Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses menua adalah keadaan yang tidak dapat dihindarkan. Manusia
seperti halnya semua makhluk hidup didunia ini mempunyai batas
keberadaannya dan akan berakhir dengan kematian. Perubahan-perubahan
pada usia lanjut dan kemunduran kesehatannya kadang-kadang sukar
dibedakan dari kelainan patologi yang terjadi akibat penyakit. Dalam bidang
endokrinologi hampir semua produksi dan pengeluaran hormon dipengaruhi
oleh enzim-enzim yang sangat dipengaruhi oleh proses menjadi tua.
Pada saat ini, jumlah usia lanjut (lansia, berumur >65 tahun di dunia
diperkirakan men!apai "5# juta orang ($% dari seluruh penduduk dunia, dan
nilai ini diperkirakan akan terus meningkat. &ekitar 5#% lansia mengalami
intoleransi glukosa dengan kadar gula darah puasa normal.
&tudi epidemiologi menunjukkan bah'a pre(alensi Diabetes Melitus
maupun )angguan *oleransi )lukosa ()*) meningkat seiring dengan
pertambahan usia, menetap sebelum akhirnya menurun. Dari data +,-
didapatkan bah'a setelah men!apai usia .# tahun, kadar glukosa darah akan
naik /-0 mg%1tahun pada saat puasa dan akan naik sebesar 5,6-/. mg
%1tahun pada 0 jam setelah makan. &eiring dengan pertambahan usia, lansia
mengalami kemunduran 2isik dan mental yang menimbulkan banyak
konsekuensi. &elain itu, kaum lansia juga mengalami masalah khusus yang
memerlukan perhatian antara lain lebih rentan terhadap komplikasi
makro(askular maupun mikro(askular dari DM dan adanya sindrom geriatri.
Diabetes mellitus yang terdapat pada usia lanjut gambaran klinisnya
ber(ariasi luas dari tanpa gejala sampai dengan komplikasi nyata yang
kadang-kadang menyerupai penyakit atau perubahan yang biasa ditemui pada
usia lanjut.
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 1
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mengetahui perubahan 2isiologis sistem endokrin pada lansia.
2. Tujuan khusus
a. Mampu menjelaskan perubahan 2isiologis pada lansia.
b. Mengetahui gangguan gangguan sistem endokrin pada lansia.
!. Mengetahui inter(ensi pada gangguan sistem endokrin yang dilakukan
pada lansia.
C. Manaat Penulisan
/. Dapat memahami konsep teori perubahan 2isiologis sistem endokrin pada
lansia.
0. Dapat memahami gangguan 3 gangguan sistem endokrin pada lansia.
.. Dapat menerapkan inter(ensi yang dapat dilakukan pada gangguan sistem
endokrin pada lansia.
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 2
BAB II
TIN!AUAN PU"TA#A
A. Pr$ses Penuaan
Menurut 4onstantinides (/55", dalam 6oedhi-Darmojo dan ,adi
Martono, /555, Menua (menjadi tua 7 aging adalah suatu proses
menghilangnya se!ara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri 1 mengganti dan mempertahankan 2ungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap in2eksi serta memperbaiki kerusakan
yang diderita.
Dengan begitu manusia se!ara progresi2 akan kehilangan daya tahan
terhadap in2eksi dan akan menuntut makin banyak distorsi metabolik dan
struktural yang disebut sebagai 8Penyakit Degenerati29 (seperti hipertensi,
aterosklerosis, diabetes mellitus, dan kanker yang akan menyebabkan kita
menghadapi akhir hidup dengan episode terminal yang dramatik seperti
stroke, in2ark miokard, koma asidotik, metastasis kanker, dan sebagainya.
B. Anat$mi %an &isi$l$gi "istem En%$krin
&istem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem sara2, mengontrol dan
memadukan 2ungsi tubuh. :edua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh.
;ungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan
kelenjar hipo2ise posterior yang mempunyai asal dari sara2 (neural.
<ika keduanya dihan!urkan atau diangkat, maka 2ungsi dari kedua
kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem sara2. 6ila sistem endokrin
umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem sara2 bekerja melalui
neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung sara2.
-rgan-organ yang berperan dalam sistem endokrin adalah =
/. ,ipotalamus
0. :elenjar hipo2isis
.. :elenjar tiroid
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 3
". :elenjar paratiroid
5. Pankreas
6. :elenjar adrenal
$. )onad (testis dan o(arium
C. "truktur "istem En%$krin
:elenjar eksokrin melepaskan sekresinya kedalam duktus pada
permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus
intestinal.
:elenjar endokrin termasuk hepar, pankreas ( kelenjar eksokrin dan
endokrin , payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. &ebaliknya,
kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah .
D. Peru'ahan "(stem En%$krin )a%a Lansia
&ekitar 5#% lansia menunjukka intoleransi glukosa, dengan kadar gula
puasa yang normal. Penyebab dari terjadinya intoleransi glukosa ini adalah
2aktor diet, obesitas, kurangnya olahraga, dan penuaan.
;rekuensi hipertiroid pada lansia yaitu sebanyak 05%, sekitar $5% dari
jumlah tersebut mempunyai gejala, dan sebagian menunjukkan 8apatheic
thyrotoxicosis9.
6erikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada sistem endokrin
akibat proses menua=
/. Produksi hampir semua hormon menurun.
0. Penurunan kemampuan mendeteksi stress.
.. :onsentrasi glukosa darah meningkat dan tetap naik lebih lama
dibandingkan dengan orang yang lebih muda.
". ;ungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.
5. Penurunan kadar esterogen dan peningkatan kadar follicle stimulating
hormone selama menopause,yang menyebabkan thrombosis dan
osteoporosis.
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 4
6. Penurunan kadar progesterone.
$. Penurunan kadar aldosteron serum sebanyak 5#%.
>. Penurunan laju sekresi kortisol sebanyak 05%.
E. *angguan "istem En%$krin )a%a Lansia
1. Dia'etes Mellitus
a. Deinisi Dia'etes Mellitus )a%a Lansia
Diabetes melitus merupakan kelainan metabolisme yang kronis
terjadi de2isiensi insulin atau retensi insulin, di tandai dengan tingginya
keadaan glukosa darah (hiperglikemia dan glukosa dalam urine
(glukosuria atau merupakan sindroma klinis yang ditandai dengan
hiperglikemia kronik dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein sehubungan dengan kurangnya sekresi insulin se!ara absolut 1
relati2 dan atau adanya gangguan 2ungsi insulin.
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia
(Mansjoer, 0###.
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
(6runner dan &uddarth, 0##0.
Diabetes mellitus merupakan penyakit sistemis, kronis, dan
multi2aktorial yang di!irikan dengan hiperglikemia dan hipoglikemia.
( Mary,0##5
'. Pat$isi$l$gi
Diabetes melitus adalah suatu gangguan metabolik yang melibatkan
berbagai sistem 2isiologis, yang paling kritis adalah melibatkan
metabolisme glukosa. ;ungsi (askuler, renal, neurologis, dan penglihatan
pada orang yang mengalami diabetes dapat terganggu dengan proses
penyakit ini, 'alaupun perubahan perubahan ini terjadi pada jaringan yang
tidak memerlukan insulin untuk ber2ungsi.
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 5
6eberapa kondisi dapat menjadi predisposisi bagi seseorang untuk
mengalami diabetes, 'alaupun terdapat dua tipe yang dominan. Diabetes
mellitus tergantung insulin ( insulin dependent diabetes mellitus
( ?DDM , atau diabetes tipe ?, terjadi bila seseorang tidak mampu untuk
memproduksi insulin endogen yang !ukup untuk memenuhi kebutuhan
tubuh. *ipe diabetes ini terutama dialami oleh orang yang lebih muda.
Diabetes mellitus tidak tergantung insulin ( Non insulin dependent
diabetes mellitus ( @?DDM , atau diabetes tipe ??, adalah bentuk yang
paling sering pada penyakit ini. Antara >5 3 5# % orang dengan diabetes
memiliki tipe @?DDM yang lebih dekat dihubungkan dengan obesitas
daripada dengan ketidakmampuan untuk memproduksi insulin.
@?DDM bentuk yang paling sering diantara lansia, adalah an!aman
serius terhadap kesehatan karena beberapa alasan seperti komplikasi kronis
yang dialami dalam hubungannya dengan 2ungsi penglihatan, sirkulasi,
neurologis, dan perkemihan dapat lebih menambah beban pada sistem
tubuh yang telah mengalami penurunan akibat penuaan. &erta sindrom
hiperglikemia hiperosmolar nonketotik, suatu komplikasi diabetes yang
dapat mengan!am ji'a meliputi hiperglikemia, peningkatan
hiperosmolaritas serum, dan dehidrasi, yang terjadi lebih sering diantara
lansia.
+. Penatalaksanaan
1, Penatalaksanaan Me%is
/. -bat ,ipoglikemik oral
a) Golongan Sulfonilurea / sulfonyl ureas
-bat ini paling banyak digunakan dan dapat
dikombinasikan dengan obat golongan lain, yaitu biguanid,
inhibitor al2a glukosidase atau insulin. -bat golongan ini
mempunyai e2ek utama meningkatkan produksi insulin oleh sel-
sel beta pankreas, karena itu menjadi pilihan utama para penderita
DM tipe ?? dengan berat badan yang berlebihan. -bat 3 obat yang
beredar dari kelompok ini adalah=
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 6
/ )libenklamida (5mg1tablet.
0 )libenklamida mi!ronized (5 mg1tablet.
. )likasida (># mg1tablet dan )likuidon (.# mg1tablet.
b Golongan Biguanid / Metformin
-bat ini mempunyai e2ek utama mengurangi glukosa hati,
memperbaiki ambilan glukosa dari jaringan (glukosa peri2er.
Dianjurkan sebagai obat tunggal pada pasien dengan kelebihan
berat badan.
c) Golongan Inhibitor Alfa Glukosidase
Mempunyai e2ek utama menghambat penyerapan gula di
saluran pen!ernaan, sehingga dapat menurunkan kadar gula
sesudah makan. 6erman2aat untuk pasien dengan kadar gula
puasa yang masih normal.
0. ?nsulin
a) Indikasi insulin
Pada DM tipe ? yang tergantung pada insulin biasanya
digunakan ,uman Mono!ommponent ?nsulin ("# B? dan /##
B?1ml injeksi, yang beredar adalah A!trapid. ?njeksi insulin juga
diberikan kepada penderita DM tipe ?? yang kehilangan berat
badan se!ara drastis. Cang tidak berhasil dengan penggunaan obat
3 obatan anti DM dengan dosis maksimal, atau mengalami
kontraindikasi dengan obat 3 obatan tersebut, bila mengalami
ketoasidosis, hiperosmolar, dana sidosis laktat, stress berat karena
in2eksi sistemik, pasien operasi berat, 'anita hamil dengan gejala
DM gestasional yang tidak dapat dikontrol dengan pengendalian
diet.
b) enis Insulin
/ ?nsulin kerja !epat <enis 3 jenisnya adalah regular insulin,
!ristalin zink, dan semilente.
0 ?nsulin kerja sedang <enis 3 jenisnya adalah @P, (@etral
Protamine ,agerdon
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 7
. ?nsulin kerja lambat <enis 3 jenisnya adalah PD? (Protamine
Din! ?nsulin
2, Penatalaksanaan #e)era-atan
/. Diet
&alah satu pilar utama pengelolaan DM adalah peren!anaan
makan. +alaupun telah mendapat tentang penyuluhan peren!anaan
makanan, lebih dari 5# % pasien tidak melaksanakannya. Penderita
DM sebaiknya mempertahankan menu diet seimbang, dengan
komposisi idealnya sekitar 6> % karbohidrat, 0# % lemak dan /0 %
protein. :arena itu diet yang tepat untuk mengendalikan dan
men!egah agar berat badan tidak menjadi berlebihan dengan !ara =
:urangi kalori, kurangi lemak, konsumsi karbohidrat komplek,
hindari makanan yang manis, perbanyak konsumsi serat.
0. -lahraga
-lahraga selain dapat mengontrol kadar gula darah karena
membuat insulin bekerja lebih e2ekti2. -lahraga juga membantu
menurunkan berat badan, memperkuat jantung, dan mengurangi
stress. 6agi pasien DM melakukan olahraga dengan teratur akan
lebih baik, tetapi jangan melakukan olahraga yang berat 3 berat
2. Hi)$tir$i%isme
a. Pengertian Hi)$tir$i%isme )a%a Lansia
,ipotiroidisme adalah satu keadaan penyakit yang di sebabkan oleh
kurang penghasilan hormon tiroid oleh kelenjar tiroid. ,ipotiroidisme
adalah suatu keadaan di mana kelenjar tiroid kurang akti2 dan
menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. ,ipotiroid yang sangat berat di
sebut miksedema. ,ipotiroidisme terjadi akibat penurunan kadar hormon
tiroid dalam darah.
,ipotiroidisme sering dijumpai pada usia lanjut (lansia dengan
pre(alensi pada 'anita berkisar 5-0#% dan pada pria .->%. De2isiensi
hormon tiroid dapat terjadi se!ara primer akibat kegagalan produksi
hormon kelenjar tiroid atau akibat produksi !hyroid Stimulating "ormone
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 8
(*&, yang tidak !ukup karena kelainan pada hipotalamus atau hipo2isis
sentral atau sekunder. Pada lansia, hipotiroidisme sering tidak terdiagnosis
karena mani2estasi klinis yang atipikal dan dianggap bagian proses
penuaan. ,ormon tiroid yang berpengaruh pada hampir semua organ di
dalam tubuh dapat menimbulkan banyak tanda dan gejala klinis pada
berbagai sistem organ. ,ipotiroidisme primer yang paling sering terjadi
pada lansia mengindikasikan kemampuan kelenjar tiroid merespons
stimulasi *&, yang rendah. ,ipotiroidisme primer men!akup mani2estasi
klinis yang jelas tentang penurunan konsentrasi *" bebas (2*" dan
peningkatan konsentrasi *&,. 6entuk subklinis ditandai dengan
konsentrasi 2*" yang normal, tetapi dengan peningkatan konsentrasi *&,.
,ipotiroidisme primer lebih sering terjadi pada lansia 'anita akibat
kelainan autoimun yang berkisar dari tiroiditis ,ashimoto sampai dengan
tiroiditis lim2ositik kronik. Penyebab hipotiroidisme primer lain adalah
iatrogenik akibat pembedahan tiroid atau terapi iodine radioakti2.
'. Pat$isi$l$gi
?odium merupakan semua bahan utama yang dibutuhkan tubuh untuk
pembentukan hormon tyroid. 6ahan yang mengandung iodium diserap
usus, masuk ke dalam sirkulasi darah dan ditangkap paling banyak oleh
kelenjar tyroid. Dalam kelenjar, iodium dioksida menjadi bentuk yang
akti2 yang distimuler oleh *iroid &timulating ,ormon kemudian disatukan
menjadi molekul tiroksin yang terjadi pada 2ase sel koloid. &enya'a yang
terbentuk dalam molekul diyodotironin membentuk tiroksin (*" dan
molekul yoditironin (*.. *iroksin (*" menunjukkan pengaturan umpan
balik negati2 dari sekresi *iroid &timulating ,ormon dan bekerja langsung
pada tirotropihypo2isis, sedang tyrodotironin (*. merupakan hormon
metabolik tidak akti2. 6eberapa obat dan keadaan dapat mempengaruhi
sintesis, pelepasan dan metabolisme tyroid sekaligus menghambat sintesis
tiroksin (*" dan melalui rangsangan umpan balik negati2 meningkatkan
pelepasan *&, oleh kelenjar hypo2isis. :eadaan ini menyebabkan
pembesaran kelenjar tyroid.( ,otma Eumahorbo,/555
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 9
;ungsi @omal Pato2isiologi Mani2estasi :linis
Mengatur ke!epatan
metaboli! dan
kalorigenesis konsumsi
oksigen
Pengurangan ke!epatan
metaboli!, produksi panas,
konsumsi oksigen, dan
kebutuhan nutrisi
;ungsi kelenjar sebasea dan
keringat menurun
Miksedema
Penurunan suhu tubuh,
intoleransi terhadap !ua!a
dingin, rambut sedikit kering,
dan anoreksia
:ulit tampak kering, tebal,
pu!at, dan bersisik
Muka= Miksedema dan lidah
membesar ada edema peri2er
Mengatur metabolism
protein, karbohidrat, dan
lemak
Perubahan metabolisme
protein, karbohidrat, dan
lemak
Pengurangan sintesis protein,
glukogenesis, dan
penyimpanan glikogen
Peningkatan !airan interstisial
Pengurangan absorbs glukosa
dan ambilan selular
Pengurangan metabolism
lipid
Pengurangan produksi
eritropoietin
,iperkarotenemia
Metabolik= Anoreksia, berat
badab bertambah karena
edema, dan luka lambat
sembuh
Miksedema jaringan pada
lidah dan pita suara
,ipoalbuminemia dan
penurunan kadar glukosa
darah
Peningkatan trigliserida
serum dan kolesterol
Anemia= :ulit pu!at dan
kuning (bukan ikterik
Membuat sel peka
terhadap katekolamin
Perubahan 2ungsi
kardio(askular
Penurunan !urah jantung,
kontraktilitas, dan ke!epatan
Peningkatan !airan interstisial
dan !airan ruang ketiga
6rakikardia, <antung
membesar, e2usi peri!ardial,
dan hiponatremia
Mengukur ke!epatan
2ungsi selular= ?nteraksi
multiple dari hormone
Perubahan 2ungsi &PP
Perubahan 2ungsi reproduksi
&PP= Apatis, bi!ara tidak
jelas, letargi, somnolen, koma
paratesia,dan re2lek tendon
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 10
tiroid terhadap hormone
yang lain dan system
tubuh
lambat
Eeproduksi= Penurunan
libido, ereksi, in2etilitas,
ano(ulasi, dan oligospermia
(kurang sperma
+. Penatalaksanaan
:oma miksedema adalah situasi yang mengan!am nya'a yang
ditandai oleh eksaserbasi (perburukan semua gejala hipotiroidisme
termasuk hipotermi tanpa menggigil, hipotensi, hipoglikemia,
hipo(entilasi, dan penurunan kesadaran hingga koma. :ematian dapat
terjadi apabila tidak diberikan ,* dan stabilisasi semua gejala. Dalam
keadaan darurat (misalnya koma miksedem, hormon tiroid bisa diberikan
se!ara intra(ena.
,ipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon
tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan per-oral (le'at mulut. Cang
banyak disukai adalah hormon tiroid buatan *". 6entuk yang lain adalah
tiroid yang dikeringkan (diperoleh dari kelenjar tiroid he'an.
Pengobatan pada penderita usia lanjut dimulai dengan hormon tiroid
dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan e2ek
samping yang serius. Dosisnya diturunkan se!ara bertahap sampai kadar
*&, kembali normal. -bat ini biasanya terus diminum sepanjang hidup
penderita.
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 11
BAB III
PEMBAHA"AN
Tera)i #$m)lementer Pa%a Lansia %engan Dia'etes Mellitus
A. "enam #aki Dia'etes Mellitus
&enam adalah serangkaian gerak nada yang teratur, terarah, serta
teren!ana yang dilakukan se!ara sendiri atau berkelompok dengan maksud
meningkatkan kemampuan 2ungsiional raga ( Adenia, 0#/# .
&enam kaki diabetes mellitus adalah kegiatan atau latihan yang
dilakukan oleh lansia yang menderita diabetes mellitus untuk men!egah
terjadinya luka dan membantu memperlan!ar peredaran darah bagian kaki.
B. Manaat "enam #aki Dia'etes Mellitus
/. Memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot 3 otot ke!il kaki, dan
men!egah terjadinya kelainan bentuk kaki.
0. Meningkatkan kekuatan otot betis dan otot paha.
.. Mengatasi keterbatasan pergerakan sendi.
C. In%ikasi "enam #aki Dia'etes Mellitus
/. Diberikan kepada semua penderita diabetes mellitus ( DM tipe ? maupun
tipe ??
0. &ebaiknya diberikan pada lansia sejak didiagnosis menderita diabetes
melitus sebagai tindakan pen!egahan dini.
D. #$ntrain%ikasi "enam #aki Dia'etes Mellitus
/. Fansia yang mengalami perubahan 2ungsi 2isiologis seperti dispnea dan
nyeri dada.
0. Fansia yang mengalami depresi, kha'atir, dan !emas.
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 12
E. Teknik "enam #aki Dia'etes Mellitus
1. Persia)an
Persiapan alat dan lingkungan =
a :ertas koran dua lembar
b :ursi ( jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk
! &arung tangan
d Fingkungan yang nyaman dan jaga pri(asi lansia
Persiapan klien =
Fakukan kontrak topik, 'aktu, tempat, dan tujuan dilaksanakan senam
kaki pada klien.
2. Pr$se%ur
a Pera'at men!u!i tangan.
b <ika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan klien duduk tegak di
atas bangku dengan kaki menyentuh lantai.
! Dengan meletakkan tumit dilantai, jari 3 jari kedua kaki diluruskan ke
atas lalu dibengkokkan kembali ke ba'ah seperti !akar ayam sebanyak
/# kali.
d Dengan meletakkan tumit salah satu kaki di lantai, angkat telapak kaki
ke atas. Pada kaki lainnya, jari jari kaki diletakkan dilantai dengan tumit
kaki diangkat ke atas. 4ara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan
kanan se!ara bergantian dan diulangi sebanyak /# kali.
e *umit kaki diletakkan di lantai. 6agian ujung kaki diangkat ke atas dan
buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki
sebanyak /# kali.
2 <ari 3 jari kaki diletakkan di lantai. *umit di angkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak /# kali.
g Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. )erakkan jari 3 jari ke
depan turunkan kembali se!ara bergantian ke kiri dan kekanan. Blangi
sebanyak /# kali.
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 13
h Furuskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut
dan gerakkan ujung jari kaki ke arah 'ajah lalu turunkan kembali ke
lantai.
i Angkat kedua kaki lalu luruskan. Blangi langkah ke->, namun gunakan
kedua kaki se!ara bersamaan. Blangi sebanyak /# kali.
j Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. )erakkan
pergelangan kaki ke depan dan kebelakang.
k Furuskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka # sampai /#. Fakukan
se!ara bergantian.
l Fetakkan sehelai koran di lantai. 6entuklah koran tersebut menjadi
seperti bola dengan kedua kaki. :emudian buka bola itu menjadi
lembaran seperti semula menggunakan kedua kaki. 4ara ini
dilakuhanya sekali saja.
a. Falu sobek koran menjadi dua bagian, pisahkan kedua bagian koran.
b. &ebagian koran disobek menjadi ke!il dengan kedua kaki.
!. Pindahkan kumpulan sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobekan koran pada bagian kertas yang utuh.
d. 6ungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.
.. #riteria E/aluasi
/. Fansia dapat menyebutkan kembali pengertian senam kaki.
0. Fansia dapat memeragakan sendiri teknik senam kaki se!ara mandiri.
BAB I0
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 14
PENUTUP
A. #esim)ulan
&istem Gndokrin pada lansia mengalami penurunan, ini disebabkan
karena berkurangnya jumlah ne2ron yang dapat mempengaruhi keseimbangan
!airan. Pada lansia dehidrasi dapat meningkat, khususnya jika lansia tersebut
menganggap tidak penting keseimbangan !airan pada tubuhnya. Fansia juga
!enderung menderita komplikasi in2eksi.
6anyaknya perubahan 2ungsi organ pen!ernaan pada lansia
menyebabkan timbulnya masalah yang berkaitan dengan sistem Gndokrin pada
lansia. Fansia juga mengalami penurunan selera makan, gangguan menelan,
juga mengalami masalah gigi yang semakin meningkat bersamaan dengan
bertambahnya usia.
B. "aran
&ebagai seorang pera'at, kita harus peka terhadap masalah yang
dihadapi oleh lansia. Masalah pemenuhan kebutuhan dasar terutama eliminasi
dan pemenuhan nutrisi serta kebersihan dari lansia merupakan hal yang sangat
penting untuk diperhatikan oleh seorang pera'at. Bntuk masalah sistem
genitourinaria, pera'at harus memperhatikan pemasukan dan pengeluaran
asupan !airan tubuh pada lansia, serta kebersihan dari organ perkemihan
tersebut.
Pemenuhan nutrisi pada lansia juga merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan oleh pera'at. Pera'at harus menjaga dan memperhatikan diet
untuk lansia, dalam hal ini men!akup tentang makanan atau minuman yang
sesuai dengan kondisi lansia tanpa mengurangi kebutuhan nutrisi itu sendiri.
&elain memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar, pera'at juga harus
mampu untuk mengatasi perubahan-perubahan psikologi pada lansia mengenai
penurunan 2ungsi-2ungsi tubuh yang terjadi pada lansia tersebut.
DA&TA1 PU"TA#A
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 15
Mi!key, &. 0##6. 6uku Ajar :ep )erontik edisi 0. <akarta = G)4
@ugroho.+, 0##6. #epera$atan Gerontik %disi &' <akarta, = G)4
&etyoadi, dkk. 0#//. *erapi Modalitas :epera'atan pada :lien Psikogeriatrik.
<akarta = &alemba Medika
Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia 16

Anda mungkin juga menyukai