ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN CONGESTIF HEART FAILURE (CHF)
DI RUANG ICU RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
Disusun oleh :
Tri Setianingsih
11.20513
lelah
bunyi jantung S3
angina
oliguri
cemas
Tanda tanda dan gejala yang disebabkan oleh kongesti balik dari ventrikel kiri
-
Dyspneu
- Batuk
- Orthopneu
Tanda- tanda dan gejala gejala yang disebabkan oleh kongesti balik ventrikel
kanan :
-
Edema perifer
Hati membesar
4. PATOFISIOLOGI
Dispnea
Pernafasan yang memerlukan tenaga merupakan gejala dini dari kegagalan
ventrikel. Bisa timbul akibat gangguan pertukaran gas karena cairan di dalam
alveoli. Hal ini bisa menjadi payah karena pergerakan tubuh, misal menaiki
tangga, berjalan mendaki dll. Karena dengan kegiatan tersebut memerlukan
peningkatan oksigen.
Orthopnea
Timbul kesukaran bernafas pada waktu berbaring terlentang dan orang
harus tidur pakai sandaran di tempat tidur atau tidur duduk pada sebuah kursi.
Bila orang tidur terlentang ventilasi kurang kurang dan volume darah pada
pembuluh- pembuluh paru- paru meningkat.
5. DIAGNOSA
Untuk memperkuat diagnosa maka dlm pemeriksaan fisik akan menunjukkan :
denyut nadi lemah dan cepat, tekanan darah menurun, bunyi jantung abnormal,
pembesaran jantung, pembengkakan vena leher, cairan di dalam paru, pembesaran
hati, penambahan berat badan yang cepat, pembengkakan perut dan tungkai.
6. PENGOBATAN
Pengobatan dilakukan agar penderita merasa lebih nyaman dalam melakukan
berbagai aktivitas fisik, dan bisa memperbaiki kualitas hidup serta meningkatkan
harapan hidupnya.
Pendekatannya dilakukan melalui 3 segi, yaitu :
1. mengobati penyakit penyebab gagal jantung.
2. menghilangkan faktor-faktor yang bisa memperburuk gagal jantung.
3. Mengobati gagal jantung.
Ad. 1. Mengobati penyebab gagal jantung
a.
d.
mengenai
jumlah
asupan
garam
yang
masih
diperbolehkan.
Cara yang sederhana dan dapat dipercaya untuk mengetahui adanya penimbunan
cairan dalam tubuh adalah dengan menimbang berat badan setiap hari.
Kenaikan lebih dari 1 kg/hari hampir dapat dipastikan disebabkan oleh penimbunan
cairan.
Penambahan berat badan yang cepat dan terus menerus merupakan petunjuk
dari memburuknya gagal jantung.
Karena itu penderita gagal jantung diharuskan menimbang berat badannya
setepat mungkin setiap hari, terutama pada pagi hari, setelah berkemih dan sebelum
sarapan.
Timbangan yang digunakan harus sama, jumlah pakaian yang digunakan
relatif sama dan dibuat catatan tertulis.
Ad. 3. Mengobati Gagal jantung
Prinsipnya
adalah
pencegahan
atau
pengobatan
dini
terhadap
penyebabnya.pengobatan tahap ini adalah secara medis dan dilakukan oleh dokter.
Pathways
Disfungsi
miocardium
Beban tekanan
berlebihan
Kontraktilitas
berkurang
Beban sistole
berlebihan
Beban sistole
meningkat
Preload
meningkat
Beban volume
berlebihan
Gagal jantung kanan
Hambatan pengosongan
ventrikel
Beban jantung meningkat
Gagal jantung kiri
Forward failure
LVED naik
Renal flow
turun
Suplai O2
otak menurun
Nutrisi
Cemas
Backward failure
COP
Suplai darah
jaringan turun
Kurang
pengetahuan
Metabolisme
an aerob
GFR
Retensi Na + H2O
Tekanan kapiler
paru naik
Tekanan vena
pulmo naik
Oedema paru
Metabolisme sel
Lemah
Timbunan asam
laktat meningkat
Kelebihan volume
cairan
Fatique
Intoleransi aktivitas
Cairan masuk
dalam alveoli
Gangguan
pertukaran gas
Gangguan perfusi
jaringan
Diagnosa keperawatan :
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium sekunder
penurunan GFR.
Tujuan
Setelah dilakukan
Intervensi
Pantau haluaran
Rasional
Haluaran urine
cairan berhubungan
tindakan
dengan retensi
keperawatan selama
pekat karena
natrium sekunder
2 x 24 jam dengan
diuresis
penurunan perfusi
penurunan GFR.
kriteria hasil :
ginjal.
- cairan dalam
keadaan
seimbang.
keluaran cairan
kehilangan cairan
selama 24 jam.
Ukur lingkar
abdomen sesuai
indikasi
berpindah kedalam
- TTV dalam
rentang normal
- Tidak ada
oedem.
area peritoneal,
menyebabkan asites
Kolaborasi
Meningkatkan laju
pemberian diuretik
urine dan
menghambat
reabsorbsi natrium
pada tubulus ginjal
gangguan
Setelah dilakukan
Auskultasi bunyi
Menyatakan adanya
pertukaran gas
tindakan
nafas
kongesti paru.
berhubungan
keperawatan selama
dengan adanya
2 x 24 jam dengan
Ajarkan pasien
Membersihkan jalan
perpindahan cairan
kriteria hasil :
nafas dan
kedalam alveoli
- Oksigenasi
dalam.
memudahkan aliran
sekunder Oedem
adekuat.
paru.
oksigen.
- Bebas gejala
distres
Dorong perubahan
Membantu
pernafasan
posisi sering
mencegah
atelektasis dan
pneumonia.
Kolaborasi
Meningkatkan
pemberian oksigen
konsentrasi oksigen
alveolar, yang dapat
memperbaiki/
menurunkan
hipoksemia jaringan
Cemas berhubungan
Setelah dilakukan
Berikan pendidikan
Pasien akan
dengan kurangnya
tindakan
kesehatan tentang
memahami
penyakitnya.
kondisinya dan
1 x 24 jam dengan
mengurangi stress.
kriteria hasil :
- Pasien mengetahui
penyakitnya.
Kuatkan rasional
Pemahaman
pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
APrice, Sylvia and M. Wilson, Lorraine. 1992. Pathophysiology Fourth Edition.
Mosby Year Book. Michigan
Doenges, Marylinn E. et al. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, Alih bahasa I
Made Kariasa. Jakarta. EGC.
Ignatavicius, Dona D and Bayna, Marylen V. 1991. Medical Surgical Nursing A
nursing proces Aproach Edisi I. WB Saunders Company. Philadhelpia.
Soeparman. Et al. (1990). Buku Ajar Penyakit Dalam, Edisi Ketiga. Jakarta. Balai
Penerbit FKUI.