Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit,
yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi
sebagai lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut
diperhitungkan keberadaannya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak
ditemukannya penyakit-penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang
makin maju. Teknologi informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah
sakit, antara lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat
akan ketepatan dan kecepatan pelayanannya.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit
Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi
pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
oleh pemerintah maupun swasta. Manajemen rumah sakit merupakan salah
satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu
tersebut. Sistem manajemen rumah sakit secara umum bertujuan untuk
mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah
informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Manajemen rumah
sakit menghendaki pengelolaan rumah sakit yang efektif dan efisien. Efektif
dalam arti tingkat keberhasilan penanganan terhadap pasien cukup tinggi dan
efisien berarti optimal dalam penggunaan sumber daya rumah sakit yang ada.

Suatu upaya yang serius dan terencana harus ditempuh agar keinginan tersebut
dapat tercapai.
Dengan perkembangan beberapa rumah sakit di Indonesia akhir-akhir ini
baik dari segi aspek administratif atau teknologi peralatan medis, maka proses
pelayanan kesehatan di Indonesia dapat berangsur-angsur lebih baik. Untuk
mengembangkan mutu pelayanan rumah sakit dibutuhkan beberapa fasilitas
pendukung yang digunakan untuk proses pengolahan data rumah sakit dengan
penafsiran teknologi komputer.

1.2 Tujuan
1.2.1

Tujuan Umum
Mengetahui unit laboratorium di RSUD

1.2.2

Tujuan Khusus

Mengetahui pentingnya unit laboratorium

Mengetahui sumber daya manusia yang ada di unit laboratorium.

1.3 Manfaat
1.3.1

Meningkatkan kemampuan dan pengalaman dalam membuat karya tulis


ilmiah bagi penulis.

1.3.2

Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang unit laboratorium di


Rumah Sakit.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Laboratorium
2.1.1 Definisi Laboratorium
Laboratorium klinik atau laboratorium medis ialah laboratorium di mana
berbagai macam pemeriksaan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang
kesehatan pasien.
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
atau bahan yang bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit,
penyebab penyakit, kondisi kesehatan dan faktor yang dapat berpengaruh terhadap
kesehatan perorangan dan masyarakat.
2.1.2 Indikasi Permintaan Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan dan pengukuran laboratorium diminta berdasarkan lima
alasan utama :
a. Untuk menginformasikan suatu dugaan klinis atau untuk menetapkan
suatu diagnosis (misal glukosa darah untuk diabetes melitus, hemoglobin
untuk anemia)
b. Untuk menyingkirkan suatu penyakit atau diagnosa (misal uji kehamilan
untuk kemungkinan kehamilan ektopik pada kasus nyeri abdomen akut)
c. Untuk mendapatkan informasi prognotis (misal kadar aspartat amino
transferase dalam serum untuk menentukan beratnya suatu hepatitis)
d. Untuk mendapatkan pedoman terapetis (misal pemanjangan masa
protrombin pada terapi anti koagulan)
e. Untuk penapisan suatu penyakit

2.1.3 Instalasi Laboratorium


Laboratorium sering dibagi atas sejumlah bagian :
a. Mikrobiologi
Menerima usapan, tinja, air seni, darah, dahak, peralatan medis, begitupun
jaringan yang mungkin terinfeksi. Spesimen tadi dikultur untuk memeriksa
mikroba patogen.
Layanan

pemeriksaan

Mikrobiologi

diutamakan

untuk

pemeriksaan preparat direct (bakteri, jamur, dan parasit) antara lain :


Kuman coccus gram positif
Kuman batang gram negatif/positif
Kuman Enterobacterium
Mycobacterium Tuberculosa
Nesseria Gonorhae
C. Diptheriae

b. Parasitologi
Pemeriksaan parasitologi digunakan untuk mengetahui adanya parasit.

c. Hematologi
Pemeriksaan hematologi digunakan untuk mengetahui sel-sel darah
dan bagian-bagiannya termasuk fungsi fisiologisnya, antara lain sel darah
merah, sel darah putih, trombosit dan sebagainya. Pemeriksaan hematologi
merupakan pemeriksaan rutin, digunakan untuk pemeriksaan screening
awal maupun pemeriksaan lanjutan. Pemeriksaan hematologi yang terbagi
dalam Hematologi utin, Faal Hemostasis, dan Hematologi khusus dapat
dikerjakan dengan menggunakan instrumen berteknologi mutakhir
flowcytometry dan laser photo detector yang mampu menghitung dan
mengidentifikasi sel-sel darah secara otomatis, berkecepatan tinggi, dan
hasil analisis yang sangat akurat.
Pemeriksaan darah lengkap (complete blood count, CBC) salah
satu pemeriksaan yang sering dilakukan di Rumah Sakit. Pemeriksaan
darah lengkap mampu mendeteksi berbagai macam gangguan yang

bermanifestasi di dalam darah, oleh karena itu pemeriksaan ini biasanya


menjadi rangkaian pemeriksaan awal saat pasien berobat di rumah sakit.
Selain sebagai pemeriksaan awal, hitung darah lengkap juga kerap
dilakukan pada pemeriksaan rutin atau medical check-up.
Banyak gangguan yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah
lengkap, antara lain adalah anemia, berbagai macam penyakit infeksi,
leukimia, dll. Jika pada hitung darah lengkap ditemukan gangguan,
biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium lanjutan yang spesifik
terhadap gangguan tersebut.

Pada hitung darah lengkap, dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa


komponen darah, yaitu :

Sel darah merah, yaitu sel yang berfungsi membawa oksigen.

Sel darah putih, berguna sebagai pertahanan tubuh dalam melawan


kuman penyebab infeksi.

Hemoglobin, protein yang dikandung sel darah merah, yang


mampu mengikat oksigen

Hematokrit, perbandingan (dalam persen) antara sel darah merah


dan jumlah plasma darah.

Trombosit, yaitu sel yang membantu penggumpalan darah jika


terjadi perdarahan.

Nilai rujukan hitung darah lengkap disajikan berikut ini. Perlu diingat
bahwa setiap pusat layanan kesehatan atau laboratorium, mempunyai nilai
rujukan yang sedikit berbeda. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh jenis
alat yang digunakan untuk pemeriksaan.

Hitung sel darah merah : pria (4,7-6,1 juta sel/mikroliter);


wanita (4,2-5,4 juta sel/mikroliter)

Hitung sel darah putih : 4.000-10.000 sel/mikroliter

Hemoglobin : pria (13,8-17,2 mg/dL); wanita (12,1-15,1


mg/dL)

Hematokrit : pria (40,7%-53,3%); wanita (36,1%-44,3%)

Hitung trombosit : 150.000-400.000 trombosit/mikroliter

d. Kimia Klinik
Pemeriksaan kimia klinik digunakan untuk menganalisa zat-zat kimia
organik yang terlarut dalam darah, pemeriksaan ini berfungsi untuk
mengetahui :

Fungsi Hati

Profil lemak/Cholesterol

Fungsi Ginjal dan Asam Urat

Gula Darah

Protein

Parameter Jantung

Instrumen canggih, reagenesis pilihan berkualitas tinggi, Sumber


Daya Manusia profesional yang berdedikasi, dan sistem prosedur berstandar
internasional, merupakan perpaduan yang ideal untuk menghasilkan mutu
pemeriksaan yang baik.
Sejak 2 tahun yang lalu Instalasi Laboratorium telah menggunakan
instrumen terintegrasi berkecepatan 280 tes perjam, didukung dengan
teknologi Informasi mutakhir terbukti menghasilkan kinerja yang optimal
dan mampu menekan tingkat human error hingga mendekati nol (Human
Error Free).
e. Imunologi menguji antibodi
Parameter pemeriksaan Imunologi meliputi :

Petanda virus Hepatitis

Penyakit Infeksi

Protein Spesifik

Rheumatik

f. Serologi
Menerima sampel serum untuk mencari bukti penyakit seperti Hepatitis
atau HIV .

2.1.4 Staf Laboratorium


Standar profesi ahli Teknologi laboratorium kesehatan Indonesia
adalah suatu standar bagi profesi ahli teknologi laboratorium kesehatan di
Indonesia dalam menjalankan tugas profesinya untuk berperan secara aktif
terarah dan terpadu bagi pembangunan nasional indonesia.
Kualifikasi pendidikan untuk profesi ahli teknologi laboratorium
kesehatan indonesia adalah lulusan sekolah menengah analisis kesehatan
(SMAK) atau Akademi Analis Kesehatan (AAK) atau Akademi Analis
Medis (AAM) atau Pendidikan Ahli Madya Analis Kesehatan (PAM-AK)
atau lulusan Pendidikan Tinggi yang berkaitan langsung dengan
laboratorium kesehatan.
Tugas pokok ahli teknologi laboratorium kesehatan adalah
melaksanakan

pelayanan

Hematologi,

Kimia

laboratorium

Klinik,

kesehatan

Mikrobiologi,

meliputi

bidang

Imunologi-Serologi,

Toksikologi, Kimia Lingkungan, Patologi Anatomi (Histopatologi,


Sitopatologi, Histokimia, Imunopatologi, Patologi Molekuler) Biologi, dan
Fisika.
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi kewajibannya, Ahli
Teknologi Laboratorium Kesehatan harus mempunyai kompetensi sebagai
berikut :

Menguasai Ilmu Pengetahuan yang berkaitan dengan tugas pokok


dan fungsinya di Laboratorium Kesehatan.

Mampu merencanakan dan merancang proses yang berkaitan


dengan tugas pokok dan fungsinya di Laboratorium kesehatan
sesuai jenjangnya.

Memiliki

keterampilan

untuk

melaksanakan

proses

teknis

operasional pelayanan laboratorium, yaitu :


Keterampilan pengambilan spesimen, termasuk penyiapan
pasien

(bila

pengawetan,

diperlukan),
fiksasi,

labelling,

pemrosesan,

penanganan,

penyimpanan,

dan

pengiriman spesimen.
Keterampilan melaksanakan prosedur laboratorium, metode
pengujian dan pemakaian alat dengan benar.
Keterampilan melakukan perawatan dan pemeliharaan alat,
kalibrasi dan penanganan masalah yang berkaitan dengan
uji yang dilakukan.
Keterampilan melakukan uji kualitas medis dan reagen
untuk pengujian spesimen.
Mampu

memberikan

penilaian

analitis

terhadap

hasil

uji

laboratorium
Memiliki

pengetahuan

untuk

melaksanakan

kebijakan

pengendalian mutu dan prosedur laboratorium


Memiliki kewaspadaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil uji laboratorium.
KOMPETENSI AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN
SESUAI JENJANG PENDIDIKAN (SMAK, DIII, S1)
JENJANG
NO

KOMPETENSI
SMAK

D3

S1

Menguasai Ilmu Pengetahuan


1.1 Hematologi dan transfusi darah

1.2 Kimia Klinik

1.3 Serologi-Imunologi

1.4 Mikrobiologi

1.5 Toksikologi

1.6 Patologi Anatomi

1.7 Biologi Molekuler

1.8 Komputer

1.9 Manajemen

1.10 Virologi

1.11 Kesehatan Lingkungan

3.1 Mengambil specimen

3.2 Menilai kualitas specimen

3.4 Mempersiapkan bahan/reagensia

3.5 Memilih reagen dan metode analisa

3.6 Mempersiapkan alat

3.7 Memilih/menentukan alat

3.8 Memelihara alat

Mampu Membuat Perencanaan/Merancang


Proses
2.1 Alur kerja proses pemeriksaan di
Laboratorium
2.2 Alur keselamatan kerja di laboratorium
2.3

Menyusun

prosedur

baku

di

laboratorium
2.4

Menyusun

prosedur

cara

ukur

keberhasilan proses
2.5 Menyusun program pemantapan mutu
internal
2.6 Menyusun program pemantapan mutu
eksternal
2.7 Merancang upaya keselamatan kerja di
laboratrium
3

Mampu

Melaksanakan

Proses

Teknis

Operasional

3.3 Menangani specimen


(labeling, penyimpanan, pengiriman)

3.9 Mengkalibrasi alat

3.10 Menguji Kelaikan alat

a. Hematologi sederhana

b. Hematologi khusus

c. Kimia Klinik

d. Serologi-Imunologi sederhana

e. Serologi-Imunologi komplek

f. Mikrobiologi sederhana

g. Mikrobiologi khusus

h. Toksikologi

i. Patologi Anatomi

j. Biologi Molekuler

k. Virologi

3.11 Mengerjakan prosedur analisa bidang


:

3.12

Mengerjakan

prosedur

dalam

pemantapan mutu
3.13 Membuat laporan administrasi
4

Mampu

Memberikan

Penilaian

(JUDGMENT)
4.1

Mendeteksi

secara

dini

keadaan

spesimen yang berubah


4.2 Mendeteksi secara dini perubahan
kondisi alat/reagen/kondisi analisa
4.3 Mendeteksi secara dini bila muncul
penyimpangan

dalam

proses

teknis

operasional
4.4 Menilai validitas rangkaian analisa
atau hasilnya
4.5 Menilai normal tidaknya hasil analisa
untuk

dikonsulkan

kepada

10

yang

berwenang
4.6 Menilai layak tidaknya hasil proses
pemantapan mutu internal
4.7 Menilai layak tidaknya hasil proses
pemantapan mutu eksternal
4.8 Mendeteksi secara dini terganggunya
keamanan lingkungan kerja
5

MAMPU

DALAM

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN
5.1 Perlunya koreksi terhadap proses/ alat/
spesimen/ reagensia
5.2 Perlunya koreksi terhadap proses
pemantapan mutu internal
5.3 Perlunya koreksi terhadap proses
pemantapan mutu eksternal

Contoh bagan staf organisasi :

KEPALA
LABORATORIUM

PELAYANAN,
PEMELIHARAAN
& SDM

BAKTERIOLOGI

ADMINISTRASI,
KEUANGAN &
LOGISTIK

KIMIA KLINIK

11

REKAM MEDIS,
INFORMASI &
PEMASARAN

HEMATOLOGI

URINALISA

BAB III PEMBAHASAN

3.1 RSUD dr. Muhammad Zein


3.1.1 Lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Muhammad Zein Painan terletak di Jalan A.
Rivai Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Gambar 1
3.1.2 Visi
Visi RSUD dr. Muhammad Zein Painan yaitu menjadi Rumah
Sakit idola dan pilihan masyarakat Pesisir Selatan dan sekitarnya untuk
pelayanan kesehatan menuju masyarakat Pesisir Selatan sehat.

3.1.3 Misi

Melaksanakan pelayanan prima sesuai dengan kode etik Rumah


Sakit dan kode etik profesi.

Melaksanakan upaya peningkatan penyembuhan dan pengobatan


kesehatan secara profesional, terjangkau dengan didukung oleh
sarana fisik dan prasarana yang memadai.

12

Menyelenggarakan pelayanan rujukan berjenjang dengan prosedur


sederhana.

Merupakan Rumah Sakit yang berwawasan lingkungan.

3.1.4 Motto
Kepuasan anda adalah tujuan kami.

3.2 Laboratorium

Gambar 2

13

3.2.1 Struktur oraganisasi laboratorium


DIREKTUR
RUMAH SAKIT

KEPALA BIDANG
PENUNJANG

KEPALA BIDANG INSTALASI


LABORATORIUM
Prof.DR.dr.Ellyza Nasrul.SpPK(K)

KEPALA RUANGAN
LABORATORIUM
SRI MULYATI, Amd AK

STAF/PEGAWAI
LABORATORIUM

3.2.2 Staf Laboratorium


Staf laboratorium berjumlah 15 orang, 13 orang pegawai tetap dan 2 orang
pegawai sukarela.
1. Sri Mulyati
2. Suesty
3. Dian Berty
4. Rosna
5. Lasmi Yulida
6. Rena Pratiwi
7. Sri Afriyeni
8. Meri Hildayani
14

9. Siska Oktamaria
10. Popy Desferi
11. Kumala Dewi
12. Esis Manora
13. Epit marlini
14. Yeni Triana
15. Indra
3.2.3 Uraian Tugas Staf Laboratorium

Gambar 3

dr. Yermita SpPK


Jabatan : Kepala Instalasi Laboratorium
Bertanggung jawab atas penyediaan sarana dan SDM untuk
kelancaran pelayanan laboratorium klinik.

15

Menyusun perencanaan dan penyediaan sarana pelayanan instalasi


laboratorium klinik.
Mengawasi dan bertanggung jawab terhadap kegiatan pada
instalasi laboratorium.
Mengawasi pelaksanaan tugas di laboratorium klinik sesuai dengan
prosedur kerja.
Bertanggung jawab atas berfungsinya semua fasilitas kerja pada
instalasi laboratorium klinik.
Melaporkan hasil kegiatan instalasi laboratorium.

Sri Mulyati, Amd AK


Jabatan : Kepala Ruangan Laboratorium
Mengatur pelaksanaan pelayanan pemeriksaan laboratorium.
Mengatur dan mengawasi SDM dalam melaksanakan pelayanan
pemeriksaan di instalasi laboratorium.
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan, pemantapan mutu internal
dan eksternal laboratorium.
Mengatur dan mengawasi pengadaan, pengembalian dan
pemakaian media reagensia di instalasi laboratorium.
Mengatur dan mengawasi pelaksanaan, pemamfaatan laboratorium.
Mengatur dan mengawasi administrasi pelayanan laboratorium.

Suesty
Jabatan : Waka Ruangan
Membantu semua tugas kepala ruangan.
Membuat usulan bahan dan alat ke gudang perlengkapan umum.
Mengambil dan melakukan pemeriksaan sampel pasien, IGD,
rawat inap dan rawat jalan.
Mencatat hasil pemeriksaan kedalam buku register.

16

Silma Afifah, A md
Jabatan : Sekretaris Laboratorium
Merekap laporan pemeriksaan laboratorium setiap bulan.
Membuat protap-protap pemeriksaan laboratorium.
Membuat protap-protap cara kerja dan kalibrasi alat laboratorium.
Mencatat hasil rapat berkala.
Mencatat hasil medical cek up dan klir kesehatan.
Mengambil dan melakukan pemeriksaan sampel pasien, IGD,
rawat jalan, rawat inap.

Dian Berty Am AK , Lasmi Yulida dan Epit Marlini Am AK


Jabatan : Penanggung Jawab Bagian Kimia Klinik
Bertanggung jawab atas pemeriksaan kimia klinik.
Mengerjakan internal dan eksternal quality control.
Mengambil dan memeriksa sampel pasien, IGD, rawat jalan, dan
rawat inap.
Mencatat hasil pemeriksaan ke dalam buku register.
Membuat usulan alat dan bahan ke gudang farmasi.
Membuat laporan bulanan.
Melakukan pengawasan terhadap bahan dan alat kimia klinik.

Indra Am AK dan Esis Manora Am AK


Jabatan : Penanggung Jawab Bagian Hematologi
Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan di bidang hematologi.
Mengerjakan eksternal dan internal quality control.
Mengambil dan melakukan pemeriksaan sampel pasien, IGD,
rawat jalan, dan rawat inap.
Melakukan pengawasan terhadap alat dan bahan Hematologi.
Mencatat hasil pemeriksaan labor kedalam buku register.
Membuat laporan Hematology setiap bulan.

17

Rosna dan Popy Desferi Am AK


Jabatan : Penanggung Jawab Bagian Parasitologi
Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan Parasitologi.
Membuat laporan setiap bulan.
Melakukan pengawasan terhadap alat dan bahan Parasitologi.
Mencatat hasil pemeriksaan kedalam buku register.
Mengambil dan melakukan pemeriksaan sampel pasien, IGD,
rawat jalan, dan rawat inap.

Sri Afriyeni dan Kumala Dewi Am AK


Jabatan : Penanggung Jawab Bagian Serologi
Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan di bidang Serologi.
Mengerjakan quality control yang sudah ditetapkan oleh
PUSLABKES.
Melakukan pengawasan terhadap alat dan bahan Serologi.
Mencatat hasil pemeriksaan kedalam buku register.
Membuat laporan serologi setiap bulan.
Mengambil dan melakukan pemeriksaan sampel pasien, IGD,
rawat jalan, dan rawat inap.

Mardaleni Am AK
Jabatan : Penanggung Jawab Bagian Bakteriologi
Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan Bakteriologi.
Membuat laporan Bakteriologi setiap bualan.
Melakukan pengawasan terhadap alat dan bahan Bakteriologi.
Mencatat hasil pemeriksaan kedalam buku register.
Mengambil dan melakukan pemeriksaan sampel pasien, IGD,
rawat jalan, dan rawat inap.

18

Susan Mayliza Am AK dan Rina Nofita Am AK


Jabatan : Penanggung Jawab Bagian Urinalisa
Bertanggung jawab terhadap pemeriksaan Urine rutin sesuai
prosedur.
Ikut serta dalam pemeriksaan eksternal dan internal qualiti control
yang telah ditetapkan.
Mencatat hasil pemeriksaan labor kedalam buku register.
Melakukan pengawasan terhadap alat dan bahan urinalisa.
Membuat laporan urinalisa.
Membuat usulan bahan dan alat ke gudang perlengkapan umum.
Mengambil dan melakukan pemeriksaan sampel pasien, IGD,
rawat jalan, dan rawat inap.

3.2.4 Sistem pembagian kerja staf laboratorium


Pengaturan kerja staff laboratorium di RSUD dr. Muhammad Zein
Painan memakai sistem dinas, yaitu dibagi menjadi :

Dinas pagi
Pukul 07.30 s/d 14.00 WIB

Dinas sore
Pukul 14.00 s/d 21.00 WIB

Dinas malam
Pukul 21.00 s/d 07.30 WIB

Setiap staff laboratorium mendapat giliran dinas :


Pagi Sore Sore Malam Malam Libur 2 hari.

Untuk pembagian ruangan dinas, memakai sistem :

Satu kali dalam satu bulan, setiap staff laboratorium akan berdinas
pada ruangan:
Instalasi Gawat Darurat dan Bedah
Obstetri dan Gynekologi, Perinatologi, dan anak.
Penyakit Dalam dan Ruangan VIP
Bangsal dan Kelas

19

Satu kali dalam satu minggu, setiap staff laboratorium akan


berdinas pada ruangan:
Poli laboratorium
Bakteriologi
Urinalisa
Kimia klinik
Hematologi

Gambar 4

20

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

RSUD dr. Muhammad Zein Painan memiliki fasilitas laboratorium yang


cukup lengkap, berupa Ruangan Kimia Klinik, Ruangan Urinalisa,
Ruangan Hematologi, dan Ruangan Bakteriologi.

RSUD dr. Muhammad Zein memiliki 15 orang pegawai, yang dibagi


pada tiap ruangan Laboratorium.

Staf/ Pegawai Laboratorium RSUD dr. Muhammad Zein memakai sistem


dinas untuk pembagian kerja pada tiap pegawai, yaitu Dinas Pagi, Dinas
Sore, dan Dinas Malam.

4.2 Saran
Disarankan pada pihak manajemen RSUD dr. Muhammad Zein Painan agar :

Mengusahakan penambahan pegawai dalam rangka untuk meningkatkan


kualitas dan akreditasi RSUD dr. Muhammad Zein Painan menjadi Rumah
Sakit tipe B.

Mengusahakan dokter spesialis patologi klinik yang menjadi


pegawai/dokter tetap pada RSUD dr. Muhammad Zein Painan untuk
mencegah dan menghindari kesulitan dalam membaca hasil uji
laboratorium.

Memberikan kesempatan kepada para pegawai laboratorium mengikuti


seminar dan meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk
menambah wawasan pengetahuan.

21

DAFTAR PUSTAKA

Davis, K, & Newstrom, J.W. 1996. Prilaku dalam Organisasi, diterjemahkan oleh
Agus Dharma, Edisi ke-6. Jakarta: Erlangga
Muchlas, M. 1998. Perilaku Organisasi III, Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada
Pudjaningsih. 1996. Magister Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada
Sacher, Ronald A.dkk. 2004. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
Jakarta: EGC
Speicher, Carl E. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif. Jakarta: EGC
Speigel J dan Torres C. 1997. Membangun dan Mempertahankan Tim Kerja yang
tangguh, diterjemahkan oleh D. Heru Sutrisno. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
Trisnantoro L. 1999. Rumah Sakit sebagai Lembaga Usaha yang Berfungsi
Sosial. Makalah Pelatihan Pelayanan Prima di Rumah Sakit bagi Kepala
Instalasi RSUD dr. Sardjito. Yogyakarta: Pusat Manajemen Pelayanan
Kesehatan FK-UGM/Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas
Gadjah Mada
Tresnaningsih, Erna. 2010. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium
Kesehatan
West M. 1998. Kerjasama Kelompok yang Efektif, diterjemahkan oleh Srikandi
Waluyo. Yogyakarta: Kanisius
WHO-Depkes. 1998. Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah
Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

22

Anda mungkin juga menyukai