Identitas Pasien..
Nama
: Anak S
Umur
: 6 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat
: Pasir Lembu. Kar-Teng
Agama
: Islam
Tanggal MRS : 31 Mei 2014
Anamnesa..
Keluhan Utama : Bengkak di seluruh tubuh
Riwayat Penyakit Sekarang :
Bengkak os bertambah luas hingga seluruh tubuh. Bengkak
dimulai dari kelopak mata. Timbul bengkak pada kedua
kelopak mata. Lebih parah bengkaknya saat pagi hari. BAK
keruh disangkal. Keluhan bengkak disertai dengan keluhan
mencret frekuensi > 5 x / hari, dan sudah 3 hari. Berwarna
kuning/ hijau. Lendir (-). Darah (-). Demam (+). kejang (-).
Lemas (+). Penglihatan terganggu (-). Mimisan (-). Perdarah
gusi (-). Sakit menelan (-). Nyeri pada perut (-) bengkak (+).
Kembung (+). Keluhan kencing berdarah (-) , air kencing
seperti cucian daging atau seperti the (-). Os kemudian di bawa
ke dokter.
Obat (-), Bulu Hewan (-), Makanan (-), Minuman (-), Cuaca (-)
Riwayat Psikososial
Pemeriksaan Fisik..
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis. GCS 15
BB
: 17 kg
Vital Sign
Tekanan darah : 120/ 80 mmHg
Suhu
: 37,10 C
Nadi
: 88 x / menit
Pernafasan : 24 x / menit
Status Generalis..
Kepala dan leher :
Normochepal, kelopak mata edema +/+,
konjuntiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)
sekret (-). Normonasi, epistaksi (-), secret (-),
septum deviasi (-), Polip (-), pernafasan cuping
hidung (-). Normotia, Sekret (-) inflamasi (-).
Mukosa bibir sedikit pucat, gusi merah muda
rongga mulut basah. KBG tidak teraba
pembesaran. Retraksi supra sternal (-)
Thorax
Inspeksi : Simetris, tidak ada bagian dada
yang tertinggal saat inspirasi dan ekpirasi.
Palpasi
: pergerakan dada simetris
Perkusi
: Sonor. Tidak terdapat kelainan
Auskultasi : Vesikuler. Ronkhi (-) Wheezing (-).
Bj I dan II Reguler. Murmur (-) Gallop (-).
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi
Ekstrimitas
Akral hangat, edema (+/+), CRT <2
Hasil Pemeriksaan
Laboratorium..
RESUME
Anak perempuan berusia 6 tahun datang ke RS
dengan keluhan bengkak di seluruh tubuh kurang
lebih 1 tahun terakhir. Keluhan bengkak disara dari
kedua kelopak mata yang timbul pada pagi hari. Os
mngeluhkan demam, batuk berdahak yang sudah di
keluha >1 bulan. Os juga mengeluhkan mencret cair
dan frekuensinya >5x/ hari. Pasien sudah beroba ke
bidan, dan seminggu kemudian kembali kambuh dan
berobat ke dokter. Tanda Vital TD:120/80 mmHg,
Suhu 37.10C. Nadi 88 kali / menit. Pernafasa 24 kali /
menit.
DIAGNOSIS
Working Diagnosis
: Nefrotik Syndrome
Diagnosis Penyerta
: ISPA,
Hipoalbuminemia, Hipokalemia
Diagnosis Banding
: SNA
Rencana Pemeriksaan Penunjang :
Periksa urin per tiga hari. Rontgen Thoraks. Periksa darah
(SGPT, SGOT, LED, Profil lipid)
Nonmedikamentosa
Diet : TIM, tinggi protein (apabila hipoalbumin).
Batasi cairan. Kurangi konsumsi makanan
dengan tinggi garam.
Medikametosa
Furosemid
3 x 20 g
Dexametasone 2 x 2.5 mg
Cefotaxime
2x 1 gr
Ranitidine
2 x 25 gr
Paracetamol
3 x 2 cth (bila demam)
Follow Up
Tgl/Jam
S
31
mei Bengkak.
O
+/+.
CA
2014
Batuk
Palpebra
sudah
Pulomo:
jarang
Abdomen,
+/+.
Vesikler.
kembali
Asites
A
Udem - Nefrotik
Turgor
lambat.
+.
Shifting
Bengkak.
CA
+/+.
Batuk
Palpebra
sudah
Pulomo:
jarang.
Abdomen,
kembung
kembali
P
Inf D5%
Sindrome Inj:
Furosemid 2x17
- Hipoalbu
Ceotaxime 2x850
minemia Ranitidin 2 x 17
Albumin
infus:
berat
1x50cc
- Hipokalem
diet TIM
i
- ISPA
Udem - Nefrotik
+/+.
Sindrome
Vesikler. - Hipoalbu
Turgor
minemia
lambat.
berat
-
Tgl/Jam
S
31
mei Bengkak.
O
+/+.
CA
2014
Batuk
Palpebra
sudah
Pulomo:
jarang
Abdomen,
+/+.
Vesikler.
kembali
Asites
A
Udem - Nefrotik
Turgor
lambat.
+.
Shifting
Bengkak.
CA
Batuk
Palpebra
sudah
Pulomo:
jarang.
Abdomen,
kembung
kembali
Asites
+/+.
P
Inf D5%
Sindrome Inj:
Furosemid 2x17
- Hipoalbu
Ceotaxime 2x850
minemia Ranitidin 2 x 17
Albumin
infus:
berat
1x50cc
- Hipokalem
diet TIM
i
- ISPA
Udem - Nefrotik
+/+.
Sindrome
Vesikler. - Hipokalem
+.
Turgor
lambat.
- ISPA
Shifting
- KP
PASIEN PULPAK
OAT
SINDROMA NEFROTIK
Sindroma Nefrotik adalah gambaran klinik penyakit
glomerulus yang ditadai dengan proteinuia masif
> 3,5 gram/24 jam / 1,73 m2 disertai
hipoalbuminemia <2,5 g/dl, edema anasarka,
hiperlipidemia, lipiduria, dan hiperkoaulabilitas
Ada kecenderungan kambuh
EPIDEMIOLOGI
Laki-laki dan perempuan ( 2 : 1 )
Ras hitam < ras putih
Di Hingkong dilaporkan 2-4 kasus per 100.000
anak per th (Chiu and Yap, 2005)
Etiologi
Patofisiologi..
INVESTIGASI
URINALISA
Proteinuria
Dipstick test ( protein +1 sd +4)
24 jam kuantitatif test
o Analisa darah
Albumin < 2,5 gr/dl
Lipid : LDL/VLDL , HDL
BUN/ creatinin
o Biopsi ginjal
o USG
KOMPLIKASI
PENATALAKSANAAN
Diet protein normal 2-2,5g/kg/hr, diet rendah
Natrium jika edema berat
Pembatasan Sodium jika anak hipertensi
Antibiotik untuk mencegah infeksi
Terapi diuretik sesuai program
Terapi Albumin jika intake kurang, dan urine
output kurang, diikuti diuretic
Terapi Prednison dosis 2 mg/kgBB/hari sesuai
program
Kambuh
Kambuh < 2 kali dalam masa 6 bulan , atau < 4 kali dalam periode 1
bulan
Kambuh sering
Responsif steroid
Dependen steroid
Resisten steroid
Responder lambat
Nonresponder awal
Nonresponder lambat
PROTOKOL PENGOBATAN
International Study of Kidney Disease in
Children (ISKDC)
Prednison oral (induksi) : 60 mg/m2/hari
dengan dosis maksimal 80/mg/m2/hari selama
4 minggu
Dilanjutkan dengandosis rumatan : 40
mg/m2/hari secara selang sehari dengan dosis
tunggal pagi hari selama 4 minggu, lalu
pengobatan dihentikan
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Edema non renal :
1. gagal jantung kogestif
2. Gangguan nutrisi
3. Edema hepatal
Renal : GNA
PEMANTAUAN
BB dan TD diukur setiap hari
Urine Esbach waktu masuk dan diulang waktu
remisi
Ureum kreatinin urine setiap 3 hari, Klierens
Ureum kreatinin darah setiap minggu,sampai
normal
Protein total, albumin, globulin , kolesterol setiap
bulan
Renogram waktu masuk, diulang 3 minggu
kemudian waktu edema hilang
Uji PPD, Ro Paru sebelum terapi kortikosteroid
4 minggu
4 minggu
Remisi(+)
Proteinuria(-)
Edema(-)
FD
AD
remisi
FD
AD 8 minggu
Siklofosfamid (CPA)
Siklosporin
Metilprednisolon
Obat imunosupresan lain
TERIMAKASIH.
Wassalamualaikum Wr. Wb