Pilar : Manajemen/ Partisipatif, Akuntabel, Otonom, dan Transparansi
Aspek yang Unggul
Kriteria Perubahan yang Terjadi (Mengapa Unggul) 1. Relevansi Penyusunan RKS dan RKAS sekolah-sekolah • Sebanyak 100 Sekolah MBS di Kabupaten rintisan MBS (100 SD/MI) di Kabupaten Banjarnegara memiliki RKS dan RKAS yang Banjarnegara telah mengacu pada Permendiknas No. disusun oleh Kepala Sekolah, semua guru, 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan. pengurus komite, dengan melibatkan, unsur wali • Tahapan yang dilakukan dalam penyusunan murid, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan RKS dan RKAS adalah sebagai berikut: stakeholder (Pengawas dan Kepala UPT Tahap 1: Identifikasi Tantang Dikdikpora kec.). Kegiatan pada tahap meliputi: menyusun profil sekolah, mengidentifikasi harapan pemangku kepentingan, merumuskan tantangan sekolah. Tahap 2: Analisis Pemecahan Tantangan Kegiatan pada tahap meliputi: Menentukan penyebab tantangan utama dan merumuskan alternatif pemecahan tantangan utama. Tahap 3: Penyusunan Program Kegiatan pada tahap meliputi: menetapkan sasaran, menetapkan program dan penggungjawab program, menentukan Aspek yang Unggul Kriteria Perubahan yang Terjadi (Mengapa Unggul) indicator keberhasilan setiap program, serta menyusun jadwal program dan kegiatan. Tahap 4: Penyusunan Rencana Biaya dan Pendanaan Kegiatan pada tahap meliputi: menyusun rencana biaya, menyusun rencana biaya dan pendapatan, mencocokkan dan menyeimbangkan rencana biaya dengan sumber pendanaan. 2. Terbukti/ ada • Dalam penyusunan RKS dan RKAS di • Kebijakan yang tadinya berpusat pada Kepala buktinya sekolah-sekolah rintisan MBS melibatkan Sekolah menjadi Kebijakan partisipatif dengan berbagai pihak, yaitu: Kepala Sekolah, semua melibatkan guru, unsur wali murid, tokoh guru, pengurus komite, wali murid, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan stakeholder masyarakat, dan stakeholder (Pengawas dan (Pengawas dan Kepala UPT Dikdikpora kec.). Kepala UPT Dikdikpora kec.). • Pada sekolah-sekolah MBS rata-rata 60% guru dapat mengusulkan anggaran untuk kegiatan • Anggaran sekolah dipertanggungjawabkan pembelajaran. melalui: pembukuan yang benar yang dilengkapi • Pemangku kepentingan disiplin dalam dengan bukti-bukti pembayaran, pemajangan melaksanakan program dan menggunakan kondisi keuangan triwulan, pelaporan tahunan anggaran. kepada masyarakat melalui rapat pleno. • Program/ kegiatan sekolah semakin mendapat dukungan masyarakat. • Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran dalam bentuk block grant dan dana kegiatan MBS (review MBS, lomba MBS, pelatihan MBS). Aspek yang Unggul Kriteria Perubahan yang Terjadi (Mengapa Unggul) 3. Berdampak • Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap • Animo masyarakat yang memasukkan anaknya ke baik sekolah meningkat. sekolah MBS meningkat rata-rata 5%. • Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah • Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mengeluarkan daerah untuk pendidikan. SK Bupati Nomor 473 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan MBS pada SD/MI di Kabupaten Banjarnegara. 4. Mudah/ dapat Pemerintah daerah merintis sekolah-sekolah MBS • Rintisan sekolah MBS bertambah dari 57 SD/ MI direplikasikan baru s.d. tahun 2008 sebanyak 43 SD dengan dana tahun 2006 menjadi 100 SD/ MI pada tahun 2009. stimulan dari APBD (Rp 1.750.000,00/ Sekolah). Artinya, Pemerintah Daerah mampu membuat replikasi rintisan MBS sebanyak 75,44% dari rintisan MBS oleh Unicef di Kab. Banjarnegara (57 SD/MI). 5. Konvergent/ Pelibatan berbagai pihak terkait dalam penyusunan • Komite Sekolah, tokoh masyarakat, dan wali murid multi sektoral RKS maupun RKAS dikuti pelaksanaan program/ dengan suka rela terlibat dalam penyusunan RKS kegiatan dan pencapaian tujuan/ target dengan dan RKAS. kontrol masyarakat. Komite dan masyarakat juga • Guru yang dulu tidak pernah dilibatkan dalam dilibatkan dalam evaluasi program melalui rapat perencanaan program menjadi lebih eksis dalam pleno. melaksanakan program karena ikut merencanakan. 6. Ada strategi • Pelaksanaan prinsip transparansi di sekolah- • Masyarakat dapat dengan mudah mengetahui advokasi dan sekolah rintisan MBS sering melibatkan berbagai program sekolah melalui pajangan dan rapat pleno komunikasi pihak (stakeholder, komite sekolah, tokoh yang diikuti seluruh wali murid. masyarakat, dan warga masyarakat) sehingga program sekolah semakin dikenal oleh masyarakat. • Sekolah-sekolah rintisan MBS juga memajang Aspek yang Unggul Kriteria Perubahan yang Terjadi (Mengapa Unggul) program/ kegiatan sehingga mudah diakses masyarakat. 7. Transparan • Penggunaan uang/ Pembelanjaan APBS • Pemajangan APBS. dilaporkan secara terbuka. • Pemajangan penggunaan dana per triwulan. • Keuangan dapat diakses semua orang. PROGRAM UNGGULAN MBS DI JAWA TENGAH
Kabupaten/ Kota : Banjarnegara
Pilar : Manajemen/ Revitalisasi dan Advokasi KKG
Aspek yang Unggul
Kriteria Perubahan yang Terjadi (Mengapa Unggul) Relevansi Merevitalisasi KKG sejalan dengan program • 80% peserta kegiatan memahami fungsi pokok depdiknas. Revitalisasi dan Advokasi KKG di KKG. Kabupaten Banjarnegara mengembalikan KKG pada fungsi yang sebenarnya, yaitu sebagai wadah guru untuk meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Terbukti/ ada buktinya Revitalisasi dan Advokasi KKG dilakukan • 76 KKG di Kabupaten Banjarnegara terstandar dan serempak untuk 20 Kecamatan di Kabupaten memiliki struktur organisasi, AD/ ART dan program Banjarnegara. Pada awalnya di Kabupaten yang jelas. Banjarnegara ada beberapa versi KKG, yaitu • Semua KKG se-Kabupaten Banjarnegara sepaham KKG MBS, KKG Block Grand (LPMP), dan bahwa KKG adalah wadah guru dalam peningkatan KKG Bermutu. Pada Kegiatan Revitalisasi dan profesionalisme guru dan peningkatan mutu Advokasi KKG berbagai versi yang ada tersebut pembelajaran di kelas. disinkronkan dalam hal Struktur Organisasi, Kegiatan peningkatan profesionalisme guru dan AD/ART KKG, dan Model Pragram dan peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang Kegiatan KKG. dilaksanakan di KKG: Proses Kegiatan: Brainstorming (curah pendapat) tentang Kegiatan 1 permasalahan yang dihadapi guru di kelasnya. Peserta perwakilan kecamatan: (satu kecamatan Aspek yang Unggul Kriteria Perubahan yang Terjadi (Mengapa Unggul) mengirimkan 1 orang pengurus PKG, 1 orang Bertukar pengalaman tentang kegiatan Ketua KKG, dan 2 orang guru pemandu) pembelajaran inovatif, model motivasi, dsb. Kegiatan dilaksanakan di Rosenda Hotel Merancang dan membuat alat peraga Baturaden selama 3 hari. pembelajaran bersama. Hari I Curah pendapat tentang bentuk dan jenis kegiatan KKG yang dilaksanakan di masing- masing gugus dan kecamatan. Hari II Diskusi sinkronisasi Struktur Organisasi, AD/ART, dan Program Kegiatan Hari III Penyusunan Program dan pembentukan Forum Komunikasi KKG Kecamatan dan Kabupaten Kegiatan 2 Peserta Semua Pengurus KKG dari seluruh gugus di Kabupaten Banjarnegara Pelaksanaan 1 hari di bagi dalam 5 wilayah distrik. Kegiatan: Sosialisasi Stuktur Orgganisasi, model AD/ ART, dan model program hasil Kegiatan 1. Kegiatan tindak lanjut agi Pengurus KKG: Penyusunan Struktur Organisasi, Penyusunan AD/ ART, serta Penyusunan Program Kerja dan Kegiatan. (Kegiatan awal dilaksanakan di tempat kegiatan dan dilanjutkan di gugus masing-masing selama 45 hari). Aspek yang Unggul Kriteria Perubahan yang Terjadi (Mengapa Unggul) Berdampak baik Pada awalnya KKG yang dianggap ada beberapa • Disepakatinya satu bentuk KKG yang sama di versi menjadi isu yang hanya selalu Kabupaten Banjarnegara. Program kegiatan masing- diperbincangkan di kegiatan KKG, berubah masing KKG disesuaikan dengan kebutuhan guru di menjadi bahasan yang menarik dengan simpulan gugus tersebut berdasarkan skala prioritas. saling melengkapi sehingga perlu adanya kompilasi.