PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bidan adalah salah satu pemberi pelayanan kesehatan secara langsung
kepada masyarakat, dituntut peran serta, fungsi dan aplikasinya didalam
menilai serta menentukan langkah awal dan kapan melakukan rujukan
kefasilitas kesehatan yang paling tinggi. Beberapa tahun yang lalu pendidikan
bidan hanya sebatas D1 saja, yang disebut dengan Program Pendidikan Bidan
(PBB), dimana bidan D1 belum memahami dan menerapkan secara
professional manajemen kebidanan yang baik dan benar. Sesuai dengan
perkembangan pendidikan, maka pendidikan bidan dibuka pada tahun 1996
menjadi Akademi Kebidanan (DIII), SK MENKES RI No. 4118 1987 dan SK
MENDIKBUD RI No: 009/4/1996 untuk memenuhi tuntutan profesionalisme
guna meningkatkan mutu dan kualitas bidan itu sendiri dan memahami
bagaimana manajemen kebidanan yang baik dan benar dalam bidang
kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak.
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi diluar
rongga uterus, Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan ektopik
berumur antara 20-40 tahun dengan umur rata-rata 30 tahun,frekwensi
kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan berkisar antara 0%-14,6%.
apabila tidak diatasi atau diberikan penanganan secara tepat dan benar akan
membahayakan bagi sipenderita itulah yang melatarbelakangi pembuatan
makalah ini.
(Sarwono Prawiroharjho, Ilmu Kebidanan, 2005)
1.2 Tujuan
1. Agar dapat mengetahui dan memahami tanda dan gejala kehamilan ektopik
2. Dapat mengetahui cara-cara penanganan kehamilan ektopik.
3. Untuk mengatahui sebab dan faktor pencetusnya.
1.3 Manfaat
a. Agar dapat menambah pengetahuan mengenai kehamilan ektopik terganggu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) adalah kegawatdaruratan obstetrik
yang mengancam nyawa ibu dan kelangsungan hidup janin, serta merupakan
salah satu penyebab utama mortalitas ibu, khususnya pada trimester pertama.
Suatu kehamilan disebut kehamilan ektopik bila zigot terimplantasi di
lokasi-lokasi selain cavum uteri, seperti di ovarium, tuba, serviks, bahkan
rongga abdomen.
kehamilan ektopik terganggu (KET) merujuk pada keadaan di mana timbul
gangguan pada kehamilan tersebut sehingga terjadi abortus maupun ruptur
yang menyebabkan penurunan keadaan umum pasien.
Istilah kehamilan ektopik lebih tepat daripada istilah ekstrauterin yang
sekarang masih juga dipakai,oleh karena terdapat beberapa jenis kehamilan
ektopik yang berimplantasi dalam uterus tetapi tidak pada tempat yang
normal.
(Sarwono prawirohardjo,ilmu kandungan,2005)
2.2 Etiologi
Etiologi kehamilan ektopik telah banyak diselidiki, tetapi sebagian besar
penyebabnya tidak diketahui.
Faktor-faktor yang memegang peranan dalam hal ini ialah sebagai berikut :
Faktor tuba, yaitu salpingitis, perlekatan tuba, kelainan konginetal tuba,
pembedahan sebelumnya,endometriosis,tumor yang mengubah bentuk tuba
dan kehamilan ektopik sebelumnya.
Kelainan zigot,yaitu kelainan kromosom dan malformasi.
Faktor ovarium,yaitu migrasi luar ovum dan pembasaran ovarium.
Penggunaan hormone eksogen.
Faktor lain,antara lain aborsi tuba dan pemakaian IUD
( Dr.Rustam Mochtar, sinopsis Obstetri, 2000).
2.3 Tanda dan gejala
Perdarahan yang terjadi karena pembukaan pembuluh darah oleh villi koriales
pada dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dari
dinding tersebut sama-sama dengan robeknya pseudokapsularis.pelepasan ini
dapat terjadi sebagian atau seluruhnya tergantung pada derajat perdarahan
perdarahan yang timbul.
3. Ruptur dinding tuba
Rupture tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan biasanya
ada kehamilan muda,sebaiknya rupture pada pars interstisialis terjadi pada
kehamilan yang lebih lanjut.faktor utama yang menyebabkan rupture ialah
penembusan villi koriales ke dalam lapisan muskularis tuba terus ke perineum.
Rupture dapat terjadi secara spontan atau karena trauma ringan seperti coitus
dan pemeriksaan vaginal.
(Sarwono Prawirohardjo,ilmu kebidanan, 2005)
2.5 Penanganan
Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparatomi,
dalam
tindakan
demikian
beberapa
hal
harus
diperhatikan
dan
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY C
DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
DI RUANG POLI KB
RSUP MATARAM
Hari/Tanggal : Selasa/26 januari 2010
Tempat: Ruang KB
Jam
: 10.00 Wita
I. PENGUMPULAN DATA
A. Data Subjektif
1. Identitas/Biodata
Nama Klien
: Ny C
Suami
: Tn. E
Umur
: 25 Tahun
Umur
: 30 Tahun
Suku
: Jawa
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pedagang
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
Agama
: Islam
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah, hamil 2 bulan dengan keluhan
keluar darah warna kecoklatan sejak tanggal 26 januari 2010 pukul 06.00
Wita.
3. Riwayat Menstruasi
Menarche
: 13 tahun
Siklus
: 30 hari
Jumlah
: 2 x ganti pembalut
Lamanya
: 5-7 hari
Flour Albus
: Tidak ada
Kelainan
: Tidak ada
:1
HPHT
: 29 November 2009
HTP
: 5 September 2010
Umur kehamilan
: 2 bulan
: Tidak ada
ANC
: 2x
Imunisasi TT
: belum pernah
: Tidak pernah
b. Penyakit Hipertensi
: Tidak pernah
c. Penyakit Diabetes
: Tidak pernah
d. Penyakit Malaria
: Tidak pernah
:Tidak
pernah
dilakukan
pemeriksaan
f.
Penyakit Hepatitis
:Tidak
pernah
dilakukan
pemeriksaan
g. Penyakit Campak
: Tidak pernah
h. Penyakit Tuberkulosis
: Tidak pernah
i.
: Tidak pernah
j.
Penyakit Ginjal
:Tidak
pernah
pemeriksaan
k. Penyakit Gangguan Mental
: Tidak pernah
l.
: Tidak pernah
Penyakit Asma
m. Riwayat Kembar
: Tidak ada
n. Lainnya
: Tidak ada
dilakukan
a.
Status perkawinan
b.
Respon ibu dan keluarga : Ibu dan keluarga sangat bahagia dengan
kehamilan ini
c.
d.
Riwayat KB
: Tidak Ada
Rencana KB
: Suntikan 3 bulan
Dukungna keluarga
Sebelum hamil
Selama hamil
1 piring
1 piring
Nasi, lauk, sayur, Nasi, lauk, sayur,
kadang kadang kue, buah
buah
Frekuensi
2 kali sehari
Makanan pantangan Tidak ada
2 kali sehari
Tidak ada
Minum
Porsi
Komposisi
Frekuensi
Minuman
Sebelum hamil
1 gelas
Air putih
6-7 kali sehari
Tidak ada
Selama hamil
1 gelas
Air putih
7-8 kali sehari
Tidak ada
Sebelum hamil
1x sehari
Padat-lunak
Kuning
Selama hamil
1x sehari
Padat-lunak
Kuning
pantangan
Eliminasi
BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Penyulit
Tidak ada
Tidak ada
BAK
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Penyulit
Sebelum hamil
4-5x sehari
Cair
Kuning jernih
Tidak ada
Selama hamil
6-7x sehari
Cair
Kuning jernih
Tidak ada
Sebelum hamil
2 kali sehari
2 kali sehari
2-3 kali seminggu
1 kali sehari
Selama hamil
2 kali sehari
2 kali sehari
2-3 kali semiggu
1 kali sehari
Sebelum hamil
1 jam
7-8 jam
Tidak ada
Selama hamil
1 jam
6-7 jam
Tidak ada
Personal hygiene
Mandi
Gosok gigi
Cuci rambut
Ganti pakaian
Istirahat dan tidur
Siang
Malam
Kesulitan
9. Pola Hidup Sehat
Ibu mengatakan tidak pernah merokok dan suaminya pun tidak
merokok,
ibu
tidak
pernah
minum-minuman
keras
dan
: Lemah
: Composmetis
3. Emosi
4. TB/BB
5. Lila
6. Tanda-tanda vital
TD
RR
Nadi
Suhu
: Stabil
: 150/ 46 kg (sebelum hamil 46kg)
: 23 cm
: 110/90 mmHg
: 20 x/menit
: 100 x/menit
: 37C
B. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan Rambut
Bersih, warna rambut hitam dengan distribusi merata, tidak ada
benjolan dan lesi
b. Muka
Simetris, pucat, tidak ada oedema
c. Mata
Simetris, Konjungtiva pucat, sclera tidak ikterus
d. Mulut dan gigi
Bibir tidak pucat, mulut bersih, gusi tidak berdarah, tidak ada
caries
e. Leher
Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe dan thyroid
f.
Payudara
Bentuk simetris, puting susu menonjol, tidak ada luka/ lesi, tidak
ada retraksi atau dimpling, tidak ada benjolan/ massa, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan,tidak terdapat
pengeluaran kolostrum
g. Abdomen
Inspeksi :
Tidak ada bekas luka operasi, terlihat linea nigra, strie alba
Palpasi
Leopold I
Leopold II
: Tidak dilakukan
Leopold III
: Tidak dilakukan
Leopold IV
: Tidak dilakukan
Auskultasi
: Tidak terdengar denyut jantung janin
12. Extermitas atas dan bawah
: Tidak oedema dan varises, kuku
tangan kaki tidak pucat, reflek
patella +/+
13. Pemeriksaan dalam
:
Externa
Interna
Subyektif
- ibu mengatakan hamil ke 1
- ibu mengatakan hamil 2 bulan
- HPHT : 29 November 2009
- HTP : 5 September 2010
Obyektif :
- K/u lemah, Kesadaran : composmetis
- TD : 110/90 mmHg, RR: 20 x/menit,Nadi: 80 x/menit, Suhu : 37C
- Abdomen
Inspeksi :
Tidak ada bekas luka operasi, terlihat linea nigra, strie alba
Palpasi
Leopold I
Leopold II
: Tidak dilakukan
Leopold III
: Tidak dilakukan
Leopold IV
: Tidak dilakukan
Auskultasi
: Tidak terdengar denyut jantung janin
- Extermitas atas dan bawah
: Tidak oedema dan varises, kuku
tangan kaki tidak pucat, reflek
patella +/+
- Pemeriksaan dalam :
Externa
Interna
2. Masalah
: Ketidaknyamanan
Dasar
3. Kebutuhan
: tidak ada
b.
Menjelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi ibu saat ini,
bahwa ketika dilakukan pemeriksaan Leopold uterus teraba bulat
lebar tetapi tidak teraba balotemen. Tinggi fundus uteri 3 jari diatas
pusat kemudian pada saat USG ternyata kehamilan berimplantasi
dan tumbuh di luar rahim yaitu di tuba.
c.
Jelaskan pada ibu bahwa kehamilan ibu ini adalah kehamilan di luar
rahim, janin tumbuh di tuba kehamilan ini biasanya tidak bertahan
berakhir dengan abortus.
2.
Perbaiki K/U ibu dengan menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,
makan dan minum dan jangan terlalu banyak pikiran
3
Menjelaskan pada ibu bahwa setelah dilakukan operasi ibu tidak boleh
melakukan aktifitas dulu dan Jelaskan pada ibu tentang kelanjutan
fungsi reproduksinya kelenjar fungsi reproduksi ibu hanya 60% dari
wanita yang pernah dapat KET menjadi hamil lagi, walaupun angka
kemandulannya akan jadi lebih tinggi.
5 anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup supaya tenaganya cepat pulih
kembali
VII. EVALUASI
1.Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini
DAFTAR PUSTAKA