Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

KEPANITERAAN KLINIK STASE PEDIATRI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2014

Firdha Triasurya Ramdhani, Sked


2010730039
Pembimbing:
Dr. Abdurrahman Erman, Sp.A

Identitas Pasien..

Nama
: Anak S
Umur
: 6 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat
: Pasir Lembu. Kar-Teng
Agama
: Islam
Tanggal MRS : 31 Mei 2014

Anamnesa..
Keluhan Utama : Bengkak di seluruh tubuh
Riwayat Penyakit Sekarang :
Bengkak os bertambah luas hingga seluruh tubuh. Bengkak
dimulai dari kelopak mata. Timbul bengkak pada kedua
kelopak mata. Lebih parah bengkaknya saat pagi hari. BAK
keruh disangkal. Keluhan bengkak disertai dengan keluhan
mencret frekuensi > 5 x / hari, dan sudah 3 hari. Berwarna
kuning/ hijau. Lendir (-). Darah (-). Demam (+). kejang (-).
Lemas (+). Penglihatan terganggu (-). Mimisan (-). Perdarah
gusi (-). Sakit menelan (-). Nyeri pada perut (-) bengkak (+).
Kembung (+). Keluhan kencing berdarah (-) , air kencing
seperti cucian daging atau seperti the (-). Os kemudian di bawa
ke dokter.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Satu bulan yang lalu. Os mengeluh demam. Demam
naik turun (-) hilang timbul. Batuk (+) pilek (+). Batuk
berdahak. Warna dahak putih kadang hijau. Darah (-).
Sesak (+). Os Kemudian berobat ke bidan dan sembuh.
Satu minggu setelahnya os kembali batuk pilek.
Kemudian timbul bengkak di kedua kelopak matanya.
Yang timbul pada pagi hari. Sudah 3 kali Bengkak di
kelopak mata. Satu tahun terakhir berobat ke bidan.

Riwayat Penyakit Keluarga

Penyakit pulmo TB (-), penyakit hipertensi (-),


Diabetes (-), penyakit yang sama keluhannya dengan
pasien (-).
Riwayat Alergi

Obat (-), Bulu Hewan (-), Makanan (-), Minuman (-), Cuaca (-)
Riwayat Psikososial

Pasien tinggal di rumah permanen, ventilasi udara cukup baik,


lingkungan di sekitar rumah cukup bersih. Lingkungan di sekitar os ada
yang menderita TB, disangkal. Pernah mengkonsumsi obat secara rutin
disangkal.

Pemeriksaan Fisik..
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis. GCS 15
BB
: 17 kg

Vital Sign
Tekanan darah : 120/ 80 mmHg
Suhu
: 37,10 C
Nadi
: 88 x / menit
Pernafasan : 24 x / menit

Status Generalis..
Kepala dan leher :
Normochepal, kelopak mata edema +/+,
konjuntiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)
sekret (-). Normonasi, epistaksi (-), secret (-),
septum deviasi (-), Polip (-), pernafasan cuping
hidung (-). Normotia, Sekret (-) inflamasi (-).
Mukosa bibir sedikit pucat, gusi merah muda
rongga mulut basah. KBG tidak teraba
pembesaran. Retraksi supra sternal (-)

Thorax
Inspeksi : Simetris, tidak ada bagian dada
yang tertinggal saat inspirasi dan ekpirasi.
Palpasi
: pergerakan dada simetris
Perkusi
: Sonor. Tidak terdapat kelainan
Auskultasi : Vesikuler. Ronkhi (-) Wheezing (-).
Bj I dan II Reguler. Murmur (-) Gallop (-).

Abdomen

Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi

: Cembung, Retraksi epigatrik (-)


: Bising usus (+)
: Nyeri tekan (-)
: Shifting Dullnes (+), kembung (-)

Ekstrimitas
Akral hangat, edema (+/+), CRT <2

Hasil Pemeriksaan
Laboratorium..

RESUME
Anak perempuan berusia 6 tahun datang ke RS
dengan keluhan bengkak di seluruh tubuh kurang
lebih 1 tahun terakhir. Keluhan bengkak disara dari
kedua kelopak mata yang timbul pada pagi hari. Os
mngeluhkan demam, batuk berdahak yang sudah di
keluha >1 bulan. Os juga mengeluhkan mencret cair
dan frekuensinya >5x/ hari. Pasien sudah beroba ke
bidan, dan seminggu kemudian kembali kambuh dan
berobat ke dokter. Tanda Vital TD:120/80 mmHg,
Suhu 37.10C. Nadi 88 kali / menit. Pernafasa 24 kali /
menit.

DIAGNOSIS
Working Diagnosis
: Nefrotik Syndrome
Diagnosis Penyerta
: ISPA,
Hipoalbuminemia, Hipokalemia
Diagnosis Banding
: SNA
Rencana Pemeriksaan Penunjang :
Periksa urin per tiga hari. Rontgen Thoraks. Periksa darah
(SGPT, SGOT, LED, Profil lipid)

Nonmedikamentosa
Diet : TIM, tinggi protein (apabila hipoalbumin).
Batasi cairan. Kurangi konsumsi makanan
dengan tinggi garam.
Medikametosa
Furosemid
3 x 20 g
Dexametasone 2 x 2.5 mg
Cefotaxime
2x 1 gr
Ranitidine
2 x 25 gr
Paracetamol
3 x 2 cth (bila demam)

Follow Up
Tgl/Jam
S
31
mei Bengkak.

O
+/+.

CA

2014

Batuk

Palpebra

sudah

Pulomo:

jarang

Abdomen,

+/+.
Vesikler.

kembali
Asites

A
Udem - Nefrotik

Turgor
lambat.

+.

Shifting

dullnes +. Udem +/+


02 mei

Bengkak.

CA

+/+.

Batuk

Palpebra

sudah

Pulomo:

jarang.

Abdomen,

kembung

kembali

P
Inf D5%
Sindrome Inj:
Furosemid 2x17
- Hipoalbu
Ceotaxime 2x850
minemia Ranitidin 2 x 17
Albumin
infus:
berat
1x50cc
- Hipokalem
diet TIM
i

- ISPA
Udem - Nefrotik
+/+.

Sindrome

Vesikler. - Hipoalbu
Turgor

minemia

lambat.

berat
-

Tgl/Jam
S
31
mei Bengkak.

O
+/+.

CA

2014

Batuk

Palpebra

sudah

Pulomo:

jarang

Abdomen,

+/+.
Vesikler.

kembali
Asites

A
Udem - Nefrotik

Turgor
lambat.

+.

Shifting

dullnes +. Udem +/+


02 mei

Bengkak.

CA

Batuk

Palpebra

sudah

Pulomo:

jarang.

Abdomen,

kembung

kembali
Asites

+/+.

P
Inf D5%
Sindrome Inj:
Furosemid 2x17
- Hipoalbu
Ceotaxime 2x850
minemia Ranitidin 2 x 17
Albumin
infus:
berat
1x50cc
- Hipokalem
diet TIM
i

- ISPA
Udem - Nefrotik
+/+.

Sindrome

Vesikler. - Hipokalem

+.

Turgor

lambat.

- ISPA

Shifting

- KP

dullnes +. Udem +/+

PASIEN PULPAK

OAT

SINDROMA NEFROTIK
Sindroma Nefrotik adalah gambaran klinik penyakit
glomerulus yang ditadai dengan proteinuia masif
> 3,5 gram/24 jam / 1,73 m2 disertai
hipoalbuminemia <2,5 g/dl, edema anasarka,
hiperlipidemia, lipiduria, dan hiperkoaulabilitas
Ada kecenderungan kambuh

EPIDEMIOLOGI
Laki-laki dan perempuan ( 2 : 1 )
Ras hitam < ras putih
Di Hingkong dilaporkan 2-4 kasus per 100.000
anak per th (Chiu and Yap, 2005)

Etiologi

Patofisiologi..

Tanda dan Gejala


1. Edema : palpebra, pitting edema di kaki, edema pada genital,
sering anasarka
2. Oliguria
3. Hematuria
4. Anorexia, fatigue, irritable, pucat
5. Diare
6. Respiratory Distres Syndrome
7. Hipertensi
8. Infeksi
9. Tromboemboli

INVESTIGASI
URINALISA
Proteinuria
Dipstick test ( protein +1 sd +4)
24 jam kuantitatif test
o Analisa darah
Albumin < 2,5 gr/dl
Lipid : LDL/VLDL , HDL
BUN/ creatinin
o Biopsi ginjal
o USG

KOMPLIKASI

Infeksi ( akibat defisiensi respon imun)


Tromboembolisme (terutama vena renal)
Emboli pulmo
Peningkatan terjadinya aterosklerosis
Hipovolemia
Hilangya protein dalam urine
Gangguan pertumbuhan

PENATALAKSANAAN
Diet protein normal 2-2,5g/kg/hr, diet rendah
Natrium jika edema berat
Pembatasan Sodium jika anak hipertensi
Antibiotik untuk mencegah infeksi
Terapi diuretik sesuai program
Terapi Albumin jika intake kurang, dan urine
output kurang, diikuti diuretic
Terapi Prednison dosis 2 mg/kgBB/hari sesuai
program

Tabel 1. Istilah yang menggambarkan respons terapi steroid pada


anak dengan sindroma nefrotik
Remisi

Proteinuria negatip atau proteinuria < 4 mg/m2/jam selama 3


hari bertuut-tuut

Kambuh

Proteinuria 2+ atau proteinuria > 40 mg/m2/jam selama 3 hari


berturut-turut, dimana sebelumnya pernah mengalami remisi

Kambuh tidak sering

Kambuh < 2 kali dalam masa 6 bulan , atau < 4 kali dalam periode 1
bulan

Kambuh sering

Kambuh 2 kali dlam 6 bulan pertama setelah respon awal, atau 4


kali kambuh pada setiap periode 12 bulan

Responsif steroid

Remisi tercapai hanya dengan terapi steroid saja

Dependen steroid

Terjadi 2 kali kambuh bertuut-turut selama masa tapering terapi steroid


atau dalam waktu 14 hari setelah terapi steroid dihentikan

Resisten steroid

Gagal mencapai remisi meskipun telah diberikan terapi prednison 60


mg/m2/hari selama 4 minggu

Responder lambat

Remisi terjadi setelah 4 minggu terapi prednison 60mg/m2/hari tanpa


tambahan terapi lain

Nonresponder awal

Resisten-steroid sejak terapi awal

Nonresponder lambat

Resisten-steroid terjadi pada pasien yang sebelumnya responsif-steroid

PROTOKOL PENGOBATAN
International Study of Kidney Disease in
Children (ISKDC)
Prednison oral (induksi) : 60 mg/m2/hari
dengan dosis maksimal 80/mg/m2/hari selama
4 minggu
Dilanjutkan dengandosis rumatan : 40
mg/m2/hari secara selang sehari dengan dosis
tunggal pagi hari selama 4 minggu, lalu
pengobatan dihentikan

DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Edema non renal :
1. gagal jantung kogestif
2. Gangguan nutrisi
3. Edema hepatal

Renal : GNA

PEMANTAUAN
BB dan TD diukur setiap hari
Urine Esbach waktu masuk dan diulang waktu
remisi
Ureum kreatinin urine setiap 3 hari, Klierens
Ureum kreatinin darah setiap minggu,sampai
normal
Protein total, albumin, globulin , kolesterol setiap
bulan
Renogram waktu masuk, diulang 3 minggu
kemudian waktu edema hilang
Uji PPD, Ro Paru sebelum terapi kortikosteroid

TATALAKSANA RAWAT JALAN


Pemantauan keadaan klinis: edema, tekanan
darah, efek samping kortikosteroid
Urine: protein
Darah: protein total, albumin, globulin dan
kolesterol
Pengobatan :medikamentosa, diet
Kontrol 1 bulan sekali

PENDERITA DINYATAKAN SEMBUH BILA:


Edema hilang
Proteinuria negatip selama 3 hari berturut-turut
dalam seminggu
Kolesterol darah normal
Protein total, albumin darah meningkat

4 minggu

4 minggu

Remisi(+)
Proteinuria(-)
Edema(-)

Dosis alternating (AD)

Remisi (-) : resisten steroid


Imunosupresan
lain
Prednison FD : 60mg/m2 LPB/hari
Prednison AD : 40mg/m2
LPB/hari

GBR. Pengobatan inisial dengan kortikosteroid

FD

AD

remisi

Prednison FD : 60mg/m2 LPB/hari


Prednison AD : 40mg/m2
LPB/hari

GBR. Pengobatan sindrom nefrotik relaps

FD

AD 8 minggu

Prednison FD : 60mg/m2 LPB/hari


Prednison AD : 40mg/m2
LPB/hari
CPA oral : 2 3 mg/kgBB/h
GBR. Pengobatan sindrom nefrotik relaps sering

SN RELAPS SERING/DEPENDEN STEROID


1. Siklofosfamid dan Prednison alternating
2. Steroid jangka panjang
3. Levamisol
4. Siklosporin
Cari fokus infeksi : TBC, infeksi gigi, kecacingan

SINDROM NEFROTIK RESISTEN STEROID


1.
2.
3.
4.

Siklofosfamid (CPA)
Siklosporin
Metilprednisolon
Obat imunosupresan lain

TERIMAKASIH.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai