B. Hubungan PHT, GAP dan Pasar Bebas GAP (Good Agriculture Practices) merupakan praktek budidaya hortikultura yang menganut kaidah-kaidah budidaya yang baik yang sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi dan keinginan konsumen. Dalam GAP tercakup penerapan teknologi yang ramah lingkungan, penjagaan kesehatan, peningkatan kesejahteraan pekerja, pencegahan penularan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), dan prinsip traceability (dapat ditelusuri). Dengan demikian, penerapan GAP akan mampu memenuhi tuntutan konsumen yang menginginkan produk yang bermutu baik dan aman untuk dikonsumsi. GAP pada prinsipnya merupakan panduan budidaya agar mampu menghasilkan produksi yang tinggi, bermutu baik, aman dikonsumsi, efisien dalam berproduksi dan memanfaatkan sumberdaya, kelestarian lingkungan terjamin sehingga mampu mempertahankan sistem produksi secara berkelanjutan dan memberikan kesejahteraan kepada petani. Penerapan GAP diharapkan mampu meningkatkan daya saing dalam perdagangan. GAP menjadi salah satu sistem jaminan mutu produk-produk pertanian, khususnya hortikultura Dalam aspek produksi, penerapan GAP dan teknologi maju merupakan langkah operasional yang perlu dilakukan, sehingga memperoleh hasil yang tinggi dan mutu produk yang baik. Penataan dan pengembangan pengelolaan rantai pasokan (Supply Chain Management / SCM) merupakan langkah penataan rantai sejak produksi sampai dengan distribusi dan pemasaran, yang mampu menjamin keberlanjutan produksi dan kepuasan produsen, pedagang dan konsumen. Ketiga aspek tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang ada, baik lingkungan domestik maupun global, serta keberadaan potensi, tantangan dan peluang. Untuk itu, pengembangan hortikultura perlu difasilitasi kebijakan, stategi dan program yang terarah dan jelas. Perlindungan tanaman mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam ikut mendukung kelancaran perdagangan internasional produk-produk hortikultura. Berbagai persyaratan produk-produk hortikultura, untuk dapat diperdagangkan secara global sangat terkait dengan perlindungan tanaman. Persyaratan-persyaratan tersebut antara lain mutu fisik, mutu akibat cemaran biologi, mutu oleh adanya residu pestisida, mutu yang merupakan hasil proses produksi yang baik (GAP). Sehingga pengendalian hama terpadu yang sesuai dengan prinsip GAP sangat diperlukan sebagai syarat layak atau tidaknya suatu produk pertanian untuk dipasarkan ke dunia internasional atau pasar bebas. Hal ini dikarenakan dewasa ini masyarakan semakin menyadari betapa pentingnya kualitas dari suatu produk pertanian. Masyarakat menghendaki produk pertanian yang aman untuk dikonsumsi, sehat, dan bukan hanya menarik tampilan secara fisik saja. Sehingga masyarakat sebagai konsumen merasa aman untuk mengkonsumsi produk-produk pertanian. C. Hubungan PHT, Food Safety dan Regulasi PHT D. Undang – Undang Budidaya Tanaman E. SNI Pangan Organik