Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA
RUMAH SAKIT KARTIKA PULOMAS
DENGAN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KEMANG MEDICAL CARE
TENTANG
JASA PEMERIKSAAN LABORATORIUM SARS CoV-2 (COVID-19)

Nomor : 010/PKS/RSKPM/I/2022
Nomor : 002/PKS/KMC-RSKP/02-2022

Pada hari ini, Senin, tanggal 28 (Dua puluh delapan) bulan Januari tahun Dua ribu dua puluh dua (2022), kami
yang bertanda tangan di bawah ini:

I. RUMAH SAKIT KARTIKA PULOMAS, diwakili oleh drg. Wahyu Prabowo, CMC, selaku
Direktur Utama Rumah Sakit Kartika Pulomas, berdasarkan Surat Keputusan 001/SK/KET-
YYSKARTIKA/II/2019 tanggal 22 Februari 2019, dalam hal ini sah dan berhak bertindak untuk dan atas
nama RUMAH SAKIT KARTIKA PULOMAS, yang berkedudukan di Jl. Pulomas Timur K No.2,
Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK
PERTAMA.

II. RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KEMANG MEDICAL CARE, diwakili oleh Dr. Efo Prapriatna,
MARS, MM, selaku Direktur berdasarkan Surat Keputusan No. 017/SK/DIRUT-SMK/XI-2019
tertanggal 25 November 2019, dalam hal ini sah dan berhak bertindak untuk dan atas nama RUMAH
SAKIT IBU DAN ANAK KEMANG MEDICAL CARE, yang berkedudukan di Jalan Ampera Raya
No.34, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK
dan masing-masing disebut PIHAK. PARA PIHAK terlebih dahulu mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:

1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu rumah sakit swasta yang mempunyai kegiatan usaha
memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat umum serta memiliki fasilitas untuk tes
deteksi SARS CoV-2 (COVID-19) menyediakan tenaga kerja, persediaan, dan perlengkapan habis
pakai/consumable items, serta menunjang operasional pemeriksaan laboratorium tes deteksi SARS CoV-
2 (COVID-19).
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah rumah sakit swasta yang mempunyai kegiatan usaha memberikan
pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat umum.
3. Bahwa PARA PIHAK berencana untuk mengadakan kerja sama di bidang pemeriksaan laboratorium tes
deteksi SARS CoV-2 (COVID-19) dengan mengirimkan bahan yang siap diperiksa (sampel) dan atau
bahan yang belum siap diperiksa (spesimen) dari PIHAK KEDUA ke PIHAK PERTAMA.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka PARA PIHAK sepakat untuk membuat Perjanjian Kerja Sama
tentang Jasa Pemeriksaan Laboratorium SARS CoV-2 (COVID-19) (selanjutnya disebut ”Perjanjian”)
dengan syarat dan ketentuan yang diatur sebagai berikut:

PIHAK I PIHAK II

1/8
PASAL 1
TUJUAN

PIHAK PERTAMA ditunjuk oleh PIHAK KEDUA sebagaimana PIHAK PERTAMA menerima
penunjukan dari PIHAK KEDUA menjadi laboratorium rekanan untuk pemeriksaan laboratorium tes deteksi
SARS CoV-2 (COVID-19).

PASAL 2
PERINCIAN MATERI PEKERJAAN

(1) Jangka waktu pelaksanaan pengujian disesuaikan dengan jenis pemeriksaan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 1 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
(2) Lokasi pengujian :
Laboratorium Mikrobiologi dengan BSL-2
Rumah Sakit Kartika Pulomas
(3) Laporan hasil pekerjaan disesuaikan dengan jenis pemeriksaan.

PASAL 3
PROSEDUR PELAYANAN

(1) PIHAK KEDUA mengantarkan bahan yang siap diperiksa (sampel) dan atau bahan yang belum siap
diperiksa (spesimen) ke PIHAK PERTAMA dengan keadaan baik dan sesuai standar, pada waktu
sebelum Pukul 07.00 WIB, 13.00 WIB dan 20.00 WIB (PCR Swab), waktu 24 jam (PCR Swab Cito) serta
PIHAK KEDUA bisa menggunakan PIHAK LAIN untuk mengantarkan sampel.
(2) Bahan pemeriksaan yang dirujuk oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA harus memenuhi
persyaratan pengiriman spesimen / sampel yang telah ditetapkan, yaitu sesuai dengan daftar pemeriksaan
rujukan yang dibuat oleh PIHAK PERTAMA.
(3) Bahan pemeriksaan yang dikirim oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA harus dilengkapi
dengan formulir pemeriksaan rujukan dari laboratorium PIHAK KEDUA dan diberi stampel PIHAK
KEDUA yang memuat data antara lain:
a. Identitas pasien: nama, jenis kelamin, umur;
b. Jenis pemeriksaan;
c. Tanggal dan jam pengambilan bahan pemeriksaan;
d. Kondisi pasien pada saat bahan pemeriksaan diambil (antara lain: puasa, sedang menjalani
therapy/pengobatan tertentu);
e. Jenis bahan pemeriksaan.
(4) Apabila bahan dan atau identitas pemeriksaan yang diterima oleh PIHAK PERTAMA dari PIHAK
KEDUA tidak memenuhi persyaratan atau tidak lengkap, maka PIHAK PERTAMA berhak melakukan
hal-hal sebagai berikut:
a. melakukan konfirmasi apabila data berupa identitas dan atau informasi tentang bahan pemeriksaan
tidak lengkap, terhadap keadaan ini PIHAK KEDUA akan melengkapi data yang dibutuhkan oleh
PIHAK PERTAMA, secara tertulis.
b. menyarankan kepada PIHAK PERTAMA untuk melakukan pengambilan sampel ulang secara
tertulis.
(5) PIHAK PERTAMA melakukan pemeriksaan mikrobiologi sesuai dengan permintaan PIHAK KEDUA
dengan berdasarkan standar yang berlaku.
(6) PIHAK PERTAMA melakukan pemeriksaan yang diminta oleh PIHAK KEDUA dengan akurasi dan
presisi yang optimal.
(7) PIHAK PERTAMA wajib merahasiakan data/identitas pasien dan hasil pemeriksaan, kecuali ada izin
tertulis dari PIHAK KEDUA untuk membuka rahasia tersebut.
(8) Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, PIHAK PERTAMA akan mengirimkan laporan yang telah
diperiksa ke Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah).

PIHAK I PIHAK II

2/8
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN

(1) Hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA:


a. Hak PIHAK PERTAMA:
PIHAK PERTAMA berhak menerima pembayaran yang tidak diperselisihkan dari PIHAK KEDUA
atas pelayanan pemeriksaan laboratorium yang telah diberikan oleh PIHAK PERTAMA.
b. Kewajiban PIHAK PERTAMA:
1. PIHAK PERTAMA wajib memberikan fotokopi sertifikat Pemantapan Mutu Eksternal (“PME”)
yang berlaku kepada PIHAK KEDUA dan memperbaharui setiap periodenya serta hasil/grafik
Pemantapan Mutu Internal setiap 3 (tiga) bulan sekali.
2. PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan setiap perubahan tarif pelayanan di PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tarif baru
tersebut berlaku efektif bagi PIHAK KEDUA dan apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari
setelah pemberitahuan tidak ada tanggapan dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA
dianggap menyetujui perubahan tarif tersebut.
3. PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan setiap perubahan nilai rujukan dan atau satuan
pemeriksaan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
(2) Hak dan kewajiban PIHAK KEDUA:
a. Hak PIHAK KEDUA:
1. PIHAK KEDUA berhak menerima hasil pemeriksaan dari PIHAK PERTAMA dalam bentuk atau
tampilan dan format sesuai dengan format baku yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA berhak menerima fotokopi sertifikat Pemantapan Mutu Eksternal (“PME”) yang
berlaku dan diperbaharui setiap periodenya serta hasil/grafik Pemantapan Mutu Internal setiap 3
(tiga) bulan sekali.
3. PIHAK KEDUA berhak menerima pemberitahuan setiap perubahan tarif pelayanan di PIHAK
PERTAMA selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tarif baru tersebut berlaku efektif
bagi PIHAK KEDUA dan apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah pemberitahuan
tidak ada tanggapan dari PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA menyetujui perubahan tarif
tersebut.
b. Kewajiban PIHAK KEDUA:
PIHAK KEDUA berkewajiban membayar tagihan yang tidak diperselisihkan kepada PIHAK
PERTAMA atas pelayanan pemeriksaan laboratorium yang telah diberikan oleh PIHAK
PERTAMA.

PASAL 5
BIAYA PEMERIKSAAN

(1) Biaya pemeriksaan SARS CoV-2 (COVID-19) sesuai dengan price list yang telah ditetapkan PIHAK
PERTAMA dan dilampirkan dalam Lampiran 1 Perjanjian ini.
(2) Biaya pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Lampiran 1 dapat direvisi secara berkala
oleh PIHAK PERTAMA.
(3) Bila diperlukan pemeriksaan SARS CoV-2 (COVID-19) khusus yang tidak tertulis dalam daftar harga,
maka dibuat perhitungan khusus dengan kesepakatan tertulis PARA PIHAK.

PASAL 6
PEMERIKSAAN ULANG

(1) Oleh karena sesuatu hal sehingga PIHAK PERTAMA tidak dapat mengeluarkan hasil pemeriksaan, maka
PIHAK PERTAMA akan melakukan pemeriksaan ulang atas persetujuan tertulis PIHAK KEDUA.
(2) Apabila PIHAK KEDUA meragukan hasil pemeriksaan dengan alasan yang secara ilmiah dapat disetujui,
maka PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan pemeriksaan ulang hanya untuk 1 (satu) kali setelah
ada kesepakatan tertulis PARA PIHAK.

PIHAK I PIHAK II

3/8
(3) Dalam hal pemeriksaan ulang, PIHAK PERTAMA tidak memungut biaya kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 7
PEMBAYARAN

(1) PIHAK PERTAMA mengirimkan invoice atau faktur penagihan dari hasil kegiatan pemeriksaan selama
1 (satu) minggu kepada PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA akan melaksanakan pembayaran selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah
invoice diterima dan mengirim bukti transfer kepada PIHAK PERTAMA melalui email:
keuanganrskartikapulomas@gmail.com.
(3) PIHAK KEDUA akan melakukan pembayaran sesuai dengan invoice yang dikirimkan oleh PIHAK
PERTAMA dengan cara pemindahbukuan ke rekening PIHAK PERTAMA sebagai berikut:
Nama Bank : Bank Mandiri
Nama Rekening : Yayasan Kartika
Nomor Rekening : 0060011144411
(4) Kuitansi pembayaran dikirimkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA apabila bukti
transfer telah diterima.
(5) Apabila terjadi keterlambatan pembayaran oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA akan
menghentikan pemeriksaan laboratorium yang diminta oleh PIHAK KEDUA secara sepihak, sampai
dengan dilunasinya seluruh tagihan yang belum dibayarkan.

PASAL 8
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

(1) PIHAK PERTAMA akan menerbitkan hasil pemeriksaan dalam bentuk atau tampilan dan format sesuai
dengan format baku yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
(2) Alat Kesehatan untuk pengiriman sampel pemeriksaan Laboratorium SARS CoV-2 (COVID-19)
disediakan oleh PIHAK PERTAMA.
(3) Hasil pemeriksaan akan diserahkan kepada PIHAK KEDUA dengan cara dikirim melalui email ke
lab.rsiakmc@gmail.com oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya
1 (satu) hari setelah pelaksanaan pemeriksaan sesuai jadwal yang tercantum di dalam Daftar Pemeriksaan
Rujukan (terlampir) dan hasil akan diambil oleh kurir PIHAK KEDUA.
(4) Apabila terjadi hal-hal di luar kemampuan PIHAK PERTAMA untuk mengendalikan dan atau
mengatasinya, hal mana menyebabkan tertundanya pemeriksaan yang dirujuk oleh PIHAK KEDUA,
maka PIHAK PERTAMA wajib memberitahukan kepada PIHAK KEDUA mengenai keterlambatan ini
serta alasan atau penyebab keterlambatan.

PASAL 9
PENGENDALIAN MUTU

Dalam rangka pengendalian mutu, PARA PIHAK sepakat untuk melakukan evaluasi terhadap mutu
pelayanan PIHAK PERTAMA dan memberikan feed back terhadap pelayanan PIHAK PERTAMA minimal
1 (satu) tahun sekali.

PASAL 10
KOMUNIKASI

(1) Semua komunikasi, konfirmasi, dan permintaan dalam hubungan dengan Perjanjian ini dapat dilakukan
secara tertulis maupun lisan (melalui telepon), apabila tertulis harus ditandatangani oleh pihak yang
berwenang, yang selanjutnya disampaikan ke alamat di bawah ini:

PIHAK I PIHAK II

4/8
PIHAK PERTAMA
Nama : dr. Tegar Rachman
Alamat : Jalan Pulomas Timur K No. 2, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur, DKI Jakarta
Telp : (021) 2522383
HP : 082125888342
Email : rskartika1@gmail.com

PIHAK KEDUA
Nama : Wilutami Rahayu Tyas Suci
Alamat : Jalan Ampera Raya No. 34, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Telp : (021) 27 545454
HP : +62 813-1678-0078
Email : wilutami@rsiakemang.id

(2) Semua pemberitahuan dari masing-masing PIHAK berlaku efektif setelah diterima PARA PIHAK.
Pemberitahuan yang disyaratkan berdasarkan Perjanjian ini oleh PARA PIHAK harus dianggap telah
diberikan dan dilakukan jika:
a. Dikirim langsung pada saat tanggal pengiriman.
b. Dikirim melalui surat tercatat dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal pengiriman surat tercatat
dimaksud. Apabila jangka waktu tersebut bertepatan dengan hari libur, maka surat dianggap telah
diterima pada hari berikutnya.

PASAL 11
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

(1) Yang dimaksud dengan Force Majeure dalam Perjanjian ini adalah seluruh peristiwa yang terjadi di luar
kemampuan masing-masing PIHAK baik secara langsung maupun tidak langsung, meskipun PIHAK yang
mengalaminya tersebut telah melakukan tindakan pencegahan dan kejadian itu secara nyata bukan
disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan PIHAK tersebut, yaitu peristiwa-peristiwa berupa kejadian yang
disebabkan oleh gempa bumi, banjir, angin topan, kilat, halilintar, pemogokan, demonstrasi, huru hara,
sabotase, kerusuhan sosial, atau penundaan/penghentian pekerjaan atau kewajiban berdasarkan Perjanjian
ini yang diakibatkan adanya Peraturan Pemerintah yang berwenang.
(2) PARA PIHAK dibebaskan dari tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam melaksanakan
Perjanjian ini sebagai akibat suatu peristiwa Force Majeure tersebut.
(3) Dalam hal terjadi Force Majeure sehingga mempengaruhi pelaksanaan kewajiban salah satu PIHAK, maka
PIHAK yang mengalami peristiwa Force Majeure tersebut harus memberitahukan secara tertulis kalau
perlu disertai dengan keterangan dari instansi yang berwenang atas peristiwa Force Majeure tersebut
kepada PIHAK lainnya, yaitu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak terjadinya
Force Majeure tersebut.
(4) Apabila PIHAK yang mengalami peristiwa Force Majeure tersebut lalai untuk memberitahukan kepada
PIHAK lainnya dalam kurun waktu sebagaimana yang dimaksud ayat (3), maka seluruh kerugian, resiko,
dan konsekuensi yang timbul menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK yang mengalami Force Majeure
tersebut.
(5) Apabila PIHAK yang tidak terkena Force Majeure tersebut dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari
kerja setelah menerima pemberitahuan secara tertulis seperti dimaksud ayat (3) tidak memberitahukan
jawabannya kepada PIHAK yang terkena peristiwa Force Majeure tersebut, maka penundaan/penghentian
sementara pekerjaan atau pembebasan sementara tanggung jawab atas keterlambatan atau kegagalan dalam
melaksanakan pekerjaan tersebut, dianggap telah memperoleh persetujuan.

PIHAK I PIHAK II

5/8
PASAL 12
MASA BERLAKU DAN PENGAKHIRAN

(1) Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian dan
setelah dilakukan evaluasi oleh PARA PIHAK, dapat diperpanjang secara otomatis hanya untuk 1 (satu)
tahun lagi apabila tidak ada keberatan dari PARA PIHAK.
(2) PIHAK KEDUA berhak secara sepihak mengakhiri Perjanjian ini dalam hal PIHAK PERTAMA tidak
dapat memenuhi kriteria mutu dan keselamatan pasien berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dari
PIHAK KEDUA dengan melakukan pemberitahuan tertulis 14 (empat belas) hari kalender terlebih
dahulu.
(3) Apabila salah satu PIHAK ingin mengakhiri Perjanjian, maka PIHAK tersebut harus memberitahukan
keinginannya secara tertulis kepada PIHAK lainnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal
efektif pengakhiran Perjanjian.
(4) Apabila dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah menerima pemberitahuan secara tertulis PIHAK
yang ditujukan belum mengirimkan jawaban, maka PIHAK tersebut dianggap telah menyetujui
pengakhiran Perjanjian.
(5) Apabila pada saat pengakhiran Perjanjian masih terdapat kewajiban-kewajiban yang belum terselesaikan,
maka PIHAK yang masih memiliki kewajiban tersebut wajib menyelesaikan kewajibannya selambat-
lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah Perjanjian ini dinyatakan berakhir oleh PARA
PIHAK.
(6) Dalam hal pengakhiran sebagaimana disebutkan dalam Pasal ini, PARA PIHAK sepakat untuk
mengesampingkan ketentuan sebagaimana tertulis dalam Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.

PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila timbul perbedaan pendapat atau perselisihan mengenai pelaksanaan ketentuan Perjanjian ini,
maka PARA PIHAK akan menyelesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan.
(2) Apabila PARA PIHAK tidak dapat menyelesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan dalam waktu
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak timbulnya perselisihan tersebut, maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Jakarta Selatan.

PASAL 14
LAIN-LAIN

(1) Hal-hal yang belum atau tidak diatur dalam Perjanjian ini akan diatur lebih lanjut berdasarkan persetujuan
tertulis PARA PIHAK, dan bilamana perlu akan dibuat addendum (perjanjian tambahan) yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
(2) Perubahan dan/atau penambahan dan/atau pengurangan terhadap ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian ini hanya dapat dilakukan berdasarkan persetujuan tertulis secara bersama dari PARA PIHAK.
(3) Perjanjian ini secara otomatis membatalkan dan menggantikan seluruh kesepakatan dan/atau perjanjian
sebelumnya yang telah dibuat dan/atau ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(4) Dalam hal salah satu pasal dan/atau ketentuan dalam Perjanjian ini menjadi tidak berlaku karena
disebabkan adanya ketentuan perundangan yang menyebabkan pasal dan/atau ketentuan tersebut tidak
berlaku, maka ketidakberlakuan tersebut hanya berlaku bagi pasal dan/atau ketentuan yang bersangkutan,
dan Perjanjian berikut seluruh pasal-pasal dan ketentuan lainnya tetap berlaku.
(5) PARA PIHAK dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajibannya sebagaimana yang
diatur dalam Perjanjian ini kepada pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.
(6) Hak dan kewajiban masing – masing PIHAK yang harus dipenuhi dalam Perjanjian ini tidak dapat berakhir
karena bubar/meninggalnya salah satu PIHAK atau terjadinya penggantian pengurus/pemegang saham,
melainkan harus dilanjutkan oleh penggantinya yang sah.

PIHAK I PIHAK II

6/8
(7) Semua lampiran yang digunakan dan disatukan dalam Perjanjian ini merupakan bagian yang terikat dan
tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

Demikian Perjanjian ini aslinya dibuat rangkap 2 (dua) yang sama bentuk, isi, dan kekuatan hukumnya,
masing-masing PIHAK memegang satu serta ditandatangani di atas meterai cukup oleh PARA PIHAK di
Jakarta pada hari dan tanggal tersebut di awal Perjanjian.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


RUMAH SAKIT KARTIKA PULOMAS RSIA KEMANG MEDICAL CARE

drg. Wahyu Prabowo, CMC Dr. Efo Prapriatna, MARS, MM


Direktur Utama Direktur

PIHAK I PIHAK II

7/8
LAMPIRAN 1

Berdasarkan Pasal 5 ayat 1 Perjanjian ini, PIHAK PERTAMA menyediakan daftar harga yang disepakati
PARA PIHAK yaitu sebagai berikut :

Harga 1 (satu) Paket adalah sebesar Rp. 150.000,- Untuk hasil H+1 dan Rp. 250.000,- Untuk hasil 6-8 jam.
Paket terdiri dari ;

1. Proses ekstrasi RNA;


2. RT PCR;
3. Pajak Pertambahan Nilai.

Selanjutnya sesuai Pasal 5 ayat 2 Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat daftar harga yang tercantum diatas
dapat berubah sewaktu-waktu berdasarkan kesepakatan tertulis PARA PIHAK dengan cukup menuangkan
dalam bentuk Berita Acara Rapat perubahan Lampiran 1 yang ditandatangani oleh PARA PIHAK.

PIHAK I PIHAK II

8/8

Anda mungkin juga menyukai