb, di bawah kisaran aman region datar. Akibatnya,
%saturasi Hb dalam darah arteri berkurang tajam dengan bertambahnya ketinggian.
Orang yang naik secara cepat ke ketinggian 10.000 kaki atau lebih mengalami gejala
acute mountain sickness yang berkaitan dengan hipoksia hipoksik dan alkalosis akibat
hipokapnia yang ditimbulkannya. Meningkatnya dorongan bernapas untuk memperoleh lebih
banyak O2 menyebabkan alkalosis respiratorik, karena CO2 pembentuk asam dikeluarkan lebih
cepat daripada dihasilkan. Gejala mountain sickness mencakup lesu, mual, hilangnya nafsu
makan, bernapas terengah, keepatan jantung tinggi (dipicu oleh hipoksia sebagai tindakan
kompensasi untuk meningkatkan penyaluran O2 yang ada melalui sirkulasi ke jaringan) dan
disfungsi saraf yang ditandai oleh gangguan penilaian, pusing bergoyang, dan inkoordinasi.
Meskipun terdapat respon akut terhadap ketinggian ini namun jutaan orang tinggal di
tempat yang letaknya 10.000 kaki diatas permukaan laut, dengan beberapa desa bahkan terletak
di Andes dengan ketinggian lebih dari 16.000 kaki. Bagaimana mereka hidup dan berfungsi
secara normal? Mereka melakukanya mealui proses aklimatisasi. Ketika seseorang tinggal di
tempat yang lebih tinggi, respons-respons kompensasi akut berupa peningkatan ventilasi dan
peningkatan curah jantung secara bertahap diganti dalam waktu waktu beberapa hari oleh
tindakan-tindakan kompensasi yang muncul lebih lambat yang memungkinkan oksigenasi
adekuat ke jaringan dan pemulihan keseimbangan asam basa normal.
pompa jantung sangat erat hubunganya denga ventilasi paru yang dipengaruhi juga oleh
CO2 dan O2 dalam darah, yang melibatkan keasam basaan darah yang secara fisiologi akan di
kompensasi oleh organ pernapasan yaitu paru dan organ sirkulasi yaitu jantung dan pembbuluh
darah yang menalurkan O2 yang masuk ke dan CO2 yang keluar dari tubuh, agar kadar nya tetap
seimbang sehingga PH darah tetap normal. (shwerwood.2011) ardi pbl 5 sb no 4,.

Anda mungkin juga menyukai