Anda di halaman 1dari 2

PATOFISIOLOGI

Pitiriasis Versikolor disebabkan oleh organisme dimorfik, lipofilik yaituMalassezia furfur, yang
dibiakkan hanya pada media kaya asam lemak rantai C12-C14. Pityrosporon orbiculare,
pityrosporon ovale, dan Malassezia furfur merupakansinonim dari M. Furfur. M. Furfur
merupakan flora normal kutaneus manusia., danditemukan pada 18% bayi dan 90-100%
dewasa.Pada pasien dengan stadium klinis jamur tersebut dapat ditemukan dalambentuk spora
dan dalam bentuk filamen (hifa). Faktor-faktor yang menyebabkanberkembang menjadi parasit
sebagai berikut:
1. Endogen: kulit berminyak, hiperhidrosis, genetika, imunodefisiensi, sindromCushing,
malnutrisi
2. Eksogen: kelembaban dan suhu tinggi, higiene, oklusi pakaian, penggunaanemolien yang berminyak
Beberapa faktor menyumbang peranan penting dalam perkembangan danmanifestasi klinik
dari Pitiriasis versikolor. Lemak kulit memiliki pengaruh,pityrosporum merupakan jamur yang lipofilik dan
bergantung kepada lemaksehingga memiliki kaitan erat dengan dengan trigliserida dan asam lemak
yangdiproduksi oleh kelenjar sebasea. Ketergantungan terhadap lemak menjelaskanbahwa pitiriasis
versikolor memiliki predileksi pada kulit secara fisiologik kaya akankelenjar sebasea, dan tidak
muncul pada tangan dan tapak kaki. Pitiriasis versikolor jarang pada anak-anak dan orang tua
karena kulit mereka rendah akan konsentrasilemak, berbeda dengan orang muda. Sekresi keringat,
pada daerah tropikal endemikpitiriasis versikolor, suhu akan mengakibatkan peningkatan sekresi keringat
yangmempengaruhi komposis lapisan lemak kulit dan berhubungan dengan inisiasipitiriasis versikolor. Faktor
hormonal, dilaporkan bahwa kasus pitiriasis versikolor meningkat pada iatrogenik Cushings syndrome
yang diakibatkanperubahan-perubahan stratum kulit, juga pada kehamilan dan akne vulgaris.Proses
depigmentasi kulit pada pitiriasis versikolor bersifat subyektif yangdipengaruhi oleh beberapa faktor, ras,
paparan matahari, inflamasi kulit dan efeklangsung Pityrosporum pada melanocytes. Studi
histologi, menunjukkan kehadiransejumlah melanocytes pada daerah noda lesi degeneratif dari
pitiriasis versikolor.Hal ini memberikan petunjuk terjadinya penurunan produksi
melanin,penghambatan transfer melanin pada keratinocytes, kedua hal tersebutmenimbulkan kekurangan
melanin pada kulit. Pendapat lain bahwa lesihipopigmentasi terjadi karena mekanisme penyaringan
sinar matahari oleh jamur,sehingga lesi kulit menjadi lebih terang dibanding dengan kulit sekitar lesi yang
lebihgelap. Namun pendapat ini kurang tepat untuk menjelaskan hipopigmentasi padapitiriasis versikolor
karena beberapa kasus hipopigmentasi pada pitiriasis versikolortanpa terpapar oleh sinar
matahari

MANIFESTASI KLINIS
Kelainan kulit Pitiriasis versikolor sangat superfisial dan ditemukan terutama dibadan. Kelainan ini
terlihat sebagai bercak-bercak berwarna-warni, bentuk tidakteratur sampai teratur, batas jelas sampai difus.
Bercak-bercak tersebutberfluoresensi bila dilihat dengan lampu Wood. Bentuk papulo-vesikular dapatterlihat
walaupun jarang. Kelainan biasanya asimtomatik sehingga adakalanyapenderita tidak mengetahui bahwa ia
berpenyakit tersebut .Kadang-kadang penderita dapat merasakan gatal ringan, yang
merupakanalasan berobat. Pseudoakromia, akibat tidak terkena sinar matahari ataukemungkinan
pengaruh tokis jamur terhadap pembentukan pigmen, seringdikeluhkan penderita. Penyakit ini sering dilihat
pada remaja, walaupun anak-anakdan orang dewasa tua tidak luput dari infeksi. Menurut BURKE (1961) ada

beberapafaktor yang mempengaruhi infeksi, yaitu faktor herediter, penderita yang sakitkronik atau yang
mendapat pengobatan steroid dan nutrisi.Pitiriasis versikolor muncul dengan 3 bentuk:
1. Papulosquamous
Paling sering bermanifestasi dalam gambaran bersisik, batas jelas, banyak,makulabulat sampai
oval yang tersebar pada batang tubuh, dada, leher,ekstrimitas dan kadang pada bagian bawah
perut.Makula cenderung untuk menyatu, membentuk area pigmentasi irreguler.Area yang terinfeksi
dapat menjadi gelap atau menjadi lebih terang dari kulitsekitar
Kondisi ini akan lebih terlihat pada musim panas dimana perbedaan warnaakan lebih menonjol2.
2. .Inverse Pityriasis versicolor
Bentuk kebalikan dari Pitiriasis versikolor pada keadaan distribusi yangberbeda, kelainan pada regio
flexural, wajah atau area tertentu padaekstrimitas. Bentuk ini lebih sering terlihat pada pasien
yang mengalamigangguan imunodefisiensi.
Bentuk ini dapat dibingungkan dengan kandidiasis, dermatitis seborrhoik,psoriasis, erythrasma dan
infeksi dermatophyte.3.
3. Folliculitis
Bentuk ketiga dari infeksi M. furfur pada kulit melibatkan folikel rambut.Kondisi ini biasanya terjadi pada
area punggung, dada dan ekstrimitas
Bentuk ini secara klinik sulit dibedakan dengan folikulitis bakterial. Infeksiakibat
Pityrosporum folliculitis berupa papula kemerahan atau pustula.
Faktor predisposis diantaranya diabetes, kelembapan tinggi, terapi steroidatau
antibiotika dan terapi immunosupresan. Beberapa laporanmenunjukkan bahwa M. furfur
memiliki peran dalam dermatitis seborrhoik.
E.PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan mikologis kerokan kulitPengambilan bahan dapat dengan kerokan
biasa atau dengan menggunakancellotape yang ditempel pada lesi. Setelah diambil, bahan
diletakkan di atas gelas obyek lalu diteteskan larutan KOH 20% atau campuran 9 bagian KOH
20%dengan 1 bagian tinta parker blueback superchrome X akan lebih memperjelaspembacaan karena
memberi tampilan warna biru yang cerah pada elemen-elemen jamur.
Hasil positif:Hifa pendek, lurus, bengkok (seperti huruf i, v, j) dan gerombolan sporabudding
yeast yang berbentuk bulat mirip seperti sphagetti with meatballs.
Hasil negatif:Bila tidak ada lagi hifa, maka berarti bukan pitiriasis versikolor walaupun
adaspora.2.
2. Lampu WoodUntuk membantu menegakkan diagnosis dan untuk menentukan luasnyalesi
dapat dilakukan pemeriksaan denganpenyinaran lampu Wood padaseluruh tubuh penderita
dalam kamar gelap. Hasilnya positif apabila terlihatfluoresensi berwarna kuning emas pada lesi tersebut

Anda mungkin juga menyukai