Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN CONGESTIF HEART FAILURE (CHF)
DI RUANG ICU RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun oleh :
Tri Setianingsih
11.20513

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2007

CONGESTIF HEART FAILURE


(CHF)
1. PENGERTIAN
Gagal jantung adalah suatu keadaan yang serius dimana jumlah darah yang
masuk dalam jantung setiap menitnya tidak mampu memenuhi kebutuhan tubuh akan
oksigen dan zat makanan.terkadang orang salah mengartikan gagal jantung dengan
henti jantung, jika gagal jantung adalah berkurangnya kemampuan jantung untuk
mempertahankan beban kerjanya.
2. PENYEBAB
Gagal jantung disebabkan karena meningkatnya beban kerja otot jantung,
sehingga bisa melemahkan kekuatan kontraksi otot jantung. Yang paling sering adalah
penyakit arteri koroner menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otot jantung dan
bisa menyebabkan suatu serangan jantung. Hal ini disebabkan karena miokarditis
yaitu suatu infeksi yang disebabkan karena virus ataupun bakteri, diabetes maupun
kegemukan. Penyakit lain yang bisa menyebabkan gagal jantung adalah hipertensi
yang bisa menyebabkan kerja jantung menjadi lebih berat karena harus memompa
darah di dalam rongga yang sempit. Penyebab yang lain adalah kelainan pada jantung
itu sendiri.
3. TANDA & GEJALA
Tanda tanda dan gejala gejala kegagalan yang disebabkan oleh penurunan oleh
penurunan cardiac out put :
-

lelah

bunyi jantung S3

angina

oliguri

cemas

kulit dingin, pucat

Tanda tanda dan gejala yang disebabkan oleh kongesti balik dari ventrikel kiri
-

Dyspneu

- Rales paru- paru

Hasil X- ray memperlihatkan

- Batuk

kongesti paru- paru

- Orthopneu

Tanda- tanda dan gejala gejala yang disebabkan oleh kongesti balik ventrikel
kanan :
-

Edema perifer

Hati membesar

Distensi vena leher

Peningkatan central venous


pressure (CVP)

4. PATOFISIOLOGI

Respon kompensasi terhadap out put kardiac yang tidak adekuat.


Cardiac out put yang tidak adekuat memicu beberapa respon kompensasi
yang berusaha untuk mempertahankan perfusi organ- organ tubuh yang vital.
Respon awal adalah stimulus kepada saraf simpati yang menimbulkan dua
pengaruh utama :
1. Meningkatkan kecepatan dan kekuatan kontraksi myocardium.
2. Vasokontriksi perifer
Vasokontriksi perifer menggeser arus darah arteri ke organ-organ yang
kurang vital, seperti kulit dan ginjal dan juga organ-organ yang lebih vital, seperti
otak. Kontriksi vena meningkatkan arus balik dari vena ke jantung. Peningkatan
peregangan serabut otot myocardium memungkinkan kontraktilitas.
Pada permulaan respon berdampak perbaikan terhadap cardiac out put,
namun selanjutnya meningkatkan kebutuhan oksigen untuk myocardium,
meregangkan serabut- serabut myocardium dibawah garis kemampuan kontraksi.
Bila orang tidak berada dalam status kekurangan cairan untuk memulai
peningkatan volume ventrikel dapat memperberat preload dan kegagalan
komponen- komponen.
Jenis kompensasi yang kedua yaitu dengan mengaktivkan sistem renin
angiotensin yang akhirnya berdampak pada peningkatan preload maupun
afterload pada waktu jangka panjang dan seterusnya.
Kompensasi yang ketiga yaitu dengan terjadinya perubahan struktur
micardium itu sendiri yang akhirnya lama- kelamaan miocrdium akan menebal
atau menjadi hipertropi untuk memperbaiki kontraksi namun ini berdampak
peningkatan kebutuhan oksigen untuk miocardium.

Kegagalan ventrikel kiri


Kegagalan ventrikel kiri untuk memompakan darah yang mengandung
oksigen guna memenuhi kebutuhan tubuh berakibat dua hal :
1. Tanda- tanda dan gejala- gejala penurunan cadiac output.
2. Kongesti paru- paru.

Dispnea
Pernafasan yang memerlukan tenaga merupakan gejala dini dari kegagalan
ventrikel. Bisa timbul akibat gangguan pertukaran gas karena cairan di dalam
alveoli. Hal ini bisa menjadi payah karena pergerakan tubuh, misal menaiki
tangga, berjalan mendaki dll. Karena dengan kegiatan tersebut memerlukan
peningkatan oksigen.

Orthopnea
Timbul kesukaran bernafas pada waktu berbaring terlentang dan orang
harus tidur pakai sandaran di tempat tidur atau tidur duduk pada sebuah kursi.
Bila orang tidur terlentang ventilasi kurang kurang dan volume darah pada
pembuluh- pembuluh paru- paru meningkat.

Kegagalan ventrikel kanan


Kegagalan ventrikel kanan terjadi bila bilik ini tidak mampu memompa
melawan tekanan yang naik pada sirkulasi pada paru- paru. Kegagalan ventrikel
kanan dalam memompakan darah akan mengakibatkan oedema pada ekstrimitas.
Pada hati juga mengalami pembesaran karena berisi cairan intra vaskuler, tekanan
di dalam sistem portal menjadi begitu tinggi sehingga cairan didorong melalui
pembuluh darah masuk ke rongga perut (acites) akibatnya akan mendesak
diafragma yang akhirnya akan susah untuk bernafas.

5. DIAGNOSA
Untuk memperkuat diagnosa maka dlm pemeriksaan fisik akan menunjukkan :
denyut nadi lemah dan cepat, tekanan darah menurun, bunyi jantung abnormal,
pembesaran jantung, pembengkakan vena leher, cairan di dalam paru, pembesaran
hati, penambahan berat badan yang cepat, pembengkakan perut dan tungkai.

6. PENGOBATAN
Pengobatan dilakukan agar penderita merasa lebih nyaman dalam melakukan
berbagai aktivitas fisik, dan bisa memperbaiki kualitas hidup serta meningkatkan
harapan hidupnya.
Pendekatannya dilakukan melalui 3 segi, yaitu :
1. mengobati penyakit penyebab gagal jantung.
2. menghilangkan faktor-faktor yang bisa memperburuk gagal jantung.
3. Mengobati gagal jantung.
Ad. 1. Mengobati penyebab gagal jantung
a.

Pembedahan bisa dilakukan untuk :

Memperbaiki penyempitan atau kebocoran pada katup jantung


Memperbaiki hubungan abnormal diantara ruang-ruang jantung
Memperbaiki penyumpatan arteri koroner yang kesemuanya bisa
menyebabkan gagal jantung.
b. Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi.
c.

Kombinasi obat-obatan, pembedahan dan terapi penyinaran terhadap kelenjar


tiroid yang terlalu aktif.

d.

Pemberian obat anti-hipertensi.

Ad. 2. Menghilangkan faktor yang memperburuk gagal jantung


Merokok, garam, kelebihan berat badan dan alkohol akan memperburuk gagal
jantung. Dianjurkan untuk berhenti merokok, melakukan perubahan pola makan,
berhenti minum alkohol atau melakukan olah raga secara teratur untuk memperbaiki
kondisi tubuh secara keseluruhan. Untuk penderita gagal jantung yang berat, tirah
baring selama beberapa hari merupakan bagian penting dari pengobatan. Penggunaan
garam yang berlebihan dalam makanan sehari-hari bisa menyebabkan penimbunan
cairan yang akan menghalangi pengobatan medis. Jumlah natrium dalam tubuh bisa
dikurangi dengan membatasi pemakaian garam dapur, garam dalam masakan dan
makanan yang asin.

Penderita gagal jantung yang berat biasanya akan mendapatkan keterangan


terperinci

mengenai

jumlah

asupan

garam

yang

masih

diperbolehkan.

Cara yang sederhana dan dapat dipercaya untuk mengetahui adanya penimbunan
cairan dalam tubuh adalah dengan menimbang berat badan setiap hari.
Kenaikan lebih dari 1 kg/hari hampir dapat dipastikan disebabkan oleh penimbunan
cairan.
Penambahan berat badan yang cepat dan terus menerus merupakan petunjuk
dari memburuknya gagal jantung.
Karena itu penderita gagal jantung diharuskan menimbang berat badannya
setepat mungkin setiap hari, terutama pada pagi hari, setelah berkemih dan sebelum
sarapan.
Timbangan yang digunakan harus sama, jumlah pakaian yang digunakan
relatif sama dan dibuat catatan tertulis.
Ad. 3. Mengobati Gagal jantung
Prinsipnya

adalah

pencegahan

atau

pengobatan

dini

terhadap

penyebabnya.pengobatan tahap ini adalah secara medis dan dilakukan oleh dokter.

Pathways
Disfungsi
miocardium

Beban tekanan
berlebihan

Kontraktilitas
berkurang

Beban sistole
berlebihan

Beban sistole
meningkat

Preload
meningkat

Beban volume
berlebihan
Gagal jantung kanan

Hambatan pengosongan
ventrikel
Beban jantung meningkat
Gagal jantung kiri

Gagal jantung kongestif


Gagal pompa ventrikel kiri

Forward failure

LVED naik

Renal flow
turun
Suplai O2
otak menurun

Nutrisi

Cemas
Backward failure

COP
Suplai darah
jaringan turun

Kurang
pengetahuan

Metabolisme
an aerob

GFR

Retensi Na + H2O

Tekanan kapiler
paru naik

Tekanan vena
pulmo naik

Oedema paru

Metabolisme sel

Lemah

Timbunan asam
laktat meningkat

Kelebihan volume
cairan

Fatique
Intoleransi aktivitas

Cairan masuk
dalam alveoli

Gangguan
pertukaran gas
Gangguan perfusi
jaringan

Diagnosa keperawatan :
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium sekunder
penurunan GFR.

2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan adanya perpindahan cairan


kedalam alveoli sekunder Oedem paru.
3. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit jantung.
4. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai darah menurun.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh.
Fokus intervensi keperawatan
Diagnosa
Kelebihan volume

Tujuan
Setelah dilakukan

Intervensi
Pantau haluaran

Rasional
Haluaran urine

cairan berhubungan

tindakan

urin, jumlah dan

mungkin sedikit dan

dengan retensi

keperawatan selama

warna saat terjadi

pekat karena

natrium sekunder

2 x 24 jam dengan

diuresis

penurunan perfusi

penurunan GFR.

kriteria hasil :

ginjal.

- cairan dalam
keadaan

Hitung masukan dan Menentukan

seimbang.

keluaran cairan

kehilangan cairan

selama 24 jam.

tiba- tiba /berlebihan

Ukur lingkar

Pada gagal jantung

abdomen sesuai

kanan cairan dapat

indikasi

berpindah kedalam

- TTV dalam
rentang normal
- Tidak ada
oedem.

area peritoneal,
menyebabkan asites
Kolaborasi

Meningkatkan laju

pemberian diuretik

urine dan
menghambat
reabsorbsi natrium
pada tubulus ginjal

gangguan

Setelah dilakukan

Auskultasi bunyi

Menyatakan adanya

pertukaran gas

tindakan

nafas

kongesti paru.

berhubungan

keperawatan selama

dengan adanya

2 x 24 jam dengan

Ajarkan pasien

Membersihkan jalan

perpindahan cairan

kriteria hasil :

batuk efektif, nafas

nafas dan

kedalam alveoli

- Oksigenasi

dalam.

memudahkan aliran

sekunder Oedem

adekuat.

paru.

oksigen.

- Bebas gejala
distres

Dorong perubahan

Membantu

pernafasan

posisi sering

mencegah
atelektasis dan
pneumonia.

Kolaborasi

Meningkatkan

pemberian oksigen

konsentrasi oksigen
alveolar, yang dapat
memperbaiki/
menurunkan
hipoksemia jaringan

Cemas berhubungan

Setelah dilakukan

Berikan pendidikan

Pasien akan

dengan kurangnya

tindakan

kesehatan tentang

memahami

penyakitnya.

kondisinya dan

pengetahuan tentang keperawatan selama


penyakit jantung.

1 x 24 jam dengan

mengurangi stress.

kriteria hasil :
- Pasien mengetahui
penyakitnya.

Kuatkan rasional

Pemahaman

pengobatan

program, obat, dapat


meningkatkan
kerjasama dalam
melaksanakan
tindakan
keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA
APrice, Sylvia and M. Wilson, Lorraine. 1992. Pathophysiology Fourth Edition.
Mosby Year Book. Michigan
Doenges, Marylinn E. et al. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, Alih bahasa I
Made Kariasa. Jakarta. EGC.
Ignatavicius, Dona D and Bayna, Marylen V. 1991. Medical Surgical Nursing A
nursing proces Aproach Edisi I. WB Saunders Company. Philadhelpia.
Soeparman. Et al. (1990). Buku Ajar Penyakit Dalam, Edisi Ketiga. Jakarta. Balai
Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai