Anda di halaman 1dari 27

KTI ANALISA SENAM HAMIL PADA IBU HAMIL DI KELAS IBU DI

POSYANDU

Tuesday, March 8, 2011


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi
dibandingkan dengan AKI di negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI tahun
2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, sementara itu di negara tetangga
Malyasia sebesar 36 per 100.000 kelahiran hidup, di Singgapura 6 per 100.000 kelahiran
hidup, bahkan di Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup. Berbagai upaya telah
dilaksanakan untuk menurunkan AKI termasuk diantaranya program Safe Matherhood yang
telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1988 dengan keterlibatan aktif dari berbagai
sektor pemerintah, organisasi non-pemerintah dan masyarakat serta dengan dukungan dari
berbagai badan internasional, walaupun menunjukkan penurunan yang bermakna, namun
target nasional untuk menurunkan AKI menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2010 masih jauh untuk dicapai.
Tiga pesan-pesan kunci MPS Making Pregnancy Safer yaitu setiap persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, setiap komplikasi obstetric dan neonatal mendapat
pelayanan yang adekuat dan setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Dari pelaksanaan
MPS target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu
menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi lahir 15 per 1000
kelahiran hidup. Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklamsi, partus
lama dan komplikasi abortus. Sesungguhnya tragedi kematian ibu tidak perlu terjadi karena
lebih dari 80% kematian dapat dicegah melalui kegiatan yang efektif, misal pemeriksaan
kehamilan pemberian gizi yang memadai dan lain-lain (www. Hanya wanita. Com/2006).
Mengajarkan senam membantu pemulihan fisik mendorong istirahat, dan relaksasi
rutinitas fisik kemudian dibuat pada masa antenatal untuk meningkatkan kesehatan fisik dan
membantu mencegah masalah. Dalam program penekanan diberikan pada wanita hamil yang
belajar rileks dan nafas dalam selama kontraksi. Thomas dan Grantly Dick Read menawarkan
program persalinan dan menjadi orang tua mencakup pendidikan relaksasi dan pernapasan,
sama halnya dengan bentuk pendidikan lain, telah ada gerakan dari pengajar didaktik
authoritarian menjadi pendekatan terpimpin nyeri punggung bawah lazim terjadi pada
kehamilan dengan insiden yang dilaporkan bervariasi kira-kira 50% di Inggris (Mantk 1994)
sampai mendekati 70% di Australia (Bullock Sasyton 1988) Manhe melaporkan bahwa 16%
wanita-wanita yang diteliti mengeluh nyeri punggung yang hebat dan 36%. Dalam kajian
Ostgaard et al, tahun 1991 melaporkan nyeri punggung yang signifikan faktor predispasis
meliputi penambahan berat badan. Nyeri punggung terdahulu pada kehamilan merupakan
predikrar nyeri punggung pada kehamilan berikutnya (McEvoy et al 2001).
Materi persiapan senam untuk menjadi orang tua umumnya dibatasi hanya untuk
senam abdanmen dan senam dasar panggul dan banyak ibu meminta bimbingan lanjutan dan
senam dasar panggul dan banyak ibu meminta bimbingan lanjutan untuk mendapatkan senam
yang bermanfaat, telah tercatat bahwa hampir 45% dari ibu ibu usia subur mengikuti senam
(Sady dan Carpter 1989), 42% dari 1.000 wanita yang melakukan senam yang di survai
melanjutkan aktivitas selama mereka hamil. Ibu-ibu yang senam tidak teratur sering menjadi

lebih sadar tentang kesehatan ketika hamil dan memutuskan untuk mengikuti program senam
untuk memperbaiki kesehatan dan kebugaran (Hammer Etal, 2000)
Sesungguhnya senam bukanlah hal yang aneh dan luar biasa wanita-wanita di negara
maju amat menyukai senam dan dalam latihan fisik baik selagi hamil maupun diluar
kehamilan untuk menjaga fisik dan mentalnya. Di Indonesia hal ini baru disadari dari
kelompok masyarakat kota-kota besar moderen dan maju, demikian pula halnya dengan
latihan senam hamil. Latihan senam hamil yang diberikan di rumah sakit dan di rumah
dengan waktu waktu senggang secara teratur, bila tidak ada keadaan yang sangat patologis
akan dapat menuntun wanita hamil ke arah persalinan yang fisiologis, perasaan takut,
ketegangan jiwa dan fisik dapat menyebabkan otot dan persendian kaku sehingga berjalan
tidak wajar, untuk mengatasi hal tersebut di atas agar memperoleh ketenangan dan relaksasi
yang sempurna menghadapi peristiwa persalinan diperlukan 3 hal yaitu : kepercayaan pada
diri sendiri, kepercayaan pada penolong dan latihan senam hamil (Prof. Dr. Rustam Mochtar,
MPH. 1998)
Secara statistik telah tercatat bahwa ada tingkatan kesejahteraan psikologis yang telah tinggi
yang lebih tinggi perbaikan citra tubuh dan penurunan ketidak nyamanan fisik pada ibu hamil
yang menunjukkan tanda stres selama melahirkan lebih rendah dari ibu yang tidak senam.
(Macphail et al 2000) menyimpulkan bahwa penurunan kemungkinan resiko melahirkan
sesaria pada wanita senam yang nalipara Eileen Bryashow. 2007).
Dari dari kota Metro pelaksanaan kelas ibu dilaksanakan setiap satu bulan sekali
dengan pertemuan kelas ibu 3 kali, pertemuan pertama menjelaskan materi, setelah materi
selesai dilakukan evaluasi dan tanya jawab, kemungkinan dilakukan senam hamil.
Sarana kelas itu di wilayah kerja Posyandu Yosomulyo 21 Metro Pusat adalah lembar
kelas ibu, kaset dan tipe, bantal dan tiker untuk senam hamil serta kursi dan meja untuk ibu
hamil.
Pelaksanaan kelas ibu, bidan sebagai fasilitator, senam hamil (kelas ibu) merupakan
program baru dari Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, maka penulis ingin menganalisis
pelaksanaan senam hamil di Posyandu Yosomulyo 21 Metro Pusat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah
pada karya tulis ilmiah ini yaitu "Analisa Senam Hamil Pada Ibu Hamil di Kelas Ibu di
Posyandu Yosomulyo 21 Metro Pusat Tahun 2008".

enelitian

C. Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti sebagai berikut :
1. Sifat peneliti
: Analitik
2. Subyekt Peneliti
: Ibu yang melaksanakan senam hamil
3. Obyek Peneliti
: Pelaksanaan senam hamil
4. Tempat Penelitian
: Posyandu Yosomulyo 21 Metro Pusat
5. Waktu
: April Mei 2008
: Dalam Pelaksanaan Senam Hamil Ada Tingkat Kesejahteraan Psokologis, dan Penurunan
Ketidaknyamanan Fisik Pada Ibu Hamil yang Menjalani Rutin Dibandingkan dengan yang
Baik.
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan pelaksanaan senam hamil di kelas
ibu di Posyandu Yosomulyo 21 Metro Pusat.
E. Manfaat
Hasil penelitian diharapkan memberi manfaat:
1. Untuk Ibu
Untuk menambah pengetahuan bagi ibu tentang pentingnya manfaat senam hamil

2. Bagi Petugas Kesehatan


Untuk dapat meningkatkan program yang sudah berjalan
3. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan penerapan hasil stud

Tinjauan pustaka

Senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang dilakukan
khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. (Mandriwati,
2008, hlm 171).
Senam hamil adalah terapi latihan gerak yang diberikan kepada ibu hamil untuk
mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk mengahadapi dan
mempersiapkan persalinan yang cepat, aman dan spontan (Huliana, 2001, hlm 90).
Senam hamil adalah sebuah program berupa latihan fisik yang sangat penting bagi
calon ibu untuk mempersiapkan saat persalinannya (Indiarti, 2008 hlm 28).
2. Tujuan Senam Hamil
Menurut Mandriawati (2008, hlm 171) tujuan senam hamil adalah :
a. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen,
otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses pesalinan.
b. Membentuk sikap tubuh. Sikap tubuh yang baik selama kelahiran dan persalinan dapat
mengatasi keluhan-keluhan umum pada wanita hamil, mengharapkan
letak
janin
normal, mengurangi sesak
nafas akibat bertambah besarnya perut.
c. Menguasaai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai peranan penting dalam
persalinan dan selama hamil untuk mempercepat relaksasi tubuh yang diatasi dengan napas
dalam, selain itu juga untuk mengatasi rasa nyeri pada saat his.
d. Menguatkan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat tubuh ibu yang
makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
e. Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik (vena) secara segmental
yang tak jarang terjadi pada ibu hamil.
f. Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah besarnya janin maka dia akan mendesak
isi perut ke arah dada. hal ini akan membuat rongga dada lebih sempit dan nafas ibu tidak
bisa optimal. dengan senam hamil maka ibu akan dapat berlatih agar nafasnya lebih panjang
dan tetap relaks.
g. Latihan pernafasan khusus yang disebut panting quick breathing terutama dilakukan
setiap saat perut terasa kencang.
h. Latihan mengejan latihan ini khusus utuk menghadapi persalinan, agar mengejan secara
benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir.
i. Mendukung ketenagan fisik (Huliana,2001 hlm 91).
3. Manfaat Senam Hamil
Menurut Mandriawati (2008, hlm 172) manfaat senam hamil adalah :
a.
Mengatasi sembelit (konstipasi), kram dan nyeri punggung. b.
Memperbaiki
sirkulasi darah
c.
Membuat tubuh segar dan kuat dalam aktivitas sehari-hari. d.
Tidur lebih nyenyak.
e.
Mengurangi resiko kelahiran premature. f. Mengurangi stress.

g.
Membantu mengembalikan bentuk tubuh lebih cepat setelah melahirkan. h. Tubuh lebih
siap dan kuat di saat proses persalinan.
i. Bertemu dengan calon ibu lain bila ibu melakukannya kelas senam hamil. (Huliana,2001,
hlm 91)
4. Syarat Melakukan Senam Hamil
Menurut Mandriawati (2008, hlm 172) syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan senam
hamil adalah :
a. Kehamilan berjalan normal
b. Diutamakan pada kehamilan pertama atau kehamilan berikutnya yang mengalami
kesulitan persalinan.
c. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.
d. Latihan dilakuka n secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu.
e. Jangan membiarkan tubuh ibu kepanasan dalam jangka waktu panjang. istirahatlah
sejenak.
f. Gunakan bra yang cukup baik untuk olah raga dan semacam decker yang bisa
menyokong kaki.
g. Minum cukup air
h. Perhatikan keseimbangan tubuh (kehamilan mengubah keseimbangan tubuh Ibu)
i. Lakukan olahraga sesuai porsi dan jangan berlebihan. Jika terasa pusing, kram, lelah atau
terlalu panas, istirahat saja. (Stoppard,2008 hlm 193)
5. Kontraindikasi Senam Hamil
Menurut Mandriawati (2008, hlm 174) kontraindikasi senam hamil adalah :
a.
Kelainan jantung
b.
Tromboplebitis
c.
Emboli Paru
d.
Perdarahan pervaginam
e. Ada tanda kelainan pada janin
f. Plasenta previa
6. Waktu Untuk Melakukan Senam Hamil
Menurut Mandriawati (2008, hlm 172)
dianjurkan untuk melakukan senam hamil yaitu
setelah usia kehamilan 22 minggu.
7. Tempat Melakukan Senam Hamil
Untuk menjamin dilakukanya senam hamil dengan aman dan benar dibutuhkan tuntunan
yang jelas atau instruktur yang berpengetahuan dan terampil. Oleh karena itu, dianjurkan
agar ibu hamil melakukan senam hamil bersama ibu hamil yang lain di Rumah Sakit atau
Rumah Bersalin yang akan digunakan untuk bersalin. Karena ditempat tersebut akan ada
saling tukar pengalaman, bertambah semangat juga akan ada penambahan wawasan bisa
diberikan oleh petugas medis yang merangkap sebagai instruktur. (Kushartanti, 2004 hlm 24)
Namun jika tidak sempat atau jarak rumah terlalu jauh dari Rumah Sakit atau Klinik, bisa
juga dilaksanakan dirumah dengan dibantu instruktur atau ibu sudah pernah mengikuti senam
hamil dan sudah mengerti bagaiman cara melakukannya misalnya diteras atau diruang
keluarga. (Musbikin, 2005 hlm 145)
8. Tahapan Senam Hamil
a. Latihan Pendahuluan
Lakukan pemanasan (pendahuluan) sebelum memulai program olah raga yang berguna
merangasang sirkulasi darah,menggendorkan otot-otot dan tulang-tulang sendi sehingga
bergerak bebas , yang berarti mengurangi resiko kerusakan. (Stoppartd, 2002 hlm 191).
Cara melakukan latihan pemanasan yaitu :

1) Latihan I. Duduk tegak bersandar pada kedua lengan, kedua tungkai diluruskan dan
dibuka sedikit, seluruh tubuh lemas.
2) Latihan II. Duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus dan rapat.
3) Latihan III. Duduk tegak, kedua tungkai kaki lurus, rapat dan releks.
4) Latihan IV. Duduk bersila tegak, kedua tangan diatas bahu dan kedua lengan disamping
buah dada.
5) Latihan V. Berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan dan kedua lutut ditekuk.
6) Latihan VI. Berbaring terlentang, kedua lengan disamping badan kedua tungkai luarus dan
enak.
7) Latihan VII. Putarkan panggul kekiri sebanyak 4 kali dan kanan 4 kali dengan
menggerakan panggul kekiri, tekannkan punggung kekanan sambil mengempiskan perut dan
mengerutkan liang dubur. Gerakkan panggul kekanan , anggkat pinggang, gerakan kembali
panggul kekiri dan seterusnya sampai 4 kali gerakan memutar, kemudian lakukan hal tersebut
kearah kanan sebanyak 4 kali.
b. Latihan Inti
Latihan inti ini bertujuan untuk pembentukan sikap tubuh yang baik. Sikap tubuh yang baik
akan menyebabkan tulang panggul naik, sehingga janin berada pada kedudukan yang
normal. Latihan kontraksi dan relaksasi latihan untuk mempetoleh dan mengatur sikap tubuh
untuk releks pada saat yang diperlukan.Latihan pernafasan untuk menguasai berbagai aspek
pernafasan.
Cara melakuka n latihan inti ,yaitu:
1) Berbaring dengan satu bantal di bawah kepala dan satu bantal lagi di bawah lutut,
silangkan kaki dan dekaplah kedua kaki secara bersama erat-erat. Kencangkan otot-otot
pantat dan tarik ke atas seolah-olah ingin menghabiskan kencing secara perlahan. Ini akan
membantu memantapkan otot-otot dasar panggul.
2) Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu.
Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai.
3) Berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan di samping badan, dan rileks.
c. Latihan pendinginan
Senam hendaknya diakhiri dengan gerakan
pendinginan. Latihan ini berguna untuk
mengembalikan denyut jantung kearah normal dan mencegah mengumpulnya darah pada
bagian kaki.
Cara melakukan latihan pendinginan, yaitu berjalan secara biasa, lalu berjalan secara
menjinjit, berjalan dengan telapak kaki menggenggam sambil menarik dan membuang napas,
dan sambil mengerakkan tangan naik turun. Lakukan selama 5-10 menit.

disadur dari http://creasoft.wordpress.com


Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas
dinding perut, ligament-ligament, otot-otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses
persalinan (FK. Unpad, 1998).
Tujuan Senam Hamil
Mochtar (1998) membatasi tujuan senam hamil menjadi tujuan secara umum dan khusus,
tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut :

Tujuan umum senam hamil adalah melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga
kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan, mempertinggi
kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam
menghadapi persalinan dan membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
Tujuan khusus senam hamil adalah memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot
dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam
mekanisme persalinan, melenturkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses
persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi
keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak napas, menguasai teknik-teknik
pernapasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada ketenangan.
Manfaat Senam Hamil
Esisenberg (1996) membagi senam hamil menjadi empat tahap dimana setiap tahapnya
mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan manfaat senam hamil yaitu:
Senam Aerobik
Merupakan aktifitas senam berirama, berulang dan cukup melelahkan, dan gerakan yang
disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan. Manfaat dari senam aerobik ini adalah
meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot, merangsang paru-paru dan jantung juga
kegiatan otot dan sendi, secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh
terutama kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen, meningkatkan peredaran
darah, meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot, meredakan sakit punggung dan sembelit,
memperlancar persalinan, membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan
makanan sehat), mengurangi keletiham dan menjadikan bentuk tubuh yang baik setelah
persalinan.
Kalestenik
Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat membugarkan dan
mengembangkan otot-otot serta dapat memperbaiki bentuk postur tubuh. Manfaatnya adalah
meredakan sakit punggung dan meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama
mempersiapkan tubuh dalam menghadapi persalinan.
Relaksasi
Merupakan latihan pernapasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini bisa dikombinasikan
dengan katihan kalistenik. Manfaatnya adalah menenangkan pikiran dan tubuh, membantu
ibu menyimpan energi untuk ibu agar siap menghadapi persalinan.
Kebugaran Panggul (biasa disebut kegel)
Manfaat dari latihan ini adalah menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya (perinial) sebagai
kesiapan untuk persalinan, mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.
Dalam perkembangannya, senam hamil banyak menimbulkan kontroversi. Hal ini disebabkan
dalam kalangan masyarakat dahulu (dan mungkin masih, ada sampai sekarang) yang terjebak

mitos bahwa seorang ibu hamil tidak boleh bekerja, tidak boleh banyak bepergian, tidak
boleh makan ikan dan masih banyak tidak boleh yang lain .
Hal ini tentunya akan sangat merugikan mengingat besarnya manfaat senam hamil jika
diterapkan pada semua ibu hamil agar kehamilan dan persalinannya dapat berjalan secara
fisiologis. Untuk menciptakan kondisi tersebut sangat dibutuhkan peningkatan pengetahuan
ibu hamil. Dengan meningkatnya pengetahuan ibu hamil maka ibu akan semakin merasakan
pentingnya senam hamil bagi kesehatan diri dan janinnya. Munculnya kesadaran ini akan
memberikan dampak pada ibu untuk dapat melaksanakan secara teratur.

Definisi Senam Hamil


Senam hamil ialah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan mempertahankan elastisitas
otot-otot dinding perut, ligament-ligament, otot dasar panggul yang berhubungan dengan
proses persalinan (FK Unpad, 1998).
Tujuan Senam Hamil
Mochtar (1998) membagi tujuan dari senam hamil menjadi tujuan secara umum dan
khusus, tujuan tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Tujuan Umum:
a. Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan
persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan.
b. Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan
penolong dalam menghadapi persalinan.
c. Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis.
1. Tujuan Khusus:

a. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar


panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang berperan dalam mekanisme
persalinan.
b. Melonggarkan persendianpersendian yang berhubungan dengan proses
persalinan.
c. Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhankeluhan, letak janin dan mengurangi sesak nafas.
d. Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan.
e. Dapat mengatur diri kepada ketenangan.
Manfaat Senam Hamil
Eisenberg (1996), membagi senam hamil menjadi 4 tahap dimana setiap tahapnya
mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan manfaat dari senam hamil tersebut,
yaitu:
1. Senam Aerobik
Merupakan aktivitas senam berirama, berulang dan cukup melelahkan, dan gerakan
yang disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan.
Manfaat:
a. Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot
b. Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi

c. Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama


kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen.
d. Meningkatkan peredaran darah.
e. Meningkatkan kebugaran dun kekuatan otot.
f. Meredakan sakit punggung dan sembelit
g. Memperlancar persalinan.
h. Membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan makanan sehat).
i. Mengurangi keletihan.
j. Menjanjikan bentuk tubuh yang baik setelah melahirkan.
1. Kalistenik
Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat membugarkan
dan mengembangkan otot-otot serta dapat memperbaiki bentuk postur tubuh.
Manfaat:
a. Meredakan sakit punggung.
b. Meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam
menghadapi masa persalinan.
1. Relaksasi
Merupakan latihan pernafasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini bisa
dikombinasikan dengan latihan kalistenik.

Manfaat:
a. Menenangkan pikiran dan tubuh.
b. Membantu ibu menyimpan energi untuk ibu siap menghadapi persalinan.
1. Kebugaran Panggul (biasa disebut latihan kegel)
Manfaat:
a. Menguatkan otot-otot vagina dan sekitarnya (perineal) sebagai persiapan untuk
persalinan.
b. Mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.
Syarat Mengikuti Senam Hamil
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum mengikuti
senam hamil. Menurut Mochtar (1998), syarat tersebut antara lain:
1. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau bidan.
2. Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu.
3. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan fisik ibu.
4. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah pimpinan
instruktur senam hamil.
Waktu Pelaksanaan Senam Hamil
Senam hamil dianjurkan dilakukan ketika janin dalam kandungan telah berusia lebih
dari 3 bulan, karena sebelum usia kandungan menginjak 3 bulan penlekatan janin di dalam

uterus belum terlalu kuat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko abortus
(Kushartanti dkk, 2004).
Tanda dan Gejala Senam Hamil Harus Dihentikan
Menurut Hening (1992), ada beberapa tanda dan gejala senam hamil harus dihentikan,
antara lain:
1. Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada persendian.
2. Kontraksi rahim yang lebih sering (interval <20 menit).
3. Perdarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban.
4. Nafas pendek yang berlebihan.
5. Denyut jantung yang meningkat (> 140 x/menit).
6. Mual dan muntah yang menetap.
7. Kesulitan jalan.
8. Pembengkakan yang menyeluruh.
9. Aktifitas janin yang berkurang.
Kontra Indikasi Senam Hamil
Ada beberapa kontra indikasi senam hamil yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Kontra Indikasi Absolute atau Mutlak

Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru, serviks
inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan, pervaginam pada trimester II
dan III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa, preeklamsi maupun
hipertensi.
2. Kontra Indikasi Relative
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur, paru
bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat
operasi tulang ortopedi, dan perokok berat.
3. Segera menghentikan senam hamil
Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat senam, sakit kepala, nyeri
dada, nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan gerakan bayi intra uterin
(Adi Wiyono, 2004).
Tempat Dan Latihan Senam Hamil
Dalam melakukan senam hamil menurut Hening (1992) memerlukan tempat untuk
melakukan latihan tersebut, adapun syarat dari tempat senam hamil tersebut adalah:
1. Ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih.
2. Lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.
3. Dinding ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu untuk
konsentrasi dan memberi kesempatan untuk mengkoreksi gerakannya sendini.

4. Alat dan perkakas di dalam ruangan dipilih yang berwarna muda untuk memberi
suasana tenang.
5. Ada iningan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi
Susunan Latihan Senam Hamil
Sejak tahun 1972 latihan senam hamil yang disusun secara metodis ini telah diberikan
di rumabh sakit sebagai bagian dari Prenatal Care. Latihan yang diberikan secara teratur,
terpimpin dan disesuaikan dengan umur kehamilan penderita ini disusun sebagai berikut:
1. Teori, yang berupa penerangan dan diskusi mengenai persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan proses kehamilan, proses persalinan dan kesehatan wanita
hamil, sesuai dengan umur kehamilan saat itu. Latihan dalam bidang teori ini
diberikan selama 15 menit sebelum melakukan senam, pengetahuan tersebut di atas
menanamkan kepercayaan kepada diri sendiri dan menanamkan pengertian
mengenai proses alami tersebut, sehiugga wanita tersebut dapat mempersiapkan diri
untuk menghadapi persalinannya kelak.
2. Praktika, di mana wanita hamil berlatih melaksanakan bentuk-bentuk latihan senam
hamil disertai penjelasan-penjelasan yang perlu. Penjelasan tersebut adalah tentang
tujuan bentuk latihan yang bersangkutan serta untuk membantu wanita hamil agar
mampu merasakan otot-otot yang terlibat dalam suatu bentuk latihan (Primadi,
1998).
Gerakan Dasar Senam Hamil
Rumah Sakit Ibu Anak (RSIA) Hermina Group memberikan beberapa gerakan dasar
senam hamil, yang dapat dilakukan ibuu di rumah, yaitu:

1. Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan rileks. Dilakukan
sebanyak mungkin setiap hari.
2. Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan kedua bahu. Keempat
anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai. Kemudian
lakukan gerakan sebagai berikut:
a. Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat sambil
mengempiskan perut dan mengerutkan lubang dubur. Kemudian turunkan
pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot dinding
perut dan otot dasar panggung. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali.
b. Sikap merangkak, letakkan kepala diantara kedua tangan lalu menoleh ke
samping kiri/kanan, kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh
kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin ke samping. Bertahanlah pada
posisi tersebut selama 1 menit, kemudian ditingkatkan menjadi 5 hingga 10
menit sesuai dengan kekuatan ibu hamil.
3. Berbaring miring ke kiri, lebih baik ke arah punggung bayi. Lutut kanan diletakkan
di depan lutut kin, lebih baik diganjal bantal. Lengan kanan ditekuk di depan dan
lengan kiri di belakang badan.
4. Berbaring miring, kedua lengan dan kedua lutut ditekuk, di bawah kepala diberi
bantal dan di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal agar perut tidak
menggantung. Tutup mata, tenang, dan atur pernafasan dengan teratur dan
berirama.

5. Berbaring terlentang, kedua lutut dipegang kedua tangan dan usahakan rileks.
Kemudian lakukan kegiatan-kegiatan seperti berikut: Buka mulut secukupnya,
kemudian mulut ditutup. Lalu mengejan seperti gerakan membuang air besar.
Gerakannya ke bawah badan dan ke depan. Setelah tidak dapat menahan karena
lelah, kembali ke posisi awal. Ulangi latihan ini sebanyak 3-4 kali, dengan interval
dua menit (RSIA Hermina, 2004).
Susunan Lengkap Program Senam Hamil
Seperti program olahraga pada umumnya, dan senam pada khususya, maka pada
pelaksanaan senam hamil ini harus terkandung unsur pemanasan dan pendinginan.
Pemanasan dilakukan selama kurang lebih 5 menit dengan gerakan utama jalan ditempat atau
langkah kaki, disertai gerakan pelan dari seluruh tubuh mulai leher sampai ujung kaki.
Masih dalam posisi berdiri, latihan dilanjutkan dengan latihan kebugaran selama 15
menit, dan pendinginan 5 menit. Latihan penguatan dan peregangan dilakukan pada posisi
berdiri selama 5 menit, dan posisi duduk, merangkak serta tidur selama 10 menit. Dengan
tetap pada posisi tidur, latihan dilanjutkan dengan latihan relaksasi dan latihan pernafasan
masing-masing selama 5 menit. Akhir dari seluruh latihan senam hamil ini adalah latihan
penenangan. Latihan penenangan diiringi musik lembut dan dipandu untuk mendapatkan
bayangan yang indah, serta disugesti untuk mendapatkan kepercayaan diri menghadapi
persalinan. Adapun dalam latihan senam hamil ini menurut Kushartanti (2004) mencakup
empat komponen pokok yaitu latihan kebugaran, latihan penguatan dan peregangan, latihan
relaksasi dan terakhir latihan pernafasan.
Untuk lebih jelasnya program latihan senam hamil menurut Kushartanti (2004) adalah
seperti berikut mi:

1. Pemanasan dan pendinginan.


Gerakan pada pemanasan ini dimaksudkan untuk mengantarkan semua otot dan
jantung-paru dalam melayani gerakan senam selanjutnya.
a. Ambil nafas
Dengan jalan ditempat ambil nafas dari hidung dan keluarkan lewat mulut.
Saat ambil nafas, tangan diangkat ke atas.
b. Regang leher
Dengan tetap jalan ditempat, pegang perut dengan kedua tangan, tunduk
tegakkan kepala, patahkan ke kanan dan ke kiri serta tengok kanan kiri.
c. Putar bahu kebelakang
Dengan posisi kangkang, dan lutut sedikit ditekuk, bahu diputar ke belakang
bergantian kanan kiri, untuk selanjutnya bersama-sama keduanya.
d. Regang otot samping
Dengan panggul ke kanan dan ke kiri, regang otot samping sambil menarik
satu tangan bergantian. Pada saat peregangan dipertahankan beberapa detik.
e. Regang lengan, punggung dan pinggang
Dengan posisi membungkuk kita lempar-tarik lengan ke depan dan selanjutnya
ke bawah untuk meregang pinggang.
f. Regang kencang panggul

Dengan satu kaki jinjit miring bergantian, rasakan peregangan panggul dan
tarik dubur maupun perut bagian bawah ke dalam.
g. Ayun tungkai ke depan
Ayunkan tungkai ke depan disertai ayunan lengan.
2. Latihan Kebugaran
Latihan ini bertujuan untuk memperbaiki kerja jantung, pembuluh darah dan
paru dalam mengedarkan makanan dan oksigen ke seluruh tubuh.
Prinsip gerakan dalam latihan ini adalah menggerakkan seluruh otot, terutama
otot besar yang ada di kaki, punggung dan lengan, sehingga jantung terpacu berdenyut
lebih cepat dan keras, frekuensi pernafasan meningkat dan tubuh mengeluarkan
keringat. Gerakan dasar : jalan di tempat atau melangkahkan kaki ke depan, belakang
dan samping dengan berbagai variasi gerakan tangan dan badan. Target: frekuensi
denyut jantung 110-125 kali/menit.
Gerakan pada fase ini antara lain:
a. Langkah depan, lengan depan atas
Dengan posisi berdiri tungkai kanan melangkah maju satu kali diikuti tungkai
kiri merapat. Bersamaan dengan itu dorong kedua lengan lurus ke depan
setinggi bahu, selanjutnya lakukan langkah mundur satu kali bersamaan
dengan gerakan kedua lengan atas.
b. Langkah depan, lengan bawah samping

Gerakan tungkai seperti latihan pertama, hanya kedua tangan diayun ke bawah
pada saat langkah mundur kedua tangan dibuka ke samping.
c. Langkah samping, ayun lengan depan
Gerakan tungkai melangkah ke kanan satu kali, dengan tungkai kiri merapat,
bersamaan dengan itu kedua lengan diangkat lurus ke depan setinggi bahu dan
diturunkan kembali, dilanjutkan gerakan dengan arah sebaliknya.
d. Langkah samping , ayun lengan samping
Langkah sama dengan langkah tiga, namun kedua lengan diayunkan ke
samping kemudian diturunkan.
e. Langkah ke belakang, lengan depan atas
Gerakan sama dengan latihan pertama, hanya variasi langkah tungkai ke
belakang.
f. Langkah belakang, lengan bawah samping
Gerakan sama dengan latihan dua, hanya variasi langkah ke belakang.
g. Langkah samping, tangan atas
Langkahkan kaki ke kanan, dan ikuti dengan kaki kiri. Langkah ke kiri
kembali ke posisi semula. Sambil melangkah, naikkan kedua lengan ke atas
dan ke bawah.
h. Langkah samping, tangan bawah

Langkahkan kaki seperti patda latihan tujuh, namun lengan bawah diayun
kebelakang-depan dengan posisi lengan atas ke belakang.
i. Langkah depan tegak anjur
Langkahkan tungkai kanan ke depan, dan ikuti dengan langkah tungkai
kiri posisi membuka (tegak-anjur). Ulangi langkah maju sekali lagi, dan
teruskan dengan langkah mundur ke posisi semula. Lakukan gerakan lengan
seperti memompa, baik pada saat maju maupun mundur. Teruskan dengan
mengangkat kaki ke atas bergantian kanan dan kiri.
j. Langkah samping, putar lengan
Lakukan gerakan dua langkah ke kanan dan ke kiri dengan satu lengan diputar
bergantian. Kombinasikan dengan gerakan memutar kedua lengan dan
membuka lengan pada posisi tekuk siku. Variasikan pula dengan gerakan kaki
jinjit.
3. Latihan Penguatan dan Peregangan
Dalam latihan ini semua otot terutama yang berperan dalam persalinan dikuatkan
dan diregang. Otot lain yang berperan dalam perbaikan postur tubuh ibu hamil
juga dilatih dalam latihan ini. Otot perut dan otot dasar panggul menjadi sasaran
utama, ditambah dengan otot leher, lengan, atau tubuh bagian atas, punggung, dan
kaki atau tubuh bagian bawah. Latihan ini dilakukan pada posisi berdiri, duduk,
merangkak, ataupun tidur. Gerakannya antara lain:
a. Penguatan otot leher

Satu tangan menyangga kepala, yang lain berkacak pinggang. Dorongkan


kepala ke tangan dan dorongkan tangan ke kepala. Lakukan bergantian dengan
sisi yang lain.
b. Penguatan otot bahu
Tekuk satu tangan di atas bahu, dengan tangan lain lurus ke samping, lakukan
gerakan ngeper baik pada tangan maupun kaki. Lakukan bergantian antara
tangan kanan dan kiri.
c. Penguatan otot lengan depan
Tekuk kedua lengan di depan badan bersama-sama, sambil angkat dan
tekuk kaki bergantian ke atas.
d. Penguatan otot
Kaitkan kedua lengan lurus dibelakang badan, gerakkan naik turun dengan
posisi kaki berdiri tegak.
e. Penguatan otot perut
Dengan posisi kaki kangkang dan lutut sedikit ditekuk, gerakkan satu tangan
lurus dan atas sampai ke depan badan bersamaan dengan
mengkontraksikan otot peru maupun otot dasar panggul.
f. Penguatan otot kaki

Ambil posisi duduk dengan kedua tangan menyangga di belakang badan,


luruskan kaki ke depan ke belakang bergantian dan teruskan dengan kedua
kaki bersama-sama. Variasikan gerakan ini dengan gerakan kaki ke samping
maupun memutar.
g. Penguatan otot samping panggul
Dengan posisi duduk seperti latihan enam, tarik satu tungkai menyilang
tungkai yang lain, tarik kembali sehingga lurus dan ulangi gerakan ini
beberapa kali, bergantian kanan dan kiri.
h. Penguatan otot dasar panggul
Dengan posisi duduk bersila, tekan lutut dengan kedua tangan, bungkukkan
badan.
i. Penguatan otot bahu
Dengan posisi duduk bersilang letakkan kedua tangan di atas bahu. Putar siku
ke depan alas, belakang dan bawah berulang kali.
j. Penguatan otot lengan
Dengan posisi merangkak, julurkan satu lengan ke depan setinggi bahu.
Lakukan gerakan ini bergantian kanan dan kiri.
k. Penguatan otot punggung
Dengan posisi merangkak naik turunkan punggug secara perlahan dan
berulang kali.

1. Penguatan otot panggul


Dengan posisi merangkak, goyangkan panggul ke kanan dan ke kiri dengan
gerakan ngeper. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
m. Penguatan otot lengan
Dengan posisi merangkak ayunkan badan ke depan dan ke belakang,
kemudian tahan pada posisi panggul di atas tumit beberapa saat. Ulangi
gerakan ini beberapa kali.
n. Penguatan otot belikat
Dengan posisi tidur telentang kaitkan kedua tangan di belakang kepala.
Tekan kedua lengan ke lantai tahan beberapa detik, kemudian kendorkan.
Ulangi gerakan ini beberapa kali.
o. Penguatan otot tubuh bagian atas
Dengan posisi tidur telentang dan kedua lutut ditekuk angkat panggul sampai
badan lurus membentuk segitiga antara kedua tungkai bawah dengan lantai.
p. Penguatan otot perut bagian atas
Dengan posisi tidur telentang tarik kedua kaki mendekati perut angkat kepala
dan tahan beberapa saat untuk kemudian dikendorkan kembali. Pada saat
mengangkat kepala nafas harus ditahan.
q. Penguatan otot panggul dan perut bagian bawah

Dengan posisi tidur telentang tekuk kedua lutut dan kemudian gerakkan kedua
lutut bersama-sama ke arah lantai, kembali ke posisi semula dan gerakkan
kedua lutut kearah yang lain. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
4. Latihan Relaksasi
Sasaran utama dari latihan ini adalah relaksasi seluruh tubuh terutama otot dasar
panggul. Relaksasi ini sangat bermanfaat untuk menghadapi kontraksi rahim kala
I maupun kala II. Di samping itu relaksasi juga dapat mengurangi stress ibu saat
kehamilan berlangsung. Relaksasi ini dapat dilakukan setiap saat. Gerakan
relaksasi ini antara lain:
a. Relaksasi otot muka
Kerutkan otot muka, tahan 1 sampai 2 detik, kemudian lepaskan sehingga
betul-betul terasa relaksasi. Ulangi latihan ini beberapa kali. Posisi tidur
terlentang, lutut ditekuk.
b. Relaksasi lengan-tangan
Dengan posisi tidur terlentang angkat lengan bawah 900 dari lantai. Genggam
tangan dan kerutkan lengan kuat-kuat pertahankan 1-2 detik, dan lepaskan
kembali. Ulangi beberapa kali.
c. Relaksasi otot perut dan dasar panggul
Dengan posisi terlentang atau miring, kerutkan otot perut, tahan 1-2 detik, lalu
lepaskan. Ulangi beberapa kali, tarik juga dan perut bawah ke dalam
d. Relaksasi kaki dan tungkai

Dengan posisi tidur terlentang atau miring luruskan ujung kaki menghadap ke
bawah tahan beberapa detik kemudian lepaskan.
e. Relaksasi seluruh tubuh
Dengan posisi tidur terlentang atau miring, kontraksikan seluruh otot dan
ambil nafas teratur, relaks. Bayangkan sesuatu yang menyenangkan dan
nikmatilah relaksnya tubuh.
5. Latihan Pernafasan
Latihan ini pada dasarnya melatih teknik pernafasan perut (diafragma) dan
pernafasan dada. Sesuai dengan kebutuhannya untuk mengatasi nyeri selama
persalinan, maka kedua teknik pernafasan di atas dapat digabung maupun
dimodifikasi. Gerakannya antara lain:
a. Pernafasan perut
Dengan sikap berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan di
samping badan, dan relaks, letakkan tangan kiri di atas perut. Tarik nafas
dalam melalui hidung, sampai perut menggelembung dan tangan kiri
terangkat. Tahan sampai beberapa detik dan hembuskan nafas lewat mulut.
Ulangi dengan frekuensi 8 kali per menit. Teknik pernafasan ini digunakan
untuk mempercepat relaksasi, mengatasi stress dan mengatasi nyeri his palsu
mauun his permulaan kala I.
b. Pernafasan dada dalam
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua lengan

di samping badan dan relaks, letakkan tangan di atas dada. Tarik nafas dalam
melalui hidung dengan mengembangkan dada sehingga tangan kanan
terangkat. Tahan satu sampai dua detik, dan hembuskan nafas lewat celah bibir
sehingga tangan kanan turun mengikuti surutnya badan. Frekuensi yang
dianjurkan 8 kali per menit. Teknik pernafasan ini menggantikan pernafasan
perut apabila nyeri his kala I sudah cukup
c. Pernafasan dada cepat
Dengan sikap berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan
di samping badan dan relaks tarik nafas cepat melalui hidung dan hembuskan
cepat melalui mulut, mulailah dengan frekuensi 30 kali per menit yang makin
lama makin dipercepat hingga 60 kali per menit, penrlambat lagi sedikit demi
sedikit hingga kembali menjadi 30 kali per menit.
d. Pernafasan kombinasi perut dan dada
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua lengan di
samping dada dan relaks, katubkan kedua tangan pada batas antara dada dan
perut. Lakukan pernafasan perut selama 30 detik. Teknik pernafasan ini
digunakan untuk mengatasi nyeri his pertengahan kala I.
e. Pernafasan kombinasi perut, dada dalarn, dan dada cepat
Dengan sikap berbaring terlentang kedua lutut ditekuk, kedua lengan di
samping dada dan relaks. Lakukan pernafasan perut selama 15 detik, lanjutkan
dengan pernafasan dada dalam 15 detik, kemudian pernafasan dada cepat yang
makin lama makin dipercepat untuk kemudian diperlambat dan dilanjutkan

pernafasan dada dalam dan diakhiri pernafasan perut Teknik pernafasan ini
digunakan untuk mengatasi rasa nyeri his pertengahan dan akhir kala I dan
juga mengatasi keinginan mengejan yang belum boleh dilakukan (Kushartanti,
2004).

Anda mungkin juga menyukai