Anda di halaman 1dari 23

BESARAN, SATUAN DAN

DIMENSI

BESARAN, SATUAN DAN DIMENSI.

Alat ukur adalah alat yang dapat digunakan untuk


mendapatkan / mengetahui hasil perbandingan
antara suatu besaran / ukuran yang ingin
diketahui dengan standar yang dipakai.
Fungsi penting dari alat ukur baik alat ukur listrik
maupun non listrik adalah untuk mengetahui nilai
yang telah ditentukan sebagai batasan laik atau
tidaknya peralatan / jaringan akan dioperasikan.
Dalam pengukuran kita membandingkan suatu
besaran dengan besaran standard. Sehingga
dalam pengukuran perlu mengetahui besaran,
satuan dan dimensi.

A. BESARAN DAN SATUAN


Besaran adalah seesuatu yang terukur dan dinyatakan dengan angka
(kualitatif)
Besaran Fisika bisa di definisikan jika :
a. ada nilainya
b. ada satuannya
Besaran dalam fisika dibedakan menjadi 2 :
1. Besaran pokok yaitu besaran yang sudah ditentukan satuannya.
Besaran pokok

Satuan (SI)

Simbol

meter

2. Massa

kilogram

kg

3. Waktu

sekon(detik)

Ampere

Kelvin

Kandela(lilin)

cd

mole

mol

1. Panjang

4. Kuat arus listrik


5. Suhu
6. Intensitas cahaya

7. Jumlah zat

contoh : panjang jalan 10 km


10 merupakan nilai
km merupakan satuan
Satuan : ukuran dari suatu besaran
Sitem satuan ada dua macam :
1. Sistem metrik ( meter, kg, secon)
2. Sistem non metrik (sistem British)
Sitem metrik ada dua :
1. Sistem MKS ( meter, kilogram, secon)
2. Sistem CGS ( centimeter, gram, secon)
Sistem Internasional (SI) : sistem satuan MKS yang sudah
disempurnakan dan
paling banyak dipakai pada saat ini

2. Besaran turunan yaitu besaran yang


diturunkan dari besaran pokok, Contoh :
Besaran turunan

Satuan

Simbol

Luas

meter2

m2

Volume/Isi

meter3

m3

Kecepatan

meter/sekon

m/s

Percepatan

meter/sekon2

m/s2

Gaya

kilogram.meter/sekon2

kg.m/s2

Momentum

kilogram. meter/sekon

kg.m/s

Energi

kilogram.meter2/sekon2

kg.m2/s2

B. DIMENSI
Yaitu cara penulisan suatu besarAn kedalam
besaran pokok.
Penulisan ini mengacu pada besaran pokok
panjang, massa dan waktu
Besaran
pokok

Satuan (SI)

Simb
o
l

Dimensi

meter

2. Massa

kilogram

kg

3. Waktu

sekon(detik)

1. Panjang

Besaran Turunan

Satuan (SI)

Simbol

Dimensi

Luas

meter2

m2

L2

Volume/Isi

meter3

m3

L3

Kecepatan

meter/sekon

m/s

L/T = LT 1

Percepatan

meter/sekon2

m/s2

L/T2 = LT 2

Gaya

kilogram.meter/sekon2

kg.m/s2

ML/T2 = MLT 2

Momentum

kilogram. meter/sekon

kg.m/s

ML/T = MLT 1

Energi

kilogram.meter2/sekon2

kg.m2/s2

ML2/T2 = ML2T 2

Guna Dimensi :
-untuk menurunkan satuan dari suatu
besaran
-untuk
meneliti
kebenaran
suatu
persamaan atau rumus
metode penjabaran Dimensi :
-dimensi ruas kanan harus sama
dengan dimensi rua kiri
- setiap suku harus berdimensi sama
Besaran turunan : Besaran yang
diturunkan dari besaran pokok.

Contoh soal :
1. Tetukan atuan dan dimensi dalam SI untuk besaran-besaran
turunan berikut ini :
a. luas
f. gaya
b. volume
g. erat jenis
c. massa jenis
h. tekanan
d. kecepatan
i. usaha
e. percepatan
j. daya
jawab :
a. luas
dimensi
satuan
b. volume
dimensi
satuan

= panjang x lebar
= L x L = L2
= m2
= panjang x lebar x tinggi
= L x L x L = L3
= m3

c. massa jenis
dimensi nya
satuannya
d. kecepatan
dimensi
satuan
e. percepatan
dimensi
satuan
f. gaya
dimensi
satuan
g. berat jenis
dimensi
satuan
h. tekanan = =
dimensi
satuan

==
= m.L-3
= kg.m-3
==
= L.T-1
= m.s-1
==
= L.T-2
= m.s-2
= massa x percepatan
= m x L.T-2 = m.L. T-2
= kg.m.s-2
= ==
= m.L.T-2.L-3 = m.L-2.T-2
= kg.m-2.s-2
= m.L.T-2.L-2 = m.L-1.T-2
= kg.m-1.s-2

i. usaha
dimensi
satuan
j. daya
dimensi
satuan

= gaya x jarak
= m.L.T-2 x L = m.L2.T-2
= kg.m2.s-2
= =
= m.L2.T-3
= kg.m2.T-3

Angka Bilangan dan Angka Satuan


Angka bilangan adalah besaran nilai
sesuatu yang hanya ditunjukkan oleh
suatu angka tanpa satuan dibelakangnya.
Contohnya 2, 13, 70, 13500, dan
sebagainya.
Angka satuan adalah besaran nilai
sesuatu yang sekaligus menunjukkan jenis
fisik dari sesuatu. Misalnya 7 buah, 18
lembar, 25 liter, 100 watt dan sebagainya.

Satuan Skalar dan Vektor


Angka satuan skalar adalah angka satuan yang tidak
menunjukkan arah misalnya satuan panjang (meter,
kilometer, mil, dan sejenisnya), satuan luas (meter
persegi, hektar dan sejenisnya), satuan waktu (detik,
jam, hari dansejenisnya), satuan massa dan lain-lain.
Angka satuan vektor adalah angka satuan yang selalu
menuju suatu arah, misalnya satuan gaya (newton,
dyne, kilogramgaya dan sejenisnya), satuan kecepatan
(meter per detik, kilometer per jam dan sejenisnya) dan
sebagainya. Tanpa ditentukan arahnya misalnya keatas
kebawah kesamping kedepan ke utara ke timur
kekanan kekiri dan sebagainya maka satuan-satuan
tersebut tidak bermakna kwalitatif.

Angka penting
Hasil pengukuran dengan menggunakan mistar, jangka sorong
maupun mikrometer di atas, juga merupakan angka penting
pengukuran.
contoh :
- pengukuran dengan mistar 25 mm mempunyai dua angka penting
- pengukuran dengan jangka sorong 6,76 cm mempunyai 3 angka
penting
- pengukuran dengan mikrometer 5,20 mm mempunyai 3 angka
penting.

Jadi angka penting didefinisikan sebagai angka yang diperoleh dari


hasil pengukuran.
Agar tidak terjadi salah pengertian, perhatikan aturan penulisan di
bawah ini.
1.Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh : 156,589 mempunyai 6 angka pentin
2.Angka nol yang terletak antara angka-angka bukan nol adalah
angka angka penting
Contoh : 1,0008 mempunyai 5 angka penting
3.
Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka
penting kecuali ada penjelasan tambahan

Contoh : 4000, dapat mempunyai 1,2,3 atau 4 angka penting, bergantung


pada penjelasan dari yang melakukan pengukuran. Untuk tidak
membingungkan maka ada baiknya angka tersebut dituliskan ke
dalam bentuk yang lebih spesifik misalnya 4 x 103 (satu angka
penting),
4,0 x 103 (dua angka penting), atau 4,00 x 103 (tiga
angka penting), atau 4,000 x 103 (empat angka penting)
4. Angka nol dibelakang koma adalah angka penting
Contoh: 1,000 mempunyai 4 angka penting
5.Angka nol yang terletak disebelah kiri angka bukan nol bukan angka
penting
contoh : 0,0004 mempunyai 1 angka penting; 0,004000 mempunyai
4 angka penting
Bilangan penting dan bilangan Eksak
Bilangan eksak adalah bilangan yang pasti, yang tidak diragukan
lagi. Misalnya bila kita menghitung jumlah siswa di dalam suatu
kelas adalah 50 orang. Jumlah mahasiswa ini termasuk bilangan
eksak yang sudah pasti.

Aturan - aturan penulisan angka penting


1. Pembulatan
Untuk angka yang lebih dari lima dibulatkan ke atas dan bila kurang dari lima
dibulatkan ke bawah. Bila angka yang mau dibulatkan sama dengan 5, maka
harus diperhatikan angka sebelumnya. Jika angka sebelumnya ganjil maka
dibulatkan ke atas dan dibulatkan ke bawah bila angka sebelumnya genap.
Contoh : 145,5748, bila dibulatkan
= 145,575 (dibulatkan menjadi 3 desimal dibelakang koma)
= 145,58 (dibulatkan menjadi 2 desimal dibelakang koma, angka lima
dibulatkan ke atas karena angka sebelumnya 7 angka ganjil)
= 145,6 (dibulatkan menjadi 1 desimal dibelakang koma)
2.Pada pembagian dan perkalian angka pentingnya sama dengan banyaknya
angka penting dari bilangan yang mempunyai angka penting paling sedikit.
Contoh : 75,45 (empat angka penting) x 3,42 (mempunyai 3 angka penting)
= 258,039 = 258 (mempunyai 3 angka penting)
3.Hasil pengurangan dan penambahan dari bilangan-bilangan yang mempunyai
angka penting, susuai angka dibelakang koma yang paling sedikit.
Contoh : 120,1 (1 angka dibelakang koma) + 2,00 (2 angka dibelakang koma) +
0,356 (tiga angka dibelakang koma) = 122,456 = 122,5 (satu angka
dibelakang koma)

4. Hasil pembagian atau perkalian antara bilangan penting dengan


bilangan eksak akan memiliki angka penting sesuai dengan angka
penting yang dimiliki bilangan penting itu.
Contoh : Tebal sebuah batu bata 8,89 cm (tiga angka penting). Bila ada
15 batu disusun, maka tingginya menjadi 15 x 8,89 = 133,35 = 133 (tiga
angka penting)
5. Hasil memangkatkan suatu bilangan penting, banyak angka penting
sama dengan bilangan penting yang dipangkatkan.
Contoh : (2,3)3 = 12,167 = 12 (bilangan yang dipangkatkan mempunyai
2 angka penting, oleh karena itu hasil perpangkatan tersebut harus
mempunyai angka penting sebanyak 2)
6. Hasil menarik akar dari suatu bilangan penting harus memiliki banyak
angka penting yang sama dengan bilangan yang diakarkan.
Contoh: 250 = 15,81 = 15,8 (karena yang diakarka mempunyai tiga
angka penting, maka hasil akarnya juga harus mempunyai tiga angka

BEBERAPA BESARAN PENTING


Pada perhitungan yang menyangkut reaksi kimia sering dijumpai besaranbesarankuantitatif dengan berbagai treminologi yang mempunyai
pengertiankhusus. Besaran tersebut antara lain :
a. MOL
mol adalah hasil bagi massa suatu zat dengan berat molekulnya.
b. Densitas ()
densitas atau kerapatan adalah massa persatuan volum
c. Volum spesifik (Vs)
volum spesifik adalah kebalikan dari densitas, yaitu volum persatuan massa
d. Spesifik gravity / berat jenis (b.j. atau s.g.)
berat jenis adalah perbandingan kerapatan zat tsb dengan zat pembanding
(standar)
*berat jenis tidak mempunyai dimensi.
*sebagai pembanding biasanya digunakan air dalam suhu 40C
*berat jenis zat cair atau padat tidak bergantung kepada tekanan tetapi
bergantung kepada suhu, oleh karena itu dalam menyatakan berat jenis
harus disebutkan suhunya.

e. Komposisi
Merupakan perbandingan antara suatu zat dengan seluruh campuran,
komposisi dapat dinyatakan dalam :
o fraksi massa atau persen berat
Fraksi massa A = WA/WTOTAL
% berat A = WA/WTOTAL 100%
o fraksi volum atau persen volum
Fraksi volum A = VA/VTOTAL
% volum A = VA/VTOTAL 100%
o fraksi mol atau persen mol
Fraksi mol A = mol A / mol total campuran
% mol A = mol A / mol total campuran 100%
f. Konsentrasi
Merupakan jumlah zat tersebut yang terlarut dalam sejumlah pelarut.
Konsentrasi dapat dinyatakan sebagai :
o berat / volum = gram / cm3, gram / liter dll.
o mol / volum = mol / liter, lbmol / ft3
o parts per million (ppm)

*dalam gas ppm dinyatakan dalam mol.


contoh :
o 100 ppm CO2 dalam udara berarti terdapat 100
mol CO2 dalam 106 mol udara
o 20 ppm besi dalam air berarti terdapat 20 gram
besi setiap 106 gram air.
o Molaritas : mol / liter larutan
o Normalitas : gram ekivalen / liter larutan
o Molalitas : mol / 1000 gram pelarut

Tekanan
Tekanan merupakan gaya persatuan luas
yang tegak lurus gaya tersebut.
P = gaya / luas = F / A ( Pascal, Psi, Atm,
Bar, Torr )
1 atm = 760 mmHg
1 bar = 100 kPa
1 torr = 1 mmHg
1 Psi = 1 lbf / in2

Temperatur ( Suhu )

Anda mungkin juga menyukai