Tentang
RUJUKAN LAYANAN PEMERIKSAAN
PCR (Polymerase Chain Reaction)COVID 19
ANTARA
…………………………………………
DENGAN
RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL
Nomor :
Nomor : ........../A.7/PKB/RSIF/III/2021
Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani pada hari ..........., tanggal ….. bulan ……………..
Tahun 2021 (......-.....-…….), oleh dan antara :
(PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK,
sedangkan masing-masing disebut PIHAK).
MENERANGKAN BAHWA :
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya secara bersama–sama disebut
sebagai
PARA PIHAK,terlebih dahulu menerangkan hal–hal sebagai
berikut:
Pasal 2
HAK DAN
KEWAJIBAN
Pasal 3
PROSEDUR PELAYANAN KESEHATAN
RUJUKAN
1. Pelayanan Pemeriksaan PCR dengan tarif Rp. 900.000 (Sembilan Ratus Ribu Rupiah) dengan
hasil keluar maksimal 2 hari setelah pengambilan sampel SWAB.
2. Pelayanan Pemeriksaan PCR dengan tarif Rp. 1.400.000 (Satu Juta Empat Ratus Ribu Rupiah)
dengan hasil keluar maksimal 1 hari setelah pengambilan sampel SWAB.
3. Untuk pembagian FEE PIHAK PERTAMA sebesar Rp. 150.000. (Seratus Lima Puluh Ribu
Rupiah).
4. Biaya layanan pemeriksaan PCR adalah menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA
sebagai penjamin sesuai status pembayaran dan diselesaikan 14 (Empat Belas) hari kerja
setelah dokumen tagihan yang dikirimkan PIHAK PERTAMA diterima oleh PIHAK
KEDUA
5. Tarif pelayanan p e m e r i k s a a n P C R adalah berdasarkan tarif yang berlaku pada PIHAK
KEDUA dan/atau sesuai kesepakatan .
Pasal 5
TATA CARA
1. PIHAK KEDUA mengajukan penagihan segala biaya yang timbul atas layanan
pemeriksaan PCR kepada PIHAK PERTAMA yang akan dikirimkan 3 (Tiga) hari
kerja setelah h a s i l p e m e r i k s a a n P C R s e l e s a i dengan menyertakan dokumen
penagihan secara lengkap terdiri dari:
a. Kuitansi asli(bermaterai cukup) dan perincian biaya perawatan;
b. Surat Pengantar Pemeriksaan;
c. Hasil pemeriksaan
2. PIHAK PERTAMA meneliti kelengkapan dokumen tagihan yang
disampaikan PIHAK KEDUA. Apabila dokumen penagihan belum lengkap sebagai mana
dimaksud pada ayat(1),maka dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah
dokumen diterima, PIHAK PERTAMA wajib menginformasikan dan atau mengirim surat
pemberitahuan kepada PIHAK KEDUA untuk melengkapi kekurangan dokumen yang
dimaksudkan.
3. PIHAK KEDUA segera melengkapi kekurangan dokumen penagihan setelah mendapat
informasi dan atau pemberitahuan dari PIHAK PERTAMA paling lambat 3(tiga) hari
kerja.
4. Apabila tidak ada informasi dari PIHAK PERTAMA, pengajuan dokumen tagihan
tersebut dianggap lengkap dan siap untuk dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 6
TATA CARA
PEMBAYARAN
3. Segala biaya yang timbul atas pemindah bukuan bank (transfer) akan ditanggung oleh
PIHAK PERTAMA.
2. PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan berlakunya Pasal 1266 dan pasal 1267
Kitab Undang-undang Hukum Perdata tehadap segala sesuatu yang bertalian dengan
pemutusan Perjanjian, sehingga pemutusan Perjanjian ini cukup dilakukan secara sepihak
oleh SALAH SATU PIHAK dengan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK
LAINNYA tanpa perlu keputusan dari hakim terlebih dahulu.
Pasal 8
KOMUNIKASI DAN
INFORMASI
1. Komunikasi dan informasi dalam hubungannya dengan Perjanjian ini dapat dilakukan
secara tertulis maupun lisan atau melalui telepon.
2. Komunikasi dan informasi dalam bentuk tertulis disampaikan ke alamat berwenang dan
disampaikan ke:
a. PIHAK PERTAMA
Alamat Pos : …………………………
Nomor Telepon : ………………………....
Alamat Email : …………………………
Contact Person : …………………………
b. PIHAK KEDUA
Alamat Pos : Jl. A. P. Pettarani
Nomor Telepon : 0411-853364/871942
Alamat Email : rsislamfaisal@gmail.com
Contact Person : 082346194866
Pasal 9
PENYELESAIAN
PERSELISIHAN
PASAL 10
FORCE MAJEURE
1. SALAH SATU atau KEDUA BELAH PIHAK dalam Perjanjian ini tidak dapat dianggap
sebagai melakukan kelalaian atau pelanggaran terhadap ketentuan Perjanjian ini, apabila
PIHAK atau PARA PIHAK yang mengalami hambatan force majeure harus dibebaskan dari
pemenuhan kewajiban yang bertalian dan resiko yang terjadi menjadi resiko masing-masing
pihak.
2. Yang dimaksud dengan force majeure dalam ayat (1) Pasal ini adalah keadaan peristiwa yang
meliputi tetapi tidak terbatas pada bencana alam, huru-hara dan sejenisnya.
3. Kerugian yang diderita oleh salah satu pihak karena force majeure bukan merupakan resiko
dan atau tanggung jawab PIHAK lainnya dan PARA PIHAK dengan ini melepaskan haknya
untuk menuntut terhadap resiko atau akibat force majeure demikian.
4. Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu pihak dari Perjanjian ini apabila force majeure
terjadi atau berlangsung lebih dari 6 (enam) bulan.
PASAL 11
HUKUM YANG BERLAKU
Perjanjian ini diatur dan ditafsirkan menurut hukum yang berlaku di wilayah Negara Republik
Indonesia.
PASAL 12
PENGALIHAN HAK
1. Hak dan kewajiban yang timbul berdasarkan Perjanjian ini tidak dapat dialihkan oleh salah
satu PIHAK kepada siapapun tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK LAINNYA.
2. Perjanjian ini akan mengikat para penerus, PIHAK yang menerima pengalihan dan wakil
yang berwenang dari masing-masing PIHAK.
PASAL 13
KETERPISAHAN
1. Dalam hal suatu ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian ini dinyatakan keliru atau sebagai
tidak sah atau tidak dapat diberlakukan secara hukum baik secara keseluruhan maupun
sebagian, maka kekeliruan, ketidaksamaanatau ketidakberlakuan tersebut hanya berkaitan
pada ketentuan ini atau sebagian daripadanya saja. Sedangkan ketentuan lainnya dari
Perjanjian ini akan tetap berlaku dan mempunyai kekuatan hukum secara penuh.
2. PARA PIHAK setuju bahwa terhadap ketentuan yang keliru atau tidak dapat diberlakukan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini akan diganti dengan ketentuan yang sah
menurut hukum dan sejauh serta sedapat mungkin mencerminkan maksud dan tujuan
dibuatnya ketentuan tersebut oleh PARA PIHAK.
PASAL 14
LAIN-LAIN
Hal-hal mengenai perubahan ketentuan yang dipandang perlu oleh PARA PIHAK atau yang
belum diatur dan/atau tidak cukup diatur ditentukan dalam surat Perjanjian ini akan
diatur/ditentukan kemudian atas persetujuan PARA PIHAK dalam suatu perjanjian tambahan
(addendum) dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.
PASAL
15
PENUTUP
Perjanjian ini dibuat dalamrangkap 2 (dua) bermeterai cukup, dengan susunan yang sama dan
mempunyaikekuatan hokum yang sama.
Demikian perjanjian kerjasama ini dibuat dengan itikad baik dan telah sepatutnya
ditandatangani
PARA PIHAK.