A. IDENTITAS PASIEN
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Status Perkawinan
Pekerjaan
Suku Bangsa
Agama
Alamat
Masuk Rumah Sakit
Tanggal Pemeriksaan
: Nurdin Sabon
: Laki laki
: 57 tahun
: Menikah
: Swasta
: Aceh
: Islam
: Jeunieb, Bireun
: 7 April 2014
: 27 April 2014
B. ANAMNESIS
I.
II.
Keluhan Utama : Kedua kaki tidak bisa digerakkan sejak 20 hari SMRS
Keluhan Tambahan : BAK dan BAB tidak terasa keluar sejak 2 bulan
III.
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan rujukan RSUD Fauziah Bireun dengan
diagnosa Paraplegi UMN ec. Susp Spondilitis TB. Pasien mengeluhkan
kedua kaki tidak dapat digerakkan sejak 20 hari sebelum masuk rumah
sakit. Awalnya pasien hanya merasakan nyeri dan seperti kebas, lama
kelamaan makin memberat. Pasien juga mengeluhkan pada saat buang air
kecil dan buang besar tidak terasa lagi sejak 2 bulan sebelum masuk
rumah sakit. Sebelumnya pasien mengeluhkan batuk dan pasien juga
mengkonsumsi obat OAT selama 3 bulan terakhir, dan teratur minum obat.
Riwayat trauma pada daerah tulang belakang disangkal.
IV.
V.
C.
PEMERIKSAAN FISIK
a. Status Present
-
Keadaan umum
: Lemah
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan Darah
: 100/70 mmHg
Nadi
Respirasy rate
Temperature
: axilla, 36,7o C
Keadaan Gizi
Berat badan
BMI
: 41 kg
b. Status General
Kulit
Warna
: Sawo Matang
Turgor
: Kembali cepat
Parut Cacar
: (-)
Sianosis
: (-)
Ikterus
: (-)
Oedema
: (-)
Kepala
Rambut
Wajah
Hidung
Mulut
-
Bibir
Lidah
Tonsil
Leher
Inspeksi
: Simetris
Palpasi
: Pembesaran KGB ( - )
Thorax
Thorax depan :
Inspeksi
-
Pernafasan
thorakal-abdominal,
retraksi
Paru kanan
+
+
+
Paru kiri
+
+
+
Paru kanan
Paru kiri
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Paru kanan
Paru kiri
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Perkusi
Suara Tambahan
Paru kanan
Paru kiri
Rh (-), Wh (-)
Rh (-), Wh (-)
Rh (-), Wh (-)
Rh (-), Wh (-)
Rh (-), Wh (-)
Rh (-), Wh (-)
Thorax Belakang:
Inspeksi
-
(-)
Palpasi
Stem Fremitus
Lap Paru atas
Lap Paru tengah
Lap Paru bawah
Paru kanan
+
+
+
Paru kiri
+
+
+
Paru kanan
Paru kiri
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Sonor
Paru kanan
Paru kiri
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Vesikuler
Perkusi
Paru kanan
Paru kiri
Rh (-), Wh (-)
Rh (-), Wh (-)
Rh (-), Wh (-)
Rh (-), Wh (-)
Rh (-), Wh (-)
Rh (-), Wh (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
: Simetris, distensi ( -)
Palpasi
: Nyeri Tekan ( - )
Hepar : tidak teraba
Lien
: tidak teraba
Auskultasi
: Peristaltik (+) N
Otot
Sendi
Gerakan
Edema
Lain-lain
Kanan
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
(-)
(-)
Kiri
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Dalam batas normal
(-)
(-)
Kanan
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Kiri
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Luka
Varises
Sendi
Gerakan
Edema
c. Status Neurologis
Pada pemeriksaan status neurologis pasien, ditemukan:
Kesadaran kuantitatif
Orientasi
Jalan pikiran
Kemampuan bicara
Cara berjalan
Tanda rangsang meningeal
: GCS (E4V5M6) = 15
: Baik
: Baik/ Koheren
: Baik
: Tidak dapat dinilai
: Kaku kuduk (-), Brudzinsky II(-), Laseq(-),
Kernig(-)
Pemeriksaan N. Cranialis
: N III, IV, VI
Kanan
Orthoporia
Tenang
Dbn
-
Kiri
Orthoporia
tenang
dbn
-
Pemeriksaan motorik:
o Kekuatan otot
5 5 5 5 5555
0 0 0 0 0000
o Refleks fisiologis
N
N
(-) ( - )
o Reflekspatologis
Schaffer
: -/ Gordon
: -/ Babinsky
: -/o Sensibilitas : Kedua tungkai tidak dapat merasakan rangsang
tajam dan halus. Kesan hipoestesi setinggi segmen Th 10.
o Sistem Saraf Otonom : Terpasang folley cathether.
D. PERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Laboratorium
Nilai
12,1
34
8,1
4,3
226
32
25
28
1,0
3,3
Jenis Pemeriksaan
Hb
Ht
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
Albumin
Globulin
Ureum
Creatinin
Na
K
Cl
Nilai
12,8
37
11,5
4,7
357
3,6
3,1
27
0,6
138
4,7
99
b. Pemeriksaan Radiologi
MRI 23 April 2014
MRI Lumbosacralis
- Intensitas signal marrow corpus VL normal
- Pada myelografi tak tampak hambatan aliran liquor cerebrospinalis
- Ligamentum longitudinalis anterior dan posterior normal
7
RINGKASAN
Pasien datang dengan rujukan RSUD Fauziah Bireun dengan diagnosa
Paraplegi UMN ec. Susp Spondilitis TB. Pasien mengeluhkan kedua kaki tidak
dapat digerakkan sejak 20 hari sebelum masuk rumah sakit. Awalnya pasien hanya
merasakan nyeri dan seperti kebas, lama kelamaan makin memberat. Pasien juga
mengeluhkan pada saat buang air kecil dan buang besar tidak terasa lagi sejak 2
bulan sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien mengeluhkan batuk dan
pasien juga mengkonsumsi obat OAT selama 3 bulan terakhir, dan teratur minum
obat. Riwayat trauma pada daerah tulang belakang disangkal.
Pemeriksaan motorik:
o Kekuatan otot
5 5 5 5 5555
0 0 0 0 0000
o Refleks fisiologis
N
N
(-) ( - )
o Reflekspatologis
Schaffer
: -/ Gordon
: -/ Babinsky
: -/o Sensibilitas : Kedua tungkai tidak dapat merasakan rangsang
tajam dan halus. Kesan hipoestesi setinggi segmen Th 10.
o Sistem Saraf Otonom : Terpasang folley cathether.
MRI 23 April 2014
MRI Lumbosacralis
- Intensitas signal marrow corpus VL normal
- Pada myelografi tak tampak hambatan aliran liquor cerebrospinalis
- Ligamentum longitudinalis anterior dan posterior normal
Kesimpulan : MRI lumbosacral tak tampak kelainan
DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis Klinis
Diagnosis Etiologi
Diagnosis Patologi
Diagnosis Kerja
RENCANA PENATALAKSANAAN
Non-Farmakologis
o Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit yang dialami oleh
pasien, penanganan serta kemungkinan komplikasi yang terjadi
o Edukasi pasien tentang pentingnya pengobatan dan control
kesehatan yang teratur untuk mencegah keparahan penyakit.
Farmakologis
o Infuse RL 20 tpm
o OAT kombipak 1x3
o Anti Emetik
Ranitidin 1 amp/12 jam
o Anti Inflamasi
Metilprednisolon 125 mg/12 jam
o Multivitamin
Sohobion 1x1
Alinamin F 1amp/12 jam
Konsul bagian bedah ortopedi untuk intervensi pembedahan.
PROGNOSIS
a) Quo Ad Vitam
: Dubia ad Bonam
b) Quo Ad Functionam : Dubia ad Malam
c) Quo Ad Sanationam : Dubia ad Malam