LATAR BELAKANG
Akhir-akhir ini jiwa membela terhadap negara di bangsa Indonesia mulai
memudar. Banyak sekali para calon penerus bangsa yang melupakan jati diri
negaranya sendiri,misalnya sering terjadi tawuran antar pelajar atau mahasiswa
yang mencoreng nama baik bangsa Indonesia. Sebagai penerus bangsa seharusnya
kita tidak melakukan hal tersebut,kita seharusnya meneruskan perjuangan para
pahlawan bangsa yang telah berjuang sehingga membuat bangsa Indonesia
menjadi negara yang merdeka bebas dari belenggu penjajah. Kita juga semestinya
mengerti alur perjuangan para pahlawan bangsa sehingga terbentik Negara
Kesatuan Republik Indonasia ini.
Selama ini kebanyakan masyarakat Indonesia tidak mengerti bagaimana
Pancasila itu terbentuk,padahal pancasila adalah dasar dari bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan
pemerintahan. Sebagai masyarakat Indonesia setidaknya kita mengerti cerita atau
historis terbentuknya Pancasila.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana landasan historis terbentuknya Pancasila sehimgga dapat
menjadi dasar negara bagi Indonesia?
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Mengetahui bagaimana historis atau cerita terbentuknya Pancasila
sehinnga dapat menjadi dasar negara bagi Indonesia
PEMBAHASAN
Landasaan historis adalah landasan yang berdasarkan pada jalan cerita
masa lampau atau sejarah. Dilihat dari sisi historisnya, Pancasila tidak lahir secara
mendadak pada tahun 1945, namun terbentuk melalui proses yang panjang mulai
jaman kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit sampai datangnya penjajah. Bangsa
Indonesia berjuang untuk menemukan jati dirinya sebagai bangsa yang merdeka
dan memiliki suatu prinsip yang tersimpul dalam pandangan hidup serta filsafat
hidup, di dalamnya tersimpul ciri khas, sifat karakter bangsa yang berbeda dengan
bangsa lain. Oleh para pendiri bangsa kita (the founding father) dirumuskan
secara sederhana namun mendalam yang meliputi lima prinsip (sila) dan diberi
nama Pancasila.
Kronologis Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
1. Kejayaan zaman Sriwijaya, Majapahit dan kerajaan-kerajaan Islam
2. Perjuangan bangsa sebelum abad XX
3. Perjuangan nasional
4. Kronologis Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
5. Perjuangan mempertahankan dan mengisi Kemerdekaan
n Periode 1945-1949 -> Revolusi Fisik (UUD 1945)
n Periode 1949-1950 -> RIS (Konstitusi RIS 1949)
n Periode 1950-1959 -> Demokrasi Liberal (UUDS 1950)
n Periode 1959-1966 -> Demkrs Terpimpin, Orla (UUD 1945)
n Periode 1966-1998 -> Orde Baru (UUD1945)
n Periode 1998- sekarang -> Reformasi (UUD 45 amandemen)
Nilai-nilai essensial yang terkandung dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan,
Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan telah dimiliki bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala melalui suatu proses sejarah yang cukup
panjang yaitu sejak zaman kerajaan-kerajaan.
Bukti-Bukti bahwa nilai-nilai Pancasila sudah ada zaman kerajaan antara lain:
1.
Zaman Kutai
Pada 7 yupa/tiang batu (400 M) yang menjelaskan bahwa pada masa
para brahmana dan para brahmana berterima kasih dengan membangun yupa. Ini
menandakan (masyarakat Kutai) yang membuka zaman sejarah Indonesia pertama
kalinya menampilkan nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk
kerajaan serta sedekah pada para brahmana.
2.
Kerajaan Sriwijaya
Prasasti Kedukan Bukit (638 M), menerangkan bahwa kerajaan ini sudah
terlihat ada pegawai kerajaan yang disebut Tuha an Vatakvurah sebagai pengawas
dan pengumpul semacam koperasi, pegawai pajak, harta benda kerajaan,
kerohaniawan dan pengawas bangunan dan patung-patung suci. Dan menjalankan
sistem kenegaraan tidak terlepas dari nilai Ketuhanan dengan didirikannya
Universitas Agama Bhuda, yang terkenal di Asia.
3.
molimo/5M
yang
harus
ditaati,
meliputi
perikemanusiaan,
untuk
permufakatan,
untuk sociale
2.
3.
4.
Kerakyatan
dalam
5.
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
permusyawaratan perwakilan
B. Mr. Soepomo
Pada sidang BPUPKI tanggal 31 Mei 1945 Soepomo mengusulkan lima dasar
negara sebagai berikut :
1.
Persatuan
2.
Kekeluargaan
3.
4.
Musyawarah
5.
Keadilan rakyat
C. Ir. Soekarno
Pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan dasar
negara yang disebut dengan nama Pancasila secara lisan sebagai berikut :
1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5.
dalam Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah/kata Pancasila, namun yang
dimaksudkan dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Hal ini didasarkan atas
interpretasi historis terutama dalam rangka pembentukan rumusan dasar negara
yang secara spontan diterima oleh peserta sidang BPUPKI secara bulat.
Dan untuk dapat melaksanakan PANCASILA sebagai ideologi dan dasar negara
sekaligus sebagai pandangan hidup seluruh Rakyat Indonesia, maka Pancasila
diterjemahkan dalam butir - butir Pancasila yaitu :
1. KETUHANAN YANG MAHA ESA :
1; Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2; Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3; Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4; Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5; Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang
6; Menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
7; Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
8; Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.
3. PERSATUAN INDONESIA :
1; Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2; Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3; Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4; Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5; Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
3.
Mengutamakan
musyawarah
dalam
mengambil
keputusan
untuk
kepentingan bersama.
4.
Musyawarah
untuk
mencapai
mufakat
diliputi
oleh
semangat
kekeluargaan.
5.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
9.
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA :
1; Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2; Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
PENUTUP
A.
KESIMPULAN