Anda di halaman 1dari 8

ILMUWAN

ISLAM
Al Biruni dan Al Kashi
Disusun oleh:
Azka Amalina
Iqlima Alifah Zahrah
Noor Alfiaty
Raja Jefry Erwin Yoshua S.
Silfi Gania Fauziah
Sri Lestari Basuki
Zia Safira

Abu Raihan Al-Biruni (9731048 M) lahir di kota Kheva


dekat Ural. Al- Biruni
adalah salah seorang
sarjana dan ilmuwan serba
bisa yang memiliki
kecakapan sama dalam
bidang fisika, metafisika,
matematika, geografi, dan
sejarah.

Ketika Sultan Mahmud Ghaznawi menaklukan tanah airnya, Sultan


membawa serta Al Biruni dalam perjalanan menuju India untuk
beberapa kali. Disana Ia belajar filsafat Hindu, Matematika,
Geografi, dan Agama dari 3 Pandit dimana Al Biruni mengajarkan
ilmu Pengetahuan dan filsafat Yunani juga Arab kepada para Pandit
tersebut. Al Biruni meninggal pada Usia 75 tahun, setelah
menghabiskan umurnya selama 40 tahun guna memahami ilmu
pengetahuan dan membuat sumbangan pemikiran orisinilnya.

KARYA KARYA AL-BIRUNI

Kitab Al-Hind berisi laporan sebenarnya tentang sejarah dan


kondisi sosial di wilayah pinggiran anak benua India.
Sakaya berisi hal hal yang berkaitan yang berkaitan dengan
penciptaan makhluk dan jenis jenisnya.
Patanjal berisi hal hal yang berkaitan dengan apa yang
terjadi setelah ruh meninggalkan raga
Qanun i Masoodi yang berisi beberapa argumen tentang
astronomi, trigonometri, perputaran matahari (solar),
perputaran bulan (lunar), dan gerakan planet serta topik topik
lain yang masih berhubungan
Kitab Al-Athar Al-Baqia berisi tentang rotasi bumi dan
memberikan pengetahuan yang benar tentan latitude(Garis
Lintang) dan longitude (Garis Bujur) berbagai tempat
Kitab Al-Jamahir yang berisi tentang kandungan berbagai batu
berharga
At-Tafhim li Awail Sinaat At-Tanjim berisi tentang ringkasan

Al Biruni adalah orang pertama yang


membicarakan masalah seputar apakah
bumi berputar pada porosnya ataukah tidak.
Al Biruni menegaskan perbandingan
kecepatan suara dengan kecepatan cahaya
sangat cepat.
Al Biruni menjelaskan cara kerja mata air
alami dan sumur artesis dengan
menggunakan prinsip hidrostatis yang
menggunakan bejana
Al Biruni mengamati bahwa bunga bunga
memiliki daun bunga yang terdiri dari 3, 4,
5, 6, atau 18 tapi tidak pernah 7 atau 9.

Al Kashi terlahir pada


tahun 1380 di Kashan,
sebuah padang pasir di
sebelah utara wilayah Iran
Tengah. ia adalah salah
seorang saintis yang
mengembangkan
matematika dan astronomi
pada zaman kejayaan
Dinasti Timurid, di
Samarkand abad ke-14 M.
Ia berjasa mengembangkan
ilmu matematika dan
astronomi dengan sederet
penemuannya.

Al-Kashi menemukan The Plate of Zones. yakni sebuah


komputer planet mekanik yang secara nyata mampu
memecahkan sederet masalah yang berkaitan dengan
planet. Alat yang diciptakan pada abad ke 15 M ini juga
dapat memprediksi posisi garis bujur matahari dan juga
bulan secara tepat. Tak hanya itu, alat astronomi ini juga
mampu menentukan orbit-orbit planet,garis lintang
matahari, bulan, dan planet- planet serta orbit matahari.
Al-Kashi juga membuat tabel garis bujur dan garis lintang
yang paralaks dengan garis lintang, tabel gerhana, juga
tabel saat bulan dapat dilihat.
Buku tabel astronomi Khaqani Zij. Dalam buku tersebut
terdapat tabel trigonometri yang berisi fungsi sinus, tabel
gerakan longitudinal matahari, bulan, planet-planet, dan
menemukan hukum cosinus.
Di Prancis, hukum cosinus dikenal sebagai teoreme dal
kashi (teorema al kashi), sebab Al Kashi merupakan orang
yang pertama yang menemukan hukum tersebut. Dia juga
memberikan sejumlah alasan mengapa hukum kosinus bisa
digunakan untuk memecahkan masalah masalah yang
berhubungan dengan segi tiga.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai