50
40
30
20
10
0
Asfiksia Penyakit
berat
Membran
Hialin
Kelainan
Sepsis
Kongenital
Aspirasi
Mekonium
Pendahuluan
Tanda klinis:
1.
2.
3.
4.
Takipnu ( FN 60 kali/menit )
Sianosis sentral (lidah biru)
Retraksi
Grunting (merintih)
APNEA
Tidak adanya aliran udara
pernafasan selama 20 detik
dengan atau tanpa bradikardia
atau sianosis
Oksigenasi, posisikan bayi,
stimulasi taktil, medikamentosa ~
penyakit dasar
pendahuluan
Bayi biru / sianosis / hipoksia
Kelainan paru-paru
(intrapulmonary shunting)
Persistent pulmonary
hypertension of the newborn
(PPHN)
pendahuluan
Hyperoxia test (ventilasi FiO2 100%)
pendahuluan
Penyebab:
Kelainan paru
1. Penyakit membran hialin
pendahuluan
penanganan umum
Observasi ketat tiap jam
Laju napas
Retraksi/grunting
Sianosis
Konsentrasi O2 (jika memungkinkan)
Laju jantung
Temperatur kulit bayi dan inkubator
penanganan umum
Foto toraks
Analisis gas darah
Bila tetap sianosis dengan O2 sungkup
kepala CPAP
Bila apnu berulang atau dengan CPAP
klinis tidak membaik ventilator
Antibiotika sampai terbukti tidak ada
infeksi (kultur steril)
Respiratory assistance
Minimal assistance
Low flow O2 to nasal cannulas
Oxygen hood
Moderate assistance
- nasal CPAP
Full assistance
Minimal assistance:
Low flow O2 to nasal cannulas
Keuntungan
Keterbatasan / komplikasi
Fluktuasi FiO2
Fiksasi tidak mudah
O2 max. 2 L/m (iritasi mukosa hidung)
Iritasi kulit oleh plester
Oxygen hood
Keterbatasan dan komplikasi
FiO2 turun bila sungkup dibuka
Aliran O2 > 7 L/m untuk mencegah
rebreathing dan mendesak CO2 keluar
Aliran O2 terganggu hipoksia dan
hiperkapnia
Iritasi kulit bila sungkup terlalu kecil
Kelembaban tinggi bayi tak
terlihat
ETT
Tidak dianjurkan
BATASAN PMH
Gawat napas pada BKB yang terjadi
segera atau beberapa saat setelah
lahir yang ditandai dengan
kesukaran bernafas yg menetap
atau menjadi progresif dlm 48-96
jam pertama kehidupan
Etiologi PMH
Defisiensi surfaktan
Aterm surfaktan cukup mencegah
kolaps alveolus saat akhir ekspirasi
Prematur surfaktan kurang alveolus
kolaps saat akhir ekspirasi bayi akan
mengalami sesak napas
Makin muda usia kehamilan makin tinggi
risiko PMH
Perjalanan penyakit
1. Sesak napas saat lahir atau segera
setelah lahir
2. Klinis memburuk setelah 48 72 jam
3. Perbaikan klinis terjadi setelah 48 72
jam
4. Oksigen dihentikan antara hari ke 5 - 10
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Sesak napas
Bayi tampak lemah (letargi), edema perifer
Pemeriksaan penunjang
Foto toraks
HMD grade 2
Pencegahan
Pencegahan persalinan prematur
Pemberian betametason pada ibu
(prematur < 34 minggu)
Resusitasi adekuat
Mencegah hipotermi, hipoglikemia
dan hipoksia
Tatalaksana
Diagnosis dini
Risiko tinggi timbulnya PMH Bayi
dilahirkan di RS yang mempunyai fasilitas
memadai
Surfaktan
Penanganan suportif yang baik
Bila dapat hidup 72 jam setelah kelahiran
sembuh sendiri
Komplikasi
Keadaan yang berhubungan dengan
prematuritas: ikterus, apneu, hipotermia,
hipoglikemia
Kerusakan otak
Perdarahan periventrikular
Pneumotoraks
Duktus arteriosus persisten
Penyakit paru kronik
TAKIPNEA SEMENTARA
PADA NEONATUS
(TTN; TRDN; SGP tipe 2;
wet lung syndrome)
Patofisiologi TRDN
Alveolus dan bronkus janin terisi cairan
Lahir per vaginam (kompresi jalan lahir)
Cairan dalam paru terperas
Cairan yang tersisa dibatukkan/diserap
Faktor risiko
1. Bedah kaisar
2. Hipoksia janin atau asfiksia berat
3. Ibu mengalami sedasi
4. Polihidramnion
Diagnosis
Cukup bulan/kurang bulan
Sesak napas saat atau segera setelah
lahir (dalam 1 jam pertama setelah
lahir)
Sesak akan membaik dalam 24 jam
pertama, menghilang dalam 72 jam
Foto torak
Foto toraks usia <6 jam ~ PMH
TRDN 1
TRDN 2
Tatalaksana
Tidak ada penanganan khusus
Jarang perlu perawatan level 2 atau 3
Makanan per oral setiap 3 jam melalui
sonde lebih dianjurkan
Patofisiologi
Hipoksia janin
Mekonium keluar & janin gasping
Cairan amnion yang terkontaminasi mekonium terhirup ke
larings dan trakhea
Pembersihan sal. napas tidak
adekuat
Kerusakan paru
Mekonium mengandung enzim merusak epitel
bronkus, bronkiolus dan alveolus
Mekonium menyumbat sal. napas secara
total/parsial beberapa bagian paru kolaps,
bagian paru lain hiperinflasi
Diagnosis
Cukup/lebih bulan, jarang sekali kurang bulan
Cairan amnion terkontaminasi mekonium
Mekonium tampak/dapat dihisap dari saluran
napas atas (bantuan laringoskop)
Kulit bayi diwarnai mekonium (meconium
staining)
Sesak napas
Foto toraks : hiperinflasi paru disertai
banyak daerah paru yang kolaps
Perjalanan Penyakit
SAM : sesak napas sejak lahir
SAM ringan : membaik
secara bertahap dalam
beberapa hari
beberapa minggu
SAM berat
Memburuk secara
progresif tidak
tertolong
Tertolong
kerusakan paru perlu
waktu lama untuk
sembuh sempurna
BRONCHOPULMONARY
DISPLASIA
Pencegahan
Penghisapan saluran napas sebelum
bahu dilahirkan
Penghisapan saluran napas (larings dan
trakea) secara langsung dengan
bantuan laringoskop
Tatalaksana
Tidak ada pengobatan spesifik
Kasus berat ventilator / ECMO
Pengawasan ketat terhadap komplikasi
Komplikasi
1. Pneumotoraks /
pneumomediastinum
2. Kerusakan akibat hipoksia pada
organ lain
PNEUMONIA
Saat lahir : komplikasi korioamnionitis
Setelah lahir : infeksi nasokomial
Diagnosis
Pus cells dan bakteri pada cairan lambung
Foto toraks : daerah paru-paru yang kolaps
dan konsolidasi
Pengobatan
Suportif
Antibiotika
PNEUMOTORAKS
PNEUMOTORAKS
Terkumpulnya udara di dalam rongga
pleura
Alveolus pecah udara keluar dari
paru-paru menekan paru-paru
paru-paru tidak dapat berkembang
pada saat inspirasi
Unilateral/bilateral
Faktor risiko
Bayi yang menderita sesak napas
Bayi yang menderita SAM
Bayi yang memerlukan resusitasi
saat lahir
Bayi yang mendapat bantuan napas
dengan ventilator
Diagnosis
Gejala klinis tidak khas
Dicurigai pneumotoraks:
Konfirmasi diagnosis:
Transiluminasi dada
Foto toraks
Pneumotoraks
Tatalaksana
Sesak napas ringan & tidak sianosis
dg O2 sungkup pengawasan ketat
Bayi dirawat di RS yang mempunyai
fasilitas level 2 atau 3
Sesak napas hebat/ventilator
WSD
Tindakan darurat aspirasi pleura
K E S I M P U L A N
Bayi dengan risiko sesak napas RS dengan
fasilitas memadai
Pemahaman penanganan dan diagnosis dini
mutlak diperlukan
Setiap dokter hendaknya mengetahui secara
rinci penanganan umum dan khusus sesak
napas pada BBL