Anda di halaman 1dari 27

Referat

LEUKORE

Gambaran Klinis dan Jenis Obat Topikal


Oleh
Ririn Setianingrum
NIM. I1A009015
Pembimbing
dr. Sani Widjaja, Sp.KK

BAGIAN/SMF ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN


FK UNLAM/ RSUD ULIN BANJARMASIN
Desember, 2014

PENDAHULUAN

Definisi
pengeluaran cairan dari alat genitalia wanita
yang bukan berupa darah melainkan berupa
sekret, transudat, atau eksudat dari organ atau
lesi dari saluran genitalia yang banyak dialami
wanita usia produktif

Epidemiologi

Data Internasional, 75% wanita pernah mengalami


keputihan

Usia reproduktif

Di Indonesia 90% wanita berpotensi mengalami


leukore karena Indonesia adalah negara beriklim tropis

Puskemas Cempaka Putih Jakarta: 168 pasien


Kandidiasis 52,8%, Trikomoniasis 3,7%, Campuran
trikomonas kandidiasis 4,3%, gonore 1,2%, bakterial
vaginosis 38%.

Etiologi
Faktor

Faktor Fisiologis

Faktor Konstitusi
Stress

Faktor Kebersihan

Apabila organ kewanitaan tidak dijaga


kebersihannya dapat menyebabkan bakteri
berkembang
biak
dan
menyebabkan
gangguan pada vagina seperti infeksi

Cara membersihkan: dari vagina ke arah


anus untuk mencegah kotoran dari anus
masuk ke vagina.

Faktor Iritasi
Celana

Faktor Iritasi
AKDR

Faktor Patologis

pH Vagina

Normal: 4,0 6,0

pH yang rendah disebabkan oleh kolonisasi


bakteri Lactobacillus

pH yang tinggi disebabkan adanya


kolonisasi Streptococcus beta hemolitikus,
G. vaginalis, organisme campuran lain.

Flora Normal

Gambaran Klinis
FISIOLOGIS

PATOLOGIS

Tidak terlalu banyak

Jumlah

Banyak, terus menerus

Bening, cenderung tidak


berwarna

Warna

Putih susu, kekuningan,


kuning hijau, coklat

Tidak berbau

Bau

Amis sampai busuk

Tidak gatal

Gatal

Gatal bahkan sampai perih

Saat hamil.
Sebelum/sesudah
menstruasi, terangsang,
stres

Waktu

Tidak spesifik dan terus


menerus

Leukore ditinjau dari


warna

Penatalaksanaan

Usaha pencegahan dan pengobatan

Tujuan untuk menyembuhkan dan


mencegah infeksi berulang

Leukore fisiologi tidak perlu pengobatan


Leukore patologis perlu pengobatan

Penatalaksanaan: terapi non farmakologis


dan farmakologis

Terapi Non Farmakologis


Bersihkan vagina dengan hati-hati dan perlahan serta gerakan
membasuh daerah vagina ke arah anus
Mengganti celana dalam 2 3 kali sehari
Menggunakan celana dalam yang bersih dan berbahan katun
Cuci tangan sebelum menyentuh vagina
Tidak menggunakan handuk orang lain untutk mengeringkan vagina
Cukur rambut vagina setiap sebulan sekali
Saat haid gunakan pembalut yang nyaman, lembut, tidak iritasi /
alergi
Apabila menggunakan kloset umum pilih kloset jongkok

Terapi Farmakalogi

Golongan Imidazole
Butoconazole

krim 2% 5gr intravagina selama 3 hari

Clotrimazole

Krim 1% 5g intravagina selama 7 14 hari


Krim 10% 5g intravagina sekali aplikasi
100 mg tablet vaginal 1 kali sehari selama 7 hari
100 mg tablet vaginal 2 kali sehari selama 3 hari
500 mg tablet vaginal 1 kali pemberian

Miconazole

Krim 2 % 5g intravagina selama 7 hari


100 mg vaginal supp 1 kali sehari selama 7 hari
200 mg vaginal supp 1 kali sehari selama 3 hari
1200 mg vaginal supp 1 kali pemberian

Econazole

150 mg tablet vagina 1 kali sehari selama 3 hari

Fenticonazole

krim 2% 5g intravagina diberikan selama 7 hari

Tioconazole

Krim 2% 5g intravagina diberikan selama 3 hari


Krim 6,5% 5g intravagina 1 kali pemberian

Terconazole

Krim 0,4% 5g intravagina diberikan selama 7 hari


Krim 0,8% 5g intravagina diberikan selama 3 hari
80mg vaginal supp diberikan 1 kali sehari selama 3
hari

Pengobatan topikal leukore karena


kandidiasis vulvovaginalis nonalbicans,
yang disebabkan kebanyakan oleh C.
Labrata :
- Krim flusitosin 5 gram diberikan intravaginal
1 kali sehari selama 14 hari.
-Supositoria amfoterisin B 50 mg diberikan
intravaginal 1 kali selama 14 hari.

Bakterial

Pengobatan leukore karena bakterial vaginosis


dengan menggunakan antiseptik :
Spray octenidine dihydrochloride (Octenisept )
diberikan selama 7 hari. Bila mengalami relaps
dalam 6 bulan setelah pengobatan pertama,
pemberian dilanjutkan sampai 28 hari
Pesarium chlorhexidine 150 mg diberikan
selama 2 malam
Gel vagina chlorhexidine 2,5 mg diberikan
selama 7 hari
Larutan gel vagina poliheksametilen biguanida
10% 100 ml diberikan 1 kali (dosis tunggal)

Indikasi dan Kontraindikasi

Indikasi
Vaginitis, keputihan vagina dan serviks
(leher rahim) karena berbagai etiologi,
ektropia dan parsio dan serviks. Luka akibat
penggunaan instrument ginekologi untuk
mempercepat proses penyembuhan

Kontraindikasi
Hipersensitif, belum menikah, haid

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai