Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR BISNIS ~ SEMESTER 1 ~

Page 1

PERUSAHAAN SEBAGAI SUATU


SISTEM
I.

Pegertian Perusahaan
Pengertian dan Definisi Perusahaan adalah suatu unit ekonomi yang diorganisasi

dan dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan
mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyesiakan barang dan jasa
yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Dari definisi tersebut terliaht bahwa perusahaan mempunyai lima unsur penting
diantaranya;
1. Organisasi
2. Produksi
3. Sumber Ekonomi/Faktor Produksi
4. Kebutuhan Konsumen
5. Laba/Keuntungan

II.

Perusahaan Sebagai Suatu Sistem


Sistem merupakan suatu kesatuan dari unit-unit yang saling berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Perusahaan disebut sebagai suatu sistem karena perusahaan
berinteraksi dengan unit-unit yang merupakan sumber ekonomi baik secara langsung
maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi produksi maupun distribusi suatu
barang maupun jasa untuk mencapai tujuan perusahaan, seperti mendapat keuntungan, dan
memberikan kepuasan kepada konsumen. Perusahaan sebagai suatu sistem yaitu kombinasi
berbagai suatu ekonomi yang mempengaruhi proses produksi dan distribusi barang untuk
mencapai tujuan tertentu.
Dalam mencapai tujuannya, perusahaan menggunakan unsur-unsur yang ada pada
perusahaan itu sendiri dan unsur-unsur yang berasal dari luar perusahaan. Interaksi yang
terjadi, pada akhirnya, akan memunculkan tanggung jawab sosial terhadap pihak-pihak
yang terkait dengan kegiatan perusahaan. Dengan demikian perusahaan harus
memperhitungkan dampak sosial ekonomi yang akan dirasakan oleh pihak-pihak yang

PENGANTAR BISNIS ~ SEMESTER 1 ~

Page 2

terkait dengan kegiatan perusahaan terhadap kebijakan yang dilakukan perusahaan. Dalam
hal ini, tanggung jawab sosial perusahaan berhubungan dengan : perusahaan lain,
konsumen, investor, karyawan, masyarakat luas, lingkungan eksternal, maupun alam.
Tanggung jawab sosial perusahaan kepada pihak-pihak yang berkaitan, yaitu :
1.

Kepada pemilik modal

: pengelolaan keuangan dan kemajuan perusahaan.

2.

Kepada lembaga peneliti

: membantu pendanaan.

3.

Kepada pekerja

: membayar gaji dan memenuhi fasilitas kerja karyawan.

4.

Kepada konsumen

: menyediakan barang dan jasa yang bagus.

5.

Kepada pemerintah

: membayar pajak.

Sistem Perusahaan Mempunyai Beberapa Sifat, yaitu :


1. Kompleks
Secara keseluruhan, unit-unit perusahaan akan saling bekerja sama dan saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain itu, masing-masing bagian
dapat dirinci menjadi sub-sub bagian yang saling tergantungan satu sama lain.
Hubungan tersebut terjadi sangat kompleks apabila penelusuran dilakukan secara
menyeluruh. Contohnya, apabiala perusahaan ingin melakukan produksi suatu barang,
maka perusahaan tersebut harus berhubungan dengan penyedia bahan baku, pekerja,
lembaga keuangan, dan lain-lain.
2. Sebagi Satu Kesatuan atau Unit
Walaupun dalam kenyataannya perusahaan terdiri atas bagian-bagian, namun
proses kegiatan yang dijalankan tidak memungkinkan untuk menjalankannya sendirisendiri, melainkan menuju satu tujuan yaitu tujuan perusahaan. Dalam hal ini seluruh
kegiatan perusahaan harus dilakukan secara kesatuan.
3. Sifatnya Beragam
Dalam realitas dapat dilihat bahwa perusahaan-perusahaan punya cara beroperasi
yang berbeda satu sama lainnya. Tidak ada perusahaan yang sama persis baik dalam
ukuran skala usaha bentuk, maupun jenis usahanya. Disamping itu perusahaan sejenis
biasanya melakukan diversifikasi produk untuk tujuan menutup kerugian produk yang
satu dengan yang lainya.
4. Sifatnya Saling Tergantung
Pada umumnya, suatu perusahaan tergantung pada perusahaan lainya, setidaknya
kepada perusahaan lainya, setidaknya kepada perusahaan pemasok bahan bakunya.

PENGANTAR BISNIS ~ SEMESTER 1 ~

Page 3

Dalam lingkungan Intern perusahaan, ketergantungan juga terjadi antara satu bidang
dengan bidang-bidang lainnya. Contohnya, antara bidang produksi dengan bidang
pengepakan, bidang produksi dengan bagian pemasok bahan baku, dan sebagainya.
5. Sifatnya dinamis
Sifat dinamis dibutuhkan perusahaan dalam rangka mempertahankan eksistensinya
dimasa mendatang. Agar dapat bertahan, perusahaan harus mampu menyesuaikan
diri terhadap perubahan kekuatan dan tekanan yang berasal dari luar perusahaan
ataupun dari dalam perusahaan itu sendiri.

III.

CONTOH PERUSAHAAN SEBAGAI SISTEM

Krisis Mata Uang Rupiah 2013

Apa dampak pelemahan Rupiah? Ketika nilai tukar sebuah mata uang melemah,
maka yang biasanya mencolok terkena dampaknya adalah harga komoditi impor, baik yang
menjadi obyek konsumsi maupun alat produksi (bahan baku dan barang modal). Karena
harga komoditi impor dipatok dengan mata uang negara asal, maka jika nilai mata uang
negara tujuan jatuh, harga komoditi impor akan naik. Misalnya, jika di Indonesia, nilai
tukar Rupiah jatuh sebesar 10% dari 1 Dollar AS = 9.000 Rupiah menjadi 1 Dollar AS =
9.900 Rupiah, maka harga komoditi impor pun akan naik sebesar 10%. Komoditi yang
harganya Rp1,5 juta akan naik Rp150 ribu menjadi Rp1,65 juta.

PENGANTAR BISNIS ~ SEMESTER 1 ~

Page 4

Dari data BPS, kita bisa lihat inflasi di bulan Juni adalah 1,03 persen, lalu
meningkat menjadi 3,29 persen pada Juli. Sementara, pada bulan Agustus, inflasi turun
menjadi 1,12 persen. Inflasi tahun kalender (Januari-Agustus) 2013 adalah 7,94 persen dan
ini merupakan inflasi tahunan tertinggi sejak 2009. Untuk barang konsumsi, yang harganya
akan naik bukan hanya barang-barang konsumsi impor, namun juga barang-barang
konsumsi yang diproduksi di dalam negeri, tetapi (sebagian besar) alat-alat produksinya,
terutama bahan bakunya, impor. Harga tahu tempe, misalnya, naik 20-25 persen, karena
bahan bakunya berupa kedelai diimpor.
Saya belum mendapat data tentang proporsi alat-alat produksi impor dari total alat
produksi di Indonesia. Namun, kita bisa mendapat gambaran kasar tentang hal ini dari
perbandingan antara impor barang konsumsi, bahan baku/penolong dan barang modal di
Indonesia. Kalau kita lihat Tabel 2, proporsi impor terbesar pada Januari-Juli 2013 adalah
impor bahan baku/penolong, yakni 76,16% dari total impor. Kemudian urutan kedua
ditempati oleh impor barang modal (mesin-mesin, dan sebagainya), sebesar 16,87% dari
total impor. Di urutan terakhir baru kita dapati impor barang konsumsi dengan besaran
6,97% dari total impor. Dari data ini, kita bisa menduga bahwa penggunaan alat-alat
produksi impor dalam industri Indonesia cukup tinggi.
Tabel Impor Indonesia Menurut Golongan Penggunaan Barang Januari-Juli 2013

Sumber: Badan Pusat Statistik, Berita Resmi Statistik, op. cit., hlm. 12.
Siapa saja yang akan terpukul oleh kenaikan harga komoditi impor ini? Pertama,
konsumen, terutama konsumen kelas bawah, sejauh pendapatan mereka tidak bisa
mengimbangi kenaikan harga barang. Kedua, pihak-pihak dalam rantai distribusi komoditi
impor mulai dari importir sampai pengecer, karena mereka menghadapi pasar dalam negeri
yang menyusut. Misalnya, belakangan ini, para importir bahan kebutuhan pokok di Batam
sudah menghentikan aktivitas usahanya. Ketiga, para usahawan yang berorientasi pasar
dalam negeri, namun alat-alat produksinya, terutama bahan bakunya, impor, seperti
pengusaha tekstil, alas kaki, kemasan, dan sebagainya. Keempat, rakyat pekerja yang sudah
terpukul dari sisi konsumsi akibat kenaikan harga barang, juga akan dijepit dari sisi upah

PENGANTAR BISNIS ~ SEMESTER 1 ~

Page 5

oleh pengusaha yang terjepit oleh kenaikan harga alat-alat produksi impor, kenaikan nilai
utang luar negeri (dibahas di bawah), dan penyusutan pasar dalam negeri.
Namun, anjloknya Rupiah bukan hanya berdampak pada kenaikan harga komoditi
impor saja. Dampak lainnya yang juga penting adalah kenaikan nominal Rupiah dari utang
luar negeri, karena utang luar negeri dipatok dengan mata uang asing. Logikanya sama
dengan dampak pelemahan Rupiah pada komoditi impor. Jika di Indonesia, nilai tukar
Rupiah berbanding Dollar AS jatuh sebesar 30%, maka nominal Rupiah dari utang yang
dipatok dalam Dollar AS akan naik sebesar 30%. Sampai dengan Maret 2013, total utang
luar negeri Indonesia adalah 254,295 miliar Dollar AS, dengan utang pemerintah dan bank
sentral sebesar 124,151 miliar Dollar AS serta utang swasta sebesar 130,144 miliar Dollar.
Apa dan siapa saja yang akan terpukul oleh kenaikan nominal Rupiah dari utang
luar negeri Indonesia ini? Pertama, untuk utang swasta jelas (1) pengusaha yang berutang,
dan (2) para pekerjanya yang akan ditekan oleh pengusaha yang berutang tersebut. Kedua,
untuk utang pemerintah, yang akan terpukul adalah (1) anggaran negara atau APBN,
dimana ketika anggaran terjepit, rezim neoliberal biasanya akan mengurangi atau
mencabut subsidi untuk rakyat, sehingga (2) rakyat secara umum juga akan terkena
dampaknya. Ketiga, pembayaran utang luar negeri cenderung akan meningkatkan
penawaran atas Rupiah, karena uang Rupiah yang dimiliki pengutang harus ditukar dengan
mata uang pembayaran utang. Akibatnya, nilai tukar Rupiah bisa semakin lemah.
Lalu, siapa yang diuntungkan oleh krisis Rupiah? Jika mata uang suatu negara
melemah, maka yang diuntungkan adalah sektor ekspor yang bahan bakunya (sebagian
besar) berasal dari dalam negeri. Misalnya, PT Energizer Indonesia yang memproduksi
baterai Eveready yang sebagian besarnya diekspor, eksportir udang, dan eksportir kakao di
Sulawesi Selatan. Namun, ini tidak berarti seluruh sektor ekspor Indonesia untung, karena
banyak komoditi ekspor kita yang ditopang oleh bahan baku impor, sehingga keuntungan
yang didapat dari kenaikan harga barang ekspor itu dibatalkan oleh harga bahan baku
impornya yang mahal.

Catatan :
Berdasarkan paparan di atas, kita dapati bahwa jatuhnya nilai tukar Rupiah
disebabkan oleh setidaknya dua faktor, yakni (1) keluarnya sejumlah besar investasi
portofolio asing dari Indonesia akibat rencana pengurangan QE oleh the Fed; (2) neraca
nilai perdagangan Indonesia yang defisit. Adapun dampaknya adalah (1) kenaikan harga
komoditi impor, baik yang menjadi obyek konsumsi maupun alat produksi. Adapun

PENGANTAR BISNIS ~ SEMESTER 1 ~

Page 6

kenaikan harga alat-alat produksi impor bisa berdampak pada kenaikan harga komoditi
yang diproduksi di dalam negeri, tetapi (sebagian besar) alat-alat produksinya impor; (2)
kenaikan nominal Rupiah dari utang luar negeri. Kedua dampak ini, pada gilirannya, akan
memukul berbagai lapisan masyarakat.

Kenaikan Harga BBM

Kebijakan pemerintah untuk menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam
negeri menyebabkan perubahan perekonomian secara drastis. Kenaikan BBM ini akan
diikuti oleh naiknya harga barang-barang dan jasa-jasa di masyarakat. Kenaikan harga
barang dan jasa ini menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia mengalami kenaikan dan
mempersulit perekonomian masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap.
Jika terjadi kenaikan harga BBM di negara ini, akan sangat berpengaruh terhadap
permintaan (demand) dan penawaran (supply). Permintaan adalah keinginan yang disertai
dengan kesediaan serta kemampuan untuk membeli barang yang bersangkutan (Rosyidi,
2009:291). Sementara penawaran adalah banyaknya jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Permintaan dari masyarakat akan berkurang karena harga barang dan jasa yang
ditawarkan mengalami kenaikan. Begitu juga dengan penawaran, akan berkurang akibat
permintaan dari masyarakat menurun. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi

PENGANTAR BISNIS ~ SEMESTER 1 ~

Page 7

melonjak akibat dari naiknya biaya produksi dari barang dan jasa. Ini adalah imbas dari
kenaikan harga BBM. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan, Jika harga suatu barang
naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun, dan sebaliknya jika harga barang
turun, jumlah barang yang diminta akan bertambah (Jaka, 2007:58).
Masalah lain yang akan muncul akibat dari kenaikan harga BBM adalah
kekhawatiran akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Ini terjadi karena dampak
kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang mengalami
kenaikan. Kondisi perekonomian Indonesia juga akan mengalami masalah. Daya beli
masyarakat akan menurun, munculnya pengangguran baru, dan sebagainya.
Inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM tidak dapat atau sulit untuk
dihindari, karena BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang.
Disisi lain, kenaikan harga BBM juga tidak dapat dihindari, karena membebani APBN.
Sehingga Indonesia sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu tingkat
investasi, maupun pembangunan-pembangunan lain yang dapat memajukan kondisi
ekonomi nasional.
Dengan naiknya tingkat inflasi, diperlukan langkah-langkah atau kebijakankebijakan untuk mengatasinya, demi menjaga kestabilan perekonomian nasional.
Diperlukan kebijakan pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral yakni Bank Indonesia
untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar di
masyarakat ini berhubungan dengan tingkat inflasi yang terjadi. Banyaknya uang yang
beredar di masyarakat ini adalah dampak konkret dari kenaikan harga BBM.

Anda mungkin juga menyukai