Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Nutrisi pasca operasi

Sub Topic

: Diet pasca operasi

Penyusun

: Mariana Jenes E. Sigakole

Sasaran

: An. A

Hari/Tanggal: Kamis, 10 Desember 2014


Tempat

: Kemuning Lt II ruangan Bedah Anak

Waktu: 20 Menit.
A Tujuan.

Tujuan Umum.
Setelah dilakukan penyuluhan klien dan keluarga mampu mengetahui kebutuhan

nutrisi pasca operasi.


Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, klien dan keluarga dapat :
1 Menyebutkan pengertian nutrisi
2 Menyebutkan tujuan pemenuhan nutrisi
3 Menyebutkan nutrisi yang baik untuk pasien pasca operasi
B Materi.
1
2
3
4
5
6

Pengertian Nutrisi
Tujuan Pemenuhan Nutrisi
Tahapan diet pasca bedah
Jenis makanan untuk penyembuhan luka
Cara pelaksanaan pemenuhan nutrisi
Tips perawatan luka pasca operasi

C Metode.

Ceramah.

Tanya jawab

D Media.
Leaflet.
E Proses Kegiatan/ pelaksanaan
No Kegiatan
1
Pendahuluan

Penyuluh
Peserta
Salam pembuka
Menjawab salam
Menyampaikan tujuan Menyimak

Waktu
3 menit

Kerja

Penyampaian
besar

penyuluhan
Apersepsi

materi

garis
nutrisi

Mendengarkan,
Menjawab pertanyaan
12 menit

Mendengarkan
dengan

penuh
hal-hal

pasca operasi
Memberi kesempatan

perhatian
Menanyakan

peserta untuk bertanya


Menjawab pertanyaan
Evaluasi

yang belum jelas


Memperhatikan

Terminasi

Menyimpulkan
Salam penutup

jawaban

dari

penceramahan
Menjawab pertanyaan

Mendengarkan
Menjawab salam

5 menit

F Evaluasi.

Evaluasi Struktur
Evaluasi Proses
Evaluasi Hasil

MATERI
NUTRISI PASCA OPERASI
a PENGERTIAN
Nutrisi adalah makanan yang mengandung cukup nilai gizi dan tenaga untuk
perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan secara optimal.

Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah


menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung
pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.
b ALASAN NUTRISI DIBUTUHKAN UNTUK PASIEN PASCAOPERASI
Karena tujuan diet pasca-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi
pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :
1 Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2 Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3 Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4 Mencegah dan menghentikan perdarahan
c TAHAPAN DIET PASCA BEDAH
Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pascabedah :
Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang
Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda
usus mulai bekerja.
Cara Memberikan Makanan
Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air putih, the
manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan ini
diberikan dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang dalam semua zat
gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan.
Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran
cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari
buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak
tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien.
Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila diperlukan. DPB II
diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang.
Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah II adalah air jeruk

dan minuman yang mengandung karbondioksida.


Diet Pasca-Bedah III
Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran
cerna atau sebagai perpindahan dari diet pasca-bedah II.
Cara Memberikan Makanan
Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan biscuit.
Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat
memberikan makanan parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidak
dianjurkan adalah makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang
mengandung karbondioksida.
Diet Pasca-Bedah IV
Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
Pasien pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah
Pasien pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah II
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3 kali makanan
lengkap dan 1 kali makanan selingan.

d JENIS MAKANAN YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK PENYEMBUHAN


LUKA
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral
dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk penyembuhan luka adalah
protein dan vitamin C.
Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting peranannya dalam proses
penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan penting untuk mencegah
terjadinya infeksi dan perdarahan luka.
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka

Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu,
kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dll.
Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam, tomat,
daun singkong dll
e Cara Pelaksanaan Untuk Memenuhi Nutrisi Yang Perlu Diperhatikan Untuk
Penyembuhan Luka
Tingkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan vitamin C
Bila mual:
- Makannlah dengan porsi sedikit tapi sering
- Sajikan ketika masih hangat
- Sebelum makan, minum air hangat
- Hindari makanan dengan berbumbu tajam

TIPS PERAWATAN PASCAOPERASI


Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi
pasien pasca operasi, perlu kita perhatikan tips di bawah ini:
1 Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2 Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan,
telor dan sejenisnya.
3 Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4 Usahakan cukup istirahat.
5 Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat makin
bagus.
6 Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
7 Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi
tubuh.

8 Minum obat sesuai anjuran dokter.

DAFTAR PUSTAKA

Brunner, Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol.3.

EGC. Jakarta
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media

Aesculapius
Apley, A. Graham , Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley, Widya Medika,

Jakarta, 1995.
Hudak and Gallo, Keperawatan Kritis, Volume I EGC, Jakarta, 1994
Long, Barbara C, Perawatan Medikal Bedah, Edisi 3 EGC, Jakarta, 1996.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


NUTRISI PASCA OPERASI

OLEH
MARIANA JENES E. SIGAKOLE

89140004

PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS BSI BANDUNG
2014

Anda mungkin juga menyukai