1. Fungsi
Ikan patin termasuk dalam kelompok ikan berkumis
(siluriformes) dan termasuk dalam genus
Pangasius, family Pangasiidae. Ikan patin biasa
dikonsumsi manusia dan banyak dibudidayakan
untuk dijual atau dijadikan sebagai ikan hias. Ikan
ini mengandung gizi yang baik untuk kesehatan
dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
2. Kandungan Gizi
Ikan patin mengandung 16,08% protein,
kandungan lemak sekitar 5,75%, karbohidrat 1,5%,
abu 0,97 % dan air 75,7%. Manfaat ikan patin bagi
kesehatan ditandai dengan adanya kandungan
yang lemak lebih rendah dibanding ikan jenis lain,
terutama dua asam lemak esensial DHA yaitu kirakira sebesar 4,74 % dan EPA yaitu kira-kira sebesar
0,31 %. Kedua jenis lemak ini biasanya dihasilkan
dari jenis ikan yang hidup di air dingin seperti ikan
salmon, ikan tuna, dan ikan sarden. Kadar lemak
total yang terkandung dalam daging ikan patin
adalah sebesar 2,55 % sampai dengan 3,42 %,
dimana asam lemak tak jenuh nya adalah di atas
50 %. Asam oleat adalah asam lemak tak jenuh
tunggal yang paling banyak terkandung di dalam
daging ikan patin yaitu sebesar 8,43 %.
3. Habitat
Habitat asli ikan patin yaitu sungai, rawa, danau.
4. Penyakit
Penyakit ikan patin ada yang disebabkan infeksi
dan non-infeksi. Penyakit noninfeksi adalah
penyakit yang timbul akibatadanya gangguan
faktor yang bukan patogen. Penyakit non-infeksi ini
tidak menular. Sedangkan penyakit akibat infeksi
biasanya timbul karena gangguan organisme
patogen.
1) Penyakit akibat infeksi
Organisme patogen yang menyebabkan infeksi
biasanya berupa parasit, jamur, bakteri, dan virus.
Produksi benih ikan patin secara masal masih
menemui beberapa kendala antara lain karena
sering mendapat serangan parasit Ichthyoptirus
multifilis (white spot) sehingga banyak benih patin
yang mati, terutama benih yang berumur 1-2
6. Cara Pemeliharaan
-Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah
jenis tanah liat/lempung, tidak berporos. Jenis
tanah tersebut dapat menahan massa air yang
besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat
pematang/dinding kolam.
-Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan
kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan
pengairan kolam secara gravitasi.
-Kualitas air untuk pemeliharaan ikan patin harus
bersih, tidak terlalu keruhdan tidak tercemar
bahan-bahan kimia beracun, dan minyak/limbah
pabrik. Kualitas air harus diperhatikan, untuk
menghindari timbulnya jamur, maka perlu
ditambahkan larutan penghambat pertumbuhan
jamur (Emolin atau Blitzich dengan dosis 0,05
cc/liter).
-Suhu air yang baik pada saat penetasan telur
menjadi larva di akuarium adalah antara 2628
derajat C. Pada daerah-daerah yang suhu airnya
relatif rendah diperlukan heater (pemanas) untuk
mencapai suhu optimal yang relatif stabil.
Keasaman air berkisar antara: 6,57.
7. Cara Pengolahan
Ikan patin dapat diolah menjadi berbagai macam
hidangan. Salah satunya ikan patin balado, berikut
cara pembuatannya:
Bahan :
-7 ons daging ikan patin, potong-potong kecil
-Minyak Goreng
-Penyedap
-Garam
-Gula
Bumbu Halus:
-10 buah cabe kriting
-3 butir bawang merah
IKAN PATIN
(Laporan)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran
keterampilan untuk menambah nilai rapot.
Disusun Oleh:
Arief Fadhila K
Azka Amalina
Dendi Fadjar R
Eka Widyantoro
Mazaya Aulia A
Redi Ramdani
Stepanus Gunawan
Kelas:
IX-B
SMPN 3 Rancaekek
Jalan Teratai Raya
Tahun Ajaran 2013-2014