Anda di halaman 1dari 2

Yang Lezat Dibawah Gapura Pasar Klewer

Sabtu (17/8) Suratmi sedang menjajakan tengkleng amdalannya, ia menjajakan tengkleng


setiap hari sekitaran jam 13.00 di bawah gapura Pasar Klewer

Tepatnya dibawah gapura Pasar Klewer Solo, Suratmi wanita yang kesehariannya
mewarisi usaha ibunya ini berjualan tengkleng disalah satu lapak di sepanjang trotoar depan
Pasar Klewer. Lima buah panci berukuran besar diturunkan dari dua buah becak. Siang itu
mentari sangat terik menyinari seantero solo. Tak terkecuali Pasar Klewer, salah satu pasar yang

menjadi sentra jual beli tradisional di Solo. Beberapa pembeli sudah berbondong-bondong duduk
di kursi yang memang disediakan untuk duduk pelanggan yang letaknya di atas undakan trotoar
dengan lindungan sebuah tenda berukuran sekitar 2x3 meter. Dibagian depan lapak terdapat
tulisan Tengkleng Bu Edi nama dari lapak yang menjual tengkleng, salah satu makanan khas
Kota Solo. Sedang duduk diantara gapura dan lapak Yanto beserta ibunya yang mengaku datang
dari Wonogiri. Ia beserta ibunya ke Solo untuk menghadiri acara keluarga. Menurut Yanto
tengkleng Bu Edi bawah gapura ini merupakan tengkleng paling lezat di seantero Pasar Klewer
bahkan ia mengaku sudah berlangganan puluhan tahun. Sebelumnya usaha ini dijalankan oleh
ibu Suratmi yang sekarang menjual tengkleng di tempat tersebut.
Memang benar, setelah Yanto satu-dua pembeli mulai memadati lapak Tengkleng Bu Edi
walau Suratmi belum terlihat datang. Caroline wanita keturunan china ini juga langganan setia
tengkleng Bu Edi, Saya sudah berlangganan tengkleng ini lama, saya suka rasanya pas sekali
tengkleng baru buka jam 1 siang tapi biasanya jam 2 sudah habis tukasnya Caroline sembari
memperhatikan jam tangan. Caroline merupakan salah satu langganan Tengkleng Bu Edi. Di
tengah kesibukannya berwirausaha ia selalu menyempatkan diri untuk membeli sendiri makanan
favoritnya tersebut. Benar memang tepat pukul satu suratmi bersama dua orang pegawainya
datang naik becak dengan membawa beberapa peralatan untuk berjualan tengkleng. Dengan
sangat sigap Suratmi bersama dua orang pegawainya mempersiapkan perlengkapan berjualan.
Setelah semuanya siap ia mulai melayani pembeli yang sudah duduk berjajar kursi yang berada
dibelakang Suratmi.
Dengan merogoh kocek Rp 20.000-Rp.50.000,- pelanggan setia Suratmi bisa
mendapatkan satu porsi tengkleng. Harga yang dipatok tersebut tergantung varian daging yang
dipilih oleh pembeli. Ada otak, kaki, daging, buntut dan jeroan yang kesemuanya daging
kambing. Walau harus merogoh kocek yang lumayan dalam para pelanggan mengaku tak ragu
untuk menikmati tengkleng tersebut. Harganya Rp.20.000,- tapi rasanya memang sebanding
dengan harga yang kita bayar kok tukas sarni penjual es degan yang berjualan disamping
Tengkleng Bu Edi.

Anda mungkin juga menyukai