Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi Diare Kronik


Didefinisikan sebagai diare yag berlangsug lebih dari 15 hari.
B. Etiologi
Setelah dilakukan penelitian penyebab diare kronik terbanyak dikarenakan
adanya infeksi oleh bakteri Escherichia coli pathogen. Namun didapatkan
pada kasus ada beberapa penyebab yang menyebabkan diare kronik.
Antara lain :
1. Tinja berlemak (Steatorea) :
a. Penyakit pancreas : pancreatitis kronik, karsinoma pancreas,
insufisiensi pancreas (defisiensi lipase)
b. Penyakit mukosa usus halus : strutropik, penyakit chron, enteritis
radiasi, penyakit seliak, limfoma usus, lomfagiktasia.
c. Defisiensi garam empedu kualitatif dan kuantitatif :
1) Penyakit

hati

kolestatik

sirosis

dilier

primer,

kolangitiskalerosis, hepatitis neonatal.


2) Pertumbuhan bakteri berlebihan (Bakterial evergrowth).
d. Syndrome pasca gastrektomi
e. Malnutrisi
f. Infeksi : TBC usus, pertumbuhan bakteri anaerob berlebihan
(bacterial overgrowth).
2. Tinja Berdarah
a. Penyakit usus inflamatorik (colitis ulseratif, colitis crohn)
b. Kanker colon (polip kolon)
c. Lesi anal
d. Infeksi :
Bakteri : sigela, salmonella, campilobakter, tuberculosis kolon,
yersinia.
Parasit : protozoa : amuba (e. histolitika), giardialambia. Infestasi
cacing : trichuris trichiura, schistosomiasis.
e. Colitis radiasi.
f. Colitis iskemik cronik
g. Efek samping obat antibiotic : colitis pseudomembran

3. Tinja tidak berdarah dan tidak berlemak/steatora


a. Tinja cair atau seperti air (wateristol) :
1) Colitis mikroskopi (limfositik atau kolagen)
2) Intoleransi laktosa
3) Diare karena obat :
Antibiotik (misalnya : myomicyn, ampicillin, clindamycin,
citostatik).
4) Diare pasca reseksi usus : reseksi ilium terminal
5) Infeksi usus halus
6) Alergi makanan
7) Malnutrisi
8) Defek imun primer (imunodefisien SigA)
9) Penyakit hischprung, folfulus, malrotasi, poliposis, dll.
10) Diare kolera pancreatic (fipoma). Villous adenoma, carcinoma
medulla tiroid, ganglioneroma, phecromocytoma. Tumor
karsinoid.
b. Tinja encer atau lembek (semisolid) :
1) Obat eksogen, seperti : penggunaan laksanan berlebihan dan
makanan atau obat.
2) Tertentu (prostigmin, antasida mengandung magnesium).
3) Infeksi usus
4) Infeksi hiv dengan superimposisi pathogen usus seperti
Cryptosporidium.
5) Mikrosporida, isosporabeli
6) Malnutrisi
7) Gangguan

motilitas

neuropati

otonom

diabetic,

tirotoksikosis/hipertiroid, penyakit fagotomi.


8) Intoleransi makanan
9) Syndrome usus iritatif (IBS/pisikogen)
C. Anamnesis Terarah
Pada steatorea biasa gejaa klinis tidak spesifik, bila ke toilet tinja selalu
mengapung, menempel pada jamban-toilet serta sulit disiram dan gejala

klinis berhubungan dengan defisiensi nutrient-vitamin-mineral, sedangkan


diare berdarah gejala klnik tergantung etiologi.
Gejala kronis pada diare tidak steatorea tidak berdarah juga tergantung
pada etiologi masing-masing. Bila pasien di puaskan 72 jam dan ada
respon dimana diare berhenti, biasa berhubungan dengan diare osmotic.
D. Pemeriksaan Fisik
Manifestasi klinis kasus diare kronik lebih banyak berhubungan dengan
defisiensi vitamin elektrolit dan malabsorbsi nutrisi atau makanan.
Penurunan berat badan sapai malnutrisi didapatkan pada defisiensi lemak,
protein dan kalori. Edema dan hipotrofi otot didapatkan pada defisiensi
protein. Kulit kering bersisik didapatkan pada defisiensi asam lemak
essensial (zink).
Anemia didapatka pada defisiensi zat besi, asam follat dan vitamin B12.
Glositis dan dermatitis didapatkan pada defisiensi asam nikotinat.
Sedangkan parestesia dan neoropati perifer didapatkan pada defisiensi
vitamin B1 atau B12. Keadaan mudah berdarah atau memar ditemukan pada
defisiensi vitamin K. Buta malam ditemukan pada defisiensi vitamin A.
Kelemahan tubuh didapatkan pada defisiensi kalium, natrium dan
magnesium. Tetani dan nyeri tulang didapatkan pada defisisensi kalsium.
Rambut rontok didapatkan pada defisiensi zink dan protein. Penyakit
pancreatitis atau kanker pancreas ditemukan pada nyeri abdomen,
tromboflebitis. Pada penyakit seliak, dermatitis herpetformis.
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan yang diperlukn untuk menengakan diangnosis penyebab
diare kronik antara lain :
1. Tinja

3X

darah

biopsy,analisa

cerna,kuantitatif-kualilatif

lemak,parasi,mikrobiologi
2. Darah: rutin,kimia fungsi hati,ginjal,gula,biopsy c ameba,widal/gall
kultur,HIV,antibody (IgG+IgM) giardia. Antigliadin,Anti Endomysial
Antibody,kadar gastrin serum,kdar VIP serum,kadar 5HIAA urin dan
lainlain.

3. Canggih: Ultrasonografi abdomen, CT-scan abdomen,ileocolonoscopy


dengan biopsy. Gastroduodenojejunoscopy dengan biopsy. Foto
roentgen OMD dengan follow through/enteroclysis. Endoscopic
Retrograde cholangio pancretography (ERCP), Magnetic Resonance
Cholangio

Pancreatography

(MRCP).

Capsul

Endoscopy,Enteroscopy,Uji napas H2 dan lain-lain.


4. Histopatologi Anatomik: Memeriksa kelainan histopatologi biopsy c
pada mukosa saluran cerna yang didapat dari biopsy,

Anda mungkin juga menyukai